Bahaya kah ibu hamil melewati HPL?

HPL semakin mendekat dan tinggal hitungan hari, tapi belum ada tanda melahirkan? Ini bisa jadi membingungkan bagi ibu hamil.  Apalagi jika HPL sudah lewat tapi belum ada kontraksi dan bayi belum lahir. Penyebab kelahiran mundur dari HPL belum bisa diketahui pasti. Namun, ada beberapa kecenderungan yang dapat menjadi alasan kenapa HPL bisa mundur.

Bayi umumnya lahir di usia kandungan 40 minggu. Namun, bayi bisa lahir kapan saja di antara usia kandungan 37-42 minggu. Lebih dari itu, diperkirakan sekitar 1 dari 10 kelahiran terjadi setelah usia kehamilan melewati 42 minggu.

Dikutip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), menentukan hari perkiraan lahir bayi memang cukup sulit untuk ditentukan secara jelas.

Namun, waktu kelahiran dapat digolongkan dalam rentang jangka waktu tertentu. Jika bayi lahir lebih awal yakni sebelum 37 minggu, maka dianggap lahir prematur dan lahir setelah 42 minggu disebut postmatur.

Bayi yang terlambat lahir dari HPL juga disebut dengan postmatur. Sejauh ini, belum ada hal yang benar-benar bisa memastikan apa penyebab bayi belum lahir padahal sudah waktunya dan kelahiran mundur dari HPL.

Seperti yang dijelaskan di awal, ada beberapa kecenderungan kondisi yang dapat dikaitkan dengan kenapa HPL mundur. Kondisi HPL sudah lewat tapi belum ada kontraksi mungkin bisa disebabkan oleh:

  • Kehamilan pertama
  • Memiliki riwayat pernah melahirkan bayi postmatur sebelumnya
  • Memiliki anggota keluarga yang pernah melahirkan bayi postmatur
  • Ibu hamil mengalami obesitas
  • Bayi laki-laki.

Kesalahan dalam cara menghitung HPL juga bisa menjadi penyebab kelahiran mundur dari HPL. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengetahui bagaimana cara yang tepat menghitung hari perkiraan lahir.

Baca juga: Sudah 9 bulan bayi belum lahir, berbahayakah?

Cara menghitung hari perkiraan lahir

Gestational age atau usia kehamilan digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir. Usia kehamilan tidaklah dihitung berdasarkan usia janin karena akan sulit memastikan kapan tepatnya terjadi pembuahan. Sehingga, usia kehamilan dihitung berdasarkan siklus menstruasi.

Perhitungan usia kehamilan dimulai dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Dengan asumsi bahwa wanita memasuki masa subur dua minggu setelah HPHT, maka usia kehamilan diperkirakan dimulai sekitar dua minggu sebelum terjadi kehamilan.

Perhitungan HPL dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini:

HPL = HPHT + 280 hari (40 minggu)

Karena tanggal di atas hanyalah perkiraan, besar kemungkinan bayi dapat terlahir lebih cepat atau mundur dari perkiraan. Kondisi ini bisa menjadi salah satu alasan kenapa HPL bisa mundur.

Risiko bayi belum lahir melewati HPL

Sebenarnya, Anda tidak perlu khawatir jika HPL sudah lewat tapi belum ada kontraksi, karena sebenarnya itu adalah hal yang wajar saja terjadi. Namun, apabila bayi belum lahir setelah lewat 41 minggu hingga usia 42 minggu, kondisi ini memerlukan perhatian khusus.

Penyebab proses kelahiran mundur dari HPL mungkin jarang disebabkan oleh alasan khusus. Namun, kelahiran mundur dari HPL dapat meningkatkan beberapa risiko melahirkan, seperti:

1. Makrosomia janin

Makrosomia janin adalah kondisi di mana bayi terlahir dengan ukuran lebih besar dari rata-rata. Kondisi ini dapat membuat kelahiran lebih sulit dan rentan memiliki risiko kelahiran caesar.

Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebakan distosia bahu, yaitu kondisi bahu bayi tersangkut di belakang tulang panggul ibu selama persalinan.

