Berikut ini yang bukan termasuk unsur kebahasaan dalam teks anekdot adalah

UNSUR KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT

Berikut ini yang bukan termasuk unsur kebahasaan dalam teks anekdot adalah

1. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu
kalimat yang menyatakan atau memaparkan peristiwa yang terjadi di masa lalu atau sudah terjadi, biasanya menggunakan kata seperti zaman dahulu, dahulu kala,beberapa tahun kebelakang, dsb.

2. Kalimat retoris
Pertanyaan retoris merupakan pertanyaan yang tidak perlu dijawab "Mana ada pejabat yang jujur di zaman gila seperti saat ini?".
Retoris adalah majas yang berupa pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Karena jawaban atau maksud si penanya sudah terkandung dalam pertanyaan tersebut. Contoh:

Untuk apa kita berperang, bukankah sebaiknya kita berdamai?

Dalam kalimat di atas sudah dapat dijelaskan bahwa sebenarnya opsi yang dipilih dalam keadaan tersebut adalah opsi damai dan tidak ada opsi lainnya. Kalimat Retoris sering dipakai untuk menegaskan suatu maksud

Kalimat retoris tidak memerlukan jawaban atas pertanyaan yang diajukan secara gamblang (essay), namun dapat diselesaikan dengan pilihan jawaban iya atau tidak.

3. Penggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu
Merupakan konjungsi yang menandakan adanya hubungan waktu antara satu klausa dalam bahasa Indonesia dengan klausa lainnya. Konjungsi atau jenis-jenis kata penghubung ini terbagi ke dalam beberapa macam, yaitu:
a.Konjungsi batas waktu permulaan, terdiri atas  sejak, dan sedari.
b.Konjungsi waktu bersamaan, terdiri atas serta (se)waktu, tatkala, ketika, selama, sambil, sementara, selagi, dan seraya.
c.Konjungsi waktu berurutan, terdiri atas sebelum, sesudah, seusai, sehabis, setelah, begitu, dan selesai.
d.Konjungsi batas waktu akhir, terdiri atas hingga dan sampai.


4. Penggunaan kata kerja aksi

Kata kerja aksi atau verba adalah kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau keadaan sebagaimana dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

Dengan demikian, bisa diartikan kata kerja menunjukkan suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Dalam  penyusunan kalimat aktif dan kalimat pasif maka kata kerja berperan sebagai predikat.

5.Penggunaan kalimat perintah

Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna memerintah atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya.Ciri-Ciri Kalimat Perintah

a.Intonasi pada bagian akhir kalimat naik atau meninggi.

b.Diakhiri dengan tanda baca seru (!).

c.Kalimat perintah menggunakan pola inversi (kalimat inversi adalah kalimat yang susunan predikatnya mendahului subjek (P-S-K) Bawa      bibit itu     kemari.)

Biasanya menggunakan partikel lah ataupun kan.

6. Penggunaan kalimat seru

Kalimat Seru adalah kalimat yang isinya mengungkapkan kekaguman perasaan. Kalimat seru disebut juga kalima interjektif. Cara membuatnya adalah sebagai berikut;

1.Balikan urutn kalimat dari S – P menjadi P – S

2.Tambahkan partikel –nya pada P

3.Tambahkan kata seru di depan P

Contoh;

  • ØGadis itu cantik! : Cantik gadis itu!
  • ØCantiknya gadis itu!
  • ØAlangkah cantiknya gadis itu!
  • ØAduh, jariku terjepit pintu!
  • ØWah, sepatumu bagus sekali !