Berikut ini yang tidak fungsi salat jumat adalah

MADANINEWS.ID, JAKARTA – Hari Jumat disebut dengan sayyidul ayyam (tuannya hari-hari). Hari Jumat juga disebut dengan hari rayanya umat Muslim setiap minggunya dengan diselenggarakannya salat Jumat yang wajib dilakukan bagi laki-laki muslim. Rasul SAW bahkan memberikan peringatan bagi orang yang meninggalkan shalat Jumat, bahkan disebut sebagai kafir.

Lalu, adakah kekhususan bagi orang tertentu, sehingga diperbolehkan meninggalkan shalat Jumat? Jawabnya, ada.

“Jumat adalah kewajiban bagi setiap Muslim kecuali empat orang. Hamba sahaya yang dimiliki, perempuan, anak kecil, dan orang sakit,” (HR Abu Daud dengan sanad sesuai standar syarat Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis di atas, jelas disebutkan bahwa empat golongan ini diperbolehkan untuk tidak melakukan shalat Jumat, yaitu hamba sahaya, perempuan, anak kecil dan orang sakit.

Namun, Syekh Muhammad bin Ahmad al-Syathiri dalam kitab karangannya yang berjudul Syarh al-Yaqut al-Nafis menyebutkan tujuh golongan orang yang tidak diwajibkan melakukan shalat Jumat, salah empatnya sudah dijelaskan dalam hadis di atas, yakni anak kecil, perempuan, hamba sahaya dan orang sakit.

Penulis Syarh al-Yaqut al-Nafis ini menambahkan tiga hal lagi:

Pertama, non-muslim. Jelas sekali, bahwa non-muslim tidak diwajibkan melaksanakan shalat Jumat.

Kedua, orang yang tidak berakal, seperti orang gila, mabuk dan orang yang tidak sadarkan diri. Sehingga ia tidak diwajibkan mengerjakan shalat Jumat.

Ketiga, musafir. Oleh karena itu, tidak diwajibkan bagi musafir untuk melakukan shalat Jumat, walaupun perjalanannya tidak melebihi jarak diperbolehkan mengqashar shalat.

Namun tidak semua musafir diperbolehkan meninggalkan shalat Jumat, hanya musafir tertentu saja yang diperbolehkan, yakni dengan syarat, perjalanannya dilakukan sebelum terbit fajar dan juga perjalanan yang dilakukan adalah perjalanan yang mubah, bukan perjalanan untuk sesuatu yang dilarang, seperti merampok, berzina, dan lain sebagainya.

Meninggalkan shalat Jumat dalam hal ini adalah boleh meninggalkan shalat jumat dan menggantinya dengan shalat dhuhur.

Shalat jumat adalah shalat dua rakaat yang hanya dilakukan pada hari jumat, tepat pada waktu shalat zuhur dan wajib ada pelaksanaan khutbahnya. Ketentuan shalat jumat tersebut tentu memiliki edukasi yang luar biasa bagi kaum Muslimin.

Sehingga Allah memaktubkan di dalam Al-Qur’an perintah meninggalkan segala akitivitas ketika azan jum’at berkumandang. Allah Swt. berfirman, “Hai orang-orang yang beriman , apabila kamu diseru menunaikan shalat yang bertepatan pada hari Jumat, maka bersegaralah kamu mengingat Allah dantinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”  [QS. Al-Jumu’ah:]

Melalui ayat di atas, tentu menjadi pertanyaan kenapa shalat jum’at begitu mulia? Jawabannya, karena Allah mengajarkan kepada manusia bahwa ada saatnya harus melakukan hal yang bersifat kebersamaan, bukan perorangan. Inilah manfaat shalat jumat  yang paling utama.

Pemahaman ini tak lepas dari kata jum’at sendiri. Jum’at berasal dari kata jama’ yang artinya berkumpul. Dengan berkumpul, umat Islam akan menemukan aneka manfaat shalat jumat yang luar biasa, baik untuk pribadi maupun untuk status sebagai warga negara. Itulah yang diajarkan dalam shalat jum’at.

