Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Logo Bluetooth

Bluetooth merupakan spesifikasi industri kepada jaringan daerah pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan bisa digunakan kepada menerapkan tukar-menukar informasi di selang peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh gugusan Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan memakai sebuah frequency hopping traceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time selang host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini merupakan jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Sejarah

Awal mula dari Bluetooth merupakan sbg teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan memakai sebuah frequency hopping tranceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time selang host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas yakni sekitar 10 meter. Bluetooth berupa kartu yang memakai frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari kartu kepada Wireless Local Area Network (WLAN).

Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan akbar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Masa ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sbg adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar Bluetooth SIG masa ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan dijadikan sebuah standar IEEE (802.15)

Asal nama bluetooth dan simbolnya

Nama "bluetooth" bermula dari nama raja di kesudahan zaman sepuluh, Harald Blatand (Zaman 10) yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth probabilitas karena memang giginya berwarna gelap. Ia merupakan raja Denmark yang telah sukses menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu sbg pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam.[1]

Sedangkan logo bluetooth bermula dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Hagall) dan
Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Blatand) yang kesudahan digabungkan.

Sistem Operasi

Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG dalam tabel 1

ParameterSpesifikasi
Transmiter 
FrekuensiISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), kepada beberapa negara memiliki batas frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maksimum Output PowerPower class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
ModulasiGFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation Index : 0.28 hingga dengan 0.35.
Out of band Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver 
Actual Sensitivity Level-70 dBm pada BER 0,1%.
Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
Max. usable level-20 dBm, BER : 0,1%

Time Slot

Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing memiliki panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 hingga dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave bisa mentransmisikan paket-paket dengan memakai skema TDD (Time-Division Duplex). Master hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot tidak dapat diterangkan oleh kecerdikan saja.

Protokol

Maksud dari protokol merupakan kepada mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan memakai teknologi Bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang kepada menyediakan suatu dasar yang fleksibel kepada pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah berada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit kepada disesuaikan dengan kebutuhan bluetooth. Stack protokol bluetooth bisa dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan sasarannya.

Protocol LayerProtocol In The Stack
Bluetooth Core Protocols, Baseband, LMP, L2CAP, SDPCable Replacement Protocol, RFCOMM
Cable Replacement ProtocolRFCOMM
Telephony Control ProtocolsTCS Binary, AT-commands
Adopted ProtocolsPPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal, IrMC, WAE

Pengukuran

Berada tiga bidang dalam menerapkan pengukuran Bluetooth: pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio diterapkan kepada menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan kepada menentukan mutu sistem serta bisa memakai perangkat peralatan ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran mesti sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi parameter yang tercantum dalam Tabel 1.

Dari informasi Test & Measurement World, kepada pengukuran protokol, bisa memakai protocol sniffer yang bisa memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Pengukuran profile diterapkan kepada meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai macam vendor.

Fitur Keamanan

Bluetooth dirancang kepada memiliki fitur-fitur keamanan sehingga bisa digunakan secara terjamin adun dalam anggota yang terkait usaha dagang/jasa maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth diantaranya sbg berikut:

  • Enkripsi data
  • Autentikasi pengguna
  • Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
  • Kontrol pengeluaran energi

Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan hingga dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua mahasiswa Universitas Tel Aviv, tentang beradanya probabilitas Bluetooth bisa disadap dengan bagian pairing sepasang.

Caranya merupakan dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada bagian pairing. Selama ini dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini merupakan kunci rahasia yang kesudahan disimpan dan digunakan dalam bagian enkripsi pada komunikasi kesudahan. Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang sah kepada menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat yang lain, dan ketika ditanyai kunci rahasia, ia berpura-pura lepas sama sekali dari ingatan. Hal ini memacu perangkat lain kepada memutus kunci dan keduanya lalu mulai bagian pairing baru. Kesempatan ini kesudahan bisa dimanfaatkan oleh hacker kepada mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang berada dalam jangkauan itu juga tetap bisa disadap.

Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS

Bluetooth lebih memilih cara FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Argumen bluetooth tidak memakai DSSS diantaranya sbg berikut :

  1. FHSS membutuhkan kebutuhan hidup daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS memakai kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan kepada memakai DSSS akan lebih tinggi.
  2. FHSS memakai FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang pada umumnya memakai OPSK (untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).

Walaupun FHSS memiliki jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi kepada layanan dibawah 2 Mbps FHSS bisa memberikan solusi cost-efektif yang lebih adun.

Aplikasi dan Layanan

Protokol bluetooth memakai sebuah kombinasi selang circuit switching dan packet switching. Bluetooth bisa mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron bisa mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana kepada arah sebaliknya bisa mendukung hingga dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan kepada mode simetris bisa mendukung hingga dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Headset yang memakai bluetooth

Range yang bisa dijangkau oleh Bluetooth merupakan 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth bisa berupa PC card atau USB adapter isian ke dalam perangkat. Sedangkan perangkat yang bisa dikombinasikan dengan Bluetooth diantaranya: handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital Assistant (PDA), dan yang lain. Aplikasi-aplikasi yang bisa disediakan oleh layanan bluetooth ini selang lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sbgnya.

Keunggulan

Keunggulan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:

  • Bluetooth bisa menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter.
  • Bluetooth tidak membutuhkan kabel ataupun kawat.
  • Bluetooth bisa mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer.
  • Bisa digunakan sbg perantara modem.

Kekurangan

Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:

  • Sistem ini memakai frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar.
  • Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna kepada menemukan penerima yang diharapkan.
  • Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang mesti diamati kepada mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
  • Di Indonesia, sudah banyak beredar virus yang disebarkan melewati bluetooth dari telepon genggam.

Referensi

  1. ^ "About the Bluetooth SIG". Bluetooth SIG. Diakses 2008-02-01. 

  • Bluetooth Special Interest Group, Baseband Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Radio Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Protocol Arsitechture
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Security Arsitechture.
  • Angus Robinson, Anritsu, Stevenage, UK, On Your Marks for Testing Bluetooth, Test & Measurement Worls, September 2000
  • Christantri, Mersinta 0606094535. Communication Technology Development (CTD I). Depok, 2008
  • ETS 300 328, Radio Equipment and Systems (RES); Wideband transmission systems; Technical characteristics and test conditions for data transmission equipment operating in the 2,4 GHz band and using spread spectrum modulation techniques.
  • ETS 300 826, Electromagnetic compatibility and radio spectrum matters (ERM); ElectroMagnetic Compatibility (EMC) standard for 2,4 GHz wideband transmission systems and High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) equipment. 8. Bluetooth Presentation,
  • Bluetooth Business Div, Digital Media Network Company, Toshiba Corporation, 2000.
  • Jim Geier, Spread Spectrum : Frequency Hopping vs. Direct Sequence, May 1999.

Footnote

Tautan luar


edunitas.com


Page 2

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Logo Bluetooth

Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk jaringan daerah pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan bisa dipakai untuk menerapkan tukar-menukar informasi di selang peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh gugusan Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan memakai sebuah frequency hopping traceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time selang host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini merupakan jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Sejarah

Awal mula dari Bluetooth merupakan sbg teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan memakai sebuah frequency hopping tranceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time selang host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas yakni sekitar 10 meter. Bluetooth berupa kartu yang memakai frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari kartu untuk Wireless Local Area Network (WLAN).

Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan akbar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Masa ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sbg adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar Bluetooth SIG masa ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan dijadikan sebuah standar IEEE (802.15)

Asal nama bluetooth dan lambangnya

Nama "bluetooth" bersumber dari nama raja di kesudahan zaman sepuluh, Harald Blatand (Zaman 10) yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth probabilitas karena memang giginya berwarna gelap. Ia merupakan raja Denmark yang telah sukses menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu sbg pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam.[1]

Sedangkan logo bluetooth bersumber dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Hagall) dan
Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Blatand) yang kesudahan digabungkan.