2. Sindrom postmaturitas

Sindrom postmaturitas adalah kondisi bayi yang berat badannya tidak bertambah setelah melewati HPL. Sindrom ini juga ditandai dengan gejala kulit kering atau kendur, serta kuku jari tangan dan kaki terlihat panjang saat lahir.

3. Cairan ketuban rendah

Volume cairan ketuban yang rendah dapat menyebabkan tali pusat menyusut selama kontraksi dan menyebabkan kurangnya aliran oksigen yang mengalir ke janin. 

4. Sindrom aspirasi mekonium

Sindrom aspirasi mekonium adalah kondisi di mana bayi kesulitan bernapas karena keracunan air ketuban. Hal ini dikarenakan bayi menghirup mekonium (feses pertama yang keluar) yang terdapat pada air ketuban pada saat kelahiran.

5. Lahir mati

Sesuai dengan namanya, kondisi ini terjadi ketika bayi meninggal sebelum dilahirkan. Bayi lahir mati atau stillbirth adalah kondisi di mana bayi meninggal dalam kandungan setelah kehamilan memasuki usia 20 minggu atau lebih.

Sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya bayi meninggal dalam kandungan, di antaranya masalah pada plasenta, bayi terlilit tali pusar, cacat lahir, kondisi kesehatan ibu, infeksi selama kehamilan, dan lainnya.

Baca Juga

  • Tanda-tanda Melahirkan Anak Kedua yang Wajib Bumil Ketahui
  • Ciri Keputihan Tanda Persalinan Sudah Dekat, Bumil Perlu Tahu
  • Makanan agar Mudah Melahirkan, Ampuh atau Mitos Belaka?

Penanganan jika HPL sudah lewat tapi belum ada kontraksi

Apa yang harus dilakukan jika HPL sudah lewat? Penanganan bayi postmatur tidak berfokus pada kenapa HPL bisa mundur. Dokter kandungan biasanya akan memantau kondisi ibu dan janin untuk memastikan semua masih normal dan baik-baik saja.

Anda mungkin harus lebih sering melakukan kontrol kehamilan agar dokter kandungan dapat terus memantau kondisi Anda dan bayi.

Dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan sebanyak 1-2 kali seminggu. Pemeriksaan-pemeriksaan yang mungkin dilakukan, yaitu:

  • Memeriksa ukuran bayi
  • Memeriksa detak jantung bayi
  • Memeriksa posisi bayi dalam kandungan
  • Menganalisa pergerakan bayi. Dokter akan bertanya tentang tendangan atau pergerakan bayi yang mungkin Anda rasakan.

Di luar kenapa HPL bisa mundur, ada beberapa cara alamiah yang bisa Anda lakukan untuk membantu memicu kontraksi untuk kelahiran. Misalnya, cobalah untuk bergerak aktif (berjalan), melakukan hubungan seksual, menstimulasi puting payudara, akupuntur, atau mengonsumsi makanan tertentu yang dapat memicu kontraksi.

Pesan dari SehatQ

Konsultasikan cara yang tepat dengan ahli kandungan. Dokter akan memberikan saran yang sesuai untuk kondisi Anda, termasuk induksi persalinan jika memang diperlukan.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai apa penyebab sudah mendekati HPL tapi belum ada tanda persalinan, Anda bisa langsung bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga!

Sudah lewat HPL tapi belum kontraksi apa yang harus dilakukan?

Mengawasi kehamilan harus tetap dilakukan setelah HPL sudah lewat tapi belum ada kontraksi. Kunjungan ke dokter akan berlanjut setelah Moms melewati tanggal jatuh tempo. Selama pemeriksaan tersebut, penyedia layanan kesehatan akan memeriksa ukuran janin , detak jantung, posisi dan bertanya tentang gerakan bayi.

Apa resiko nya bila bayi lahir lewat dr HPL?

Risiko Bila Bayi Lahir Lewat dari HPL Healthline melansir, bayi yang lahir lewat dari HPL kemungkinan bisa mengalami makrosomia. Makrosomia diartikan sebagai kondisi bayi baru lahir dengan berat badan di atas rata-rata. Hal ini bisa menyulitkan proses persalinan normal dan berbahaya bagi ibu maupun janin.