Bayangan yang tertangkap oleh retina mata kita memiliki sifat

Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang dari bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal saraf.

Bayangan yang tertangkap oleh retina mata kita memiliki sifat
Retina

Bola mata manusia sebelah kanan

RincianArtericentral retinal arteryPengidentifikasiMeSHD012160TA98A15.2.04.002TA26776FMA58301Daftar istilah anatomi

[sunting di Wikidata]

Retina memiliki sel fotoreseptor ("rods" dan "cones") yang menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah menjadi potensial aksi pada sel ganglion retina. Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual. Pada tahap embrio, retina dan saraf optik berkembang sebagai bagian dari perkembangan luar otak.

Struktur unik pembuluh darah pada retina telah digunakan sebagai identifikasi biometrik.

Retina manusia terdiri atas sepuluh lapis. Urutan lapisan-lapisan tersebut (ke arah kornea) adalah:

  1. Retinal pigment epithelium (RPE)
  2. Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar.(Rods/Cones)
  3. Membran limitans eksterna - Lapisan yang membatasi bagian dalam fotoreseptor dari inti selnya
  4. Lapisan luar inti sel fotoreseptor
  5. Lapisan luar plexiformis - Pada bagian makular, ini dikenal sebagi "Lapisan serat Henle" (Fiber layer of Henle).
  6. Lapisan dalam badan inti
  7. Lapisan dalam plexiformis
  8. Lapisan sel ganglion - Lapisan yang terdiri dari inti sel ganglion dan merupakan asal dari serat saraf optik.
  9. Lapisan serat saraf - Yang mengandung akson - okson sel ganglion yang berjalan menuju ke nervus opticus.
  10. Membran limitans interna - Tempat sel-sel Műller berpijak.

Jika seorang yang menderita minus/plus, bayangan itu <bayangan yang ditangkap oleh Kornea Mata> tidak akan jatuh tepat pada retina. Sehingga bayangan yang difokuskan mata terlihat samar-samar/tidak jelas.

Struktur retina manusia adalah 72% seperti bola dengan diameter sekitar 22 mm. Pada bagian tengah retina terdapat cakram optik, yang dikenal sebagai "titik buta" (blind spot) karena tidak adanya fotoreseptor di daerah itu. Cakram optik terlihat sebagai area oval berwarna putih berukuran 3 mm².

Lepasnya retina (ablasio) biasanya mudah diketahui, karena terjadi penurunan tajam penglihatan yang drastis atau bahkan mata yang retinanya lepas sama sekali menjadi tidak dapat melihat, walaupun demikian lepasnya retina dapat pula terjadi berangsur-angsur yang menyebabkan tajam penglihatan berkurang berangsur-angsur. Karena hal ini terjadi pada satu mata biasakanlah untuk mengetes penglihatan dengan menutup satu mata secara bergantian, tajam penglihatan kedua belah mata harus sama/seimbang.

Robeknya retina, jika sedikit kadang kala tidak diketahui sama sekali dan tidak menimbulkan gejala apapun dan baru diketahui pada saat pemeriksaan mata. Floaters atau adanya penglihatan seolah-olah anda benda yang melayang-layang bisa menjadi tanda kemungkinan terjadinya sobekan, 85-90 persen terjadinya floaters tidak disertai robekan, tetapi 10-15 persen terjadinya floaters disertai robekan, karena pada saat mengerutnya vitreous retina (gel/cairan dalam retina) bisa saja menarik sebagian retina sehingga sobek. Adanya kedipan cahaya yang mungkin saja sangat lembut di tempat gelap, ketika kepala bergerak ke arah tertentu adalah tanda yang significant terjadinya robekan. Jika robeknya di tengah retina, maka hal tersebut mudah ditemukan dengan slit lamp ataupun dengan foto fundus, tetapi jika robeknya di tepi (perifer), maka dokter mata umum biasanya tidak akan menemukannya, karena di foto fundus pun tidak tampak. Oleh karena itu, jika ada masalah dengan Retina sebaiknya mencari dokter mata dengan spesialisasi (vitreous) retina dan untuk penderita diabetes mencari dokter mata dengan spesialisasi retinopathy diabetes. Sobeknya retina di perifer dapat diketahui dengan Kesabaran dan Ketelitian menggunakan slit lamp dan pasien diminta menggerakkan bola matanya ke 8 penjuru angin, di mana dokter mata harus dapat melihat hingga perifer retina pasien. Robeknya retina, jika sedikit kadang kala tidak perlu ditindaklanjuti, karena robeknya akan tertutup dengan berjalannya waktu, tetapi bisa saja menjadi bertambah besar robekannya bahkan bisa timbul ablasio/lepasnya retina.

  • Retina putus
 

Artikel bertopik anatomi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Retina&oldid=21398177"

Pada percobaan kali ini, kita akan mencoba untuk mempelajari proses yang terjadi pada mata sehingga mata bisa melihat benda.Apa yang harus kamu persiapkan?1. Penjepit rel sebagai pemegang alat di atas rel presisi 5 buah2. Lampu dengan tiang 1 buah/ lilin 1 buah3. Lensa cembung 1 buah4. Pemegang slide 1 buah5. Slide panah 1 buah6. Layar transparan 1 buahApa yang harus kalian lakukan?1. Aturlah posisi benda-benda yang telah kalian siapkan dengan posisi seperti berikut ini.2. Aturlah posisi lensa (gerak-gerakkan maju ataupun mundur) sehingga terdapat bayangan yang jelas pada layar.Bayangan yang terbentuk adalah bayangan yang memiliki sifat sama dengan sifat bayangan yang ditangkap oleh mata manusia. Lakukan kegiatan ini dengan cermat dan teliti, serta jangan lupa bekerjasamalah dengan teman satu kelompokmu!Jawablah pertanyaan berikut, tuliskan jawabanmu pada buku IPA!1. Bagaimana sifat bayangan yang terbentuk pada percobaan tersebut?2. Berdasarkan percobaan yang telah kalian lakukan, analogkan benda-benda yang dipergunakan untuk percobaan dengan bagian-bagian mata manusia!3. Gambarkan jalannya cahaya pada mata manusia, sehingga manusia dapat melihat benda!Alternatif Jawaban “Ayo Kita Lakukan” Pembentukan Bayangan pada Mata1. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa tersebut adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Bayangan ini dibentuk oleh lensa cembung pada ruang 3. Pada percobaan yang telah dilakukan, bayangan terbentuk pada ruang 3.Sifat bayangan yang dibentuk adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Begitupula pada mata, sifat bayangan yang dibentuk adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Akan tetapi pada kenyataannya sifat bayangan yang dibentuk oleh mata nyata, tegak dan diperkecil. Hal ini terjadi karena adanya pemrosesan informasi di otak, sehingga bayangan seolah-olah terlihat tegak.2. Benda-benda yang digunakan pada kegiatan percobaan ini apabila dianalogkan dengan bagian-bagian mata adalah sebagai berikut.a) Lampu dianalogkan sebagai sumber cahaya yang dapat menyebabkan mata dapat melihat benda.b) Benda (panah) dianalogkan dengan benda yang dilihat oleh matac) Lensa cembung dianalogkan dengan lensa pada mata manusia.d) Layar transparan pada percobaan ini berfungsi untuk menangkap bayangan yang dibiaskan oleh lensa cembung. Layar transparan dianalogkan dengan retina yang juga memiliki fungsi menangkap bayangan yang dibentuk oleh lensa mata.Pada penjelasan sebelumnya dipaparkan bahwa sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah nyata, terbalik dan diperkecil. Akan tetapi pada kenyataannya sifat bayangan yang dibentuk oleh mata nyata, tegak dan diperkecil. Hal ini terjadi karena adanya pemrosesan informasi di otak, sehingga bayangan seolah-olah terlihat tegak.Sumber : buku K13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas 8

Setiap manusia memiliki alat optik tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bagian dari panca indra yang berfungsi untuk melihat. Mata membantu kalian menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di sekeliling, dan masih banyak lagi yang dapat kalian nikmati melalui mata. Coba bayangkan bila manusia tidak mempunyai mata atau mata kalian buta, tentu dunia ini terlihat gelap gulita.


Apabila diamati, ternyata mata terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing mempunyai fungsi berbeda-beda tetapi saling mendukung. Bagian-bagian mata yang penting tersebut antara lain kornea, pupil, iris, aquaeous humor, otot siliari, lensa mata, retina, binting kuning, bintik buta, koroid dan saraf optik. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar bagian-bagian mata berikut ini.

Bayangan yang tertangkap oleh retina mata kita memiliki sifat

 Kornea merupakan bagian luar mata yang tipis, lunak, dan transparan. Kornea berfungsi menerima dan meneruskan cahaya yang masuk pada mata, serta melindungi bagian mata yang sensitif di bawahnya.

 Pupil merupakan celah sempit berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya dapat masuk ke dalam mata.

 Sklera adalah bagian dinding putih mata. Bagian ini memiliki ketebalan rata-rata sekitar 1 mm, akan tetapi ia juga dapat menebal hingga 3 mm karena adanya otot irensi. Sklera berfungsi untuk melindungi bola mata terhadap ganguan luar yang bersifat mekanis (ex. benturan) serta berfungsi untuk menjaga bentuk bola mata.

 Iris adalah selaput berwarna hitam, biru, atau coklat yang berfungsi untuk mengatur besar kecilnya pupil. Warna inilah yang Kalian lihat sebagai warna mata seseorang.

 Aquaeus Humour merupakan cairan di depan lensa mata untuk membiaskan cahaya ke dalam mata.

 Otot Siliari (Akomodasi) adalah otot yang menempel pada lensa mata dan berfungsi untuk mengatur tebal dan tipisnya lensa mata.

 Lensa Mata berbentuk cembung, berserat, elastis, dan bening. Lensa ini berfungsi untuk membiaskan cahaya dari benda supaya terbentuk bayangan pada retina.

 Koroid merupakan sebuah membran yang terdiri atas pigmen dan pembuluh darah. Koroid berfungsi untuk memelihara retina dan mencegah terjadinya pemantulan cahaya di dalam ruang internal mata dengan cara menyerap cahaya yang tidak diperlukan.

 Retina adalah bagian belakang mata yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan. Retina terdiri atas serangkaian saraf dan alat penerima (reseptor) yang kompleks. Reseptor tersebut yakni sel batang dan sel kerucut yang berfungsi untuk mengubah energi cahaya menjadi sinyal listrik yang berjalan di sepanjang serabut saraf.

 Vitreous Humour adalah cairan di dalam bola mata yang berfungsi untuk meneruskan cahaya dari lensa ke retina.

 Bintik Kuning adalah bagian dari retina yang berfungsi sebagai tempat terbentuknya bayangan yang jelas.

 Bintik Buta adalah bagian dari retina yang apabila bayangan jatuh pada bagian ini, maka bayangan tampak tidak jelas atau kabur.

 Saraf optik befungsi untuk meneruskan rangsangan bayangan dari retina menuju ke otak.

Bagaimanakah proses terlihatnya suatu benda oleh mata?

Seperti yang telah kalian ketahui bahwa lensa mata merupakan jenis lensa cembung (konveks atau positif). Cahaya yang jatuh melalui lensa mata dibiaskan sehingga terbentuk bayangan yang sifatnya nyata, terbalik, dan diperkecil. Masih ingatkah kalian di ruang berapakah benda pada lensa cembung agar memilki bayangan dengan sifat nyata, terbalik, dan diperkecil? Untuk menjawab pertanyan tersebut perhatikan gambar sistem penomoran ruang pada lensa cembung berikut ini.

Bayangan yang tertangkap oleh retina mata kita memiliki sifat

Keterangan:

I, II, III, dan IV adalah nomor ruang benda sedangkan (I), (II), (III) dan (IV) adalah nomor ruang bayangan.

Sifat-sifat bayangan yang terbentuk ketika benda berada di ruang I, titik fokus, ruang II, pusat kelengkungan, dan di ruang III lensa cembung diperlihatkan pada tabel berikut ini.

No

Posisi Benda

Sifat Bayangan

Letak Bayangan

1

Ruang I

Maya, tegak, diperbesar

Di depan lensa

2

Titik Fokus

Maya, tegak, diperbesar

Di depan lensa

3

Ruang II

Nyata, terbalik, diperbesar

Di belakang lensa

4

Pusat Kelengkungan

Nyata, terbalik, sama besar

Di belakang lensa

5

Ruang III

Nyata, terbalik, diperkecil

Di belakang lensa

Dengan demikian, agar bayangan mempunyai sifat nyata, terbalik, dan diperkecil maka benda yang dilihat harus berada di ruang III dari lensa mata. Lalu di manakah ruang III pada lensa mata tersebut? Perhatikan gambar berikut ini.

Bayangan yang tertangkap oleh retina mata kita memiliki sifat

Untuk mata normal, ketika benda yang dilihat oleh mata berada di ruang III, maka bayangan akan terbentuk di ruang (II) lensa mata. Ruang (II) ini berada di bagian retina mata atau lebih tepatnya di bintik kuning. Seperti yang kita ketahui bahwa retina dan bintik kuning merupakan bagian dari mata yang mempunyai sifat sangat peka terhadap cahaya, sehingga bayangan nyata yang jatuh pada retina langsung ditangkap oleh retina, kemudian disampaikan kepada otak sebagai pusat kesadaran melalui saraf optik.

Bagaimana jika benda tidak terletak di ruang III lensa mata, apakah kita masih bisa dapat melihat benda tersebut?

Mata memiliki daya akomodasi, yakni kemampuan untuk mengubah-ubah jarak fokus lensa mata sehingga bayangan benda yang dilihat selalu jatuh tepat di retina. Jarak fokus lensa mata diubah dengan cara mengatur ketebalannya (menipis atau menebal) yang dilakukan oleh otot siliar.

Daya akomodasi ini memungkinkan mata dapat melihat dengan jelas setiap benda yang dilihatnya, meskipun jaraknya berbeda-beda di depan mata. Akan tetapi, meskipun memiliki daya akomodasi, mata memiliki keterbatasan jangkauan penglihatan. Mata tidak dapat melihat benda yang terlalu dekat atau terlalu jauh. Sebagai contoh, mampukah kalian melihat partikel debu yang masuk/menempel pada kornea mata Kalian? Atau sebaliknya, mampukah kalian melihat dengan jelas benda yang sangat jauh sekali?

Tentu tidak, bukan? Jarak titik terdekat dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik dekat, sedangkan jarak titik terjauh dari mata yang masih dapat dilihat dengan jelas disebut titik jauh. Ketika mata melihat pada titik dekatnya, mata dalam keadaan berakomodasi maksimum dan ketika mata melihat pada titik jauhnya, mata dalam keadaan tanpa akomodasi.

Pada mata normal, titik terdekatnya adalah 25 cm atau disebut jarak baca normal (sn = 25 cm). Sementara titik jauh mata adalah titik terjauh yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh mata yang tidak berakomodasi. Pada mata normal, titik jauhnya adalah tak terhingga (~).

Bagaimana mekanisme pembentukan bayangan pada retina?

Agar bayangan benda diterima retina dengan jelas, mata harus membiaskan sinar yang datang dari benda. Berdasarkan urutan bagian mata, sinar dari benda akan melewati medium yang mempunyai indeks bias (n) berbeda. Medium tersebut adalah udara (n = 1,00), kornea (n = 1,38), aqueous humour (n = 1,33), lensa mata (n = 1,40), dan vitreous humour (n = 1,34). Proses jalannya sinar hingga terbentuk bayangan pada mata dapat kalian lihat pada berikut ini.

Bayangan yang tertangkap oleh retina mata kita memiliki sifat

Berdasarkan gambar di atas, jalannya sinar cahaya pada mata manusia antara lain sebagai berikut.

 Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus kornea mata dan cairan aqueous humor dan dibiaskan melalui pupil.

 Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata dan cairan vetreous humor.

 Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh di retina tepatnya di bagian bintik kuning.

 Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel reseptor yaitu sel kerucut dan sel batang, kemudian disampaikan ke otak melalui saraf optik.

 Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga kita bisa mengetahui apa yang kita lihat.