Berikut ini suku yang berasal dari Sumatera Utara adalah

Berikut ini suku yang berasal dari Sumatera Utara adalah
Ilustrasi Rumah Adat Batak (Foto: Pixabay)

Reza Rizki Saputra Kamis, 21 Juli 2022 - 15:53:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Suku Batak di Sumatera Utara merupakan salah satu etnik terbesar yang ada di Indonesia sesuai data sensus penduduk tahun 2010. Suku Batak tersebar hampir diseluruh wilayah provinsi Sumatera Utara. 

Mengutip buku Suku-suku Bangsa di Sumatera karya Giyanto, nenek moyang Suku Batak merupakan kelompok Proto Melayu atau Melayu Tua. Kelompok ini berasal dari Asia Selatan kemudian bermigrasi ke Nusantara melalui Pulau Sumatera. Lalu dari semenanjung Malaya, mereka menyeberang ke Pulau Sumatera dan pada akhirnya menetap di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara.

Kelompok Proto Melayu kemudian membangun sebuah permukiman di Sianjur Mula-mula. Pemukiman tersebut berkembang lalu kemudian menyebar ke wilayah sekitarnya. 

"Ada beberapa versi tentang nenek moyang suku bangsa Batak. Salah satu versi menyebutkan bahwa nenek moyang suku bangsa Batak adalah si Raja Batak," tulis Giyanto. 

Menurut buku Tarombo Borbor Marsada yang dikutip Giyanto, Raja Batak memiliki tiga orang putra. Ketiga putranya yaitu Guru Tatea Bulan (siRaja Lontung), Raja Isombaon (siRaja Sumba), dan Toga Laut. Ketiga anak itu lah yang menjadi awal mula marga di suku Batak.

Berikut rangkuman soal Suku Batak di Sumatera Utara;

Sub Suku Batak

Berdasarkan pendapat Giyanto, Suku Batak memiliki sebelas sub suku yang tercatat. Sub suku tersebut yaitu Batak Karo, Batak Toba, Batak Papa, Batak Simalungun, Batak Angkola, Batak Mandailing, Batak Dairi, Batak Nias, Batak Alas, Batak Gayo, dan Batak Kluet.

"Dari sub suku bangsa tersebut ,ada lima sub suku bangsa yang menjadi sub etnis utama Batak, yaitu Toba, Pakpak, Simalungun, Karo, dan Mandailing," tulis Giyanto. 

Sub suku lainnya diketahui memisahkan diri dan membentuk identitas baru menjadi suku berbeda. Sebagian besar dari Suku Batak masih tinggal di sekitar Danau Toba. 

Menurut Giyanto, Suku Batak hidup secara berkelompok dalam satu kampung yang disebut huta atau kuta yang merupakan bahasa Karo. Setiap huta biasanya ditempati oleh beberapa keluarga yang masih memiliki ikatan kekerabatan.

Suku Batak di Nusantara

Etnis Batak merupakan gabungan dari beberapa suku yang ada di Sumatera Utara. Identitas masyarakat asli setempat sebagai Suku Batak baru dikenal setelah tahun 1926, yaitu dengan dibentuknya organisasi bernama Jong Batak. Organisasi ini kumpulan para pemuda asal Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Angkola, dan Pakpak. Jong Batak dibentuk tanpa membeda-bedakan agama yang dianut oleh anggotanya.

Masyarakat Sumatera Utara pada saat itu belum merasa perlu untuk terikat secara kelompok yang lebih besar. Banyak orang berpendapat bahwa pendudukan kolonial Belanda di Indonesia merupakan salah satu alasan yang membuat masyarakat Sumatera Utara lebih memiliki rasa dan keinginan untuk bersatu.

Oleh karena itu, sangat menakjubkan bahwa hingga saat ini Suku Batak dikenal sebagai salah satu etnis bangsa yang ada di Indonesia yang memiliki jalinan ikatan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya.

Kepercayaan Suku Batak

Hingga saat ini, mayoritas kepercayaan masyarakat Suku Batak yakni Kristen Protestan. Akan tetapi jauh sebelumnya, mereka memiliki sistem kepercayaan dan religi terhadap Mulajadi na Bolon yang mempunyai kekuasaan di atas langit dan pancaran kekuasaannya terwujud dalam Debata Natolu.

Bahasa Suku Batak

Suku Batak di Sumatera Utara menggunakan bahasa Batak untuk berkomunikasi dalam kegiatan sehari-hari. Setiap sub etnis memiliki logat atau dialek dengan ciri khas yang berbeda dalam mengucapkan Bahasa Batak.

