Balok start yang digunakan dalam perlombaan renang sering disebut juga

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya lepas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyilakan duduk jarak lintasan tercepat. Pemenang proses penyisihan maju ke proses semifinal, dan pemenang semifinal maju ke proses final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan perlombaan renang dikuatkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Sejarah

Balok start yang digunakan dalam perlombaan renang sering disebut juga

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian akbar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya lepas sama sekali suku Indian. Dampak ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya lepas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya lepas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum diasumsikan sbg gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering dipersiapkan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sbg rekor di Belanda.[1]

Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik sebagai nomor 100 meter gaya lepas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sbg wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sbg bagian Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Sarana prasarana dan peralatan

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional sebagai kolam ukuran Olimpiade dikuatkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan sampai paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian pautannya adalah 1,0 m.[2]

Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri atas rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan mampu berputar-putar bila terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau sebagai lintasan 1 dan 8, biru sebagai lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning sebagai lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berlandaskan catatan saat dalam proses penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat diletakkan di lintasan 4 (di lintasan 3 sebagai kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan saat di bawahnya secara berurutan menguasai lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur saat

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur saat otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]

Perenang mencatatkan saatnya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur saat produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara sebagai menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur saat yang memulai catatan saat ketika perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start selang 0,5 m sampai 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya lepas sama sekali, perenang memainkan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang sebagai naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan sebagai gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start diberitahukan tidak aci bila perenang meloncat dari balok start sebelum hadir aba-aba.[7] Sampai tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam demikianlah keadaanya diam.

Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri atas nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya lepas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

  • Gaya lepas sama sekali: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya lepas sama sekali estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 km.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri sebagai nomor-nomor renang:

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya lepas sama sekali estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian sebagai satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya lepas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan dipersiapkan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diganti empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya lepas sama sekali.

Pakaian

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata mampu memilih sebagai mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang mampu memengaruhi kecepatan, kekuatan apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sbgnya.[6]

Referensi

Pranala luar

Wikidata: Competitive swimming

  • (Inggris) Peraturan renang Federasi Renang Internasional

edunitas.com


Page 2

Renang yaitu olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan yaitu gaya lepas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang yaitu perenang yang mendudukkan jarak lintasan tercepat. Pemenang proses penyisihan maju ke proses semifinal, dan pemenang semifinal maju ke proses final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan perlombaan renang dikuatkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) yaitu induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Sejarah

Balok start yang digunakan dalam perlombaan renang sering disebut juga

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Beberapa akbar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya lepas sama sekali suku Indian. Dampak ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya lepas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya lepas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awal mulanya, gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada sebelum diasumsikan sbg gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sbg rekor di Belanda.[1]

Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik sebagai nomor 100 meter gaya lepas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sbg wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sbg bagian Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Sarana prasarana dan alat

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang yaitu 50 m sementara lintasan pendek yaitu 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional sebagai kolam ukuran Olimpiade dikuatkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan sampai sangat sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian pautannya yaitu 1,0 m.[2]

Lintasan

Lebar lintasan sangat sedikit 2,5 m dengan jarak sangat sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri atas rangkaian pelampung benar ukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan mampu berputar-putar bila terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau sebagai lintasan 1 dan 8, biru sebagai lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning sebagai lintasan 4 dan 5.

Perenang ditempatkan di lintasan berlandaskan catatan kala dalam proses penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan sangat tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 sebagai kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan kala di bawahnya secara berurutan menguasai lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur kala

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur kala otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]

Perenang mencatatkan kalanya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur kala produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start hadir pengeras suara sebagai menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur kala yang memulai catatan kala ketika perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start selang 0,5 m sampai 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start yaitu 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya lepas sama sekali, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang sebagai naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan sebagai gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang hadir dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start diberitahukan tidak aci bila perenang meloncat dari balok start sebelum hadir aba-aba.[7] Sampai tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang mesti dalam kondisi diam.

Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri atas nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya lepas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

  • Gaya lepas sama sekali: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya lepas sama sekali estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 kilometer.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri sebagai nomor-nomor renang:

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya lepas sama sekali estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian sebagai satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya lepas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya lepas sama sekali.

