Berapa lama boleh berjalan setelah melahirkan normal?

Tidak hanya anak, ibu juga membutuhkan perawatan yang intensif setelah selesainya proses persalinan. Sebab, perubahan akan terus terjadi di tubuh ibu. Perawatan setelah melahirkan perlu dilakukan, agar ibu dapat pulih dengan baik, secara fisik maupun mental.

Perawatan setelah melahirkan dalam masa nifas dapat berbeda antara ibu yang melahirkan secara normal dan operasi Caesar. Berikut ini tipsnya untuk Anda.

Baca Juga

  • Pola Makan Sehat untuk Ibu Hamil dengan Diabetes Melitus
  • Kontraksi Palsu dan Kontraksi Tanda Persalinan, Bagaimana Membedakannya?
  • Operasi Caesar BPJS Kesehatan: Syarat, Tahapan, dan Besar Tanggungan

Perawatan setelah melahirkan secara umum

Setelah persalinan, ibu perlu istirahat yang cukup

Baik untuk proses persalinan normal maupun dengan operasi Caesar, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan, yaitu dengan melakukan perawatan pascamelahirkan berikut:

1. Beristirahat dengan cukup

Setelah melahirkan, usahakan agar Anda mendapatkan banyak waktu istirahat. Persalinan adalah proses yang melelahkan. Jadi, pastikan Anda dapat “balas dendam” untuk memenuhi waktu tidur Anda yang hilang.

Saat baru memiliki bayi, memang tidak mudah mencuri waktu untuk tidur. Si Kecil pun masih sering terbangun setiap dua hingga tiga jam sekali untuk menyusu. Sehingga, untuk mengejar waktu istirahat, tidurlah saat bayi Anda sedang tidur.

2. Jangan ragu minta bantuan orang-orang terdekat

Menjadi ibu baru bukanlah hal yang mudah. Sehingga, jangan ragu untuk meminta bantuan pada orang sekitar untuk membantu proses perawatan setelah melahirkan.

Termasuk mengerjakan hal-hal lain seperti membersihkan rumah, memasak, atau berbelanja kebutuhan sehari-hari. Sementara Anda, fokuskan energi untuk merawat Si Kecil yang baru lahir. 

3. Konsumsi makanan sehat

Mengonsumsi makanan yang sehat dapat membantu mempercepat proses pemulihan. Karena itu, untuk sementara, hindari makanan tidak sehat seperti makanan cepat saji atau makanan kemasan yang mengandung banyak gula dan garam.

Konsumsilah makanan yang lebih sehat seperti biji-bijian, sayur dan buah, serta protein. Anda juga perlu menambah asupan cairan dengan banyak mengonsumsi air putih, terutama jika menyusui.

4. Mulai berolahraga

Tentu, olahraga yang dapat dilakukan oleh ibu yang baru melahirkan bukanlah olahraga berat, seperti latihan kardio. Jika dokter sudah mengizinkan Anda untuk mulai beraktivitas fisik, lakukanlah latihan ringan seperti berjalan di area sekitar rumah.

Melihat pemandangan sekitar setelah beberapa lama hanya berada di dalam rumah, dapat membuat Anda lebih segar dan berenergi.

5. Hindari hubungan intim sementara waktu

Pasca melahirkan, sebaiknya Anda menghindari hubungan intim sementara waktu untuk mencegah terjadinya infeksi.

Umumnya, penyedia layanan kesehatan Anda juga akan memberi tahu bahwa hubungan intim dapat dilakukan kembali setelah area perineum Anda telah sembuh (atau bekas luka perut akibat persalinan sesar telah sembuh), dan ketika pendarahan pasca persalinan sudah menghilang.

6. Buat janji temu dengan dokter kandungan

Penyedia layanan kesehatan Anda umumnya akan menjadwalkan kunjungan tindak lanjut dalam waktu 4 hingga 6 minggu setelah melahirkan.

Beberapa penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan Anda untuk melakukan kunjungan lebih cepat, seperti 2 minggu setelah melahirkan.

Baca juga: Beragam Tanda Bahaya Masa Nifas yang Wajib Diwaspadai Para Ibu Baru

Perawatan pascamelahirkan normal

Perawatan pasca melahirkan termasuk juga mengatasi nyeri pada vagina

Melahirkan secara normal melalui vagina akan menyebabkan ibu mengalami perubahan pada tubuh. Setiap perubahan yang terjadi, memerlukan perawatan yang berbeda. Berikut ini, tips untuk perawatan pasca melahirkan yang dapat Anda coba.

1. Perawatan untuk nyeri pada vagina

Saat proses persalinan, lapisan perineum yang terdapat di antara vagina dan rektum, bisa melebar dan sobek, sehingga menyebabkan nyeri pada vagina.

Nyeri yang timbul juga akan lebih parah apabila saat proses persalinan, dokter perlu melakukan episiotomi atau pengguntingan pada perineum untuk memperlebar jalur keluar bayi.

Untuk meredakakan nyeri pasca melahirkan, beberapa langkah ini bisa Anda lakukan:

  • Kompres area tersebut dengan kompres dingin
  • Jangan duduk di kursi yang keras, selalu alasi tempat duduk dengan bantal
  • Bersihkan vagina dengan air hangat setelah buang air kecil
  • Sesudah buang air besar, tekan area luka dengan kain bersih lalu baru bersihkan area sekitar dengan air dan usap dengan tisu dari arah depan ke belakang.

2. Perawatan untuk perdarahan

Setelah melahirkan, adalah hal yang normal apabila masih terjadi sedikit perdarahan. Perdarahan setelah melahirkan dapat terjadi selama beberapa minggu dengan volume paling banyak dan pekat, pada beberapa hari pertama setelah persalinan.

Lama-kelamaan, cairan yang keluar dari vagina tidak lagi tampak seperti darah, melainkan menyerupai cairan keputihan. Meski begitu, jika darah yang keluar sangat banyak, dan membuat pembalut yang Anda gunakan penuh hanya dalam waktu setengah jam, sebaiknya segera hubungi dokter.

Perawatan dokter juga mungkin dibutuhkan apabila perdarahan yang terjadi, disertai dengan nyeri pinggang, demam, dan nyer tekan pada rahim.

3. Perawatan untuk kontraksi

Anda juga masih bisa merasakan kontraksi beberapa hari setelah persalinan. Kontraksi yang terjadi akan terasa seperti kram saat menstruasi. Kondisi ini juga dapat terjadi ketika menyusui. Untuk mengatasinya, dokter biasanya akan memberikan obat pereda nyeri.

4. Perawatan untuk gangguan buang air kecil

Persalinan secara vaginal juga akan membuat kandung kemih Anda melebar dan menyebabkan kerusakan saraf dan otot, untuk sementara waktu. Kondisi ini menyulitkan untuk buang air kecil, meski Anda sudah merasa kebelet. Saat buang air kecil pun, akan muncul sedikit rasa nyeri.

Untuk mengatasinya, siramkan air ke area genital saat duduk di toilet untuk membantu mengurangi rasa nyeri.

Selain itu, proses persalinan juga dapat memicu keluarnya urine Anda kerap keluar dengan tidak sengaja meski dalam jumlah yang sedikit. Senam kegel bisa membantu mempercepat emulihan untuk kondisi ini.

5. Perawatan untuk payudara

Pembengkakan pada payudara adalah kondisi yang sering terjadi pada ibu menyusui. Untuk mengurangi rasa nyeri pada payudara akibat pembengkakan ini, menyusui atau memompa ASI menjadi solusi yang paling efektif.

Anda juga dapat mengompres payudara menggunakan kompres dingin saat sedang tidak menyusui.

Apabila Anda tidak menyusui, gunakan bra yang ketat dan hindari meraba payudara. Sebab, meraba payudara dapat merangsangnya untuk memproduksi lebih banyak ASI.

6. Perawatan untuk rambut dan kulit

Setelah persalinan, rambut Anda akan mengalami kerontokan, hingga lima bulan lamanya. Stretch mark yang ada di kulit juga tidak akan langsung hilang, tapi akan memudar dari berwarna kemerahan menjadi putih keperakan. Bercak hitam di kulit yang muncul saat hamil juga berangsur memudar.

7. Menstabilkan emosi

Bagi ibu yang mengalami sindrom baby blues atau depresi postpartum, dukungan dari suami, teman, dan keluarga sangatlah berarti. Selain itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog maupun psikiater jika kondisi ini tidak juga reda.

Baca juga: Waspadai, Ini Penyakit Setelah Melahirkan Normal yang Mungkin Terjadi

Berapa lama pemulihan ibu melahirkan normal?

Lama pemulihan ibu melahirkan normal tentu berbeda-beda. Namun, umumnya waktu pemulihan pascamelahirkan normal adalah 2-6 minggu. Dalam fase pemulihan tersebut, tubuh akan mengeluarkan darah dan sisa-sisa jaringan ekstra dari rahim.

Jahitan atau kerobekan pada vagina juga akan berangsur pulih selama minggu pertama. Meski bisa cepat pulih, memasuki minggu ke-6, Anda masih tetap perlu memeriksakan diri untuk memastikan tubuh tetap sehat dan pulih maksimal.

Kapan rahim kembali normal setelah melahirkan normal?

Proses pemulihan rahim dapat berlangsung selama beberapa bulan dan dimulai tepat setelah bayi dilahirkan.

