Benda tembikar seperti periuk kendi, dan tempayan termasuk karya yang terbuat dari bahan

Gerabah merupakan karya seni terapan yang difungsikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sehari-hari. Gerabah menghasilkan perkakas rumah tangga atau alat rumah tangga seperti  kendi, periuk, belanga, tempayan, anglo, celengan, dan benda lainnya. Bahan dasar dari gerabah terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar dengan suhu tertentu pada proses pembakaran. Lalu, bagaimana cara pengolahan tanah liat?

Pengolahan tanah liat yang baik untuk digunakan sebagai bahan dasar membuat gerabah adalah tanah liat yang berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat dipersiapkan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk membuat gerabah. Tahap pertama pengolahan tanah liat adalah meletakan tanah liat pada suatu tempat yang sudah disediakan kemudian disiram air hingga basah merata. Setelah itu, tanah liat didiamkan selama satu hingga dua hari. Lalu, tanah liat digiling agar lebih rekat dan liat.

Benda tembikar seperti periuk kendi, dan tempayan termasuk karya yang terbuat dari bahan

Ada dua cara penggilingan, yaitu secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat hingga menjadi ulet dan halus. Adapun secara mekanis, tanah liat digiling dengan menggunakan mesin giling. Hasil terbaik akan dihasilkan dengan menggunakan proses giling manual. Tanah liat yang sudah digiling ini sudah siap untuk digunakan membuat gerabah.

Adapun sejarah dari kerajinan gerabah di indonesia dikenal sejak zaman Neolitikum (zaman prasejarah/zaman batu baru) sekitar 3000–1100 SM. Gerabah juga dikenal dengan istilah tembikar atau keramik. Gerabah yang dihasilkan oleh masyarakat Indonesia berupa barang pecah belah seperti tempayan, periuk, belanga, kendi, dan celengan. Teknik pembuatan gerabah pada saat itu sangat terbatas dan sederhana. Proses akhir dari pembuatan gerabah adalah pembakaran suhu rendah dengan menggunakan jerami atau sabut kelapa.

Benda tembikar seperti periuk kendi, dan tempayan termasuk karya yang terbuat dari bahan

Sampai saat ini seni kerajinan gerabah masih berkembang di beberapa daerah di Indonesia, terutama di pedesaan. Teknik pembuatannya juga masih sederhana dan tradisional (teknik lempeng, teknik cetak tekan, teknik cor atau tuang, teknik pijat tangan, teknik pilin, dan teknik putar). Tujuan dari pembuatan gerabah ini adalah untuk memenuhi keperluan masyarakat sehari-hari, yaitu benda-benda unik dan praktis. Sehingga masih banyak masyarakat yang membeli atau mengkoleksi barang-barang antik dari gerabah.

Seni pembuatan gerabah sampai saat ini masih terus berkembang dibeberapa daerah di  negara Indonesia hampir setiap pulau terdapat pembuatan gerabah seperti di Plered (Purwakarta), Sitiwangun (Cirebon), Kasongan (Yogyakarta), Banjarnegara (Bandung), Kapal (Bali). Mayong (Jepara), Klampok (Purwokerto), Jatiwangi, (Majalengka), Dinoyo (Malang), Lombok (Nusa Tenggara Barat), dan Takalar (Sulawesi Selatan).

Benda tembikar seperti periuk kendi, dan tempayan termasuk karya yang terbuat dari bahan

Berbagai macam motif juga digunakan dalam pembuatan gerabah seperti motif geometris, anyaman, pilin tunggal, tumpal, pilin ganda dan meander. Sedangkan seperti motif swastika, burung phoenix awan serta matahari merupakan motif yang mendapat pengaruh dari luar. Teknik pembuatanya dapat dilakukan dengan cara dicungkil, ditempel, dipukul dan ditoreh.

Demikian informasi tentang kerajinan gerabah di Indonesia dan daerah penghasil gerabah. Semoga bermanfaat

#gerabah #keramik

Benda tembikar seperti periuk kendi, dan tempayan termasuk karya yang terbuat dari bahan

Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Sebelum dibuat gerabah, tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu dalam beberapa tahapan. Selain itu, ada juga bahan tambahan lain, yaitu kaolin. Tanah liat yang sudah siap kemudian dibentuk dengan tangan langsung atau menggunakan alat putar. Bentuk gerabah yang akan dibuat disesuaikan dengan fungsi benda tersebut saat digunakan. Ada gerabah yang digunakan untuk alat memasak seperti periuk dan belanga, ada yang digunakan untuk menyimpan air atau beras seperti tempayan, ada yang digunakan untuk menyimpan air minum seperti kendi, dan ada yang digunakan untuk hiasan seperti guci dan vas bunga.

Dalam membuat benda yang terbuat dari bahan tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu agar dalam prosesnya mudah dan efektif. Adapun teknik-teknik yang biasanya digunakan oleh pembuat gerabah atau keramik antara lain teknik lempeng, teknik p?at, teknik pilin, teknik putar, teknik cetak tekan, dan teknik tuang.

1.  Teknik Lempeng (Slabing)

Teknik lempeng (slabing) merupakan teknik yang digunakan untuk membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas.

Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, Anda dapat memotong dengan pisau atau kawat sesuai dengan ukuran yang Anda inginkan. Selanjutnya, Anda
dapat membuat menjadi bentuk kubus atau persegi. Kemudian, tahap akhir diberi hiasan dengan cara ditoreh pada saat tanah setengah kering.

2.  Teknik P?at (Pinching)

Teknik p?at (pinching) merupakan teknik membuat keramik dengan cara mem?at tanah liat langsung menggunakan tangan. Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah agar tanah liat lebih padat dan tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama. Proses p?at dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a.  Ambil segumpal tanah liat plastis.

b.  Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dip?itp?it dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang kamu inginkan.

c.  Haluskan menggunakan kuas atau kain halus.

3.  Teknik Pilin (Coiling)

Teknik pilin (coiling) adalah cara membentuk tanah liat dengan bentuk dasar tanah liat yang dipilin atau dibentuk seperti tali. Cara melakukan teknik ini adalah segumpal tanah liat dibentuk pilinan dengan kedua telapak tangan. Ukuran tiap pilinan disesuaikan dengan ukuran yang Anda inginkan. Panjangnya pilinan juga disesuaikan dengan kebutuhan. Kemudian, pilinan tanah liat tersebut Anda susun secara melingkar sehingga menjadi bentuk yang Anda inginkan. Jangan lupa tiap susunan ditekan dan tambahkan air agar menempel.

4.  Teknik Putar (Throwing)

Untuk membuat gerabah dengan teknik putar (throwing), Anda memerlukan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik.

Cara melakukan teknik ini adalah dengan mengambil segumpal tanah liat
yang plastis dan lumat. Setelah itu, taruhlah tanah liat di atas meja putar tepat di tengah- tengahnya. Lalu, tekan tanah liat dengan kedua tangan sambil diputar. Bentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Teknik putar umumnya menghasilkan benda berbentuk bulat atau silindris.

5.  Teknik Cetak Tekan (Press)

Teknik cetak tekan dilakukan dengan menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan dengan cetakan. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dengan waktu yang cepat.

6.  Teknik Cor atau Tuang

Teknik cor atau tuang digunakan untuk membuat gerabah dengan menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat yang digunakan untuk teknik ini adalah tanah liat cair. Cetakan ini biasanya terbuat dari gips. Bahan gips digunakan karena gips dapat menyerap air lebih cepat sehingga tanah liat menjadi cepat kering.

Sumber