Ada beberapa manfaat shalat jumat:

1.    Mengajarkan untuk Taat Pada Prosedur

Shalat jum’at mengajarkan umat Islam untuk taat prosedur, karena pelaksanaan shalat jumat tidak boleh dilaksanakan sebelum azan di waktu zhuhur dan tidak boleh pula saat atau setelah masuk waktu ashar. Dalam pelaksanaan shalat, makmum harus berniat mengikut imam dan imam berniat menjadi imam.

Sehingga, pengakuan pengikut dan yang diikuti melahirkan kebersamaan dan kekompakan. Andai melenceng dari prosedur niat utama, maka tidak boleh melaksanakan shalat jumat. Ia harus melaksanakan shalat Zhuhur. Karena mengikut imam menjadi penentu sahnya shalat jumat.

2.    Membentuk Kejujuran Imam Atau Pemimpin

Sudah jamak diketahui, bahwa khutbah jumat menjadi syarat sahnya shalat jumat. Jika tidak ada khutbah, maka shalat jum’atnya tidak sah dilaksanakan. Demikian halnya khatib, ia harus dalam kondisi suci dari hadas besar dan hadas kecil. Andaikata ia berhadas, maka ia harus turun dan khutbah dilanjutkan oleh jama’ah.

Karena itu, kejujuran imam di dalam pelaksanaan khutbah menjadi hal yang vital. Jika khatib ‘cuek’ saat ia berhadas, maka ia yang akan menanggung dosa seluruh jamaahnya. Karena para jamaah otomatis tidak melaksanakan shalat jumat. Karena khutbah adalah menjadi syarat bolehnya pelaksanaan shalat jumat.

3.    Menjadi Sarana Saling Mengingatkan

Manfaat shalat jumat yang lainnya adalah saling mengingatkan untuk terus mendekatkan diri kepada Allah Swt. Inilah tugas khatib di dalam khutbahnya, dan tugas jamaah untuk mengingatkan khatib jika ada kesalahan dalam menyampaikan rukun khutbah.

Kebesaran hati jamaah dan imam untuk menerima nasehat menjadi bagian penting. Demikian halnya dalam pelaksanaan shalat jumat sendiri. Imam harus ikhlas menerima pemberitahuan jamaah jika terdapat kekhilafan.

4.    Media Doa Bersama Untuk Saudara Sesama Muslim

Selain itu, maanfat shalat jumat yang bersifat kebersamaan adalah, menjadi sarana untuk mendoakan sudara sesama muslim. Karena di dalam doa khutbah kedua, imam harus membaca doa untuk memohon keampunan bagi saudara sesama muslim, baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal. Sedangkan para jamaah mengaminkannya.

Sejatinya, masih banyak lagi manfaat shalat jumat yang ditemukan dalam pelaksanaannya. Manfaat-manfaat tersebut akan membuat kita mengerti bagaimana menjalani hidup ini. Baik dalam kehidupan sebagai warga negara maupun dalam kehidupan pribadi yang ingin menjadi muslim yang rahmatan lil’alamin.

Sumber //m.facebook.com/notes/sholatlah-tepat-waktu/manfaat-shalat-jumat/192969077395175/.

ؤ هد ينه ا لنجد ينjelaskan makna ayat tersebut [Q.S.AL-BALAD]​

kam tolong di jawab ya kakplease No 3 , 6 , 9 , 10​

kam tolong di jawab ya kakpleaseNo 11 , 14 , 15 ,17 , 18 , 19 , 20​

Yang termasuk hukum bacaan mad tamkin adalah...A.1,2&3 B.1,3,&5 C.2,3&4D.3,4&5mohon di bantu​

... .6 .... الله من مرض.​

mohon dijawab sscepatnya​

sahrul selalu berbuat baik dan menghindari perbuatan yang buruk walaupun ia sendirian dan tidak ada seorangpun yang yang melihatnya sikap Sahrul terse … but menunjukan bahwa ia beriman kepada malaikat​

Sebutkan 15 huruf tarqiq dan tafkhim​

X 6 - ..... سليمان كثيرة منه�� القراءة و الصحافة ا. مجلات ب. دراجات ج. هوايات د. سيارة ه بيت​

Jelaskan hukum salat Ashar bagi wanita yang kedatangan haid pada pukul 15. 10 sedangkan waktu Ashar adalah pukul jam 15. 00​

shalat jumat aceh. merdeka.com/arie basuki

TRENDING | 14 September 2021 11:35 Reporter : Kurnia Azizah

Merdeka.com - Keutamaan sholat Jumat dan dalilnya menjadi hal yang patut diketahui para pemeluk Islam. Seperti diketahui, Jumat merupakan hari yang agung dan disucikan.

