Berapa IU vitamin D yang dibutuhkan tubuh?

Vitamin D dibutuhkan tubuh untuk mengontrol kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh dengan membantu penyerapan kedua mineral itu. Berjemur di bawah sinar matahari adalah cara paling ampuh dan mudah untuk mendapatkan asupan vitamin D. Selain matahari, kebutuhan vitamin D juga bisa diperoleh dari makanan sehari-hari dan dalam bentuk suplemen.

Suplemen vitamin D, baik itu vitamin D2 atau D3, biasanya ditemukan di pasaran dalam bentuk tablet, kapsul, serta sirup.

Siapa saja yang perlu konsumsi suplemen vitamin D?

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kelompok orang yang umumnya diberi rekomendasi vitamin D dari suplemen, antara lain:

  • Wanita pasca-menopause
  • Orang yang sedang dalam pengobatan steroid jangka panjang
  • Lanjut usia
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Orang dengan penyakit ginjal kronis
  • Orang dengan penyakit paratiroid

Pada dasarnya, seseorang yang sehat dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi setiap hari tidak perlu mengonsumsi suplemen vitamin D. Di samping itu, konsumsi suplemen tambahan dianjurkan kepada orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti kekurangan vitamin.

Butuh atau tidaknya konsumsi suplemen vitamin D mungkin juga tergantung dari gaya hidup seseorang. Contohnya, orang yang menjalani diet vegetarian berisiko mengalami defisiensi vitamin D karena cenderung menghindari daging, ikan, kuning telur, serta produk susu.

Orang obesitas juga mungkin memerlukan tambahan vitamin D dari suplemen. Hal ini dapat disebabkan lemak di dalam tubuhnya yang menghambat penyerapan sinar matahari. Maka dari itu, orang-orang seperti inilah yang biasa diberikan suplemen vitamin D.

Sementara itu, orang lanjut usia pun berisiko kekurangan vitamin D. Selain karena jarang berjemur, kemampuan tubuhnya dalam memproduksi vitamin D mengalami penurunan. Untuk memastikan kebutuhan nutrisi harian kamu untuk vitamin D terpenuhi, coba konsumsi Nature Plus Vitamin D3 400 IU (Rp253.000). Natures Plus Vitamin D3 400 IU adalah vitamin D3 yang dapat mendukung pembentukan tulang dan pencegahan osteoporosis, membantu penyerapan kalsium dan fosfat serta membantu mengatur detak jantung dan fungsi kelenjar tiroid.

Berapa dosis yang dianjurkan?

Dosis vitamin D harian yang dianjurkan berbeda-beda tergantung dari usia seseorang. Berdasarkan National Institutes of Health (NIH), jumlah yang direkomendasikan sebanyak 600 IU untuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa ≤ 70 tahun. Sedangkan untuk usia 70 tahun ke atas, jumlah yang disarankan sebanyak 800 IU.

Dilansir dari BPOM RI, defisiensi vitamin D paling baik diatasi dengan kolekalsiferol atau ergokalsiferol. Suplementasi vitamin ini biasanya dikombinasikan dengan suplemen kalsium pada kasus kekurangan kalsium (hipokalsemia) dan untuk penyakit ginjal kronis.

Berikut ini penjelasan dosis suplemen vitamin D yang dianjurkan untuk usia dan kondisi yang berbeda:

Dosis dewasa

  • Mencegah kekurangan vitamin D: 400 – 800 IU ergokalsiferol per hari.
  • Hipokalsemia karena hipoparatiroidisme: 100.000 IU per hari.
  • Mencegah osteoporosis: 400-1000 IU kolekalsiferol per hari.
  • Hiperparatiroid: 800 IU kolekalsiferol per hari.

Dosis anak-anak

  • Defisiensi vitamin D akibat gangguan penyerapan atau penyakit hati kronis: 40.000 IU per hari
  • Mencegah infeksi saluran pernapasan: 1200 IU kolekalsiferol per hari.

Sebagai catatan, takaran vitamin D sering diukur dengan satuan IU (International Unit). Konversi unit dari IU ke mikrogram (mcg) bergantung pada konsentrasi dari setiap zat. Untuk vitamin D, 1 IU sama dengan 0,025 mcg.

Apa manfaat dari konsumsi suplemen vitamin D untuk kesehatan?

Vitamin D memainkan peran penting di dalam tubuh, termasuk dalam hal pembentukan tulang dan pemeliharaan strukturnya, fungsi kognitif, kesehatan dan fungsi sendi, sistem imun, pengaturan kadar gula darah, hingga suasana hati.

Kebutuhan vitamin D yang terpenuhi juga disebut-sebut bisa membantu mencegah terjadinya osteoporosis, penyakit jantung, bahkan kanker. Jika kadarnya di dalam tubuh berkurang, risiko kematian akibat penyakit makin tinggi.

Konsumsi suplemen vitamin D bermanfaat untuk:

  • Hipofosfatemia atau kelainan tulang akibat rendahnya fosfat dalam darah.
  • Sindrom fanconi yang bisa mengarah kepada kerusakan tulang serta ginjal.
  • Hipoparatiroid, yaitu kadar mineral dalam darah yang rendah akibat kadar hormon paratiroid yang juga rendah.
  • Osteomalasia atau kondisi tulang yang lunak dan mudah patah.
  • Osteodistrofi, yakni kelainan tulang pada penderita penyakit ginjal.
  • Rakitis yang merupakan kelainan pertumbuhan tulang.
  • Defisiensi vitamin D.

