Apa yang harus dilakukan saat check

“Setiap orang perlu melakukan medical check up untuk memantau kondisi medis yang dialami maupun sebagai upaya pencegahan penyakit di masa mendatang. Jenis pemeriksaan yang bisa dilakukan saat medical check up di antaranya, pemeriksaan jantung, gula darah, fungsi hati, fungsi ginjal dan lain-lain.”

Halodoc, Jakarta - Medical check up adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan secara menyeluruh. Tujuannya untuk memastikan kondisi kesehatan, serta mengantisipasi gangguan kesehatan yang dapat berkembang menjadi penyakit. Pemeriksaan fisik kesehatan ini umumnya direkomendasikan untuk orang yang memiliki indikasi tertentu, dan jenis pemeriksaan akan disesuaikan dengan kebutuhannya.

Biasanya pemeriksaan ini dilakukan untuk evaluasi kesehatan karyawan, pengidap penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes yang belum terkontrol, persiapan tindakan operasi, atau pemeriksaan untuk kaum lanjut usia. Di samping itu, medical check up juga dilakukan sebagai persyaratan khusus seperti asuransi dan uji saring untuk jenjang pendidikan maupun pekerjaan. 

Nah, kendati demikian, orang yang sehat pun tetap perlu melakukan medical check up guna mencegah penyakit-penyakit serius di kemudian hari. 

Baca juga: Demam saat Medical Check Up, Apa Dampaknya?

Jenis Pemeriksaan dalam Medical Check Up

Sebetulnya tidak ada runutan baku dalam prosedur medical check up. Namun, biasanya dimulai dengan melakukan pemeriksaan BMI atau indeks massa tubuh dengan mengukur dan mengaitkan tinggi dan berat badan. Nah, beberapa pemeriksaan lain yang termasuk dalam medical check up antara lain:

1. Cek fungsi Jantung dengan EKG

Ekokardiografi adalah tes yang menggunakan suatu alat khusus untuk mengamati semua kondisi jantung, termasuk struktur dan fungsinya. Alat tersebut bekerja dengan mengeluarkan gelombang suara ultrasonik, sehingga menghasilkan gambar (ekokardiogram) yang menunjukkan kondisi jantung.

Melalui tes ini, fungsi dan struktur jantung dapat dinilai secara langsung dan akurat. Bahkan, kamu bisa mengetahui gerakan katup jantung, dinding jantung, dan sebaik apa aliran darah di bilik jantung.

2. Pemeriksaan Radiologi

Jenis pemeriksaan ini menggunakan sinar X atau sinar radioaktif untuk memberikan informasi mengenai suatu penyakit lewat foto/gambar/imaging.

Beberapa kondisi yang diketahui melalui pemeriksaan radiologi adalah kanker, tumor, penyakit jantung, stroke, kelainan paru-paru, gangguan pada tulang atau sendi. Pemeriksaan ini juga bisa mengetahui kondisi pembuluh darah, hati, ginjal, kelenjar tiroid, kelenjar getah bening, saluran pencernaan, dan saluran reproduksi.

Baca juga: Perlu Tahu, Ini Langkah-Langkah Pemeriksaan X-Ray

3. Pemeriksaan Laboratorium

Dalam pemeriksaan laboratorium, kamu diberikan pilihan pemeriksaan berikut ini:

  • Pemeriksaan hematologi yang dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas dari sel darah merah, sel putih, trombosit, dan berbagai hal mengenai sel serta organ pembentuk darah.
  • Pemeriksaan urine terdiri dari pemeriksaan warna, pH, protein/albumin, gula, bilirubin, darah.
  • Pemeriksaan tinja terdiri dari pemeriksaan warna dan konsistensi

4. Pemeriksaan Kolesterol

Pemeriksaan kolesterol juga masuk ke dalam rangkaian medical check up yang penting untuk dilakukan. Kebiasaan mengonsumsi makanan kaya lemak dapat membuat naiknya kadar kolesterol dalam darah. Hati-hati, kondisi tersebut dapat memicu masalah kesehatan seperti serangan jantung dan stroke.

Kadar kolesterol dikatakan normal jika berada pada level di bawah 200 mg/dL. Selain itu, pastikan tekanan darah berada pada level normal, yaitu pada 120/80 agar jauh dari ancaman penyakit hipertensi maupun hipotensi.

5. Pemeriksaan Gula Darah

Selain memeriksa kadar kolesterol, penting juga untuk memeriksa gula darah agar terhindar dari diabetes. Namun, sebelum menjalankan pemeriksaan ini biasanya kamu diminta untuk berpuasa minimal 8 jam sebelumnya.

Gula darah normal berada pada level 70-100 mg/dL, sementara dikatakan kamu mengalami prediabetes jika memiliki gula darah pada level 100-125 mg/dL. Sementara itu, kamu dinyatakan mengalami diabetes jika kadar gula berada pada level lebih dari 126 mg/dL.