Sistem Operasi

Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG dalam tabel 1

ParameterSpesifikasi
Transmiter 
FrekuensiISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batas frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maksimum Output PowerPower class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
ModulasiGFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation Index : 0.28 hingga dengan 0.35.
Out of band Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver 
Actual Sensitivity Level-70 dBm pada BER 0,1%.
Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
Max. usable level-20 dBm, BER : 0,1%

Time Slot

Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 hingga dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave bisa mentransmisikan paket-paket dengan memakai skema TDD (Time-Division Duplex). Master hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot tidak dapat diterangkan oleh kecerdikan saja.

Protokol

Maksud dari protokol merupakan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan memakai teknologi Bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah berada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kebutuhan bluetooth. Stack protokol bluetooth bisa dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan sasarannya.

Protocol LayerProtocol In The Stack
Bluetooth Core Protocols, Baseband, LMP, L2CAP, SDPCable Replacement Protocol, RFCOMM
Cable Replacement ProtocolRFCOMM
Telephony Control ProtocolsTCS Binary, AT-commands
Adopted ProtocolsPPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal, IrMC, WAE

Pengukuran

Berada tiga bidang dalam menerapkan pengukuran Bluetooth: pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio diterapkan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan mutu sistem serta bisa memakai perangkat peralatan ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran mesti sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi parameter yang tercantum dalam Tabel 1.

Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, bisa memakai protocol sniffer yang bisa memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Pengukuran profile diterapkan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai jenis vendor.

Fitur Keamanan

Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga bisa digunakan secara terjamin adun dalam anggota yang terkait usaha dagang/jasa maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth diantaranya sbg berikut:

  • Enkripsi data
  • Autentikasi pengguna
  • Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
  • Kontrol pengeluaran energi

Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan hingga dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua mahasiswa Universitas Tel Aviv, mengenai beradanya probabilitas Bluetooth bisa disadap dengan bagian pairing sepasang.

Caranya merupakan dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada bagian pairing. Selama ini dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini merupakan kunci rahasia yang kesudahan disimpan dan dipakai dalam bagian enkripsi pada komunikasi kesudahan. Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat yang lain, dan ketika ditanyai kunci rahasia, ia berpura-pura lepas sama sekali dari ingatan. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan keduanya lalu mulai bagian pairing baru. Kesempatan ini kesudahan bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang berada dalam jangkauan itu juga tetap bisa disadap.

Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS

Bluetooth lebih memilih cara FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Argumen bluetooth tidak memakai DSSS diantaranya sbg berikut :

  1. FHSS membutuhkan kebutuhan hidup daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS memakai kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk memakai DSSS akan lebih tinggi.
  2. FHSS memakai FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya memakai OPSK (untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).

Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS bisa memberikan solusi cost-efektif yang lebih adun.

Aplikasi dan Layanan

Protokol bluetooth memakai sebuah kombinasi selang circuit switching dan packet switching. Bluetooth bisa mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron bisa mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya bisa mendukung hingga dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris bisa mendukung hingga dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Headset yang memakai bluetooth

Range yang bisa dijangkau oleh Bluetooth merupakan 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth bisa berupa PC card atau USB adapter isian ke dalam perangkat. Sedangkan perangkat yang bisa dikombinasikan dengan Bluetooth diantaranya: handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital Assistant (PDA), dan yang lain. Aplikasi-aplikasi yang bisa disediakan oleh layanan bluetooth ini selang lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sbgnya.

Keunggulan

Keunggulan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:

  • Bluetooth bisa menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter.
  • Bluetooth tidak membutuhkan kabel ataupun kawat.
  • Bluetooth bisa mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer.
  • Bisa digunakan sbg perantara modem.

Kekurangan

Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:

  • Sistem ini memakai frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar.
  • Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan.
  • Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang mesti diamati untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
  • Di Indonesia, sudah banyak beredar virus yang disebarkan melewati bluetooth dari telepon genggam.

Referensi

  1. ^ "About the Bluetooth SIG". Bluetooth SIG. Diakses 2008-02-01. 