Efek samping dan overdosis suplemen vitamin D

Umumnya, konsumsi suplemen vitamin D cenderung aman dan tidak menimbulkan efek samping. Tetapi jika digunakan melebihi dosis yang dianjurkan, vitamin D berisiko menyebabkan kondisi berikut ini:

  • Penumpukan kalsium dalam darah (hiperkalsemia)
  • Mual
  • Muntah
  • Hilang nafsu makan
  • Konstipasi
  • Lemah
  • Berat badan turun
  • Mulut kering
  • Sensasi logam di mulut
  • Sakit kepala
  • Kerusakan ginjal
  • Gangguan irama jantung

Oleh karena itu, sebelum konsumsi suplemen vitamin ini, sebaiknya konsultasikan pada dokter atau ahli gizi terkait dosis dan efek samping vitamin D yang mungkin dapat timbul sesuai dengan kondisi kesehatan serta gaya hidupmu.

Itulah informasi vitamin D yang baik untuk kesehatan. Ingin gaya hidup sehat dengan suplemen yang cocok denganmu? Unduh aplikasi Jovee di Play Store atau App Store dan dapatkan vitamin personalmu! Dengan Jovee, kamu juga bisa melihat rekomendasi suplemen dari tim nutrisionis Jovee. Temukan berbagai vitamin asli dan terbaik, dari A ke Z(inc), hanya di Jovee.

Referensi

BPOM RI. (n.d.). Vitamin D.

Medscape. (n.d.). Vitamin D Supplementation: An Update.

WebMD. (n.d.). Vitamin D: Uses, Side Effects, Interactions, Dosage, and Warning.

WebMD. (n.d.). Who should not take VITAMIN D3 Tablet?

Cleveland Clinic. 2014. Do You Really Need to Take Vitamin D Supplements?

Berikut adalah kelompok orang yang membutuhkan suplemen vitamin D, di antaranya:

  • Wanita pascamenopause
  • Pria dan wanita yang membutuhkan steroid jangka panjang
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Orang dengan penyakit ginjal kronis
  • Orang dengan penyakit paratiroid

Beberapa makanan seperti ikan berlemak, telur, hati sapi, keju, dan jamur mengandung vitamin D, walaupun jumlahnya sangat kecil. Meski demikian, Anda sebenarnya tidak perlu cemas akan kekurangan vitamin D. Pasalnya, konsumsi makanan kaya vitamin D tersebut akan tetap memenuhi kebutuhan vitamin D harian Anda, terlebih bila diimbangi dengan kebiasaan berjemur di bawah sinar matahari pagi.

Jadi, Anda tidak perlu cemas akan kekurangan vitamin D bila tidak mengonsumsi suplemen vitamin D, selama Anda tidak termasuk golongan orang yang membutuhkan suplemen tambahan. Namun, untuk memastikannya lagi, periksakan diri ke dokter untuk mengetahui berapa kadar vitamin D dalam tubuh dan apakah Anda membutuhkan suplemen vitamin D.

Jakarta -

Popularitas vitamin D sebagai salah satu vitamin yang berperan meningkatkan imunitas semakin tinggi. Akhirnya, banyak orang yang ingin mengonsumsi vitamin D dan bertanya-tanya, berapa sih dosis vitamin D yang harus diminum agar hasilnya optimal?

dr Yudha Mathan Sakti SpOT(K) dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) menyebut jika dosis antara satu orang dengan yang lainnya tidak bisa disamaratakan. Ada beberapa kondisi yang memengaruhi seberapa banyak dosis vitamin D yang harus dikonsumsi.

Misalnya, orang dengan kulit yang lebih gelap cenderung membutuhkan dosis vitamin D lebih tinggi dari yang berkulit putih. Orang dengan BMI yang tinggi juga mungkin membutuhkan dosis lebih tinggi daripada orang dengan BMI rendah.

Perlu diketahui, ada dua tujuan mengonsumsi vitamin D, yaitu untuk merawat tubuh dan mengobati suatu penyakit. Untuk itu, penting mengetahui kondisi tubuh sebelum menentukan berapa dosis vitamin D yang harus diminum.

National Institutes of Health (NIH) merekomendasikan 600-800 IU vitamin D untuk orang dewasa yang sehat. Lalu, Institute of Medicine menetapkan batas maksimum dosis vitamin D orang dewasa adalah 4000 IU.

Kebutuhan dosis vitamin D mesti dikonsultasikan dengan dokter. Apalagi jika Anda memiliki riwayat penyakit lain, maka dosisnya pun akan berbeda dan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Misalnya pada orang yang mengidap osteoporosis. Orang dengan osteoporosis direkomendasikan untuk meminum vitamin D minimal 1000 IU per hari dan dibarengi dengan suplemen kalsium.

Lalu, apakah mengonsumsi vitamin D dalam dosis tinggi dapat membahayakan tubuh?

dr Yudha dalam diskusi yang diselenggarakan alumni FK-KMK UGM itu menyebut, sangat penting untuk memeriksakan diri dan berkonsultasi degan dokter agar mengetahui berapa dosis yang dibutuhkan. Dosis terlalu tinggi perlu diantisipasi agar tidak berefek pada tubuh.

"Konsumsi vitamin D dosis tinggi harus diawasi oleh dokter karena bisa menimbulkan efek samping meski sangat jarang," tutupnya.

Simak Video "Simak! Petunjuk Konsumsi Suplemen Vitamin D untuk Pasien COVID-19"



(up/up)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA