Berapa lama efek vaksin pfizer hilang

Vaksinasi Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Republik Indonesia terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 di tanah air. Salah satu dari 10 jenis vaksin Covid-19 yang digunakan bermerek Pfizer.Vaksin produksi Amerika Serikat (AS) berbasis m-RNA yang mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 14 Juli 2021, telah tersedia di beberapa titik lokasi vaksinasi.Berdasarkan situs resmi Satgas Penanganan Covid-19, vaksin pfizer disuntikan dua kali dengan takaran 0,3 ml per dosis dan jangka waktu penyuntikan 21-28 hari. Tingkat efikasi vaksin pfizer juga terbilang tinggi. Untuk kelompok usia 12-15 tahun efikasinya mencapai 100% sedangkan untuk usia 16 tahun ke atas efikasinya sebesar 95.5 %.Meski secara umum, tingkat keamanan vaksin pfizer dapat ditoleransi semua kelompor umur, ada beberapa temuan kejadan ikutan pasca imunisasi (KIPI) dengan vaksin tersebut. Berikut perinciannya:

Berdasarkan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI):

Efek LokalUsia 12-15 Tahun- Kemerahan: 78,9 %- Sakit di tempat suntikan: 5%- Bengkak: 4,9%Usia 18-55 Tahun- Kemerahan: 5,9 %- Sakit di tempat suntikan: 77,8%- Bengkak: 6,3%Usia di atas 55 Tahun- Kemerahan: 7,2 %- Sakit di tempat suntikan: 66,1%- Bengkak: 7,5%Efek SistemikUsia 12-15 Tahun- Lelah: 55,2%- Sakit Kepala: 64,5%- Nyeri Otot: 32,4%- Menggigil: 41,5%- Diare: 5,9%- Nyeri Sendi: 15,8%- Demam: 19,6%- Muntah: 2,6%Usia 18-55 Tahun⁻ Lelah: 59,4%⁻ Sakit Kepala: 51,7%⁻ Nyeri Otot: 37,3%⁻ Menggigil: 35,1%⁻ Diare: 10,4%⁻ Nyeri Sendi: 21,9%⁻ Demam: 15,8%⁻ Muntah: 1,9%Usia di atas 55 Tahun- Lelah: 50,5%- Sakit Kepala: 29%- Nyeri Otot: 28,7%- Menggigil: 22,7%- Diare: 8,3%- Nyeri Sendi: 18,9%- Demam: 10,9%- Muntah: 0,7%

Berdasarkan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), berikut beberapa efek samping dari vaksin Pfizer:

Reaksi Lokal (di area Suntikan)1. Sakit atau Nyeri2. Bengkak3. KemerahanReaksi Sistemik1. Kelelahan2. Sakit Kepala3. Nyeri Otot4. Menggigil5. Diare6. Nyeri Sendi7. Demam8. Muntah.

Berdasarkan keterangan BPOM, berikut beberapa efek samping vaksin Pfizer yang ditemukan dalam proses uji klinis fase 3. Hal itu disampaikan bersamaan dengan konferensi pers penerbitan EUA 15 Juli 2021 lalu

1. Nyeri pada tempat suntikan2. Kelelahan3. Sakit kepala4. Nyeri otot5. Menggigil6. Nyeri sendi7. Demam.

Berita selengkapnya >>> klik di sini


(miq/miq)

TAG: pfizer vaksin covid-19

tim | CNN Indonesia

Jumat, 06 Agu 2021 08:15 WIB

Berapa lama efek vaksin pfizer hilang

Vaksin Covid-19 Pfizer merupakan salah satu vaksin yang sudah tersedia di Indonesia. Ketahui efek samping vaksin Pfizer untuk Covid-19.(Foto: AP/Lewis Joly)

Jakarta, CNN Indonesia --

Vaksin Covid-19 merek Pfizer merupakan salah satu vaksin yang sudah tersedia di Indonesia selain Sinovac, AztraZeneca, Moderna. Ketahui efek samping vaksin Pfizer untuk Covid-19.

Vaksin Pfizer yang memiliki nama BNT162b2 adalah aksin tipe mRNA produksi Pfizer, Inc. dan BioNTech. Vaksin Pfizer ini direkomendasikan untuk orang yang berusia 12 tahun ke atas.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berdasarkan data dari produsen, vaksin Pfizer atau BNT162b2 terbukti 95 persen efektif terhadap COvid-19 dalam uji klinis skala besar.

