Berapa lama ganti air radiator mobil

Air radiator menjadi salah satu bagian yang penting dan harus diperhatikan pada mobil. Karena Air radiator penting, Tunas Friends harus lebih aware untuk mengetahui waktu yang tepat untuk mengganti Air Radiator.

Banyak permasalahan yang bisa terjadi jika pengguna mobil abai dalam memperhatikan Air Radiator mobil ini, salah satu dampak yang bisa terjadi yaitu dapat menyebabkan mobil overheat.

Yang perlu diketahui lagi cairan coolant memiliki masa pakai, sehingga harus diganti jika sudah menimbulkan kendala pada sistem kerja mesin mobil.

Jadi, harus diperhatikan secara teliti. Jangan sampai menunggu mobil mogok baru mengganti air radiator. Simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui lebih lanjut berapa lama air radiator harus diganti.

Berapa Lama Air Radiator Harus di Ganti?

Pertama jika Tunas Friends melihat cairan coolant sudah memudar, itu termasuk salah satu tanda harus melakukan pergantian pada Air Radiator.

Baca juga: Simak inilah promo service toyota terbaru

Oleh karena itu sebaiknya mengecek kondisi air coolant, jika warna nya sudah berubah menjadi lebih mudar, keruh, atau coklat dan kotor sebaiknya langsung diganti tanpa harus menunggu jarak tempuh yang sudah direkomendasikan pabrik mobil terlampaui.

Hal kedua yang harus diperhatikan jika sudah melewati jarak tempuh. Setiap mobil tentu sudah memiliki standarisasi jarak tempuh untuk kemudian hari, Tunas Friends juga perlu mengetahui maksimal jarak tempuh yang direkomendasikan, biasanya informasi ini bisa di dapatkan dari buku catatan servis.

Baca juga: Daftar bengkel mobil toyota bandung

Contoh pada Toyota Avanza, pergantian air radiator pertama saat beli baru direkomendasikan saat mobil sudah menempuh jarak 160.000 Kilometer. Kemudian pergantian berikutnya berlaku pada kelipatan jarak 80.000 Km. Informasi ini dapat membantu Tunas Friends untuk mengganti Air coolant radiator mobil.

Ketiga pergantian air radiator harus dilakukan jika mobil anda mengalami Overheat, ini merupakan salah satu dampak saat radiator tidak bekerja atau berfungsi sebagaimana mestinya. Kualitas cairan coolant tidak lagi bagus, hal ini akan menyebabkan mesin mengalami overheat.

Baca juga: Total biaya servis mobil toyota avanza

Suhu mesin mengalami panas berlebihan akhirnya menimbulkan asap dari bawah kap mesin, sebelum hal seperti ini terjadi lebih baik memeriksa dan mengganti air radiator. Kondisi cairan coolant biasanya sudah memburuk menyebabkan radiator sudah tidak maksimal bekerja menyerap panas mesin.

Gejala seperti overheat ini biasanya terjadi saat dalam perjalanan, sebaiknya berhenti dipinggir jalan dan mematikan mesin, kemudia tunggu sampai suhu mesin sampai dingin baru berjalan kembali.

Baca juga: Ingin cat ulang mobil? inilah daftar bengkel cat mobil tunas toyota

Selain itu hal yang harus diperhatikan kembali jika air radiator sering berkurang, hal teserbut biasanya harus melakukan menambahkan air secara rutin, tetapi bukan cairan coolant sebagaimana mestinya.

Karena sering mencapurkan air mineral dengan air coolant bisa menyebabkan kinerja radiator tidak maksimal. Sebaiknya mengganti air radiator secara keseluruhan. Sering berkurangnya cairan radiator juga bisa disebabkan karena adanya kebocoran pada komponen radiator. Untuk hal seperti ini sebaiknya periksakan secara teliti.

Baca juga: Kenali proses dan manfaat body repair mobil

Untuk lebih mudahnya, tunas friends bisa meminta pengecekan kepada mekanik ketika melakukan service berkala. Itulah beberapa tips kapan sebenarnya harus mengganti air radiator.

Jika tunas friends ingin melakukan service, saat ini bisa juga melakukan booking service melalui website resmi tunas toyota, selain mempermudah dan mempercepat, ada undian berhadiah jutaan rupiah juga loh. Jadi tunggu apa lagi, yuk service mobil Toyota mu di bengkel Tunas Toyota.

Radiator merupakan salah satu komponen mobil yang cukup penting dengan fungsi yang cukup vital. Radiator hadir sebagai komponen pendingin, membantu menjaga suhu mesin tetap stabil agar tidak mengalami panas berlebih atau yang kita kenal dengan istilah overheat.

Mengingat fungsi dari radiator tersebut, sudah pasti pemilik mobil juga dituntut untuk selalu memperhatikan cairan yang ada di dalamnya.

Yang perlu diketahui adalah cairan coolant dalam radiator juga punya masa pakai, alias harus diganti jika sudah mulai terjadi kendala-kendala pada sistem kerja mesin mobil. 

Tidak perlu menunggu sampai mobil mogok dulu baru ditindaklanjuti dengan mengganti air radiator, karena ada ciri-ciri pada radiator maupun cairannya jika memang sudah waktunya diganti atau kondisi cairannya sudah tidak prima lagi.  

Berikut adalah 4 ciri-ciri saatnya air radiator diganti :

1. Cairan Coolant Sudah Memudar

Ciri pertama cairan radiator mobil harus diganti adalah kalau warna cairan coolant sudah memudar. Seiring berjalannya waktu, sebaiknya mengecek bagaimana kondisi air coolant itu. Saat warnanya berubah, ada dua kemungkinan. Pertama, ada zat yang memaksimalkan kinerja air coolant. Atau kedua, harus segera diganti kalau warnanya sudah memudar, keruh, atau bahkan terlihat seperti coklat kotor. 