6. Pemeriksaan Fungsi Hati

Uji fungsi hati dilakukan dengan memeriksa kadar enzim dan protein yang terdapat di dalam sampel darah. Tujuan dilakukannya pemeriksaan fungsi hati adalah untuk mendeteksi dan memantau perkembangan penyakit liver, menilai efektivitas dan memantau efek samping pengobatan, dan memeriksa seberapa parah kerusakan yang terjadi pada hati

Pemeriksaan ini umumnya direkomendasikan untuk seseorang yang kecanduan alkohol, mengidap anemia, obesitas, mengidap penyakit kandung empedu, atau mengonsumsi obat-obatan yang berisiko merusak hati. 

7. Pemeriksaan Fungsi Ginjal

Ada empat jenis pemeriksaan untuk memeriksa fungsi ginjal, ureum, tes urine, laju filtrasi glomerulus, dan kreatinin darah. Berikut keempat fungsi masing-masing pemeriksaan:

  • Ureum atau blood urea nitrogen (BUN). Tes ini digunakan untuk menentukan kadar urea nitrogen dalam darah yang merupakan sisa zat metabolisme protein.
  • Tes urine. Kandungan protein dan darah dalam urine bisa menandakan adanya penurunan fungsi ginjal. Nah, tes urine dapat digunakan untuk mendeteksi protein maupun darah.
  • Laju Filtrasi Glomerulus. Kegunaan pemeriksaan ini yaitu untuk melihat kemampuan ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dalam tubuh.
  • Kreatinin darah. Sementara tes kreatinin, berfungsi untuk menentukan kadar kreatinin dalam darah. Kreatinin merupakan zat sisa hasil pemecahan otot yang akan dibuang melalui ginjal. Kadar kreatinin yang tinggi dalam darah dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal.

Baca Juga: Harus Tahu, Anak-Anak Juga Butuh Medical Check Up

Berencana melakukan Medical Check Up? Kini, Halodoc menyediakan layanan pemesanan Medical Check Up, yang bisa kamu lakukan di rumah sakit, di rumah maupun drive thru. Berikut langkah-langkah pemesanan layanan vaksinasi di aplikasi Halodoc:

  1. Buka aplikasi Halodoc, kemudian klik “Buat Janji Medis” pada homepage.
  2. Klik “Semua Layanan”, dan pilih “Medical Check Up”.
  3. Klik filter untuk memilih layanan medical check up “ Halodoc Home Care”, “Halodoc Drive Thru” atau langsung pilih jenis medical check up yang kamu butuhkan.
  4. Bila kamu memilih layanan drive thru atau rumah sakit, pilih tempat praktiknya terlebih dahulu. 
  5. Pilih tanggal dan waktu, kemudian klik tombol “Buat Janji”.
  6. Pilih profil pasien, dan klik “Lanjut”.
  7. Unggah foto KTP dan klik “Lanjut”.
  8. Pilih metode pembayaran lalu tap “Bayar”.

Mudah dan praktis sekali bukan? Yuk, downloadaplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi: Emedicinehealth. Diakses pada 2021. General Medical Check Up Checklist, When, and How Often.MedlinePlus. Diakses pada 2021. Health Checkup.

Bagaimana proses check in yang benar?

Cara Check In Hotel.
Datang ke resepsionis. Masuk ke lobi hotel dan temui resepsionis. ... .
Tunjukkan kartu identitas. Sebutkan nama Anda dan tunjukkan KTP sebagai kartu identitas diri..
Isi formulir. Lakukan pengisian formulir di meja resepsionis sesuai dengan petunjuk yang diberikan. ... .
Validasi data..

Apa yang dilakukan saat check in hotel?

Untuk melakukan check in, Anda bisa mendatangi hotel tempat Anda menginap. Datang sesuai dengan jadwal pemesanan yang dilakukan, dengan jumlah tamu yang sudah tertera pada saat Anda memesan ruangan atau kamar di hotel tersebut. Datangi bagian resepsionis dan sampaikan bahwa Anda ingin melakukan check in.

Apa yang harus di bawa saat check in?

Berikut dokumen-dokumen yang harus kamu siapkan saat ingin mengunap di hotel..
Kartu Tanda Penduduk. KTP sangat wajib dibawa ketika hendak check-in. ... .
Kartu identitas lainnya. Mengurus SIM yang rusak atau hilang mudah dilakukan tanpa tes ulang.( ... .
Paspor. Ilustrasi paspor Inggris.(.

Apakah KTP ditahan saat check in hotel?

Biasanya, setiap tamu yang akan menginap di penginapan, seperti hotel, guest house, villa, atau resort, diwajibkan menunjukkan atau menyerahkan KTP mereka sebagai salah satu syarat kelengkapan check-in.