Seperti halnya vaksin dan obat-obatan lain, vaksin Pfizer juga memiliki efek samping. Namun, efek samping ini ringan dan tidak menyebabkan penyakit.

Uji klinis menunjukkan gejala reaktogenisitas atau efek samping vaksin Pfizer yang terjadi dalam tujuh hari setelah divaksinasi adalah umum dan sebagian besar ringan. Pada sebagian kecil orang, efek samping ini dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.

Berikut efek samping vaksin Pfizer:

Berapa lama efek vaksin pfizer hilang
Salah satu efek samping vaksin Pfizer adalah sakit di area suntikan. (Foto ilustrasi: iStock/Godji10)

Efek samping di area suntikan:

  • Rasa sakit
  • Kemerahan
  • Pembengkakan

Efek samping pada tubuh:

  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Panas dingin
  • Demam
  • Mual

Dikutip dari CDC, efek samping seperti demam, kedinginan, kelelahan, dan sakit kepala lebih sering terjadi setelah penyuntikan dosis kedua.

Efek samping ini umumnya akan hilang setelah beberapa hari. Setiap orang disarankan untuk istirahat yang cukup, minum banyak air putih, konsumsi parasetamol jika demam untuk mengatasi efek samping vaksin Covid-19.

Itulah efek samping vaksin Pfizer untuk Covid-19.

(ptj/ptj)

Saksikan Video di Bawah Ini:

TOPIK TERKAIT

Selengkapnya

VAKSIN covid-19 dosis ketiga (booster) makin gencar dilakukan di Tanah Air. Presiden Joko Widodo menekankan vaksinasi secara umum dapat membantu mencegah penularan varian Omikron.

"Kunci dalam pengendalian covid-19 saat ini, utamanya varian Omikron ada dua, yang pertama kecepatan vaksinasi baik vaksinasi suntikan kedua maupun suntikan penguat atau booster," ujar Jokowi.  

Dilansir dari Medical Daily, ada dua vaksin booster yaitu Pfizer-BioNTech dan Moderna yang telah melakukan pengujian terkait efek samping dosis ketiga atau booster vaksin mereka. Hasil uji menunjukkan efek kedua vaksin serupa seperti nyeri di bekas tempat suntikan, kelelahan dan sakit kepala.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyatakan, efek samping vaksin mRNA Covid-19 biasanya ringan hingga sedang. Beberapa dari vaksin dapat memengaruhi kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari mereka, tetapi efek samping akan hilang dalam beberapa hari.

Ada kasus di mana penerima vaksin booster tidak mengalami efek samping sama sekali, sedangkan reaksi alergi terhadap suntikan booster sangat jarang terjadi.

Para pakar kesehatan meminta agar masyarakat segera menghubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan, jika mengalami kemerahan atau nyeri di tempat suntikan memburuk setelah 24 jam vaksinasi. Bantuan profesional juga diperlukan jika gejala usai vaksinasi tidak hilang.

Pfizer
Menurut pihak Pfizer, berdasarkan analisis data dari partisipan uji coba, efek samping yang paling umum booster yakni rasa sakit di tempat suntikan (dialami sekitar 83 persen peserta).

Efek samping lain yang sangat umum pada penerima booster Pfizer yakni kelelahan yang dilaporkan 63,7 persen peserta, sakit kepala sebesar 48,4 persen peserta. Efek samping lain yang dilaporkan oleh lebih sedikit peserta yaitu nyeri otot dan kedinginan.

Sementara itu, efek samping yang paling jarang dilaporkan dalam uji coba termasuk nyeri sendi, diare, muntah, dan demam. Uji coba vaksin booster Pfizer juga menemukan, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas lebih kecil kemungkinannya mengalami gejala dan efek samping seperti flu setelah menerima suntikan booster dibandingkan dengan individu berusia 18-55 tahun.

Namun, Ketua Kelompok Kerja Alokasi dan Distribusi Vaksin Covid-19 Mayo Clinic Melanie Swift, MD, mengatakan hasil ini sama sekali tidak mengejutkan, karena efek samping sebenarnya berfungsi sebagai indikasi reaksi sistem kekebalan terhadap vaksin.

