Berapa lama proses fermentasi pupuk kandang?

“Pupuk organik ini aman digunakan dalam jumlah yang besar, aman bagi manusia, tumbuhan maupun aman bagi lingkungan.”
SIGI - Belum lama ini Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah melakukan pengolahan limbah pertanian dan peternakan untuk dijadikan pupuk organik. Olahan limbah tersebut diyakini dapat menjadi produk yang bernilai tinggi bila diolah secara baik.

Dengan berbahan kotoran ternak sapi sebanyak 500 kilogram, dedak padi 25 kilogram, tetes tebu atau molasses satu liter, dan probiotik lokal (prolog) satu liter, bisa menghasilkan puput organik berkualitas tinggi. Peralatan yang digunakan pun cukup sederhana, dengan menyediakan drum plastik 100 liter sebanyak lima buah, ember lima buah, dan menggunakan sekop sesuai kebutuhan.

Baca juga: Teror Hama FAW di Sulteng

Cara pembuatannya, pertama-tama campurkan tetes tebu dan probiotik ke dalam ember dan tambahkan air secukupnya. Kemudian, hamparkan kotoran ternak secara bertahap sebanyak 100 kilogram. Taburkan dedak padi secara merata, setelah itu semprotkan campuran probiotik dan molasses secara merata.

Kemudian, lakukan hal yang sama hingga kotoran ternak sebanyak 500 kilogram itu habis. Selanjutnya, campuran kotoran ternak diaduk menggunakan sekop atau cangkul hingga merata, paling tidak sampai pada kondisi kotoran yang siap difermentasi. Lebih jelasnya, olahan tersebut dapat menyatu bila dikepal dengan tangan.

Sahabat Tani juga dapat menambahkan air bila kotoran ternak dalam kondisi kering. Selanjutnya masukkan campuran ke dalam drum plastik dan dipadatkan hingga penuh. Tutup rapat drum sehingga proses fermentasinya dalam kondisi kedap udara. Simpan di tempat yang aman dan tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 atau 3 minggu.

Sahabat Tani juga perlu mengamati perubahan suhu di setiap waktu. Sebab, puncak perubahan suhu terjadi pada minggu kedua hingga pertengahan minggu ketiga dengan kisaran suhu antara 40-60 derajat celsius. Menjelang akhir proses fermentasi pada minggu ketiga, suhu mulai menurun hingga mencapai suhu normal 36-37 derajat celsius.

Perlu diingat, sebelum menggunakannya, sebaiknya membuka penutup ember pupuk organik tersebut untuk menghilangkan gas metana yang tersisa setelah proses fermentasi. Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sulawesi Tengah, Dr Ir Fery Fahrudin Munir, M.Sc. mengatakan, pupuk organik merupakan solusi terbaik untuk menghasilkan tanaman kualitas tinggi.

Sebab, kelebihan sari pupuk organik yaitu mempunyai kandungan unsur hara yang lengkap baik hara makro maupun mikro. Dengan begitu, kandungan bahan organik yang tinggi ini dapat memperbaiki struktur maupun sifat fisik tanah sehingga mampu mengikat air.

"Selain itu, pupuk organik mengandung asam-asam organik seperti asam humic, asam folic, dan hormon yang sangat baik untuk tumbuhan," jelasnya belum lama ini.

Baca juga: Menjaga Masyarakat Kluawi dari Banjir

Selain itu pupuk organik juga dapat menjadi penyangga potensial hidrogen (pH) tanah yang berfungsi agar unsur hara tanah berada dalam kondisi tersedia bagi tanaman.

"Apalagi, pupuk organik ini aman digunakan dalam jumlah yang besar, aman bagi manusia, tumbuhan maupun aman bagi lingkungan," pungkasnya.

