Berapa lama panas imunisasi DPT 2?

KOMPAS.com - Meninggalnya bayi Razqa Al Khalifi Pamuji, setelah ia mendapatkan imunisasi DPT 3 di Puskesmas Pasar Rebo Jakarta, memang masih menyisakan misteri.

Menurut Agung, ayah Razqa, bayinya yang berumur 5 bulan itu mengalami demam di malam hari setelah diimunisasi pada Rabu (11/5/2016) pagi. Selama seminggu Razka terus demam dan pada Rabu (18/5/2016), ia mengalami sesak napas sebelum akhirnya meninggal dunia.

Sampai saat ini masih dilakukan penyelidikan untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab meninggalnya bayi Razka. Selain pemeriksaan oleh Ikatan Dokter Indonesia, pihak Puskesmas Pasar Rebo juga menyerahkan pemeriksaan vaksin yang dipakai ke Badan POM.

Vaksin DPT adalah vaksin kombinasi difteri, pertusiss dan tetanus, yang telah lebih dari 50 tahun digunakan dalam dunia kedokteran.

Suntikan vaksin kombinasi ini dijadwalkan dengan interval 6-8 minggu, harus dalam kesatuan tiga kali suntikan berulang. Ketiga suntikan itu diperlukan untuk membangkitkan dasar kekebalan dan harus diulang lagi setahun kemudian.

Kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) memang bisa menyebabkan anak tidak nyaman. Misalnya saja demam, gatal dan nyeri di tempat bekas suntikan.

Dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (www.idai.or.id) disebutkan, reaksi yang terjadi setelah vaksinasi DPT antara lain memang demam tinggi, rewel, serta nyeri ringan di tempat suntikan, yang akan hilang dalam dua hari.

Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih banyak (ASI atau air buah), jika demam pakailah pakaian yang tipis, bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin, jika demam berikan obat penurun panas setiap 3 - 4 jam bila diperlukan, maksimal 6 kali dalam 24 jam.

Jika reaksi-reaksi tersebut berat dan menetap, atau jika orangtua  merasa khawatir, bawalah bayi atau anak ke dokter. Waspadai juga demam tinggi pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, nyeri di perut atau kepala, anak sulit menelan cairan, muntah dan juga diare. Waspadai pula juga anak sulit bernapas atau tampak terus mengantuk.

malam ini coba dikasih parasetamol sirup bun tanya sama apotekernya dosis untuk bayi dengan berat badan sekian lalu susuin terus dede karena kalau dia sering nyusu kan pergantian cairan cepat biasanya membantu penurunan panas, besok bawa ke dokter atau puskesmas kalau belum turun panasnya.

bayi saya kemarin dpt 1, 3 hari panasnya saya pakaikan dia baju yang gak terlalu tebal dan celana selutut saja saya susuin terus kebetulan bayi saya asi minumnya, saya dekap biar nyentuh kulit saya sama saya kasih parasetamol 2x minum (1 saat pulang dari dpt, 1x lagi saat demamnya di atas 37,5) Alhamdulillah panasnya berangsur turun.

Berdasarkan Seattle Children’s, demam setelah imunisasi umumnya terjadi dalam kurun waktu 24 jam setelah pemberian imunisasi. Hal ini dapat berlangsung hingga dua hari lamanya. Ketika demam, suhu badan anak dapat mencapai 38°C.

Untuk meredakan demam setelah imunisasi, ada sejumlah cara yang dapat orang tua lakukan. Ketika demam, pastikan anak selalu cukup minum, seperti ASI atau air. Minum secara rutin dapat menambah cairan tubuh yang berkurang akibat demam, sehingga meminimalisasir risiko dehidrasi.

Kemudian, supaya anak lebih nyaman, anak tidak perlu memakai terlalu banyak pakaian. Tujuannya agar anak tidak makin kepanasan di tengah demam.

NHS juga menyatakan cara lain yang dapat dicoba adalah memberikan sirup obat penurun panas yang mengandung parasetamol. Kandungan parasetamol membantu menurunkan suhu badan ketika anak demam. Tak hanya itu, nyeri atau sakit pada area suntikan juga dapat berkurang. Dengan begitu, kemungkinan anak mudah marah atau rewel setelah imunisasi juga menurun.

Supaya anak mau minum sirup obat berbahan parasetamol, orang tua dapat memilih sirup obat dengan rasa yang disukai anak, seperti jeruk. Harap Ibu dan Ayah memberikan obat sesuai aturan pakai, ya.

Singkat kata, demam merupakan reaksi umum yang terjadi setelah imunisasi. Demam menunjukkan sistem kekebalan tubuh sedang bereaksi terhadap vaksin yang diberikan. Selalu bertanya kepada dokter terkait reaksi imunisasi yang patut diwaspadai. Dengan begitu, orang tua tahu reaksi dari imunisasi yang memerlukan penanganan secepat mungkin dari dokter.

Suhu di ruangan menjadi hal yang tak kalah penting. Aturlah suhu supaya tetap sejuk. Orang tua bisa gunakan kipas angin tetapi hindari langsung mengarah ke anak. 

Begitu juga dengan pemakaian AC. Usahakan suhu di ruangan tidak terlalu dingin maupun panas.

Jangan biarkan anak tidak diimunisasi, karena imunisasi adalah obat. Seperti obat apa pun, senyawa ini dapat menyebabkan efek samping yang ringan. Efek samping yang lebih serius memang ada, namun kasusnya jarang terjadi. 

Ikutilah tips-tips di atas untuk menangani anak yang demam setelah imunisasi. 

Segera bawa si Kecil ke dokter bila suhu tubuhnya meningkat lebih dari 38,5 derajat Celsius, mengalami kejang, tampak lemas, sulit minum, muntah parah, sesak napas, atau terjadi penurunan respons. 

Punya pertanyaan mengenai masalah kesehatan pada anak? Pakai fitur tanya dokter atau buat janji dengan dokter spesialis di Aplikasi KlikDokter untuk konsultasi dengan dokter, mudah dan gratis! 

Agar tidak ketinggalan jadwal vaksinasi atau imunisasi anak, orang tua bisa menggunakan Kalender Imunisasi yang ada di KlikDokter. Mari #JagaSehatmu dan keluarga selalu, ya!

Berapa lama demam setelah imunisasi DPT 2?

Demam yang timbul setelah imunisasi biasanya muncul pada 24 jam setalah vaksin dan terjadi sekitar 1-2 hari.

Kenapa imunisasi DPT 2 panas?

Munculnya rasa nyeri, gatal, dan demam setelah imunisasi menunjukkan respons positif tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Ketika itu, tubuh sedang membentuk sistem imunitas baru bersama vaksin yang disuntikkan yang menyebabkan terjadinya peningkatan suhu tubuh atau demam.

Berapa lama demam turun setelah imunisasi DPT?

Efek samping pasca imunisasi merupakan hal yang normal karena akan hilang dalam waktu 1-2 hari, walaupun dalam beberapa kasus bisa berlangsung lebih lama, tetapi kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan.

Berapa lama efek samping imunisasi DPT?

Imunisasi DPT kemungkinan akan menimbulkan imunisasi, antara lain: demam ringan, muncul bengkak di bekas suntikan, kulit di bekas suntikan menjadi merah dan terasa sakit, anak terlihat lelah, dan menjadi rewel. Efek samping ini umumnya terjadi dalam satu sampai tiga hari setelah anak menerima imunisasi.