Berdasarkan QS. Al anbiya 21 20 sifat yang dimiliki para malaikat adalah

Mereka, para malaikat itu, senantiasa bertasbih dengan cara mereka, menyucikan Allah dengan tidak ada henti-hentinya malam dan siang, karena mereka tidak beristri dan beranak serta tidak membutuhkan makan dan minum.


Page 2

Sie lobpreisen (Ihn) die ganze Nacht und den ganzen Tag, sie lassen nicht nach.


Page 3

তারা দিন-রাত তাঁর পবিত্রতা ও মহিমা ঘোষণা করে , তারা ক্লান্তও হয় না [১]।

[১] আয়াতের শেষে বলা হয়েছে যে, ফেরেশতাদের ইবাদাতে কোন অন্তরায় নেই। তারা ইবাদতে অহংকারও করে না যে, ইবাদাতকে পদমর্যাদার খেলাফ মনে করবে এবং ইবাদাতে কোন সময় ক্লান্তও হয় না। আয়াতে এ বিষয়বস্তুকেই পূর্ণতা দান করে বলা হয়েছে যে, ফেরেশতারা রাত দিন তসবীহ পাঠ করে এবং কোন সময় অলসতা করেন না। যাজ্জাজ বলেন, আমাদের নিঃশ্বাস নিতে যেমন কোন কাজ বাধা হয় না, তেমনি তাদের তাসবীহ পাঠ করতে কোন কাজ বাধা হয় না। [দেখুন, কুরতুবী; ইবন কাসীর; ফাতহুল কাদীর]


Page 4

Gece gündüz, usanmadan, ara vermeden tesbih ve ibadet ederler. [66,6]


Page 5

يُسَبِّحُوْنَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُوْنَ

They glorify (Him)

يُسَبِّحُونَ

وہ تسبیح کر رہے ہیں

and [the] day

وَٱلنَّهَارَ

اور دن

they slacken

يَفْتُرُونَ

دم لیتے

شب و روز اس کی تسبیح کرتے رہتے ہیں، دَم نہیں لیتے

They exalt [Him] night and day [and] do not slacken.

شب و روز اس کی تسبیح کرتے رہتے ہیں، دَم نہیں لیتے

رات دن اس کی پاکی بولتے ہیں اور سستی نہیں کرتے،

رات اور دن تسبیح کرتے ہیں سستی نہیں کرتے

وہ دن رات تسبیح بیان کرتے ہیں اور ذرا سی بھی سستی نہیں کرتے۔

رات دن (اُس کی) تسبیح کرتے رہتے ہیں (نہ تھکتے ہیں) نہ اکتاتے ہیں

وه دن رات تسبیح بیان کرتے ہیں اور ذرا سی بھی سستی نہیں کرتے

وہ رات دن اس کی تسبیح کرتے ہیں کبھی ملول ہوکر وقفہ نہیں کرتے۔

دن رات اسی کی تسبیح کرتے ہیں اور سستی کا بھی شکار نہیں ہوتے ہیں

وہ رات دن (اس کی) تسبیح کرتے رہتے ہیں اور معمولی سا وقفہ بھی نہیں کرتے،


Page 6

" يسبحون الليل والنهار لا يفترون " فهم دائبون في العمل ليلا ونهارا مطيعون قصدا وعملا قادرون عليه كما قال تعالى " لا يعصون الله ما أمرهم ويفعلون ما يؤمرون " وقال ابن أبي حاتم حدثنا علي بن أبي دلامة البغدادي أنبأنا عبد الوهاب بن عطاء حدثنا سعيد عن قتادة عن صفوان بن محرز عن حكيم بن حزام قال; بينا رسول الله صلى الله عليه وسلم بين أصحابه إذ قال لهم " هل تسمعون ما أسمع " قالوا ما نسمع من شيء. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ". إني لأسمع أطيط السماء وما تلام أن تئط وما فيها موضع شبر إلا وعليه ملك ساجد أو قائم " غريب ولم يخرجوه ثم رواه أعني ابن أبي حاتم من طريق يزيد بن أبي زريع عن سعيد عن قتادة مرسلا وقال محمد بن إسحاق عن حسان بن مخارق عن عبد الله بن الحارث بن نوفل قال; جلست إلى كعب الأحبار وأنا غلام فقلت له أرأيت قول الله تعالى للملائكة " يسبحون الليل والنهار لا يفترون " أما يشغلهم عن التسبيح الكلام والرسالة والعمل. فقال من هذا الغلام؟ فقالوا من بني عبد المطلب قال فقبل رأسي ثم قال; يا بني إنه جعل لهم التسبيح كما جعل لكم النفس أليس تتكلم وأنت تتنفس وتمشي وأنت تتنفس؟.