Mengutip Warisan Leluhur karya Uli Kozok, ahli bahasa membedakan Bahasa Batak ke dalam dua golongan. Perbedaan dari kedua golongan tersebut terlalu besar, sehingga kemungkinan adanya komunikasi antara kedua kelompok bahasa tersebut cukup sulit. Batak Angkola, Mandailingi, dan Toba membentuk rumpun selatan. Sedangkan Batak Karo dan Pakpak-Dairi termasuk ke dalam rumpun utara.

Batak Simalungun sering digolongkan ke dalam rumpun ketiga yang berada di antara utara dan selatan. Namun menurut ahli bahasa Adelaar, dialek Simalungun sebenarnya berasal dari rumpun selatan. 

"Semua bahasa Batak berasal dari satu bahasa purba (proto language) yang sebagian kosa katanya dapat direkonstruksi," tulis Kozok dalam buku tersebut.


Editor : Nani Suherni

TAG : Suku Batak Suku Batak di Sumatera sumatera utara nenek moyang

Berikut ini suku yang berasal dari Sumatera Utara adalah

Sumatera Utara adalah salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera. Ibukota Sumatera Utara adalah Medan. Daerahnya terdiri atas pantai dan datran rendah di sebelah timur dan dataran tinggi yang terdapat di Datarang Tinggi Karo, Toba, dan Humbang. Penduduk Sumatera Utara menurut golongan etnis terdiri dari penduduk asli Sumatera Utara, penduduk pendatang, dan penduduk asing. Adapun yang termasuk penduduk asli adalah suku Melayu, Batak Karo, Simalungun, Fak-fak/Dairi, Batak Toba, Mandailing, Pesisir, dan Nias. 


Jadi, jawaban yang tepat adalag C.  

Pesisir barat biasa dikenal sebagai daerah Tapanuli. Terdapat 419 pulau di propisi Sumatera Utara. Pulau-pulau terluar adalah pulau Simuk (kepulauan Nias), dan pulau Berhala di selat Malaka. Kepulauan Nias terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudera Hindia. Pusat pemerintahan terletak di Gunung Sitoli. Kepulauan Batu terdiri dari 51 pulau dengan 4 pulau besar: Sibuasi, Pini, Tanahbala, Tanahmasa. Pusat pemerintahan di Pulautelo di pulau Sibuasi. Kepulauan Batu terletak di tenggara kepulauan Nias. Pulau-pulau lain di Sumatera Utara: Imanna, Pasu, Bawa, Hamutaia, Batumakalele, Lego, Masa, Bau, Simaleh, Makole, Jake, dan Sigata, Wunga.

Jakarta -

Sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia bahkan dunia, ada berbagai keragaman yang dimiliki oleh Sumatra. Salah satunya, suku-suku di Pulau Sumatra yang sangat plural.

Pulau Sumatra merupakan pulau keenam terbesar di dunia, memiliki luas 473.481 km² dengan total penduduk mencapai mendekati angka 60 juta jiwa. Tentu, jumlah penduduk yang besar ini menyimpan heterogenitas dari segi etnis atau suku di antara masyarakat.

Secara geografis dan administratif, Pulau Sumatra memiliki 10 provinsi yang saling berdekatan.

Paling barat mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Lampung.

Suku-Suku di Pulau Sumatra

Karena adanya berbagai provinsi, maka terdapat suku-suku di Pulau Sumatra yang tersebar di penjuru wilayah. Apa saja?

1. Suku Aceh

Pertama, ada suku Aceh yang mendiami provinsi Aceh di bagian paling barat negara Indonesia. Suku yang mayoritas beragama Islam ini memiliki keanekaragaman budaya yang kental akan unsur-unsur Islam.

Saat ini, jumlah suku Aceh berkisar di angka 3.526.000 dengan bertempat paling besar di provinsi Aceh.

Salah satu yang terkenal dari suku Aceh adalah rumah adat yang bernama Krong Bade. Mengapa terkenal, karena rumah ini berbentuk seperti panggung dengan jarak antara tanah dan lantai sekitar 3 meter.

Selain itu, ada tari seudati sebagai kesenian asli Aceh yang menonjolkan kelihaian sang penari dengan menggerakkan kaki dan tangan dengan cepat.

Nah selain suku Aceh, dikutip dari laman Ditjen Kebudayaan Kemendikbudristek sebenarnya di provinsi tersebut ada suku-suku bangsa lain dengan adat dan bahasa yang berbeda-beda.

Misalnya suku Tamiang yang mendiami wilayah dekat perbatasan dengan Sumatra Utara, suku Gayo di kawasan dataran tinggi Gayo, suku Alas di Aceh Tenggara.

Lalu ada juga suku Kluet atau Keluwat di Aceh Selatan, suku Aneuk Jamee, suku Devayan di Pulau Simeulue, dan lain-lain.