Bahkan tak sedikit anjuran dari Nabi Muhammad SAW untuk memuliakan hari tersebut, termasuk dengan sholat Jumat atau lebih dikenal Jumatan oleh orang Indonesia.

Terdapat sejumlah dalil yang menunjukan keutamaan sholat Jumat. Lantas ada beberapa ulama yang secara khusus menguraikan dalam karyanya, seperti kitab al-Lum'ah Fi Khashaish al-Jumat, karya Syekh Jalaluddin al-Suyuthi, dan banyak lagi.

Selain itu, melalui firman Allah SWT yang tertuang dalam kitab suci Alquran. Menegaskan pentingnya menunaikan sholat Jumat:

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli." [QS. Al-Jumuah ayat 9].
Berikut ini beberapa keutamaan sholat Jumat dan dalilnya yang wajib diketahui, seperti dihimpun dari NU Online, Selasa [14/9].

2 dari 4 halaman

Salat Jumat di Masjid Istiqlal ©Liputan6.com/Johan Tallo

Keutamaan sholat Jumat yang pertama ialah menerima ganjaran layaknya menunaikan ibadah haji. Apalagi rukun Islam kelima ini, terbilang berat bagi sebagian orang.
Imam al-Qadla'i dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda:

اَلْجُمُعَةُ حَجُّ الْفُقَرَاءِ

Artinya: "Jumat merupakan hajinya orang-orang fakir."

Terkait hadits tersebut, Syekh Ihsan bin Dakhlan pun menjelaskan:

يَعْنِيْ ذَهَابُ الْعَاجِزِيْنَ عَنِ الْحَجِّ اِلَى الْجُمُعَةِ هُوَ لَهُمْ كَالْحَجِّ فِيْ حُصُوْلِ الثَّوَابِ وَاِنْ تَفَاوَتَ وَفِيْهِ الْحَثُّ عَلَى فِعْلِهَا وَالتَّرْغِيْبُ فِيْهِ.

Artinya: "Maksudnya, berangkatnya orang-orang yang tidak mampu berhaji menuju shalat Jumat, seperti berangkat menuju tempat haji dalam hal mendapatkan pahala, meskipun berbeda tingkat pahalanya. Dalam hadits ini memberi dorongan untuk melakukan Jumat." [Syekh Ihsan bin Dakhlan, Manahij al-Imdad Syarh Irsyad al-'Ibad, juz.1, hal.282]

2. Seakan Puasa dan Sholat Selama Satu Tahun

Keutamaan sholat Jumat dan dalil, tertuang dalam hadits lain. Menyebutkan bahwa ada hadiah istimewa berupa pahala puasa dan sholat, yakni:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

Artinya: "Barangsiapa membasuh pakaian dan kepalanya, mandi, bergegas Jumatan, menemui awal khutbah, berjalan dan tidak menaiki kendaraan, dekat dengan Imam, mendengarkan khutbah dan tidak bermain-main, maka setiap langkahnya mendapat pahala berpuasa dan shalat selama satu tahun." [HR. Al-Tirmidzi dan al-Hakim].

Hadits tersebut menurut Imam al-Tirmidzi berstatus Hasan. Sedangkan menurut al-Hakim mencapai derajat hadits Shahih.

3 dari 4 halaman

Saf jamaah Shalat Jumat di Masjid Agung Sunda Kelapa ©2020 Merdeka.com

Sejatinya menunaikan ibadah tentu akan menghapus dosa. Tapi ada keutamaan sholat Jumat yang berbeda, yaitu diampuni dosa selama beberapa hari.