Salah satu keunggulan yang dimiliki pupuk organik cair adalah konsentratnya lebih mudah diserap oleh tanaman, pupuk organik cair juga lebih efektif untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Bahan yang tidak boleh dilupakan untuk pupuk ini adalah kotoran kambing, ya, cara membuat pupuk cair dari kotoran kambing dapat kita pelajari dengan mudah dari beberapa sumber. Seperti halnya pupuk kandang yang memiliki kandungan sama, pupuk cair dari kotoran kambing ini dapat pula kita aplikasikan secara langsung pada tanaman.

Namun meskipun unggul dalam beberapa hal, pupuk cair mempunyai sejumlah kekurangan, diantaranya nutrisi yang terkandung dalam pupuk cair lebih rentan hilang oleh sebab terbawa erosi.

Cara Pembuatan Pupuk Cair ada 2 Jenis

Menurut cara pembuatannya, pupuk cair dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama yaitu pupuk organik yang dilarutkan ke dalam air sebelum pengaplikasiannya, pupuk organik yang dilarutkan atau diencerkan dapat berupa pupuk apa saja seperti pupuk kompos, pupuk kandang, atau campuran antar keduanya.

Meskipun lebih instan serta praktis dalam mendapatkannya, namun banyak keluhan seputar penggunaan dan penerapnnya dalam tanaman. Pupuk ini memiliki suspensi yang kurang stabil dan mudah mengendap, dalam hal penyimpanannya pun tidak bertahan lama.

Sedangkan yang kedua adalah pupuk yang dibuat dengan cara memfermentasikan bahan-bahan organik dengan bantuan organisme hidup. Pupuk ini tentu saja memiliki suspensi yang lebih stabil karena unsur hara di dalamnya telah bersifat cair sepenuhnya. Nah, pada kesempatan ini, kita akan belajar membuat jenis pupuk cair yang kedua ini, bahan utamanya tidak lain adalah dari kotoran kambing.

Cara Membuat Pupuk Cair dari Kotoran Kambing

Yang pertama kita persiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu, berikut diantaranya:

Kotoran kambing
Gula merah / gula pasir
Bioaktivator
Karung bekas
Urine kelinci (bisa pakai urine kambing)
Dedaunan
Air
Tong plastik
Cara Pembuatan:

Setelah bahan-bahan tersebut terkumpul, kini kita akan mulai proses pembuatan pupuk cair dari kotoran kambing, ikutilah tahapan berikut ini:

1. Campurkan kotoran kambing bersama dengan gula merah / gula pasir secukupnya ke dalam tong plastik

2. Kemudian masukkan secara perlahan dedaunan yang telah dirajang ke dalam tong plastik

3. Beri air bersih dan aduk semua bahan hingga tercampur rata. Takaran air yang dipakai adalah sebanyak setengah dari bahan organik yang telah dimasukkan terlebih dahulu

4. Langkah selanjutnya, kita persiapkan beberapa bahan tambahan seperti gula, urine kelinci, dan bioaktivator

5. Gula dan bioaktivator tersebut harus dicampur atau dilarutkan dengan 5 L air bersih terlebih dahulu

6. Masukkan bahan tambahan yang telah terkarut ke dalam tong plastik yang telah terisi bahan utama. Presentase ideal untuk mencampur bahan-bahan ini adalah 70 % bahan cair, 30 % bahan padat.

7. Proses pembuatan pupuk cair dari kotoran kambing telah memasuki tahap akhir, setelah semua bahan tercampur dalam tong plastik, kini saatnya menyimpan adonan pupuk setengah jadi tersebut. Tutup rapat tong plastik, dan beri lubang untuk selang pada bagian samping atasnya. Anda dapat melihatnya pada gambar yang telah kami berikan.

8. Hubungkan selang dengan botol berisi air, tujuannya adalah untuk menjaga suhu di dalam tong tetap stabil meskipun tanpa ada bantuan oksigen dari luar

9. Penyimpanan tersebut akan berlangsung selama kurang lebih 10 – 20 hari lamanya sebelum bisa dibuka. Tanda yang dapat kita pakai sebagai patokan adalah apabila dari dalam tong telah tercium bau seperti tape, maka itu artinya tong telah siap dibuka.

