Berapa lama minum antibiotik untuk tipes



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tipes merupakan salah satu bentuk infeksi bakteri yang bisa mengganggu kesehatan organ. Tentu saja gejala tipes perlu Anda waspadai supaya pengobatan bisa cepat Anda dapat. Dengan begitu, kesehatan tubuh bisa terus terjaga. Salmonella typhi adalah nama bakteri penyebab tipes. Anda bisa tertular penyakit itu setelah mengonsumsi makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri. Makanya, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Jika Anda mengalami beberapa kondisi seperti yang dijelaskan dalam artikel ini, usahakan untuk segera memeriksakan diri ke dokter, ya. Dengan begitu, Anda bisa mendapat pengobatan yang sesuai. Entah dari antibiotik, minum obat yang diresepkan doker, atau cara lain.

Gejala Diabetes

Mengutip dari Healthily (livehealthily.com), ada beberapa ciri-ciri tipes yang biasa dialami oleh banyak orang. Pertama, suhu tubuh Anda bisa meningkat hingga 39-40 derajat Celcius. Kedua, perut Anda bisa terasa sakit. Anda juga bisa mengalami diare atau sembelit. Baca Juga: Sebaiknya Anda hindari, berikut 4 pantangan sakit tipes Umumnya, demam tinggi Anda alami dalam waktu satu hingga dua minggu setelah terinfeksi tipes. Nah, jika dibiarkan, tipes bisa menyebabkan beberapa komplikasi. Keterlambatan pengobatan juga mengakibatkan proses penyembuhan berlangsung lebih lama. Selain beberapa gejala tipes yang telah disebutkan, masih ada kondisi lain yang bisa terjadi saat Anda menderita penyakit tipes. Mulai dari sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan, muncul ruam di kulit, kebingungan, tubuh mudah lelah, dan lain-lain.

Cara Mengobati Tipes

Berapa lama minum antibiotik untuk tipes
Setelah Anda mewaspadai gejala tipes, cara mengobatinya pun perlu Anda perhatikan. Healthily menyebutkan bahwa Anda bisa minum antibiotik selama tujuh hingga 14 hari supaya tipes sembuh. Tentu saja Anda perlu mengonsumsinya sesuai dengan anjuran dokter. Tidak berhenti sampai di situ, masih banyak cara mengobati tipes lain yang sebaiknya Anda lakukan. Pertama, usahakan untuk memperbanyak waktu istirahat. Kedua, meski nafsu makan hilang, pastikan untuk makan secara teratur. Baca Juga: Paling umum ditemui, berikut 8 gejala tipes yang harus Anda kenali Alih-alih mengonsumsi makanan dalam porsi besar, Anda bisa membaginya menjadi porsi yang lebih kecil. Selanjutnya, jangan lupa untuk banyak minum air putih untuk menghindari dehidrasi. Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan, ya. Jika tipes tak kunjung sembuh, cobalah untuk mendapat perawatan di rumah sakit. Terlebih jika muncul ciri-ciri tipes lain yang lebih parah. Contohnya, muntah terus-menerus, perut bengkak, diare parah, dan lain-lain.

Selanjutnya: Agar tidak telat diobati, ini gejala tipes yang harus Anda waspadai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berapa lama minum antibiotik untuk tipes

Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi. Penyakit tipes dapat diatasi dengan obat antibiotik, baik dengan resep dokter maupun obat tipes di apotik.

Lalu apa saja jenis dan nama produk obat untuk tipes yang bisa dibeli di apotek? Pelajari rekomendasinya di bawah ini!

Apa itu tipes?

Penyakit tipes adalah kondisi medis yang bernama typhoid fever atau demam tifoid. Penyebab tipes jenis ini adalah bakteri berbahaya yang disebut salmonella typhi.

Tipes dapat menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi, atau bahkan melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi.

Begitu kamu terserang tipes, kamudapat menularkannya kepada orang lain melalui jalur fekal-oral. Yang artinya salmonella typhi ditularkan melalui tinja dan kadang-kadang dalam air kencing orang yang terinfeksi.

Jika kamu makan makanan yang sudah disentuh oleh penderita penyakit tipes, atau tidak mencuci dengan hati-hati setelah menggunakan toilet, kamu bisa terinfeksi.

Baca juga: Kenali Gejala, Penyebab, hingga Cara Pencegahan Tipes pada Anak

Perbedaaan tipes dengan tifus

Mengenali perbedaan tipes dan tifus penting, karena akan berpengaruh pada pemilihan obat yang tepat.

Kedengarannya memang mirip, namun ternyata tipes dan tifus merujuk kondisi medis yang berbeda, lho. Sebab kedua kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang berbeda.

Jika tipes disebabkan oleh salmonella typhi, maka tifus disebabkan oleh bakteri bernama rickettsia. Penyakit tifus terjadi ketika bakteri rickettsia) berpindah ke manusia.

Biasanya oleh vektor seperti kutu yang telah memperoleh bakteri dari hewan seperti tikus, kucing, oposum, rakun, dan hewan lainnya.

