Show
Hai, Quipperian! “Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan pendek bangsa kita yang memiliki arti sangat dalam. Apakah kamu sudah pernah memaknai semboyan ini? Mungkin, kamu telah mempelajari keragaman yang ada di negara kita bahkan sejak duduk di bangku sekolah dasar. Bapak dan Ibu guru pastinya sudah pernah menjelaskan bahwa meskipun berbeda-beda, Indonesia harus tetap satu. Keragaman yang ada seharusnya menjadi kekayaan bangsa, bukan menjadi alasan di balik terjadinya konflik. Keragaman yang ada ini rupanya hasil dari diferensiasi sosial. Sudah kenalkah kamu dengannya? Apa yang Dimaksud dengan Diferensiasi Sosial?Diferensiasi. Menurutmu, dari kata apakah kata ini diambil? Kemungkinan besar, berasal dari kata sifat ‘different’ dalam bahasa Inggris. Lalu, apakah diferensiasi itu? Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi sosial merupakan bentuk variasi profesi kerja dalam masyarakat yang dianggap sebagai sebuah prestise tanpa memberikan perbedaan-perbedaan yang nyata. Jika ditelaah lagi, diferensiasi sosial tentu saja mengarah pada perbedaan yang ada dalam lapisan masyarakat. Namun, dalam perbedaan-perbedaan tersebut, tidak ada yang dikatakan lebih baik ataupun yang dikatakan lebih buruk. Sehingga, dapat dikatakan bahwa perbedaan yang dihasilkan diferensiasi sosial berupa perbedaan yang tidak memiliki tingkatan atau jenjang. Dengan kata lain, perbedaan yang muncul bersifat horizontal. Apa Ciri-ciri Diferensiasi Sosial?Ada tiga ciri yang ada pada diferensiasi sosial, yaitu: 1. Ciri budayaDiferensiasi sosial karena ciri budaya terjadi karena adanya pandangan hidup berbeda antara masyarakat. Misalnya, perbedaan agama, norma, adat istiadat, pakaian, bahasa, dan lainnya. 2. Ciri fisikDiferensiasi sosial berdasarkan ciri fisik melakukan penggolongan terhadap perbedaan yang terletak pada fisik seseorang. Contohnya, warna kulit dan rambut. 3. Ciri sosialDiferensiasi sosial berdasarkan ciri sosial umumnya disebabkan oleh status sosial berbeda-beda dalam lapisan masyarakat. Contohnya, jabatan, profesi, atau peranan dalam masyarakat. Bagaimanakah Perbedaan dalam Diferensiasi Sosial?Pada umumnya, diferensiasi sosial merujuk pada empat hal, yaitu: 1. Perbedaan rasPerbedaan satu ini sangat berpengaruh kepada interaksi sosial. Hal yang mengkhawatirkan, perbedaan ras seringkali memicu timbulnya prasangka dan kesalahpahaman rasial di tengah masyarakat. Maka dari itu, kita harus memahami klasifikasi ras untuk memahami perilaku manusia di masyarakat. Ada tiga teori yang mengklasifikasikan ras, yaitu: Teori ini membagi manusia menjadi tiga ras, yaitu:
Teori yang berdasar pada pemikiran Charles R. Darwin ini beranggapan bahwa manusia seluruhnya berasal dari satu keturunan. Perbedaan-perbedaan yang muncul disebabkan oleh perkembangan dan pesebarannya. Teori ini membagi manusia menjadi sembilan ras, yaitu:
2. Perbedaan etnikKelompok etnik adalah kelompok dengan ciri-ciri tertentu yang menjadi pembeda dari kelompok lain dalam lapisan masyarakat. Ciri-ciri yang dimaksud misalnya asal keturunan atau nenek moyang, agama, bahasa, budaya, ataupun perpaduan di antaranya. Jadi, kelompok etnik tidak terbatas hanya pada satu ras saja. Setiap kelompok etnik memiliki kebudayaan sendiri, namun kebudayaan tersebut tidak tetap karena adanya asimilasi serta amalgamasi. Hal yang muncul dari adanya kelompok etnik ialah keberadaan istilah kelompok ‘mayoritas’ dan ‘minoritas’ yang seringkali menyebabkan timbulnya gesekan di antara lapisan kelompok etnik. 