  • Bluetooth Special Interest Group, Baseband Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Radio Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Protocol Arsitechture
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Security Arsitechture.
  • Angus Robinson, Anritsu, Stevenage, UK, On Your Marks for Testing Bluetooth, Test & Measurement Worls, September 2000
  • Christantri, Mersinta 0606094535. Communication Technology Development (CTD I). Depok, 2008
  • ETS 300 328, Radio Equipment and Systems (RES); Wideband transmission systems; Technical characteristics and test conditions for data transmission equipment operating in the 2,4 GHz band and using spread spectrum modulation techniques.
  • ETS 300 826, Electromagnetic compatibility and radio spectrum matters (ERM); ElectroMagnetic Compatibility (EMC) standard for 2,4 GHz wideband transmission systems and High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) equipment. 8. Bluetooth Presentation,
  • Bluetooth Business Div, Digital Media Network Company, Toshiba Corporation, 2000.
  • Jim Geier, Spread Spectrum : Frequency Hopping vs. Direct Sequence, May 1999.

Footnote

Tautan luar


edunitas.com


Page 3

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Logo Bluetooth

Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk jaringan daerah pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan bisa dipakai untuk menerapkan tukar-menukar informasi di selang peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh gugusan Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan memakai sebuah frequency hopping traceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time selang host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini merupakan jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Sejarah

Awal mula dari Bluetooth merupakan sbg teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan memakai sebuah frequency hopping tranceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time selang host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas yakni sekitar 10 meter. Bluetooth berupa kartu yang memakai frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari kartu untuk Wireless Local Area Network (WLAN).

Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan akbar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Masa ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sbg adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar Bluetooth SIG masa ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan dijadikan sebuah standar IEEE (802.15)

Asal nama bluetooth dan lambangnya

Nama "bluetooth" bersumber dari nama raja di kesudahan zaman sepuluh, Harald Blatand (Zaman 10) yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth probabilitas karena memang giginya berwarna gelap. Ia merupakan raja Denmark yang telah sukses menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu sbg pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam.[1]

Sedangkan logo bluetooth bersumber dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Hagall) dan
Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Blatand) yang kesudahan digabungkan.

Sistem Operasi

Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG dalam tabel 1

ParameterSpesifikasi
Transmiter 
FrekuensiISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batas frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maksimum Output PowerPower class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
ModulasiGFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation Index : 0.28 hingga dengan 0.35.
Out of band Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver 
Actual Sensitivity Level-70 dBm pada BER 0,1%.
Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
Max. usable level-20 dBm, BER : 0,1%

Time Slot

Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 hingga dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave bisa mentransmisikan paket-paket dengan memakai skema TDD (Time-Division Duplex). Master hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot tidak dapat diterangkan oleh kecerdikan saja.

Protokol

Maksud dari protokol merupakan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan memakai teknologi Bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah berada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kebutuhan bluetooth. Stack protokol bluetooth bisa dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan sasarannya.

Protocol LayerProtocol In The Stack
Bluetooth Core Protocols, Baseband, LMP, L2CAP, SDPCable Replacement Protocol, RFCOMM
Cable Replacement ProtocolRFCOMM
Telephony Control ProtocolsTCS Binary, AT-commands
Adopted ProtocolsPPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal, IrMC, WAE

Pengukuran

Berada tiga bidang dalam menerapkan pengukuran Bluetooth: pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio diterapkan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan mutu sistem serta bisa memakai perangkat peralatan ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran mesti sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi parameter yang tercantum dalam Tabel 1.

Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, bisa memakai protocol sniffer yang bisa memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Pengukuran profile diterapkan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai jenis vendor.

Fitur Keamanan

Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga bisa digunakan secara terjamin adun dalam anggota yang terkait usaha dagang/jasa maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth diantaranya sbg berikut:

  • Enkripsi data
  • Autentikasi pengguna
  • Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
  • Kontrol pengeluaran energi

Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan hingga dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua mahasiswa Universitas Tel Aviv, mengenai beradanya probabilitas Bluetooth bisa disadap dengan bagian pairing sepasang.

Caranya merupakan dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada bagian pairing. Selama ini dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini merupakan kunci rahasia yang kesudahan disimpan dan dipakai dalam bagian enkripsi pada komunikasi kesudahan. Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat yang lain, dan ketika ditanyai kunci rahasia, ia berpura-pura lepas sama sekali dari ingatan. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan keduanya lalu mulai bagian pairing baru. Kesempatan ini kesudahan bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang berada dalam jangkauan itu juga tetap bisa disadap.

Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS

Bluetooth lebih memilih cara FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Argumen bluetooth tidak memakai DSSS diantaranya sbg berikut :

  1. FHSS membutuhkan kebutuhan hidup daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS memakai kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk memakai DSSS akan lebih tinggi.
  2. FHSS memakai FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya memakai OPSK (untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).

Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS bisa memberikan solusi cost-efektif yang lebih adun.

Aplikasi dan Layanan

Protokol bluetooth memakai sebuah kombinasi selang circuit switching dan packet switching. Bluetooth bisa mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron bisa mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya bisa mendukung hingga dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris bisa mendukung hingga dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Headset yang memakai bluetooth

Range yang bisa dijangkau oleh Bluetooth merupakan 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth bisa berupa PC card atau USB adapter isian ke dalam perangkat. Sedangkan perangkat yang bisa dikombinasikan dengan Bluetooth diantaranya: handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital Assistant (PDA), dan yang lain. Aplikasi-aplikasi yang bisa disediakan oleh layanan bluetooth ini selang lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sbgnya.

Keunggulan

Keunggulan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:

  • Bluetooth bisa menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter.
  • Bluetooth tidak membutuhkan kabel ataupun kawat.
  • Bluetooth bisa mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer.
  • Bisa digunakan sbg perantara modem.

Kekurangan

Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:

  • Sistem ini memakai frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar.
  • Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan.
  • Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang mesti diamati untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
  • Di Indonesia, sudah banyak beredar virus yang disebarkan melewati bluetooth dari telepon genggam.

Referensi

  1. ^ "About the Bluetooth SIG". Bluetooth SIG. Diakses 2008-02-01. 

  • Bluetooth Special Interest Group, Baseband Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Radio Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Protocol Arsitechture
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Security Arsitechture.
  • Angus Robinson, Anritsu, Stevenage, UK, On Your Marks for Testing Bluetooth, Test & Measurement Worls, September 2000
  • Christantri, Mersinta 0606094535. Communication Technology Development (CTD I). Depok, 2008
  • ETS 300 328, Radio Equipment and Systems (RES); Wideband transmission systems; Technical characteristics and test conditions for data transmission equipment operating in the 2,4 GHz band and using spread spectrum modulation techniques.
  • ETS 300 826, Electromagnetic compatibility and radio spectrum matters (ERM); ElectroMagnetic Compatibility (EMC) standard for 2,4 GHz wideband transmission systems and High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) equipment. 8. Bluetooth Presentation,
  • Bluetooth Business Div, Digital Media Network Company, Toshiba Corporation, 2000.
  • Jim Geier, Spread Spectrum : Frequency Hopping vs. Direct Sequence, May 1999.

Footnote

Tautan luar


edunitas.com


Page 4

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Logo Bluetooth

Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk jaringan daerah pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan bisa dipakai untuk menerapkan tukar-menukar informasi di selang peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh gugusan Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan memakai sebuah frequency hopping traceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time selang host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini merupakan jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Sejarah

Awal mula dari Bluetooth merupakan sbg teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan memakai sebuah frequency hopping tranceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time selang host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas yakni sekitar 10 meter. Bluetooth berupa kartu yang memakai frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari kartu untuk Wireless Local Area Network (WLAN).

Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan akbar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Masa ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sbg adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar Bluetooth SIG masa ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan dijadikan sebuah standar IEEE (802.15)

Asal nama bluetooth dan lambangnya

Nama "bluetooth" bersumber dari nama raja di kesudahan zaman sepuluh, Harald Blatand (Zaman 10) yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth probabilitas karena memang giginya berwarna gelap. Ia merupakan raja Denmark yang telah sukses menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu sbg pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam.[1]

Sedangkan logo bluetooth bersumber dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Hagall) dan
Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Blatand) yang kesudahan digabungkan.