"Orang dewasa yang lebih tua memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah dan kurang kuat, sehingga tubuh mereka cenderung tidak mendapatkan respons kekebalan," ujar Melanie.

Moderna
Sama seperti Pfizer, Moderna juga melakukan uji coba untuk menentukan efek samping umum dari suntikan dosis ketiga. Berdasarkan data, booster Moderna juga menyebabkan efek samping atau gejala yang serupa pada penerimanya, seperti rasa sakit di tempat suntikan sebagai yang paling sering dilaporkan peserta (76 persen).

Gejala paling umum lainnya dari vaksin booster Moderna berupa kelelahan dan nyeri otot masing-masing sebesar 47,4 persen, sakit kepala (42,1 persen) dan nyeri sendi (39,5 persen). Efek samping lain yang dilaporkan peserta juga mencakup menggigil, demam dan mual.

Menurut pihak Moderna, tidak ada masalah keamanan yang dilaporkan selama uji coba dan orang dewasa yang lebih tua (berusia 65 tahun ke atas) juga mengalami lebih sedikit gejala dibandingkan dengan orang berusia 18 hingga 64 tahun. (Medcom.id/Ant/H-2)

Hindari aktivitas berat selama 1-2 hari setelah vaksin ya Moms

Berapa lama efek vaksin pfizer hilang

Foto: freepik.com/rawpixel.com

Gerakan vaksinasi masyarakat Indonesia telah digencarkan. Setelah sebelumnya pemerintah mengadakan vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca gratis, kini vaksin Pfizer mulai masuk dan didistribusikan ke beberapa wilayah Indonesia. Lalu, adakah efek samping vaksin Pfizer?

Melansir Yele University, vaksin Pfizer bekerja dengan cara mengirimkan potongan kecil kode genetik dari virus SARS CoV-2 ke sel inang dalam tubuh, yang pada dasarnya memberikan instruksi pada sel tersebut, atau cetak biru, untuk membuat salinan protein lonjakan sehingga menembus dan menginfeksi sel inang.

Protein ini nantinya akan merangsang respons imun, memproduksi antibodi dan mengembangkan sel memori yang akan mengenali dan merespons jika tubuh terinfeksi virus COVID-19 yang sebenarnya.

Perlu diketahui, berikut efek samping vaksin Pfizer yang mungkin timbul jika Moms dan keluarga memilih jenis vaksin ini sebagai salah satu cara melindungi diri dari paparan COVID-19.

Baca Juga: 15+ Lokasi Vaksin Pfizer di Jakarta, Sudah Bisa untuk Anak 12 Tahun ke Atas, Catat Syarat dan Jadwalnya!

Efek Samping Vaksin Pfizer

Berapa lama efek vaksin pfizer hilang

Foto: Orami Photo Stock

Mengutip laman resmi Pfizer, analisis yang dilakukan terhadap 927 kasus gejala COVID-19 yang dikonfirmasi menunjukkan bahwa vaksin Pfizer memiliki efektivitas mencapai 91,3 persen terhadap COVID-19, yang diukur selama 7 hari hingga 6 bulan setelah dosis kedua.

Seseorang yang mendapatkan dosis vaksin Pfizer 100 persen (dosis 1 dan 2) juga terbukti efektif dalam mencegah penyakit parah seperti yang didefinisikan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. (CDC) dan dilaporkan 95,3 persen efektif dalam mencegah penyakit parah seperti yang didefinisikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA).

Namun, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA), ada beberapa kemungkinan efek samping vaksin Pfizer, yakni:

  • Reaksi alergi yang tidak parah seperti ruam, gatal, gatal-gatal, atau pembengkakan pada wajah
  • Reaksi alergi parah
  • Nyeri lengan di tempat suntikan
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Kedinginan
  • Nyeri sendi
  • Demam
  • Pembengkakan tempat suntikan
  • Kemerahan tempat suntikan
  • Mual dan muntah
  • Kurang enak badan
  • Diare
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)
  • Miokarditis (radang otot jantung)
  • Perikarditis (radang selaput di luar jantung).