Pada kira-kira sebulan setelah melahirkan normal, posisi dan ukuran rahim umumnya sudah kembali seperti semula, yaitu di dalam panggul dan berukuran sekepalan tangan.

Meski demikian, ukuran rahim akan kembali seperti sedia kala setelah 6 minggu pascapersalinan.

Baca juga: Ingin Berhubungan Seks Setelah Melahirkan? Ini Hal yang Harus Diperhatikan

Sementara itu, sebagai perawatan ibu setelah melahirkan dengan operasi caesar, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mempercepat proses persalinan.

1. Pencegahan gumpalan darah

Salah satu risiko terbesar dari persalinan melalui operasi Caesar adalah terbentuknya gumpalan darah di kaki.

Untuk mencegahnya, dokter dapat memberikan alat kompresi khusus yang akan membuat aliran darah di tubuh tetap lancar. Selain itu, Ibu juga disarankan untuk mulai banyak bergerak.

2. Perawatan untuk kram pasca persalinan

Pada 24 jam pertama pascaoperasi, rasa nyeri umumnya akan muncul di lokasi operasi. Selain nyeri, rasa kram di perut juga dapat terjadi akibat rahim yang menyusut selepas persalinan. Untuk mengatasinya, dokter dapat meresepkan obat pereda nyeri.

3. Pencegahan infeksi pada luka operasi

Perawatan setelah melahirkan caesar lainnya adalah memperhatikan luka operasi. Setelah proses persalinan selesai, ada satu hal yang perlu diwaspadai, yaitu tanda-tanda infeksi pada luka bekas operasi.

Untuk mencegah terjadinya infeksi, Anda perlu menjaga kebersihan luka bekas operasi dan mewaspadai tanda infeksi, seperti demam, pembengkakan, dan nyeri. Segera berkonsultasi dengan dokter apabila gejala infeksi mulai muncul.

4. Risiko pada minggu pertama pasca persalinan

Minggu pertama pasca operasi Caesar, merupakan waktu paling berisiko terhadap perdarahan. Untuk mencegahnya, Anda perlu membatasi aktivitas fisik hingga 6-8 minggu setelah melahirkan.

5. Kondisi mental pasca persalinan

Dikutip dari Cleveland Clinic, baik pada ibu yang melahirkan secara vaginal maupun Caesar, kondisi mental sangatlah penting untuk diperhatikan. Apabila ada perkataan kerabat atau teman yang dirasa menyinggung, bicarakan pada suami atau orangtua, untuk mengurangi beban pikiran.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater, untuk mengetahui lebih rinci cara menghadapi masa-masa awal menjadi seorang ibu, dari sisi kesiapan mental.

Baca Juga

  • Metode Amenore Laktasi (KB MAL), Cara alami Cegah Kehamilan Setelah Melahirkan
  • Apa Saja Fungsi Air Ketuban dan Masalah yang Menyertainya?
  • Hamil 38 Minggu, Begini Kondisi Janin dan Gejala yang Dirasakan Ibu

Perawatan pasca persalinan perlu dilakukan bagi setiap ibu setelah melahirkan. Pasangan juga harus mendukung sepenuhnya, agar masa pemulihan dapat berlangsung dengan baik.

Untuk mempercepat perawatan setelah melahirkan, jangan lupa untuk kontrol ke dokter secara rutin, untuk memastikan tidak ada komplikasi yang sedang maupun akan terjadi.

Jika Anda ingin berkonsultasi secara langsung dengan dokter terkait perawatan setelah melahirkan atau perawatan ibu nifas, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Setelah melahirkan normal kapan boleh jalan?

Umumnya, Bunda membutuhkan waktu sekitar 6–8 minggu untuk menyesuaikan diri dan bisa beraktivitas normal kembali.

Bolehkah ibu nifas jalan jalan?

Maka, dapat disimpulkan bahwa ibu yang baru melahirkan memang disarankan untuk tidak keluar rumah selama masa nifas 40 hari. Sebab, ibu perlu mengurangi aktivitas dan memperbanyak istirahat.

Berapa lama bisa jongkok pasca melahirkan normal?

Ibu pun mungkin perlu tahu kapan boleh jongkok dan menunggu beberapa minggu sebelum mencoba posisi BAB ini pasca operasi caesar. Sementara pada persalinan normal, jongkok saat BAB biasanya boleh dilakukan dalam 3 – 10 hari setelah persalinan.

Berapa lama kaki tidak boleh ditekuk pasca melahirkan?

Dokter Ulul menyebutkan, informasi bahwa ibu yang baru melahirkan tak boleh menekuk kaki adalah mitos. “Ini mitos lama,” ujar Ulul, saat dihubungi secara terpisah, Kamis (26/8/2021). Ia menekankan, tak ada penelitian ilmiah soal itu.