Sistem Operasi

Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG dalam tabel 1

ParameterSpesifikasi
Transmiter 
FrekuensiISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batas frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maksimum Output PowerPower class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
ModulasiGFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation Index : 0.28 hingga dengan 0.35.
Out of band Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver 
Actual Sensitivity Level-70 dBm pada BER 0,1%.
Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
Max. usable level-20 dBm, BER : 0,1%

Time Slot

Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 hingga dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave bisa mentransmisikan paket-paket dengan memakai skema TDD (Time-Division Duplex). Master hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot tidak dapat diterangkan oleh kecerdikan saja.

Protokol

Maksud dari protokol merupakan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan memakai teknologi Bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah berada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kebutuhan bluetooth. Stack protokol bluetooth bisa dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan sasarannya.

Protocol LayerProtocol In The Stack
Bluetooth Core Protocols, Baseband, LMP, L2CAP, SDPCable Replacement Protocol, RFCOMM
Cable Replacement ProtocolRFCOMM
Telephony Control ProtocolsTCS Binary, AT-commands
Adopted ProtocolsPPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal, IrMC, WAE

Pengukuran

Berada tiga bidang dalam menerapkan pengukuran Bluetooth: pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio diterapkan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan mutu sistem serta bisa memakai perangkat peralatan ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran mesti sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi parameter yang tercantum dalam Tabel 1.

Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, bisa memakai protocol sniffer yang bisa memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Pengukuran profile diterapkan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai jenis vendor.

Fitur Keamanan

Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga bisa digunakan secara terjamin adun dalam anggota yang terkait usaha dagang/jasa maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth diantaranya sbg berikut:

  • Enkripsi data
  • Autentikasi pengguna
  • Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
  • Kontrol pengeluaran energi

Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan hingga dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua mahasiswa Universitas Tel Aviv, mengenai beradanya probabilitas Bluetooth bisa disadap dengan bagian pairing sepasang.

Caranya merupakan dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada bagian pairing. Selama ini dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini merupakan kunci rahasia yang kesudahan disimpan dan dipakai dalam bagian enkripsi pada komunikasi kesudahan. Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat yang lain, dan ketika ditanyai kunci rahasia, ia berpura-pura lepas sama sekali dari ingatan. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan keduanya lalu mulai bagian pairing baru. Kesempatan ini kesudahan bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang berada dalam jangkauan itu juga tetap bisa disadap.

Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS

Bluetooth lebih memilih cara FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Argumen bluetooth tidak memakai DSSS diantaranya sbg berikut :

  1. FHSS membutuhkan kebutuhan hidup daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS memakai kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk memakai DSSS akan lebih tinggi.
  2. FHSS memakai FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya memakai OPSK (untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).

Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS bisa memberikan solusi cost-efektif yang lebih adun.

Aplikasi dan Layanan

Protokol bluetooth memakai sebuah kombinasi selang circuit switching dan packet switching. Bluetooth bisa mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron bisa mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya bisa mendukung hingga dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris bisa mendukung hingga dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Headset yang memakai bluetooth

Range yang bisa dijangkau oleh Bluetooth merupakan 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth bisa berupa PC card atau USB adapter isian ke dalam perangkat. Sedangkan perangkat yang bisa dikombinasikan dengan Bluetooth diantaranya: handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital Assistant (PDA), dan yang lain. Aplikasi-aplikasi yang bisa disediakan oleh layanan bluetooth ini selang lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sbgnya.

Keunggulan

Keunggulan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:

  • Bluetooth bisa menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter.
  • Bluetooth tidak membutuhkan kabel ataupun kawat.
  • Bluetooth bisa mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer.
  • Bisa digunakan sbg perantara modem.

Kekurangan

Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:

  • Sistem ini memakai frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar.
  • Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan.
  • Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang mesti diamati untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
  • Di Indonesia, sudah banyak beredar virus yang disebarkan melewati bluetooth dari telepon genggam.

Referensi

  1. ^ "About the Bluetooth SIG". Bluetooth SIG. Diakses 2008-02-01. 

  • Bluetooth Special Interest Group, Baseband Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Radio Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Protocol Arsitechture
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Security Arsitechture.
  • Angus Robinson, Anritsu, Stevenage, UK, On Your Marks for Testing Bluetooth, Test & Measurement Worls, September 2000
  • Christantri, Mersinta 0606094535. Communication Technology Development (CTD I). Depok, 2008
  • ETS 300 328, Radio Equipment and Systems (RES); Wideband transmission systems; Technical characteristics and test conditions for data transmission equipment operating in the 2,4 GHz band and using spread spectrum modulation techniques.
  • ETS 300 826, Electromagnetic compatibility and radio spectrum matters (ERM); ElectroMagnetic Compatibility (EMC) standard for 2,4 GHz wideband transmission systems and High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) equipment. 8. Bluetooth Presentation,
  • Bluetooth Business Div, Digital Media Network Company, Toshiba Corporation, 2000.
  • Jim Geier, Spread Spectrum : Frequency Hopping vs. Direct Sequence, May 1999.

Footnote

Tautan luar


edunitas.com


Page 5

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Logo Bluetooth

Bluetooth merupakan spesifikasi industri untuk jaringan daerah pribadi (personal area networks atau PAN) tanpa kabel. Bluetooth menghubungkan dan bisa dipakai untuk menerapkan tukar-menukar informasi di selang peralatan-peralatan. Spesifiksi dari peralatan Bluetooth ini dikembangkan dan didistribusikan oleh gugusan Bluetooth Special Interest Group. Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 Ghz dengan memakai sebuah frequency hopping traceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real time selang host-host bluetooth dengan jarak terbatas.Kelemahan teknologi ini merupakan jangkauannya yang pendek dan kemampuan transfer data yang rendah.

Sejarah

Awal mula dari Bluetooth merupakan sbg teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan memakai sebuah frequency hopping tranceiver yang dapat menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time selang host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas yakni sekitar 10 meter. Bluetooth berupa kartu yang memakai frekuensi radio standar IEEE 802.11 dengan jarak layanan yang terbatas dan kemampuan data transfer lebih rendah dari kartu untuk Wireless Local Area Network (WLAN).

Pembentukan Bluetooth dipromotori oleh 5 perusahaan akbar Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba membentuk sebuah Special Interest Group (SIG) yang meluncurkan proyek ini. Pada bulan Juli 1999 dokumen spesifikasi bluetooth versi 1.0 mulai diluncurkan. Pada bulan Desember 1999 dimulai lagi pembuatan dokumen spesifikasi bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4 promotor baru yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Masa ini, lebih dari 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorsium sbg adopter teknologi bluetooth. Walaupun standar Bluetooth SIG masa ini ‘dimiliki’ oleh grup promotor tetapi ia diharapkan akan dijadikan sebuah standar IEEE (802.15)

Asal nama bluetooth dan lambangnya

Nama "bluetooth" bersumber dari nama raja di kesudahan zaman sepuluh, Harald Blatand (Zaman 10) yang di Inggris juga dijuluki Harald Bluetooth probabilitas karena memang giginya berwarna gelap. Ia merupakan raja Denmark yang telah sukses menyatukan suku-suku yang sebelumnya berperang, termasuk suku dari wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Bahkan wilayah Scania di Swedia, tempat teknologi bluetooth ini ditemukan juga termasuk daerah kekuasaannya. Kemampuan raja itu sbg pemersatu juga mirip dengan teknologi bluetooth sekarang yang bisa menghubungkan berbagai peralatan seperti komputer personal dan telepon genggam.[1]

Sedangkan logo bluetooth bersumber dari penyatuan dua huruf Jerman yang analog dengan huruf H dan B (singkatan dari Harald Bluetooth), yaitu

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Hagall) dan
Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing
(Blatand) yang kesudahan digabungkan.

Sistem Operasi

Berupa radio transceiver, baseband link controller dan link manager. Berikut beberapa karaketristik radio bluetooth sesuai dengan dokumen Bluetooth SIG dalam tabel 1