Meski kondisi di atas mungkin terjadi usai vaksin Pfizer, tetapi tidak semuanya disebabkan oleh vaksinasi. Bisa saja ada kondisi lain yang mendasarinya.

Oleh karena itu, hubungi petugas kesehatan setempat jika Moms dan keluarga memiliki keluhan setelah mendapatkan vaksin COVID-19 sehingga dapat segera ditangani.

Baca Juga: Ini Efek Samping Vaksin Moderna dan Cara Mengatasinya, Jangan Panik Dulu!

Cara Mengatasi Efek Samping Vaksin Pfizer

Pada sebagian orang, efek samping vaksin Pfizer ini akan terasa sangat tidak nyaman dan mengganggu aktivitas. Namun, Moms tak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.

1. Obat Penurun Panas

Berapa lama efek vaksin pfizer hilang

Foto: amoryurgentcare

Salah satu efek samping usai vaksin yang umumnya dialami setiap orang, yakni mengalami demam (suhu 38 derajat Celcius atau lebih tinggi).

Hal ini biasanya terjadi dalam kurun waktu 2 hari (48 jam) setelah mendapatkan vaksin dan akan hilang usai 2 hari.

Moms mungkin akan lebih berisiko mengalami demam setelah vaksin dosis kedua. Jika Moms merasa tidak nyaman, minumlah obat penurun panas seperti parasetamol atau ibuprofen.

Apabila demam terjadi selama lebih dari 2 hari setelah divaksinasi, Moms mungkin harus segera mengisolasi diri dan menghubungi tenaga kesehatan untuk melakukan tes COVID-19.

2. Kompres Dingin

Berapa lama efek vaksin pfizer hilang

Foto: ClevelandClinic

Lengan tangan yang telah mendapatkan suntikan vaksin biasanya akan mengalami beberapa gejala tidak nyaman. Oleh karena itu, Moms mungkin dapat menggunakan kompres dingin dari es batu atau kain dingin dan lembap untuk membantu mengurangi kemerahan, nyeri, atau bengkak di tempat suntikan yang diberikan.

Moms juga dapat mandi air dingin untuk memberikan efek menenangkan.

Baca Juga: Ibuprofen VS Paracetamol, Manakah Obat Demam yang Paling Baik?

3. Pastikan Konsumsi Air yang Cukup

Berapa lama efek vaksin pfizer hilang

Foto: Orami Photo Stock

Dehidrasi dapat memperburuk efek samping yang mungkin Moms alami. Jadi, pastikan untuk minum banyak cairan sebelum dan sesudah vaksinasi COVID-19.

Selain itu, konsumsi juga makanan yang bergizi seimbang untuk memulihkan tubuh yang mungkin terasa tidak enak saat mengalami beberapa gejala usai vaksin.

4. Hindari Aktivitas Berat

Berapa lama efek vaksin pfizer hilang

Foto: Orami Photo Stock

Meski melatih menggerakan lengan tangan yang divaksinasi adalah hal yang bagus, tetapi sebaiknya Moms tidak melakukannya terlalu sering. Hindari juga untuk melakukan aktivitas berat usai vaksin.

Pasalnya, kedua hal tersebut bisa menurunkan sistem kekebalan tubuh yang pada akhirnya dapat memperburuk efek vaksin.

Sebagai gantinya, Moms mungkin bisa bersantai selama 1-2 hari setelah vaksinasi.

Baca Juga: 5 Vaksin COVID-19 yang Dinilai Ampuh Lawan Varian Delta, Seberapa Efektif?

Namun, jika gejala tidak sembuh dalam kurun waktu 72 jam atau apabila Moms mengalami beberapa gejala pernapasan, seperti batuk atau sesak napas, segera hubungi dokter ya, Moms.

  • https://www.yalemedicine.org/news/covid-19-vaccine-comparison
  • https://www.fda.gov/media/144414/download
  • https://www.pfizer.com/news/press-release/press-release-detail/pfizer-and-biontech-confirm-high-efficacy-and-no-serious
  • https://www.ynhhs.org/patient-care/covid-19/vaccine/tips-to-reduce-side-effects.aspx?__cf_chl_jschl_tk__=pmd_wQJqGk4H2cr9tndz2T4W3rvtAChD4d7uGQ9unUFZ4Sc-1630902674-0-gqNtZGzNAmWjcnBszQdl