3. Perbedaan agamaDi dunia ini, terdapat begitu banyak agama. Terlepas dari Islam, Kristen Protestan, Katolik, Buddha, Hindu, dan Khong Hu Chu yang diakui di Indonesia, ada pula Konfusianisme, Yahudi, Shinto, Taoisme, dan lainnya di belahan dunia berbeda. Agama dapat mempersatukan manusia ke dalam satu kesatuan umat. Di sisi lain, agama juga dapat memisahkan manusia ke dalam kelompok-kelompok umat. 4. Perbedaan genderSecara biologis, tentu saja pria dan wanita memiliki perbedaan ciri fisik. Namun, keduanya memiliki hak yang sama. Tidak jarang, wanita dianggap lebih lemah daripada pria. Ada banyak label yang melekat pada seseorang berdasarkan jenis kelaminnya. Pada masyarakat perkotaan yang modern, label-label tersebut mulai hilang seturut dengan adanya gerakan emansipasi wanita. Seperti Apa Contoh Diferensiasi Sosial?Ada banyak sekali contoh nyata dari diferensiasi sosial yang mungkin kamu lihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika melihat dari segi budaya, budaya masyarakat di Papua pastilah berbeda dengan budaya masyarakat di Jawa. Akan tetapi, sebetulnya perbedaan yang ada, meskipun mungkin signifikan, tidaklah penting untuk selanjutnya dijadikan pembatas antara keduanya. Hal ini karena baik masyarakat Papua maupun masyarakat Jawa sama-sama memiliki hak dan juga kewajiban yang sama di mata negara dan hukum. Nah, dari sini, kamu pasti mengerti bahwa perbedaan bukanlah selalu menjadi hal yang paling ditonjolkan. Kamu juga jadi lebih paham kenapa Indonesia memiliki semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”, bukan? Jangan sampai perbedaan-perbedaan yang bersifat horizontal menyebabkan gesekan di antara kita, ya! Jangan lupa gabung Quipper Video untuk belajar sama tutor andal lewat video, latihan soal, dan rangkuman tiap mata pelajaran! Penulis: Evita Video yang berhubunganJakarta - Pada dasarnya, manusia tidak ada yang sama persis. Ada berbagai perbedaan yang bisa kita temukan misalnya dalam hal budaya, agama, ras, usia, profesi, dan masih banyak lagi. Perbedaan ini disebut sebagai diferensiasi sosial. Kata diferensiasi berasal dari bahasa Inggris, different, yang artinya "berbeda". Perbedaan ini tidak menunjukkan tinggi rendahnya sesuatu secara vertikal, tetapi dalam dimensi horizontal dengan tingkatan yang sama. Sosiolog UGM, Nasikun, menyampaikan bahwa struktur masyarakat dapat dilihat secara vertikal maupun horizontal. Dimensi horizontal membentuk ketidaksamaan sosial, sedangkan dimensi vertikal membentuk stratifikasi sosial. Perbedaan masyarakat secara horizontal dapat dilihat dari beberapa hal. Misalnya berdasarkan perbedaan suku bangsa, agama, jenis kelamin, ras, dan lain-lain. Perbedaan ini tidak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah. Jenis-JenisMengutip dari buku Sosiologi 2 SMA Kelas XI terbitan Quadra, ada berbagai kategori sosial dalam masyarakat yang merupakan kriteria terjadinya diferensiasi sosial. Menurut sosiolog Kaare Svalastoga, dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: 1. Diferensiasi tingkatan (rank differentiation) muncul karena ketimpangan penyaluran barang atau jasa di suatu daerah. Hal ini menyebabkan barang atau jasa memiliki perbedaan harga. Perbedaan harga itu terjadi karena penyalurannya harus melalui berbagai tangan untuk sampai ke tujuan. 2. Diferensiasi fungsional (functional differentiation) atau pembagian kerja yang muncul karena orang melakukan pekerjaan yang berlainan. Hal ini bisa dilihat di suatu lembaga sosial. Ada perbedaan pembagian kerja yang menyebabkan setiap orang harus melaksanakan kewajiban sesuai fungsi masing-masing. 3. Diferensiasi kultural (cultural differentiation) muncul karena aturan berperilaku yang tepat berbeda menurut situasi tertentu. Hal ini juga disebut dengan norma yang bertujuan mengatur ketertiban masyarakat, yang mungkin berbeda di setiap daerah. Bentuk Diferensiasi SosialMasyarakat pada dasarnya bisa dibedakan atau terdiferensiasi menurut berbagai kriteria, seperti dari ciri fisiologis atau ciri kebudayaan. Beberapa bentuk diferensiasi sosial biasanya dilihat dari perbedaan ras, agama, pekerjaan, jenis kelamin, dan kebudayaan. 1. Diferensiasi ras Beberapa klasifikasi ras diantaranya yaitu australoid, mongoloid, kaukasoid, negroid, dan masih banyak lagi. 2. Diferensiasi agama 3. Diferensiasi pekerjaan 4. Diferensiasi jenis kelamin 5. Diferensiasi kebudayaan Bagaimana detikers, apakah kamu bisa menunjukkan contoh diferensiasi sosial di lingkungan sekitarmu? Simak Video "Saat Kotoran Manusia Disulap Jadi Energi Terbarukan dan Pupuk" [Gambas:Video 20detik] (lus/lus) |