2. Suku Melayu

Kedua, ada suku Melayu yang memang secara historis tersebar di berbagai negara yang masuk dalam rumpun Semenanjung Malaya.

Oleh karena itu, suku yang masuk ke dalam etnis Austronesia ini mendiami berbagai daerah, mulai dari Jambi, Riau, Sumatra, Kalimantan, Thailand, hingga Filipina.

Karena suku Melayu yang tersebar di berbagai penjuru Asia Tenggara, maka diperkirakan total penduduk suku Melayu adalah 27.000.000. Suku Melayu menjadi penduduk yang sudah sejak lama mendiami pulau Sumatra dengan berbagai adat istiadatnya.

3. Suku Batak

Suku Batak yang merupakan penduduk tetap di provinsi Sumatra Utara. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah populasi penduduk suku Batak ada di angka 8.466.969.

Suku Batak terkenal akan sistem persaudaraannya yang menginternalisasi kultur patrilineal. Marga (nama keluarga) menjadi ciri khas lain yang sering menghiasi nama seseorang dari suku Batak.

Di mana ada enam klasifikasi suku Batak yang dikenal dengan istilah puak. Diantaranya, Batak Karo, Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.

Masing-masing suku di atas punya karakteristik masyarakat yang berbeda. Misalnya Batak Mandailing mayoritas beragama Islam berbeda dengan Batak Toba.

4. Suku Nias

Suku Nias yang berasal dari pulau Nias. Diperkirakan, jumlah suku Nias di Indonesia kurang lebih di angka 1.000.000 jiwa dan tersebar di sebagian provinsi di Sumatra (Riau dan Sumatra Utara).

Suku Nias terkenal akan budaya yang khas, seperti Omo Sebua (rumah adat), adat pernikahan, tuo nifaro (tuak), hingga tari moyo.

Ada satu hukum adat dari suku Nias yang cukup unik bernama "fondrako". Fondrako merupakan hukum adat yang diterapkan untuk mengatur berbagai sendi kehidupan pada suku Nias.

Teknisnya, fondrako terdiri dari berbagai kegiatan adat, seperti musyawarah, penetapan, dan juga pengesahan terkait hukum adat.

5. Suku Minangkabau

Suku Minangkabau yang menjadi suku otentik dan khas dari pulau Sumatra. Suku Minangkabau tersebar di berbagai provinsi, tapi yang menjadi tempat tinggal terbesar bagi suku ini adalah provinsi Sumatra Barat.

Diperkirakan, suku Minangkabau di Indonesia ada 6.462.713 jiwa tersebar dari Sumatra, Jawa, hingga Malaysia.

Yang cukup unik, ada adat Minangkabau yang menjadi landasan aturan hukum adat yang diterapkan dalam kehidupan sosial suku Minangkabau.

Tiga adat Minangkabau yang diinternalisasi secara kultur adalah "Ulayat Adat Milik Bersama" (tidak ada kepemilikan individu terhadap ulayat adat), "Penurunan Ulayat Adat Pada Perempuan Garis Ibu" (perempuan diamanahkan sebagai pemegang adat), dan "Islam Agama Masyarakat Adat Minangkabau" "Islam sebagai agama masyarakat Minangkabau"

6. Suku Palembang

Suku Palembang (Wong Palembang) berada di kota Palembang, Sumatra Selatan merupakan masyarakat inti kota Palembang dengan ciri kebudayaan tersendiri.

Selain itu provinsi ini ada pula suku bangsa lainnya. Dikutip dari buku Marga di Bumi Sriwijaya karya M. Arlan Ismail suku di Sumsel yaitu Ogan, Kemering, Semendo, Pasemah, Gumay, Lematang, Musi Rawas, Meranjat, Kayu Agung, Ranau, dan Kisam.

7. Suku Lampung Pesisir dan Lampung Pepadun

Provinsi Lampung punya semboyan Sai Bumi Ruwa Jurai, atau Satu Bumi Dua Jiwa. Sesuai dengan itu mayoritas masyarakat di provinsi ini dibagi dalam dua suku, yaitu Suku Lampung Pesisir dan Suku Lampung Pepadun.

Sesuai dengan namanya, masyarakat Suku Lampung Pesisir tinggal di sepanjang pesisir Lampung. Adapun masyarakat suku Lampung Pepadun tinggal di daerah tengah atau daratan. Masyarakat dengan suku ini terkonsentrasi di wilayah pedalaman dan dataran tinggi.

Terdapat berbagai suku-suku di Pulau Sumatra selain di atas tadi, seperti suku Anak Dalam, suku Daya, suku Bangka, suku Belitung, suku Lembak, suku Rejang, suku Kerinci, suku Kikim, dan lain sebagainya.

Simak Video "Segera Ajukan KPR, Sebelum.."



(pal/pal)