Kalau yang terlihat adalah indikasi kedua, air coolant berubah keruh atau coklat kotor, sebaiknya segera ganti sekarang juga. Tidak perlu menunggu jarak tempuh yang sudah direkomendasi pabrikan mobil terlampaui. 

2. Sudah Melewati Jarak Tempuh

Sudah pasti mobil punya standarisasi jarak tempuh untuk kemudian harus dilakukan servis berkala. Ketahui berapa jarak tempuh maksimal yang direkomendasikan, dan informasi ini bisa dilihat dari buku manual atau buku catatan servis. 

Ambil contoh pada Toyota Avanza, penggantian air radiator pertama saat beli dari baru biasanya direkomendasikan saat mobil sudah menempuh jarak 160.000 km. 

Kemudian selanjutnya berlaku kelipatan jarak 80.000 km. Informasi ini akan membantu Anda dalam menentukan kapan harus mengganti air coolant radiator mobil. 

3. Overheat

Nah, ini adalah dampak saat radiator tidak bekerja sebagaimana mestinya. Di saat kualitas cairan coolant sudah tidak lagi bagus, akan terjadi kemungkinan mesin mengalami overheat. Suhu mesin tiba-tiba akan mengalami panas yang berlebih sampai akhirnya menimbulkan asap dari bawah kap mesin. Sebelum terjadi, ganti segera air radiator.

Kondisi cairan coolant yang sudah memburuk menyebabkan radiator sudah tidak maksimal bekerja menyerap panas mesin. Sebaiknya lakukan pengecekan kondisi radiator secara menyeluruh. 

Kalau gejala overheat terjadi saat dalam perjalanan, sebaiknya menepi ke pinggir jalan dan mematikan mesin, lalu tunggu sampai suhu mesin menjadi dingin baru berjalan kembali. Tapi sebaiknya tujuan Anda selanjutnya adalah ke bengkel resmi atau bengkel terpercaya. 

4. Air Radiator Sering Berkurang

Ciri terakhir adalah air radiator sering berkurang. Biasanya kita melakukan tindakan pertama dengan menambahkan air secara rutin, bukan cairan coolant sebagaimana mestinya. 

Baca juga  Hujan Makin Deras dan Lebat, Lakukan Ini Pada Ban Mobil Anda

Perlu dipahami bahwa mencampur air mineral dengan cairan coolant menyebabkan kinerja radiator tidak maksimal. Sebaiknya mengganti air radiator secara keseluruhan.

Sering berkurangnya cairan radiator juga bisa disebabkan karena adanya kebocoran pada komponen radiator. Nah, untuk urusan satu ini, sebaiknya periksakan secara lebih teliti.

momobil.id – Air radiator merupakan salah satu bagian yang perlu diperhatikan pada mobil. Karenanya, pemilik mobil sebaiknya mengetahui kapan waktu yang tepat mengganti air radiator.

Bila pengguna abai terkait penggantian air radiator mobil, maka beragam permasalahan bisa saja terjadi. “Terlebih saat ini aktivitas belum kembali pulih, sehingga bagian tersebut semakin terlewatkan dari pemeriksaan rutin oleh pemilik. Dampak yang bisa dihasilkan, kendaraan bisa overheat,” kata Dealer Technical Support Dept Head PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriadi, saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Menurut Bambang, hal itu terjadi dikarenakan adanya kebocoran pada bagian radiator atau sekitarnya akibat air sudah keruh dan kotor. Serta, proses pendinginan yang tak optimal. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti air radiator pada mobil supaya tak ada kebocoran atau hal sejenisnya?

Ia menyarankan, pemilik bisa melakukan pergantian tiap 20.000 kilometer. “Cara kerja radiator adalah air yang bersirkulasi masuk ke dalam mesin, kemudian akan menjadi panas dan disirkulasi ke radiator untuk didinginkan dengan kipas, setelah dingin air akan sirkulasi kembali ke dalam mesin begitu seterusnya,” ucap dia.

“Biasanya (pergantian air radiator) setiap 20.000 kilometer, atau bisa juga saat airnya sudah terlihat keruh karena jarang digunakan. Supaya aman, setiap servis berkala minta dilakukan pengecekan kembali saja,” kata Bambang.

Hal serupa diucapkan Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor (TAM). Hanya saja, untuk menganti air radiator secara mandiri di rumah harus pastikan kondisi mesin dalam keadaan dingin. Caranya, cukup buka tutup lubang bagian atas dan buka baut pembuangan radiator yang ada di bawahnya. “Kemudian isi air radiator dengan cairang pendingin atau coolant, jangan lupa sediakan ember untuk menampung air,” ujarnya.

Ketika mengisi radiator, pemilik mobil dianjurkan mengisinya dengan coolant dan bukan di isi air keran. Meski fungsinya sama-sama mendinginkan suhu di dalam mesin, tetap ada perbedaan antara coolant dan air keran.

Baca juga: Sebelum Mesin Mobil Overheat, Busi Sudah Menunjukkan Gejala Seperti Ini

Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat, Sapta Agung Nugraha, mengatakan cairan coolant dan air keran masing-masing memiliki perbedaan. “Air biasa tidak bisa semaksimal coolant untuk mendinginkan suhu mesin, karena cairan khusus itu dirancang dengan berbagai bahan tambahan, sehingga sanggup menjaga suhu ruang bakar,” ujar Sapta kepada Kompas.com.

Selain itu, coolant juga mampu untuk menahan korosi di dalam saluran radiator hingga water jacket di dalam mesin. Dengan menggunakan coolant juga bisa meminimalisasir terjadinya endapan yang bisa berpotensi buntu dibandingkan dengan air biasa.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA