Beragama yang benar harus menjadikan agama sebagai

Beragama yang benar harus menjadikan agama sebagai
ilustrasi agama. ©the Independent

JABAR | 10 Maret 2021 07:01 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Agama merupakan suatu bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang bersifat adikodrati (supernatural). Keberadaan agama sudah ada sejak lama, dan menjadi bagian dari sejarah umat manusia.

Agama memiliki ruang lingkup yang sangat luas dalam kehidupan, dan tidak hanya sekedar memberi petunjuk untuk kehidupan di akhirat. Agama membawa nilai-nilai kehidupan bagi manusia, sehingga memberikan pengaruh yang luar biasa dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam beberapa golongan masyarakat, agama juga menjadi kebutuhan dasar dari kehidupan kelompok. Agama pun menjadi suatu pedoman yang memuat norma-norma tertentu. Norma-norma tersebut pada akhirnya menjadi acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan dengan keyakinan agama yang dianutnya.

Agama memiliki peran yang penting dalam sebuah kehidupan. Ada banyak fungsi agama yang bisa kita rasakan ketika menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam artikel ini, akan kami sampaikan beberapa fungsi agama bagi kehidupan manusia yang perlu diperhatikan.

2 dari 3 halaman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang disertai dengan tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dengan manusia lainnya atau pun dengan lingkungannya.

Sedangkan menurut etimologi, istilah agama merujuk dari bahasa Sanskerta, yaitu "a" yang artinya tidak, dan "gama" yang berarti kacau. Maka agama memiliki arti tidak kacau, atau teratur. Maka dari itu, agama dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan aturan yang mengarahkan manusia pada arah dan tujuan yang baik dan benar.

Adanya agama bertujuan untuk menjadikan tatanan kehidupan (aturan) berasal dari Tuhan, di mana hal tersebut mampu membimbing manusia menjadi seseorang yang berakal dan berusaha mencari kebahagiaan, baik di dunia ataupun di akhirat.

Selain itu, agama juga bertujuan untuk memberikan pengajaran pada penganutnya agar dapat mengatur hidupnya sedemikian rupa guna memperoleh kebahagiaan untuk dirinya sendiri ataupun untuk orang lain di sekitarnya.

3 dari 3 halaman

Dalam proses kehidupan, agama memiliki fungsi-fungsi penting yang berperan dalam kehidupan seseorang. Dalam Jurnal Tarbiyah Al-Awlad yang berjudul "Agama dan Pengaruhnya dalam Kehidupan", menyebutkan fungsi agama yaitu:

Edukatif

Fungsi agama yang pertama adalah fungsi edukatif. Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama mereka memberikan ajaran yang harus dipatuhi. Ajaran agama secara yuridis, berfungsi untuk menyuruh dan melarang seseorang bertindak. Kedua unsur suruh dan larangan ini mempunyai latar belakang untuk mengarahkan seseorang agar para penganutnya menjadi baik dan terbiasa dengan yang baik menurut ajaran agama masing-masing.

Penyelamat

Fungsi agama yang kedua yaitu fungsi penyelamat. Setiap orang pasti menginginkan dirinya selamat di mana pun berada. Agama hadir dengan membawa keselamatan tersebut. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi keselamatan di dua alam, yaitu di dunia dan akhirat. Tapi untuk mendapatkan keselamatan tersebut, agama mengajarkan para penganutnya melalui pengenalan kepada masalah sakral, berupa keimanan kepada Tuhan.

Pendamai

Fungsi agama yang ketiga adalah sebagai pendamai. Dengan agama, seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai kedamaian batin melalui tuntunan agama. Rasa berdosa dan rasa bersalah yang ada pada dirinya akan segera menjadi hilang dari batinnya, ketika seorang pelanggar tersebut telah menebus dosanya dengan cara tobat, pensucian, ataupun penebusan dosa.

Sosial Kontrol

Fungsi agama yang keempat yaitu sebagai sosial kontrol. Para penganut agama akan terikat batinnya pada ajaran agama yang dipeluknya, baik secara pribadi maupun secara kelompok. Oleh penganutnya, ajaran agama tersebut dianggap sebagai pengawasan sosial secara individu maupun kelompok.

(mdk/ank)

  • Wahyu adalah pernyataan diri Allah terhadap manusia (Allah menyatakan diri-Nya kepada manusia). Unsur wahyu adalah mengenalkan / memperkenalkan, menunjukkan, menghadirkan Diri dan kehendak-Nya (datang, mendekat / melawat, mendekati, menyapa, menolong).
  • Agama adalah sesuatu yang melekat dalam diri seseorang, berupa ungkapan dan perwujudan keyakinan pribadi yang menuntun seseorang pada keselamatan kini dan nanti di akhirat.dari dahulu manusia sudah menyadari bahwa Allah merupakan sumber keselamatan manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama didefinisikan sebagai ajaran / sistem yang mengatur tata keimanan (keimanan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan sesame manusia serta lingkunganya. Dalam Glossary Katekimus Gereja Katolik dikatakan bahwa agama adalah satu perangkat kepercayaan dan tindakan yang diikuti oleh mereka yang berkomitmen untuk melayani dan menyembah Allah.
 Ada berbagai alasan / motivasi yang muncul saat manusia menganut suatu agama, yaitu
  1. Untuk memperoleh kepastian jawaban terhadap rahasia tersembunyi atas hidupnya, untuk dihantar pada tujuan akhir yaitu kepada Tuhan yang dikenal sebagai penyelenggara dan tujuan akhir hidup manusia
  2. Menemukan jawaban : Manusia sering menghadapi berbagai pertanyaan yang sulit dipecahkan oleh kemampuan akal-budinya.
  3. Mencari perlindungan : Dalam hidupnya manusia kerap kali merasa tidak berdaya, manusia seringkali menyadari kekuatan yang jauh lebih hebat dari dirinya
  4. Meneguhkan tata nilai ;Melalui agama, segala nilai yang baik dan benar itu dihayati sebagai yang dikehendaki Allah, sedangkan yang jahat dan salah dianggap berlawanan dengan kehendak Allah
  5. Memuaskan kerinduan akan masa depan yang lebih baik : Akhirnya konsep tentang surga dijadikan harapan masa depan, sedangkan neraka dijadikan hal untuk dihindari.
  • Beberapa penghayatan / praktek agama yang tidak benar 
    • Menjalani hidup beragama hanya sebatas hal-hal lahiriah;
    • Beragama KTP (beragama dirasa sudah cukup jika mencantumkan identitas agama yang dianutnya dalam KTP);
    • Beragama hanya menjalankan perintah-perintah pemimpin agama saja;
    • Menyalahgunakan agama untuk kepentingan diri sendiri atau kelompoknya;
    • Menjadikan agama untuk kepentingan politis, pribadi.
  • Berdasarkan Nostra Aetate art. 1, beragama yang benar adalah sebagai berikut.
    • Tidak bersikap formalities dalam beragama, artinya kita jangan hanya sebatas memenuhi tuntutan / kewajiban semata, apalagi hanya sekedar ingin dilihat dan dinilai baik orang lain.
    • Benar-benar mendalami ajaran agama kita, sehingga kita tidak jatuh pada pemahaman yang dangkal dan setengah-setengah.
    • Mengamalkan ajaran agama secara baik dan benar, tidak hanya sebatas mengetahui saja.
    • Bersikap kritis dalam menyikapi pandangan agama sendiri maupun agama orang lain, dengan mengutamakan kehendak Allah sebagai ukuran kebenaran.
 UNSUR - UNSUR AGAMA
  1. Jemaat : Biasanya umat beragama merasa dirinya dipersatukan bukan hanya atas inisiatif atau upaya para anggota. Tuhan sendirilah yang mempersatukan mereka.

  1. Tradisi : Salah satu unsur tradisi yang sangat penting adalah ajaran yang diteruskan secara turun temurun. Ajaran itu pada umumnya mengandung tiga bidang: ajaran keselamatan, ajaran moral dan ajaran ibadat.
  1. Ibadat:Ada yang melihat ibadat sebagai pertemuan antara Allah dan manusia. Ada juga yang membatasi ibadat pada ungkapan ketakwaan dan saling mengukuhkan iman
  1. Tempat ibadat :Tempat ibadat dipandang sebagai tempat yang dikhususkan bagi pertemuan dengan Tuhan. Selain itu tempat ibadat dipandang sebagai tempat yang suci.
  1. Petugas ibadat: Sebenarnya petugas ibadat itu suci, karena ibadat yang dilayani olehnya bersifat suci. Dalam hal ini ada perbedaan-perbedaan besar antara para petugas ibadat dari pelbagai agama.

Beragama berdasarkan Mat 5:17-48

  1. Menjauhi sikap formalistis dalam beragama
  2. Mendalami ajaran agama supaya tidak jatuh pada pemahaman yang dangkal dan setengah-setengah dan dapat mengamalkan ajaran agama secara benar

Beragama berdasarkan Luk 18: 9-14

  1. Yesus mengkritik orang Farisi dan para pemuka agama yang merasa lebih baik dibandingkan orang lain.
  2. Yesus memuji pemungut cukai karena ia bersikap rendah hati di hadapan Allah

Praktik beragama yang benar

  1. Berusaha dan dimotivasi oleh keinginan menjalin hubungan yang akrab dan mendalam dengan Allah juga dengan sesama.
  2. Hidup beragama itu sendiri harus didasarkan pada dorongan dari dalam untuk mencari kebenaran sehingga agama menjadi pedoman hidup dan sarana bagi manusia menuju Allah sebagai sumber keselamatan sejati

Dampak beragama yang baik dan benar

  1. Merasa damai
  2. Hidup dalam kasih dan persaudaraan
  3. Hidup tertata dengan baik
  4. Relasi dengan sesama rukun
  5. Hati mereka tak pernah tenang melihat penderitaan sesama
  6. Berani menanggung risiko dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan bahkan rela berkorban sampai mati

 


Page 2