Berikut ini yang tidak menunjukkan bagian pada tari seudati yaitu

Mau tahu tarian khas Aceh selain tari Saman? Simak ulasan keunikan tari Seudati berikut ini!

Tari Seudati yaitu salah satu jenis tarian yang berasal dari wilayah Banda Aceh.

Mirip seperti tari Saman, tarian ini juga dilakukan oleh sekelompok laki-laki, yang diiringi lagu dan syair dalam tariannya. Tarian ini dilakukan dengan gerakan yang energik, sehingga terlihat sangat menarik.

Berbeda dengan tari Saman yang ditarikan dengan posisi duduk, tarian ini dilakukan sambil berdiri.

Tarian Seudati tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga di mancanegara. Berikut akan disampaikan hal-hal mengenai tarian Seudati:

Mengenal Sejarah Tari Seudati

Berikut ini yang tidak menunjukkan bagian pada tari seudati yaitu
rimbakita.com

Tarian Seudati yaitu salah satu seni tari tradisional khas Aceh. Nah, tarian ini berkembangnya di daerah pesisir.

Tarian khas Aceh ini juga diyakini sebagai bentuk baru dari tari Ratoh atau juga Ratoih.

Tari Ratoh adalah tarian yang sering dipertunjukan saat mengawali permainan sabung ayam.
Tarian yang berasal dari Aceh ini juga dilakukan saat penyambutan panen dan juga saat datangnya bulan purnama.

Setelah Islam tersebar dan sampai ke Aceh, terjadi akulturasi budaya dan agama. Hal tersebutlah yang menciptakan tarian ini.

Tari tradisional Seudati ini pada awalnya berasal dari Desa Gigieng, di Kecamatan Simpang Tiga.

Tarian Seudati ini diawali oleh Syeh Tam, kemudian tariannya berkembang di desa sekitar dan juga tersebar ke seluruh wilayah Aceh.

Baca juga: Mengulik 7 Lagu Daerah Aceh, Kesenian Musik Serambi Mekah

Makna Filosofis Tari Seudati

Berikut ini yang tidak menunjukkan bagian pada tari seudati yaitu
inspired2write.com

Asal usul nama Seudati memiliki banyak pendapat yang berbeda. Ada yang berpendapat, kata Seudati dalam tari Seudati berasal dari bahasa Arab “syahadati”.

Syahadati atau syahadat yaitu bentuk rasa akan keesaan Allah dan juga mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Namun, ada juga yang berpendapat lain mengenai asal usul nama. Ada yang berpendapat bahwa kata Seudati berasal dari bahasa Aceh yaitu “seurasi”, yang memiliki makna kompak dan harmonis.

Saat dikaitkan dengan gerakan tariannya, hasilnya akan sesuai dengan arti dari nama itu.\

Jika mengenal maknanya, ada juga yang berpendapat lain. Mengenai asal usul nama Seudati jika diartikan dalam bahasa tarekat, yaitu yā sādati yang berarti “wahai tuan guru”. Asal usul ini bisa disamakan dengan sejarah dari tarian Seudati.

Gerakan Tari Seudati

1. Pemain Tari Seudati

Tarian Seudati ini memiliki delapan orang laki-laki yang menjadi penari utamanya. Selain itu, terdapat juga satu orang pemimpin dalam tarian yang disebut syeh, satu orang pembantunya syeh, dua pembantu di kiri penari, satu pembantu berada di belakang penari, dan tiga orang pembantu biasa.

Tak hanya itu saja, ada juga dua orang penyanyi yang berguna sebagai pengiring tari. Pengiring tari ini disebut juga aneuk syahi.

2. Musik Pengiring Tarian

Mengenal tarian Seudati, tari ini berbeda dengan tarian lain. Tarian tradisional ini tidak menggunakan alat musik, karena ditarikan dengan beberapa gerakan yang menghasilkan bunyi.

Gerakan tersebut seperti tepukan tangan ke arah dada dan juga pinggul, selain itu ada menghentakan kaki ke tanah sambil memetik jari.