Pakaian

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata mampu memilih sebagai mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang mampu memengaruhi kecepatan, kekuatan apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sbgnya.[6]

Pustaka

Tautan luar

Wikidata: Competitive swimming

  • (Inggris) Peraturan renang Federasi Renang Internasional

edunitas.com


Page 3

Renang yaitu olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan yaitu gaya lepas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang yaitu perenang yang mendudukkan jarak lintasan tercepat. Pemenang proses penyisihan maju ke proses semifinal, dan pemenang semifinal maju ke proses final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan perlombaan renang dikuatkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) yaitu induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Sejarah

Balok start yang digunakan dalam perlombaan renang sering disebut juga

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Beberapa akbar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya lepas sama sekali suku Indian. Dampak ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya lepas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya lepas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awal mulanya, gaya kupu-kupu adalah variasi gaya dada sebelum diasumsikan sbg gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sbg rekor di Belanda.[1]

Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik sebagai nomor 100 meter gaya lepas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sbg wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sbg bagian Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Sarana prasarana dan alat

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang yaitu 50 m sementara lintasan pendek yaitu 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional sebagai kolam ukuran Olimpiade dikuatkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan sampai sangat sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian pautannya yaitu 1,0 m.[2]

Lintasan

Lebar lintasan sangat sedikit 2,5 m dengan jarak sangat sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri atas rangkaian pelampung benar ukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan mampu berputar-putar bila terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau sebagai lintasan 1 dan 8, biru sebagai lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning sebagai lintasan 4 dan 5.

Perenang ditempatkan di lintasan berlandaskan catatan kala dalam proses penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan sangat tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 sebagai kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan kala di bawahnya secara berurutan menguasai lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur kala

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur kala otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]

Perenang mencatatkan kalanya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur kala produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start hadir pengeras suara sebagai menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur kala yang memulai catatan kala ketika perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start selang 0,5 m sampai 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start yaitu 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya lepas sama sekali, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang sebagai naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan sebagai gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang hadir dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start diberitahukan tidak aci bila perenang meloncat dari balok start sebelum hadir aba-aba.[7] Sampai tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang mesti dalam kondisi diam.

Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri atas nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya lepas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

  • Gaya lepas sama sekali: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya lepas sama sekali estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 kilometer.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri sebagai nomor-nomor renang:

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya lepas sama sekali estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian sebagai satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya lepas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya lepas sama sekali.

Pakaian

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata mampu memilih sebagai mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang mampu memengaruhi kecepatan, kekuatan apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sbgnya.[6]

Pustaka

Tautan luar

Wikidata: Competitive swimming

  • (Inggris) Peraturan renang Federasi Renang Internasional

edunitas.com


Page 4

Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya lepas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyilakan duduk jarak lintasan tercepat. Pemenang proses penyisihan maju ke proses semifinal, dan pemenang semifinal maju ke proses final.

Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan buka, dan polo cairan, peraturan perlombaan renang dikuatkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.

Sejarah

Balok start yang digunakan dalam perlombaan renang sering disebut juga

Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian akbar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya lepas sama sekali suku Indian. Dampak ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan cairan ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya lepas sama sekali yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.

Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya lepas sama sekali. Federasi Renang Internasional diwujudkan pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum diasumsikan sbg gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering dipersiapkan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sbg rekor di Belanda.[1]

Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik sebagai nomor 100 meter gaya lepas sama sekali di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sbg wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sbg bagian Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.[1]

Sarana prasarana dan peralatan

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional sebagai kolam ukuran Olimpiade dikuatkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan sampai paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian pautannya adalah 1,0 m.[2]

Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.

Tali lintasan terdiri atas rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan mampu berputar-putar bila terkena gelombang cairan. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau sebagai lintasan 1 dan 8, biru sebagai lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning sebagai lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berlandaskan catatan saat dalam proses penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat diletakkan di lintasan 4 (di lintasan 3 sebagai kolam 6 lintasan).[3] Perenang-perenang dengan catatan saat di bawahnya secara berurutan menguasai lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur saat

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur saat otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.[4]

Perenang mencatatkan saatnya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur saat produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.[5]

Balok start

Di setiap balok start terdapat pengeras suara sebagai menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur saat yang memulai catatan saat ketika perenang meloncat dari balok start.

Tinggi balok start selang 0,5 m sampai 0,75 dari permukaan cairan. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.[2]

Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya lepas sama sekali, perenang memainkan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah cairan dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam cairan dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di selang kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang sebagai naik ke atas balok start (bersiap di dalam cairan sebagai gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start diberitahukan tidak aci bila perenang meloncat dari balok start sebelum hadir aba-aba.[7] Sampai tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam demikianlah keadaanya diam.