Page 7

Они славят Его днем и ночью без устали.

Ангелы целиком и полностью поглощены поклонением Аллаху и восхвалением Его. Они поминают Его целыми днями напролет и никогда не прекращают это занятие. И хотя ангелов - бесчисленное множество, каждый из них обладает этим качеством. И это свидетельствует о величии, могуществе, власти, безупречном знании и совершенной мудрости Аллаха. Воистину, эти качества обязывают все творения поклоняться только Ему одному и не приобщать к Нему сотоварищей. После упоминания о совершенстве могущества и величия Аллаха, а также о том, что все сущее преклоняется перед Ним, Всевышний укорил многобожников, которые поклоняются вместо Него вымышленным земным богам, которые совершенно беспомощны и бессильны. Всевышний сказал:


Page 8

They glorify His praises night and day, they never slacken. They persist in their worship night and day, obeying Allah to the utmost, and they are able to do this, as Allah says; لااَّ يَعْصُونَ اللَّهَ مَأ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُوْمَرُونَ

who do not disobey Allah in what He commands them, but do what they are commanded. (66;6)


Page 9

रात और दिन उसकी तस्बीह किया करते हैं (और) कभी काहिली नहीं करते


Page 10

இடைவிடாமல் அவர்கள் இரவிலும், பகலிலும் அவனைத் துதித்துக் கொண்டே இருக்கிறார்கள்.

Jakarta -

Surah Al-Anbiya merupakan surah yang ke-21 dalam Al-Qur'an. Surah ini memiliki 112 ayat dan termasuk dalam golongan surah Makkiyah.

Bukti bahwa malaikat merupakan makhluk ciptaan Allah yang tidak pernah lelah beribadah tercantum dalam Surah Al-Anbiya ayat 19.

Berikut ini adalah bacaan Surah Al-Anbiya ayat 19 beserta dengan artinya.

وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ

Bacaan latin: Wa lahụ man fis-samāwāti wal-arḍ, wa man 'indahụ lā yastakbirụna 'an 'ibādatihī wa lā yastaḥsirụn

Artinya: "Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih."

Tafsir Menurut Kemenag

Menurut Kemenag, Surah Al-Anbiya ayat 19 ini Allah mengingatkan kembali tentang kekuasaan-Nya yang mutlak, baik di langit maupun di bumi. Mengingatkan kita semua bahwa Allah-lah yang menciptakan, menguasai, mengatur, mengelola. menghidupkan, mematikan, memberikan pahala, hingga menimpakan azab bagiyang melanggar perintah-Nya.

Semua makhluk ciptaan Allah, baik yang berada di bumi maupun di langit seperti malaikat, diciptakan untuk tunduk kepada-Nya. Khususnya para malaikat muqarrabin, Allah memberikan kedudukan yang mulia untuk mereka.

Namun para malaikat tersebut tidak pernah menyombongkan diri apalagi menolak beribadah. Bahkan tanpa henti-hentinya dan tidak pernah merasa lelah dalam beribadah kepada Allah.

Tafsir Ibn Kathir

Menurut Tafsir Ibnu Katshir dalam Surah Al-Anbiya ayat 19 Allah mengingatkan pada kita semua bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan bumi adalah milik-Nya.

Dan segala sesuatu ciptaan-Nya, tunduk pada Allah SWT. Termasuk ciptaan-Nya yang ada di langit, seperti malaikat, makhluk yang terdekat dan berada di sisi Allah.

Malaikat selalu memuliakan serta bertasbih pada Allah siang dan malam tanpa terputus bahkan tidak pernah menolak beribadah kepada-Nya.

Kedua tafsir tersebut memiliki maksud yang sama. Intinya Surah Al-Anbiya ayat 19 menjelaskan tentang kekuasaan Allah pada penciptaan langit dan bumi beserta seisinya. Selain itu bukti bahwa malaikat merupakan makhluk Allah yang tidak pernah lelah beribadah.

Simak Video "Komisi VIII Beri Sinyal Setujui Tambahan Anggaran Haji Rp 1,5 T Siang Ini"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)

  • وَلَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَمَنْ عِنْدَهٗ لَا يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسْتَحْسِرُوْنَ ۚ

    19. Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan (malaikat-malaikat) yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.



وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لاعِبِينَ (16) لَوْ أَرَدْنَا أَنْ نَتَّخِذَ لَهْوًا لاتَّخَذْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا إِنْ كُنَّا فَاعِلِينَ (17) بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ وَلَكُمُ الْوَيْلُ مِمَّا تَصِفُونَ (18) وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلا يَسْتَحْسِرُونَ (19) يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ (20)

Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya). Sesungguhnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagi kalian disebabkan kalian menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). Dan kepunyaan-Ny'alah segala yang di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.

Allah Swt. menyebutkan bahwa Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan sebenar-benarnya, yakni dengan adil dan pertengahan (seimbang).

لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى

supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga). (Al-Najm: 31)

Dia tidak menciptakan semuanya itu secara sia-sia dan main-main. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam firman-Nya:

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالأرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا بَاطِلا ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِينَ كَفَرُوا فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. (Shad: 27)

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

لَوْ أَرَدْنَا أَنْ نَتَّخِذَ لَهْوًا لاتَّخَذْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا إِنْ كُنَّا فَاعِلِينَ

Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian (tentulah Kami telah melakukannya). (Al-Anbiya: 17)

Ibnu Abu Nujaih telah meriwayatkan dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. (Al-Anbiya: 17) Makna lafaz ladunna sama dengan 'indina yang artinya dari sisi Kami. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa 'jika demikian keadaannya, maka Kami tidak perlu menciptakan surga, neraka, kematian, kebangkitan, dan hisab amal perbuatan'.

Al-Hasan dan Qatadah serta selain keduanya mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan. (Al-Anbiya: 17) Bahwa al-lahwu artinya wanita menurut bahasa orang-orang Yaman,

Ibrahim An-Nakha'i mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: tentulah Kami membuatnya. (Al-Anbiya: 17) Yakni dari kalangan bidadari yang bermata jelita.

Ikrimah dan As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan al-lahwu dalam ayat ini ialah anak. Pendapat yang sebelumnya berkaitan erat dengan pendapat ini.

Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

لَوْ أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا لاصْطَفَى مِمَّا يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ سُبْحَانَهُ

Kalau sekiranya Allah hendak mengambil anak, tentu Dia akan memilih apa yang dikehendaki-Nya di antara ciptaan-ciptaan yang telah diciptakan-Nya, Mahasuci Allah. Dialah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Az-Zumar: 4)

Allah Swt. menyucikan diri-Nya dari memungut anak secara mutlak, terlebih lagi dari tuduhan dusta lagi batil yang dilancarkan oleh mereka, bahwa Dia mengambil Isa, atau Uzair, atau malaikat sebagai anak-Nya.

سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يَقُولُونَ عُلُوًّا كَبِيرًا

Mahasuci dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka katakan dengan ketinggian yang sebesar-besarnya. (Al-Isra: 43)

*******************

Firman Allah Swt.:

إِنْ كُنَّا فَاعِلِينَ

Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah Kami telah melakukannya). (Al-Anbiya: 17)

Qatadah, As-Saddi, Ibrahim An-Nakha'i, dan Mugirah ibnu Miqsam mengatakan bahwa makna ayat ini ialah 'Kami tidak akan melakukan hal itu'.

Mujahid mengatakan bahwa semua lafaz in yang ada di dalam Al-Qur'an mengandung makna ingkar atau bantahan.

*******************

Firman Allah Swt.:

بَلْ نَقْذِفُ بِالْحَقِّ عَلَى الْبَاطِلِ

Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil. (Al-Anbiya: 18)

Maksudnya, Kami menjelaskan perkara hak untuk mengalahkan perkara yang batil. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:

فَيَدْمَغُهُ فَإِذَا هُوَ زَاهِقٌ

lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. (Al-Anbiya: 18)

Yakni surut dan lenyap.

وَلَكُمُ الْوَيْلُ

Dan kecelakaanlah bagi kalian. (Al-Anbiya: 18)

hai orang-orang yang mengatakan bahwa Allah beranak.

مِمَّا تَصِفُونَ

disebabkan kalian menyifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). (Al-Anbiya: 18)

Yaitu dikarenakan perkataan dan kedustaan kalian itu. Kemudian Allah Swt. menyebutkan sifat para malaikat, bahwa mereka adalah hamba-hamba-Nya dan kebiasaan mereka adalah melakukan ketaatan kepada­Nya sepanjang siang dan malam hari, tiada henti-hentinya. Untuk itu Allah Swt. berfirman:

وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَمَنْ عِنْدَهُ

Dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi dan malaikai-malaikat yang di sisi-Nya. (Al-Anbiya: 19)

Yang dimaksud ialah para malaikat yang ada di sisi-Nya.

لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ

mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya. (Al-Anbiya: 19)

Artinya, para malaikat itu tiada hentinya melakukan penyembahan kepada­Nya secara terus-menerus. Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh Allah Swt. melalui firman-Nya:

لَنْ يَسْتَنْكِفَ الْمَسِيحُ أَنْ يَكُونَ عَبْدًا لِلَّهِ وَلا الْمَلائِكَةُ الْمُقَرَّبُونَ وَمَنْ يَسْتَنْكِفْ عَنْ عِبَادَتِهِ وَيَسْتَكْبِرْ فَسَيَحْشُرُهُمْ إِلَيْهِ جَمِيعًا

Al-Masih sekali-kali tidak enggan menjadi hamba bagi Allah, dan tidak (pula enggan) malaikat-malaikat yang terdekat (kepada Allah). Barang siapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya. (An-Nisa: 172)

*******************

Adapun firman Allah Swt.:

وَلا يَسْتَحْسِرُونَ

dan tiada (pula) merasa letih. (Al-Anbiya: 19)

Yaitu, mereka tidak pernah merasa lelah, tidak pula merasa jenuh untuk menyembah-Nya.

يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ

Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (Al-Anbiya: 20)

Mereka terus-menerus bekerja sepanjang malam dan siang dengan penuh ketaatan, tulus ikhlas, serta mampu melakukannya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:

لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan­Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim: 6)

قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ أَبِي دُلامة الْبَغْدَادِيِّ، أَنْبَأَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ، حَدَّثَنَا سَعِيدٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ صَفْوَانِ بْنِ مُحرِز، عَنْ حَكِيمِ بْنِ حِزَام قَالَ: بَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ أَصْحَابِهِ، إِذْ قَالَ لَهُمْ: "هَلْ تَسْمَعُونَ مَا أَسْمَعُ؟ " قَالُوا: مَا نَسْمَعُ مِنْ شَيْءٍ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنِّي لَأَسْمَعُ أَطِيطَ السَّمَاءِ، وَمَا تُلَامُ أَنْ تَئِطَّ، وَمَا فِيهَا مَوْضِعِ شِبْر إِلَّا وَعَلَيْهِ مَلَكٌ سَاجِدٌ أَوْ قَائِمٌ".

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Abu Dilamah Al-Bagdadi, telah menceritakan kepada kami Abdul Wahhab ibnu Ata, telah menceritakan kepada kami Sa'id, dari Qatadah, dari Safwan ibnu Muharriz, dari Hakim ibnu Hizam yang menceritakan bahwa ketika Rasulullah Saw. berada di antara para sahabatnya, tiba-tiba beliau bersabda kepada mereka, "Apakah kalian mendengar apa yang aku dengar?" Mereka menjawab, "Kami tidak mendengar sesuatu pun." Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya aku mendengar suara gemuruh di langit, dan tidaklah dicela bila langit mengeluarkan suara bergemuruh; karena tiada sejengkal tempat pun darinya, melainkan terdapat seorang malaikat yang sedang sujud atau sedang berdiri (menyembah Allah Swt.).

Hadis berpredikat garib, kebanyakan ulama hadis tidak ada yang mengetengahkannya. Kemudian Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya pula melalui jalur Yazid ibnu Abu Zurai', dari Sa'id, dari Qatadah secara mursal.

Muhammad ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Hisan ibnu Mukhariq dari Abdullah ibnul Haris ibnu Naufal yang mengatakan bahwa ia pernah duduk di majelis Ka'bul Ahbar saat masih kecil. Lalu ia bertanya kepadanya bagaimanakah pendapatmu mengenai firman Allah Swt. kepada para malaikat yang menyatakan: Mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya. (Al-Anbiya: 20) "Apakah tidak mengganggu tasbih mereka Kalam Allah, risalah dan apa yang ditugaskan kepada mereka." Ka'bul Ahbar bertanya, "Siapakah anak ini?" Mereka menjawab, "Dia dari kalangan Bani Abdul Muttalib." Maka Ka'bul Ahbar mencium kepalanya dan berkata, "Wahai anakku, sesungguhnya tasbih telah dijadikan bagi mereka sebagaimana dijadikan napas bagi kalian. Bukankah kamu berbicara sambil bernapas, dan berjalan sambil bernapas? (Itulah keadaan tasbih mereka)."