3. Gerakan Tarian

Gerakan tersebut juga ditarikan sambil mengikuti irama dan tempo lagu yang sedang dinyanyikan.

Gerakan ditarikan dengan lincah dan juga dinamis. Ada juga gerakan yang seperti kaku, hal ini ditunjukan untuk menunjukan kegagahan si penari.

Gerakan tepukan tangan ke dada dan perut ini juga memiliki arti sifat kesombongan dan juga tampak seperti seorang ksatria.

Tari Seudati ini memiliki beberapa bagian terpenting, yaitu terdiri dari likok (gaya tarian), saman (melodi), irama musik, kelincahan, dan juga kisah yang menceritakan tentang sejarahnya, yakni tentang pahlawan dan juga agama.

Tarian khas Aceh satu ini juga memiliki ciri khas dalam tariannya, yakni memiliki gerakan yang penuh dengan rasa gembira dan juga kekompakan dalam sesama penari. Hal ini tampak dari gerakan tubuh para penari dalam tarian tersebut.

Dalam tarian ini, ada gerakan seperti meloncat, melangkah, memukul dada, memetik jari, dan juga ada hentakan kaki ke lantai secara serentak. Gerakan-gerakan ini adalah gerakan utama dalam tarian Seudati.

Tarian Seudati juga memiliki gerakan dasar, yaitu dilakukan dengan dua cara. Yang pertama, saat gerakan dimulai oleh pemimpin tari, selanjutnya penari yang lain mengikuti gerakan itu. Cara kedua, yaitu dilakukan dengan sebaliknya.

Secara keseluruhan, jika dilihat dari gerakannya, tari ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu nyap, langkah, rheng, asek, nyet, dhiet, ketrep jaroe, dan yang terakhir adalah gerak geddham kaki.

Pola Lantai Tari Seudati

Berikut ini yang tidak menunjukkan bagian pada tari seudati yaitu
restuemak.com

Tarian Seudati memiliki syair yang berisi pesan-pesan dari agama Islam. Mengenal pesan tersebut juga ada pesan adat atau hadihmaja sebagai pembakar semangat dan juga terdapat kisah-kisah sejarah dari Aceh.

Dengan perkembangan zaman di Aceh, syair-syair tersebut juga bisa disesuaikan. Seorang syeh dapat menciptakan syair-syair secara spontan dan juga syair ini sesuai dengan kondisi saat para penari sedang pertunjukan. Syair dalam tarian ini berbentuk pantun yang bersajak a-b-a-b.

Dalam tarian ini, para penari memiliki babak yang bisa dimainkan sesuai dengan karakter para penari tersebut. Babak dalam tarian ini ada babak glong, babak saleum, babak likok, babak saman, babak kisah, babak cahi panyang, babak lanie, dan juga babak penutup.

Pola lantai dari tarian Seudati ini mempunyai bentuk pola lantai yang unik. Terdapat puto taloe, langleng, lidang jang, ada juga bintang buleun, tampong, binteh, kemudian ada tulak angen, dapu, dan juga kapai teureubang.

Properti Tari Seudati

Berikut ini yang tidak menunjukkan bagian pada tari seudati yaitu
bernas.id

1. Alat Musik

Tarian Seudati ini sedikit berbeda dengan tarian pada umumnya. Tarian ini tidak diiringi musik ataupun dengan irama lagu, tetapi membuat bunyi-bunyi sendiri.

Bunyi tersebut seperti tepukan tangan ke bagian dada dan juga pinggul. Penari juga melakukan hentakan kaki ke lantai dan juga petikan jari.

Selain suara tepukan dan hentakan tersebut, tari Seudati juga diiringi dengan nyanyian dari para penari yang disesuaikan dengan gerakannya. Gerakan akan disesuaikan dengan irama dan juga tempo lagu yang sedang dinyanyikan penari tersebut.

2. Busana atau Kostum

Busana atau kostum yang dikenakan para penari Seudati adalah kostum atau busana yang sederhana. Busana tersebut yaitu berupa celana panjang, menggunakan kaos oblong panjang dan juga ketat yang berwarna putih.

Selain baju, terdapat juga kain songket yang dililitkan di bagian sebatas paha dan juga pinggul para penari.

Para penari Seudati juga memiliki properti yang digunakan. Properti itu adalah rencong yang disisipkan di pinggang, ikat kepala di bagian kepala penari ataupun tangkulok yang berwarna merah, dan juga terdapat sapu tangan.

***

Sudah dijelaskan apa saja hal-hal terkait tarian Seudati yang berasal dari Aceh ini. Tarian ini merupakan tari khas yang memiliki beragam artian di dalam tarian tersebut. Sebagai penerus bangsa, kamu juga harus melestarikan tarian-tarian yang ada di Indonesia.

Jika kamu seorang laki-laki yang menyukai seni tari tradisional, kamu bisa coba untuk belajar tarian Seudati ini. Selain memiliki tarian yang indah, tari Seudati juga menggambarkan seseorang yang penuh semangat dan memiliki kekompakan.

Indonesia memiliki tarian tradisional dari berbagai daerah. Sekarang ini tarian daerah tersebut ditampilkan untuk seni pertunjukan lokal dan mancanegara. Contohnya, tari Seudati berasal dari Kabupaten Pidie dan tersebar di Aceh Utara, Bireuen, hingga Aceh Timur.

Tarian ini berkembang di Aceh terutama bagian pesisir. Tari Seudati ini terdiri dari 8 orang penari laki-laki. Berikut pembagian dan penyebutan penari Seudati:

  • Satu orang penari utama yang disebut satu syeh.
  • Satu orang pembantu syeh.
  • Dua orang pembantu di sebelah kiri yang disebut apeetwie.
  • Satu orang pembantu di belakang yang disebut peet bak.
  • Tiga orang pembantu biasa.
  • Dua orang penyanyi sebagai pengiring tari yang disebut aneuk syahi.

Baca Juga

Dalam sebuah tarian, pola lantai digunakan untuk posisi berdiri, bergerak, dan diamnya penari. Penari yang terdiri dari penari tunggal dan kelompok akan membentuk pola simetri, asimetri, lingkaran, lengkung, dan garis lurus. Beberapa tarian menggunakan pola lantai bervariasi.

Pola lantai tari Seudati memakai garis vertikal atau lurus. Tari asal Aceh ini dilakukan berkelompok dan dimainkan 2 orang atau lebih, sehingga memakai pola simetris atau garis lurus. Pola lantai dalam Seudati disebut konfigurasi.

Mengutip dari buku "Seudati di Aceh" karya Essi Hermaliza, Seudati ditampilkan dalam beberapa babakan. Pola lantai dan ragam gerakan tari sederhana dan bisa dipaca oleh penonton.

Ragam gerak disusun dari berbagai rangkaian gerakan. Ragam gerak ini bisa melangkah maju mundur, kanan ke kiri, ayunan tangan, tepukan dada, dan petikan jari.

  1. Nyap
    Merupakan gerakan menekukkan lutut sambil merendahkan badan ketika langkah 3.
  2. Reng
    Gerakan memutar sambil menjentikkan dari dalam posisi kedua. Kemudian tangan diangkat ke depan dan gerakan tangan memetik jari.
  3. Asset
    Ragam gerak tarian yang menggerakan kepala ke arah kiri dan kanan.
  4. Kureep
    Jari memeti atau ketrip jaroe.
  5. Nyeet
    Gerak tarian ini mirip gerakan nyap. Tetapi pada gerakan Nyeet, kaki sedikit ditekuk ketika melangkah.
  6. Dheeb
    Bagian tangan agak dikepalkan mengikuti irama lagu.
  7. Gaudham
    Gerakan menghentakan kaki.
  8. Kucheek
    Gerakan badan melangkah ke depan, belakang, samping kiri, dan kanan.
  9. Gerak talu
    Gerakan silang-silang.

Baca Juga

Properti tarian Seudati terdiri dari busana tradisional tari, aksesoris, alat musik tradisional, dan lagu pengiring tari. Penari memakai pakaian warna putih yang terdiri dari sarung, tangkulok dipakai di kepala, dan rencong yang disematkan di pinggang. Pakaian ini memberi identitas dan karakter budaya penari.

