Berikan 4 contoh makanan bahan nabati yang melewati sistem pengolahan dan pengawetan

Makanan awetan terbagi menjadi dua jenis berdasarkan dari bahan pembuatannya, yaitu dari bahan nabati dan hewani. Pangan dari bahan nabati terbuat dari tanaman/tumbuhan seperti sayur dan buah-buahan, sedangkan makanan hewani terbuat dari binatang/hewan ikan, ayam, sapi dan lainnya.


Berikut ini beberapa contoh makanan awetan yang terbuat dari bahan hewani dan nabati :

20 Contoh Makanan Awetan Hewani

Berikan 4 contoh makanan bahan nabati yang melewati sistem pengolahan dan pengawetan
Contoh makanan awetan dari bahan hewani
  1. Ikan Asin adalah daging ikan yang diawetkan dengan metode penggaraman. 
  2. Sarden Ikan adalah pengawetan daging ikan menggunakan teknologi pengalengan
  3. Mentega adalah olahan dari produk susu atau lemak yang mengalami pemadatan
  4. Yogurt adalah olahan susu hewani dari proses fermentasi 
  5. Keju adalah produk pangan olahan susu yang di fermentasi 
  6. Sosis adalah makanan yang terbuat dari daging sapi, ikan, dan domba yang dicincang dan dikemas
  7. Telor Asin adalah makanan dari olahan telur yang melalui proses penggaraman
  8. Ikan asap adalah makanan olahan ikan yang diawetkan dengan proses pengasapan.
  9. Terasi adalah makanan olahan udang atau ikan yang diproses melalui pemasakan 
  10. Petis Ikan adalah makanan yang terbuat dari daging ikan atau udang 
  11. Kripik usus adalah makanan awetan hewani yang terbuat dari usus. 
  12. Susu UHT adalah produk pangan hewani awetan yang terbuat dari susu sapi yang mengalami proses sterilisasi. 
  13. Bakso adalah makanan olahan daging ikan dan sapi 
  14. Daging Kornet adalah makanan olahan daging sapi
  15. Peyek udang adalah makanan yang terbuat dari bahan udang 
  16. Ikan, Daging dan Udang Beku adalah bahan pangan yang terbuat dari hewani yang diawetkan melalui proses pendinginan
  17. Kerupuk Ikan adalah makanan dari daging ikan yang mengalami proses pengawetan dari proses pengeringan dan pengolahan
  18. Abon Sapi dan ikan adalah produk makanan awetan dari daging sapi dan ikan yang di proses pemasakan dan pengeringan.
  19. Rambak Sapi adalah makanan dari bahan kulit sapi atau domba yang di keringkan 
  20. Dendeng adalah daging yang diawetkan dengan pemberian bumbu dan pengeringan. 
  21. Udang rebon adalah makanan awetan yang terbuat dari udang yang dikeringkan 

20 Contoh Makanan Awetan Nabati 

Berikan 4 contoh makanan bahan nabati yang melewati sistem pengolahan dan pengawetan
Coklat adalah contoh makanan awetan nabati
1. Jelly 2. Selai 3. Kacang 4. Manisan Buah 5. Sirup Buah 6. Jus Buah 7. Tepung 8. Minyak 9. Renggingan 10. Bawan Goreng 11. Kecap 12. Saos tomat 13. Agar-agar bubuk 14. Margarin 15 Asinan Buah 16. Pecel 17. Kripik singkong dan kentang 18. Tahu Tempe Bacem 19. Biskuit 19. Roti 20. Coklat 21. Agar-agar 22. Gula pasir dan merah

Demikian contoh-contoh makanan awetan dari bahan hewani dan nabati yang mengalami beberapa proses pengawetan untuk meningkatkan nilai ekonomi dan mencegah kerusakan makanan. Baca juga Metode Pengawetan Makanan Beserta Contohnya.  