10. Proses selanjutnya adalah melakukan penyaringan adonan pupuk untuk memisahkan bagian yang cair dengan bagian ampas, yang akan kita gunakan nantinya adalah bagian cair.

11. Pupuk cair dari kotoran kambing sudah bisa diaplikasikan pada tanaman, simpan pupuk tersebut ke dalam jirigen atau botol plastik. Dapat langsung di siramkan ke media tanah, atau disemprotkan ke bagian tanaman.

Keunggulan pupuk cair dari kotoran kambing adalah dapat membantu memperbaiki struktur tanah yang telah hilang, karena di dalam pupuk cair ini terkandung banyak unsur hara mikro yang jumlahnya lebih besar dari pada pupuk kimia. Dampaknya tentu saja pertumbuhan tanaman lebih optimal, kekurangan unsur hara seperti Nitrogen (N), Phospor (P), serta Kalium (K) dapat diatasi dengan pengayaan unsur tersebut di dalam tanah.

Aplikasi pupuk cair dari kotoran kambing ini dapat dilakukan 1 minggu sekali, dengan dosis 1 gelas per tanaman. Untuk penerapan pada tanaman holtikultura, gunakan 15 cc pupuk cair lalu dicampur dengan 1 L air.
Kandungan Hara pada Pupuk Cair dari Kotoran Kambing

Berdasar penelitian, kadar unsur hara pada pupuk cair dari kotoran kambing meliputi:

Unsur N, K, serta C-organik pad abiourine atau pun biokulture lebih tinggi jika dibanding urine atau feses yang belum difermentasi
Meskipun beberapa unsur hara seperti yang kami sebutkan di atas meningkat, namun unsur P justeru menurun jika dibanding dengan urine atau feses yang tidak difermentasi
Meningkatnya unsur N dipengaruhi oleh kehadiran mikroba Azotobacter yang mampu mengikat N dari udara, sedangkan peningkatan unsur K dan C-organik dipengaruhi oleh R. bacillus

Untuk meningkatkan jumlah unsur P, maka perlu ditambahkan mikroba yang mampu mengikat unsur P, agar nutrisi yang terkandung dalam pupuk cair dari kotoran kambing menjadi lengkap.

Dengan membuat sendiri pupuk organik cair, Anda tentu akan banyak menghemat pengeluaran dari sisi produksi. Bahan yang digunakan pun adalah bahan alami yang tidak mencemari lingkungan serta membawa residu yang berdampak negatif bagi konsumen.

Semoga informasi ini bermanfaat, dan selamat mencoba. Itulah cara membuat pupuk cair dari kotoran kambing.

Sumber Tulisan : https://ilmubudidaya.com/cara-membuat-pupuk-cair-dari-kotoran-kambing.

Berapa lama fermentasi pupuk organik?

Fermentasi dilakukan secara anaerob dengan lama waktu 4 jam; 5 hari; 10 hari dan 15 hari. Pemeriksaan pupuk organik cair yang dilakukan adalah kadar Nitrogen, P2O5 dan K2O. Hasil Penelitian yang optimum didapatkan pada proses fermentasi dengan lama waktu 10 hari dan perbandingan rasio 40 ml/100 ml (EM4/Starter).

Berapa lama fermentasi pupuk kandang dengan EM4?

apabila ingin lebih cepat bisa dengan menambahkan bakteri fermentator em4. penambahan em4 bisa mempercepat proses pemeraman sampai 7-14 hari saja. selama pemeranan akan terjadi pembusukan dan penguraian unsur-unsur dalam kotoran sapi sehingga mengasilkan unsur-unsur hara yang langsung bisa diserap oleh tanaman.

Berapa hari proses fermentasi kotoran kambing?

Waktu optimal untuk pengomposan kotoran kambing dengan debu sabut dan bioaktivator EM4 adalah <30 hari.

Berapa hari masa fermentasi?

Klikhijau.com – Proses fermentasi eco-enzyme berlangsung selama kurang lebih tiga bulan atau sekira 90 hari.