Gejala penyakit tipes

Penyakit tipes dapat terjadi pada siapa saja, namun kondisi ini menjadi ancaman yang serius bagi anak-anak.

Berikut beberapa gejala penyakit tipes yang harus kamu waspadai:

  • Demam suhunya meningkat seiring waktu, kemungkinan mencapai setinggi 40,5 derajat Celcius
  • Sakit kepala
  • Letih dan lesu
  • Nyeri otot
  • Berkeringat
  • Batuk kering
  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan
  • Sakit perut
  • Diare atau sembelit
  • Ruam
  • Perut bengkak

Komplikasi yang mengancam jiwa sering berkembang jika kamu tidak mendapatkan pengobatan segera. Pada beberapa orang, tanda dan gejala dapat kembali hingga dua minggu setelah demam mereda.

Jenis-jenis obat tipes di apotik

Obat antibiotik merupakan satu-satunya perawatan yang efektif untuk mengatasi tipes. Kebanyakan orang yang mengalami tipes merasa lebih baik dalam beberapa hari setelah memulai pengobatan antibiotik.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah obat tipes di apotik yang perlu kamu ketahui.

1. Ciprofloxacin

Ciprofloxacin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Obat ini termasuk ke dalam golongan obat yang disebut quinolone antibiotics, ia bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri.

Obat ini hanya dapat digunakan untuk mengobati infeksi bakteri saja. Ini tidak akan bekerja untuk mengobati infeksi virus, seperti pilek atau flu. Jika menimbulkan gejala seperti muntah atau diare, obat ini sebaiknya diberikan secara intravena (IV).

2. Ceftriaxone

Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk suntikan atau injeksi. Ceftriaxone sendiri merupakan antibiotik sefalosporin, ia bekerja dengan melawan bakteri di dalam tubuh. Antibiotik suntik ini adalah alternatif untuk infeksi yang lebih rumit atau serius.

Obat ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk dalam bentuk yang parah atau mengancam jiwa seperti meningitis. Tak hanya itu saja, obat ini juga digunakan untuk mencegah infeksi pada orang yang menjalani operasi tertentu.

3. Azithromycin

Obat tipes di apotik selanjutnya adalah azithromycin. Obat ini merupakan antibiotik yang bekerja dengan cara melawan bakteri.

Azithromycin digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti tipes, infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit, infeksi telinga, infeksi mata, atau bahkan penyakit menular seksual.

Pengobatan ini digunakan jika seseorang tidak dapat menggunakan ciprofloxacin atau bakteri yang resisten terhadap ciprofloxacin. Obat ini efektif untuk mengobati tipes tanpa komplikasi pada anak yang berusia 4-17 tahun.

Obat ini tidak dapat dikonsumsi bagi kamu yang pernah mengalami penyakit kuning atau masalah hati akibat menggunakannya. Tak hanya itu saja, obat ini juga tidak dapat digunakan bagi yang alergi terhadap obat serupa seperti, clarithromycin, erythromycin, atau telithromycin.

4. Amoxilin

Amoxilin adalah antibiotik penisilin yang melawan bakteri. Obat ini termasuk antibiotik paling terkenal yang diberikan secara oral dengan dosis harian 75-100 mg/kg selama 14 hari.

Obat ini dapat digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk tipes, tonsillitis, bronkitis, radang paru-paru, infeksi pada telinga, hidung, tenggorokan, kulit, atau bahkan saluran kemih.

5. Chloramphenicol

Chloramphenicol adalah antibiotik buatan manusia. Obat ini dapat memperlambat pertumbuhan bakteri dengan mencegah menghasilkan protein penting yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Antibiotik ini efektif untuk melawan bakteri seperti S. typhi, H. influenzae, E.coli, spesies Neisseria, spesies Staphylococcus dan Streptococcus, Rickettsia, dan kelompok organisme limfogranuloma-psittacosis.

Chloramphenicol biasanya diberikan secara oral, tetapi bagi pasien yang mengalami muntah atau diare, obat ini diberikan secara intravena (IV).

6. Levofloxacin

Selain antibiotik yang sudah dijelaskan di atas, obat tipes di apotek yang juga dapat mengobati gejala tipes lainnya adalag levofloxacin. Obat ini termasuk fluoroquinolone antibiotics yang bekerja dengan cara melawan bakteri di dalam tubuh.

Sama seperti pengobatan antibiotik lainnya, obat ini juga digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, termasuk tipes. Levofloxacin juga digunakan untuk mengobati seseorang yang pernah terkena antraks atau jenis wabah tertentu.

Sebaiknya jangan sembarangan dalam mengonsumsi obat ini, karena fluoroquinolone antibiotics dapat menyebabkan efek samping yang serius. Levofloxacin hanya digunakan untuk infeksi yang tidak dapat diobati dengan antibiotik yang lebih aman.

Nah, itulah beberapa obat tipes di apotik yang perlu kamu ketahui. Sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, ada baiknya jika kamu berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter agar tahu pengobatan yang tepat sesuai dengan kondisi serta gejala tipes yang kamu alami.

Apakah obat cacing bisa menyembuhkan tipes?