Postingan Lebih Baru Postingan Lama

Berikut adalah soal mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan (Pengelolaan) kelas X SMA materi Sistem Pengolahan Makanan Awetan Dari Bahan Nabati lengkap dengan kunci jawaban.


Soal Essay

  1. Jelaskan pengertian dari bahan makanan awetan!
  2. Mengapa setiap makanan awetan mempunyai karakteristik berbeda dengan bahan yang digunakan untuk pengolahan makanan?
  3. Jelaskan kelebihan bahan pangan nabati dibandingkan dengan bahan pangan hewani dalam pengolahan makanan!
  4. Tuliskan contoh (minimal 3) makanan awetan dari bahan pangan nabati
  5. Jelaskan yang dimaksud dengan alat pengolahan makanan awetan kategori kitchen equipment!
  6. Identifikasi proses makanan awetan dari bahan nabati berdasarkan garis besar cara pengawetan!
  7. Jelaskan yang dimaksud dengan pengawetan makanan secara biokimia! Berikan contoh makanan awetan secara biokimia!
  8. Jelaskan yang dimaksud dengan teknik pengawetan secara kimia (pendinginan) makanan awetan!
  9. Bagaimana cara proses pengawetan secara kimia dengan pemanisan?
  10. Tuliskan zat pengawet apa saja yang sering dipakai dalam pengalengan?
  11. Jelaskan yang dimaksud dengan kemasan!
  12. Kemasan terdiri atas beberapa jenis. Identifikasi jenis kemasan makanan awetan!
  13. Jelaskan yang dimaksud dengan kemasan primer!
  14. Tuliskan syarat kemasan yang baik untuk makanan awetan!
  15. Tuliskan unsur yang harus ada dalam pelabelan!

Kunci Jawaban

1. Makanan awetan adalah produk makanan dan minuman yang sudah mengalami proses pengolahan sehingga mempunyai keawetan yang lebih tinggi. Pengawetan makanan bertujuan untuk meningkatkan daya tahan baik keadaan fisik maupun unsur kimia didalamnya sehingga bertahan lebih lama.

2. Makanan awetan mempunyai karakteristik berbeda dengan bahan yang digunakan untuk pengolahan makanan, adapun Karakteristik dari nabati dan hewani adalah :

  • Bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang mempunyai waktu penyimpanan lebih singkat dari bahan pangan nabati jika bahan pangan nabati masih dalam keadaan segar terkecuali Telur
  • Karakteristik selanjutnya pagan hewani lebih lunak tekstur nya dan lembek dari bahan pangan nabati.
  • Sifat karakteristik bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak dapat digeneralisasi.
  • Kandungan dari bahan pangan dari nabati biasannya mengandung sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein sedangkan bahan pangan hewani banyak mengandung sumber protein dan lemak

Bahan pangan hewani adalah bahan pangan yang berasal dari hewan atau dari olahan lain namun bahan dasarnya berasal dari hewan sedangkan bahan pangan nebati adalah bahan pangan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan yang dapat berupa akar,batang,dahan,daun,bunga,buah maupun semua bagian dari tubuh tanaman itu sendiri.

3. Kelebihan bahan pangan nabati dibandingkan dengan bahan pangan hewani dalam pengolahan makanan berdasarkan perbedaan Karakteristik Bahan Nabati dan Hewani

Karakteristik Bahan Nabati

Karakteristik Bahan Hewani

Umumnya memiliki daya awet yang tinggi

Umumnya mudah rusak (daya awetnya rendah)

Cenderung tahan  terhadap  tekanan  dan tidak gampang rusak

Umumnya bersifat  lunak,  tidak  tahan tekanan, dan hantaman

Meski sifat bahan spesifik, namun masih dapat dicari sifat umumnya

Sifat setiap  bahan  sangat  spesifik  dan sangat sulit digeneralisasi

Selain sumber protein dan lemak, bahan nabati banyak yang juga berperan sbeagai sumber karbohidrat, mineral, dan vitamin

Umumnya merupakan  sumber  protein dan lemak

4. Contoh makanan awetan dari bahan pangan nabati, yakni Manisan buah, tape, aneka kripik buah, aneka selai buah.

5. Alat pengolahan makanan awetan kategori kitchen equipment (perlengkapan dapur) adalah peralatan besar yang membuat ruangan tersebut berfungsi sebagai dapur untuk mengolah makanan seperti oven, kompor, dan sebagainya.