Nomor perlombaan

Perlombaan renang terdiri atas nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya lepas sama sekali, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

  • Gaya lepas sama sekali: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
  • Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
  • Gaya punggung: 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
  • Gaya lepas sama sekali estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
  • Marathon 10 km.[8]

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri sebagai nomor-nomor renang:

  • Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
  • Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
  • Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
  • Gaya ganti estafet: 4×100 m
  • Gaya lepas sama sekali estafet: 4×100 m, 4×200 m.[9]

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian sebagai satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya lepas sama sekali. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan dipersiapkan di kolam renang lintasan pendek 25 m.

Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diganti empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya lepas sama sekali.

Pakaian

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata mampu memilih sebagai mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.

Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang mampu memengaruhi kecepatan, kekuatan apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sbgnya.[6]

Referensi

Pranala luar

Wikidata: Competitive swimming

  • (Inggris) Peraturan renang Federasi Renang Internasional

edunitas.com


Page 5

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 2, 2 Lacertae, 2 Letters of John, 2 Maret, 2 Mei, 2005 UEFA Champions League Final, 2005 UEFA Super Cup, 2006, 2006 African Cup, 2013 Qatar motorcycle Grand Prix, 2013-14 UEFA Women 's Champions League, 2014, 2014 (film), 2181, 2182, 2183, 2184, 2340, 2341, 2342, 2343


Page 6

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 2, 2 Lacertae, 2 Letters of John, 2 Maret, 2 Mei, 2005 UEFA Champions League Final, 2005 UEFA Super Cup, 2006, 2006 African Cup, 2013 Qatar motorcycle Grand Prix, 2013-14 UEFA Women 's Champions League, 2014, 2014 (film), 2181, 2182, 2183, 2184, 2340, 2341, 2342, 2343


Page 7

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 8

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 9

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 10

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 11

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 12

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 13

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 14

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 15

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub


Page 16

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub


Page 17

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede


Page 18

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede


Page 19

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta


Page 20

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta


Page 21

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi (band), Padi (disambiguasi), Padi (grup musik), Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat


Page 22

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) P, Pa Padi, Krayan, Nunukan, Pa Pala, Krayan, Nunukan, Pa' Amai, Krayan Selatan, Nunukan, Pa' Dalan, Krayan Selatan, Nunukan, Padang Barat, Bintauna, Bolaang Mongondow Utara, Padang Barat, Padang, Padang Baru, Labuhan Haji, Aceh Selatan, Padang Baru, Merapi Selatan, Lahat, Padi (band), Padi (disambiguasi), Padi (grup musik), Padi emas, Pahae Julu, Pahae Julu, Tapanuli Utara, Pahala, Pahala Tambunan, Pakpahan, Onan Runggu, Samosir, Pakpahan, Pangaribuan, Tapanuli Utara, Pakpak, Pakpak Bharat


Page 23

Tags (tagged): P Title of articles, Pabuaran, Subang, PABX, Pacal Reservoir, Pace University, Papuan, Papyrus, Par Hansson, par value, Paul Robinson (goalkeeper), Paul Sarasin, Paul Scharner, Paul Scholes, Perkius Festus, Perkurangan, perlak, permaculture, Philemon, Philibert Smellinckx, Philip, Philip (The Deacon)


Page 24

Tags (tagged): P Title of articles, Pabuaran, Subang, PABX, Pacal Reservoir, Pace University, Papuan, Papyrus, Par Hansson, par value, Paul Robinson (goalkeeper), Paul Sarasin, Paul Scharner, Paul Scholes, Perkius Festus, Perkurangan, perlak, permaculture, Philemon, Philibert Smellinckx, Philip, Philip (The Deacon)


Page 25

Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir


Page 26

Tags (tagged): F Title of articles, F/A-18 Hornet, F1 2011 European Grand Prix, F1 Brazilian Grand Prix 2003, F1 Brazilian Grand Prix 2009, FC Sion, FC Slavyansky Slavyansk-na-Kubani, FC Slovan Liberec, FC Smena Komsomolsk-na-Amure, FIFA Ballon d' Or 2011, FIFA Ballon d'Or, FIFA Ballon d'Or 2012, FIFA Ballon d'Or 2013, Flag of Slovakia, Flag of Slovenia, Flag of Solomon Islands, Flag of Somalia, foster brother, Fotodiode, Fouad Rachid, Foued Kadir