Pakaian Penari Seudati

  • Tangkulok atau Tutup Kepala

Tangkulok adalah penutup kepala khas Aceh yang dinamakan tangkulok palet. Penutup kepala ini bahan dasarnya dari kain yang dilipat-lipat menjadi sebuah topi. Bagian tengah tangkulok yang dijahit diberi karton supaya bisa berdiri tegak dan bentuknya seperti lidah.

Bajee adalah kaos putih lengan panjang dan celana panjang putih. Kaos yang dipakai penari ketat dan melekat di tubuh. Kaos yang ketat ini supaya tidak menimbulkan suara nyaring ketika penari menepukkan kedua tangan di dada.

Sedangkan bagian celana panjang warna putih, lebarnya 15 cm. Celana yang terlalu lebar bisa mengganggu kecepatan penari ketika bergerak. Warna putih pada pakaian melambangkan semangat kepahlawanan.

Selain itu warna putih dipakai untuk menguatkan identitas agama Islam dan simbol perlawanan. Menurut sejarah, dahulu umat muslim atau kaum Padri memakai pakaian putih untuk perlawanan pemerintah Belanda. Warna putih menggambarkan perjuangan umat Islam untuk mengalahkan penjajahan.

Songket adalah properti tari Seudati yang berfungsi menyangkutkan rencong. Songket seperti sarung namun panjangnya di atas lutut. Songket menjadi kain tradisional Sumatera dan identitas laki-laki.

Ikat Pinggang dipakai untuk menyelipkan rencong dan mengikat kain songket agar tidak mudah lepas. Ikat pinggang ini berbahan dasar kain katun yang warnanya bisa merah atau kuning. Warna kuning menyimbolkan kebesaran dan kebanggan para raja. Sedang kan merah adalah simbol pejuang pemberani dan kesatria.

Rencong adalah senjata tajam tradisional khas Aceh. Senjata ini digunakan dalam peperangan dan aksesoris busana. Rencong berupa senjata tajam seperti kapak, pisau, dan alat perang.

Senjata ini diselipkan di pinggang dengan gagang mencuat ke atas dan miring ke belakang. Rencong dipasang di bagian depan sehingga dilihat lebih jelas. Senjata ini menjadi simbol bahwa orang Aceh berterus terang dan tidak suka berkhianat.

Baca Juga

Salah satu keunikan tari Seudati adalah tidak memakai alat musik seperti tarian lain. Pengiring tari hanyalah suara petikan jari, hentakan kaki, tepukan, dan syair. Awalnya tari Seudati digunakan sebagai dakwah dan mengajak penonton untuk memahami agama Islam.

Tarian ini menceritakan berbagai macam masalah yang dapat diselesaikan secara bersama-sama. Mengutip dari laman isbiaceh.ac.id, tarian Seudati disebut ratoh atau ratoih. Artinya menceritakan dan diperagakan untuk bersuka ria ketika musim panen tiba.

Lantunan syair yang diceritakan disebut aneuk syahi. Syair ini berisi tema kehidupan sehari-hari seperti tema-tema kehidupan, lelucon, ajaran agama, sosialisasi, sampai sindiran terhadap pemerintah karena kondisi sosial tertentu.

Makna Tari Seudati

Tari Seudati adalah tarian untuk mengembangkan ajaran agama Islam. Tarian ini berasal dari kata Syahadat yang artinya saksi atau bersaksi pengakuan tiada Tuhan selain Alah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.

Ada juga yang menjelaskan kata sedati, berasal dari kata seurasi yang artinya harmonis atau kompak. Tarian tradisional ini berkembang ketika agama Islam masuk di Aceh. Seudati masuk dalam tari Perang karena pengiring syairnya.

Dahulu syair yang dibawakan menjelaskan tentang semangat pemuda Aceh untuk bangkit dan melawan penjajah. Tarian ini sempat dilarang ditampilkan ketika penjajahan Belanda. Isi pesan syair Seudati berisi pembakar semangat dan sejarah Aceh. Kemudian isi syair disesuaikan dengan perkembangan sekarang.