6. Proses makanan awetan dari bahan nabati berdasarkan garis besar cara pengawetan, yaitu:

a. Pengawetan Secara Fisik

  • Pengeringan
  • Pengawetan Suhu Rendah
  • Pengemasan
  • Pemberian Tepung

b. Pengawetan Secara Biokimia

  • Pendinginan
  • Pengasapan
  • Pemanisan
  • Pengeringan
  • Pengalengan

7. Pengawetan makanan secara biokimia adalah teknik pengawetan yang dilakukan dengan cara menambahkan bahan kimia lain sebagai pengawet. Contoh makanan awetan secara biokimia adalah makanan manisan dari daerah Cianjur, Jawa Barat.

8. Teknik pengawetan secara kimia (pendinginan) makanan awetan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan. Sedangkan pengawetan dengan pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku.

9. Cara mengawetkan makanan dengan teknik pemanisan adalah dengan cara memasukkan makanan tersebut ke dalam zat yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi 40 persen untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Apabila kadar konsentrasinya dinaikkan menjadi 70 persen, maka hal tersebut dapat mencegah terjadinya kerusakan makanan. Beberapa makanan yang biasa diawetkan dengan cara dimaniskan adalah agar-agar, manisan buah, dan lain-lain.

10. Zat pengawet yang sering dipakai dalam pengalengan biasanya mengandung garam, asam, ataupun gula dan disimpan ke dalam kaleng yang terbuat dari alumunium.

11. Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan, menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar.

12. Jenis kemasan makanan awetan, yaitu:

  • Kemasan Primer adalah kemasan yang bersentuhan langsung dengan produk makanan. Kemasan juga berfungsi untuk penanganan (memudahkan penanganan produk), distribusi, memberikan informasi dan menjadi daya tarik bagi pembeli. Pada kemasan, harus dicantumkan keterangan dan informasi teknis tentang produk makanan yang ada di dalamnya, seperti berat bersih, kandungan bahan dan keterangan kadaluarsa. Keterangan ini biasanya dicantumkan di kemasan sekunder.
  • Kemasan sekunder adalah kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk makanan, melainkan digunakan pada bagian luar kemasan primer. Kemasan yang digunakan untuk distribusi jarak jauh adalah kemasan tersier, yang dapat memuat beberapa kemasan sekunder.

13. Kemasan primer adalah kemasan yang melekat pada produk.

14. Syarat kemasan yang baik untuk makanan awetan, di antaranya sebagai berikut:

  • Kemasan harus dapat melindungi isi dari pengaruh lingkungan dan saat distribusi. Misalnya kripik akan lembek jika kemasannya tidak dapat menahan H2O yang masuk melalui pori-pori.
  • Kemasan harus menjadi media penandaan terhadap barang yang dikemas sehingga pelabelan harus tercetak dengan jelas dan komplit.
  • Kemasan harus mudah dibuka dan mudah ditutup kembali  serta berdesain atraktif.
  • Kemasan harus dapat mempromosikan diri sendiri bila dipajang di etalase toko atau swalayan.

15. Unsur yang harus ada dalam pelabelan memuat sekurangnya hal-hal berikut:

  • Nama produk
  • Nama dagang
  • Komposisi
  • Berat/isi bersih
  • Nama dan alamat prosedur
  • Nomor pendaftaran(PIRT/MD)
  • Tanggal/bulan dan tahun kadaluarsa
  • Kode produksi