Dalam hadits Imam Muslim menyebutkan:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ

Artinya: "Barangsiapa berwudlu kemudian memperbaiki wudlunya, lantas berangkat Jumat, dekat dengan Imam dan mendengarkan khutbahnya, maka dosanya di antara hari tersebut dan Jumat berikutnya ditambah tiga hari diampuni." [HR. Muslim].

4. Diganjar Pahala Berkurban

Warga Gaza salat Jumat di reruntuhan masjid ©AFP PHOTO/Roberto Schmidt

Selain itu, bagi jamaah yang berangkat lebih awal. Ada keutamaan sholat Jumat berupa ganjaran pahala seakan-akan telah berkurban.

مَنْ رَاحَ إِلَى الْجُمُعَةِ فِي السَّاعَةِ الْأُوْلَى فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدْنَةً وَمَنَ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كِبَشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى دَجَاجَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا أَهْدَى بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامَ طُوِيَتِ الصُّحُفُ وَرُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَاجْتَمَعَتِ الْمَلَائِكَةُ عِنْدَ الْمِنْبَرِ يَسْتَمِعُوْنَ الذِّكْرَ فَمَنْ جَاءَ بَعْدَ ذَلِكَ فَإِنَّمَا جَاءَ لِحَقِّ الصَّلَاةِ لَيْسَ لَهُ مِنَ الْفَضْلِ شَيْءٌ

Artinya: "Siapa saja yang berangkat shalat Jumat pada jam pertama, seakan-akan berkurban dengan seekor unta. Siapa saja yang berangkat pada jam kedua, seakan-akan berkurban dengan seekor sapi.

Siapa saja yang berangkat pada jam ketiga, seakan-akan berkurban dengan kambing bertanduk. Siapa saja yang berangkat pada jam keempat, seakan-akan menghadiahkan seekor ayam jantan. Siapa saja yang berangkat pada jam kelima, maka seakan-akan menghadiahkan sebutir telur.

Setelah imam keluar, maka catatan amal sudah ditutup, qalam pencatat sudah dianggat, dan para malaikat berkumpul di minbar untuk mendengarklan zikir. Siapa saja yang datang setelah itu, maka ia datang hanya untuk memenuhi hak shalat dan tidak mendapatkan keutamaan apa-apa." [HR. al-Bukhari dan Muslim].

Penyebutan jam atau waktu di situ merupakan dorongan supaya berangkat lebih awal. Tujuannya agar orang yang hendak menunaikan sholat Jumat bisa untuk meraih berbagai keutamaan. Sehingga seberapa besar pahala yang dijanjikan, hanya Allah SWT yang tahu. Wallahu a'lam bishawab.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah menyatakan:

ثَلَاثٌ لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِيْهِنَّ لَرَكَضُوْا رَكْضَ الْإِبِلِ فِي طَلَبِهِنَّ اَلْأَذَانُ وَالصَّفُّ الْأَوَّلُ وَالْغُدُوُّ إِلَى الْجُمُعَةِ

Artinya: "Ada tiga perkara yang seandainya semua orang mengetahui apa yang ada di dalamnya, tentu mereka akan lari seperti unta untuk memburunya. Ketiganya adalah azan, barisan paling depan, dan berangkat shalat Jumat lebih awal" [HR. Al-Bukhari dan Muslim].

4 dari 4 halaman

Warga Kurdi salat jumat di perbatasan Suriah-Turki ©AFP PHOTO/Aris Messinis

Keutamaan sholat Jumat selanjutnya, kita telah menunaikan ibadah di hari yang istimewa. Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abdillah bin 'Amr bin al-'Ash, hadits berikut:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ

Artinya: "Tiada seorang Muslim yang mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur". [menurut keterangan Imam al-'Azizi, hadits ini derajatnya Hasan].

Terdapat banyak peristiwa hebat yang terjadi di hari Jumat. Sehingga menambah keistimewaan dan keutamaan dari sholat Jumat itu sendiri.

Al-Imam al-Syafi'i dan al-Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa'ad bin 'Ubadah sebuah hadits:

سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

"Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung dari pada hari raya kurban dan hari raya Fithri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat.

Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali shilaturrahim. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat."

[mdk/kur]