Selain obat apotik, ada juga masyarakat yang percaya kalau obat cacing dapat menjadi salah satu opsi untuk mengatasi tipes. Tapi, apa aman?

Obat yang terbuat dari ekstrak cacing dipercaya dapat meredakan demam hingga pertumbuhan bakteri salmonella typhi yang menyebabkan tipes.

Berbagai penelitian sudah dilakukan untuk melihat pengaruh obat cacing untuk penyakit tipes. Salah satunya di Poltekkes Kemenkes Pontianak yang menyebut air rebusan cacing tanah memiliki bakteriostatik.

Itu berarti, cacing tanah memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan bakteri, terutama Salmonella yang digunakan dalam penelitian ini. Meskipun demikian, peneliti berkesimpulan kemampuan ini tidak sebaik efek dari antibiotik.

Kamu bisa baca ulasan lengkap soal obat cacing untuk mengatasi tipes di link artikel ini ya!

Selain obat tipes di apotik, kamu bisa coba obat tipes alami ini

Selain mengonsumsi obat tipes yang bisa dibeli di apotik, kamu juga bisa bantu proses penyembuhan dengan pengobatan tipes alami.

Berikut beberapa tips mengatasi tipes dengan pengobatan alami yang bisa kamu coba di rumah:

  • Kompres : Kompres air hangat dapat menurunkan suhu badan dari penderita tipes
  • Bawang putih: Sifat antimikroba pada bawang putih berfungsi untuk membersihkan racun berbahaya dalam tubuh. Kemampuan ini dipercaya ampuh untuk digunakan sebagai obat tipes alami
  • Oralit: Minum oralit dapat mengatasi dehidrasi dan menurunkan demam
  • Daun kemangi: Kandungan antibakteri, antivirus, dan antijamur pada daun kemangi dapat menurunkan panas, sehingga bisa menurunkan demam karena tipes dengan cepat.

Apa yang terjadi jika tipes tidak diberi obat?

Orang dengan tipes yang tidak diberi obat dapat mulai menunjukan gejala tambahan. Seperti mengigau, berbaring tanpa bergerak, dan kelelahan dengan mata setengah tertutup.

Komplikasi yang mengancam jiwa sering berkembang saat gejala itu muncul. Selain itu tipes yang tidak diberi obat juga dapat menimbulkan komplikasi berupa perdarahan pada usus.

Pendarahan usus atau lubang di usus adalah komplikasi paling serius dari tipes atau demam tifoid. Kondisi ini biasanya berkembang pada minggu ketiga sakit.

Dalam kondisi ini, usus kecil atau usus besar berkembang menjadi lubang. Isi dari usus bocor ke perut dan dapat menyebabkan sakit perut yang parah, mual, muntah, dan infeksi aliran darah (sepsis).

Komplikasi yang mengancam jiwa ini membutuhkan perawatan medis segera.

Cara mencegah tipes kambuh lagi

Tipes bisa saja kambuh meskipun kamu sudah sembuh dan mengonsumsi obat apotik. Maka dari itu perlu langkah pencegahan yang tepat.

Berikut beberapa tips untuk mencegah penyakit tipes menyerang tubuh kamu:

1. Vaksin

Vaksin bisa membuat tubuh kamu memproduksi sistem kekebalan tersendiri untuk menghadang virus dan bakteri penyebab tipes.

Kamu dianjurkan mendapatkan vaksin tipes jika tinggal atau akan bepergian ke daerah di mana risiko terkena tipes tinggi.

Namun, tidak ada vaksin yang 100 persen efektif. Karena vaksin tidak akan memberikan perlindungan lengkap, kamu harus tetap melakukan langkah pencegahan tambahan. Lanjut poin selanjutnya ya!

2. Cuci tangan dengan sabun

Menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir adalah cara terbaik untuk mengendalikan infeksi.

Jangan lupa untuk selalu cuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan dan setelah menggunakan toilet. Bawalah hand sanitizer berbahan alkohol untuk saat-saat ketika air tidak tersedia.

3. Jangan minum air yang tidak diolah

Air minum yang tercemar merupakan salah satu penyebab endemik tipes di beberapa daerah.

Oleh karena itu, kamu disarankan hanya meminum air yang sudah diolah atau air minum kemasan.

4. Jangan makan buah dan sayur mentah

Meski sudah dicuci, kita tidak tau apakah air yang dipakai untuk emncuci itu terkontaminasi atau tidak.

Jika kamu harus makan buah, coba kupas kulitnya. Jika ingin makan sayur, coba rebus sejenak. Atau agar benar-benar aman, kamu mungkin ingin menghindari makanan mentah sepenuhnya.

5. Pilih makanan “panas”

Hindari makanan yang disimpan atau disajikan pada suhu kamar. Mengukus makanan panas adalah yang terbaik.

Dan meskipun tidak ada jaminan bahwa makanan yang disajikan di restoran aman, yang terbaik adalah menghindari makanan dari pedagang kaki lima, karena kemungkinan terinfeksi sangat besar.

Kamu juga dapat bekronsultasi dengan dokter kami melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!