ParameterSpesifikasi
Transmiter 
FrekuensiISM band, 2400 - 2483.5 MHz (mayoritas), untuk beberapa negara mempunyai batas frekuensi sendiri (lihat tabel 2), spasi kanal 1 MHz.
Maksimum Output PowerPower class 1 : 100 mW (20 dBm)Power class 2 : 2.5 mW (4 dBm)Power class 3 : 1 mW (0 dBm)
ModulasiGFSK (Gaussian Frequency Shift Keying), Bandwidth Time : 0,5; Modulation Index : 0.28 hingga dengan 0.35.
Out of band Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -36 dBm (operation mode), -57 dBm (idle mode)1 GHz – 12.75 GHz: -30 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)1.8 GHz – 1.9 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)5.15 GHz –5.3 GHz: -47 dBm (operation mode), -47 dBm (idle mode)
Receiver 
Actual Sensitivity Level-70 dBm pada BER 0,1%.
Spurious Emission30 MHz - 1 GHz : -57 dBm1 GHz – 12.75 GHz : -47 dBm
Max. usable level-20 dBm, BER : 0,1%

Time Slot

Kanal dibagi dalam time slot-time slot, masing-masing mempunyai panjang 625 ms. Time slot-time slot tersebut dinomori sesuai dengan clock bluetooth dari master piconet. Batas penomoran slot dari 0 hingga dengan 227-1 dengan panjang siklus 227. Di dalam time slot, master dan slave bisa mentransmisikan paket-paket dengan memakai skema TDD (Time-Division Duplex). Master hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot genap saja sedangkan slave hanya memulai menerapkan pentransmisiannya pada nomor time slot tidak dapat diterangkan oleh kecerdikan saja.

Protokol

Maksud dari protokol merupakan untuk mempercepat pengembangan aplikasi-aplikasi dengan memakai teknologi Bluetooth. Layer-layer bawah pada stack protokol bluetooth dirancang untuk menyediakan suatu dasar yang fleksibel untuk pengembangan protokol yang lebih lanjut. Protokol-protokol yang lain seperti RFCOMM diambil dari protokol-protokol yang sudah berada dan protokol ini hanya dimodifikasi sedikit untuk disesuaikan dengan kebutuhan bluetooth. Stack protokol bluetooth bisa dibagi ke dalam empat layer sesuai dengan sasarannya.

Protocol LayerProtocol In The Stack
Bluetooth Core Protocols, Baseband, LMP, L2CAP, SDPCable Replacement Protocol, RFCOMM
Cable Replacement ProtocolRFCOMM
Telephony Control ProtocolsTCS Binary, AT-commands
Adopted ProtocolsPPP, UDP/TCP/IP, OBEX, WAP, vCard, vCal, IrMC, WAE

Pengukuran

Berada tiga bidang dalam menerapkan pengukuran Bluetooth: pengukuran RF (Radio Frequency), protokol dan profile. Pengukuran radio diterapkan untuk menyediakan compatibility perangkat radio yang digunakan di dalam sistem dan untuk menentukan mutu sistem serta bisa memakai perangkat peralatan ukur RF standar seperti spectrum analyzer, transmitter analyzer, power meter, digital signal generator dan bit-error-rate tester (BERT). Hasil pengukuran mesti sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi parameter yang tercantum dalam Tabel 1.

Dari informasi Test & Measurement World, untuk pengukuran protokol, bisa memakai protocol sniffer yang bisa memonitor dan menampilkan pergerakan data antar perangkat bluetooth. Pengukuran profile diterapkan untuk meyakinkan interoperability antar perangkat dari berbagai jenis vendor.

Fitur Keamanan

Bluetooth dirancang untuk memiliki fitur-fitur keamanan sehingga bisa digunakan secara terjamin adun dalam anggota yang terkait usaha dagang/jasa maupun rumah tangga. Fitur-fitur yang disediakan bluetooth diantaranya sbg berikut:

  • Enkripsi data
  • Autentikasi pengguna
  • Lompatan frekuensi cepat (1600 hops/sec)
  • Kontrol pengeluaran energi

Fitur-fitur tersebut menyediakan fungsi-fungsi keamanan dari tingkat keamanan layer fisik/ radio yaitu gangguan dari penyadapan hingga dengan tingkat keamanan layer yang lebih tinggi seperti password dan PIN. Tetapi dari sebuah artikel Internet, menurut penelitian dua mahasiswa Universitas Tel Aviv, mengenai beradanya probabilitas Bluetooth bisa disadap dengan bagian pairing sepasang.

Caranya merupakan dengan menyiapkan sebuah kunci rahasia pada bagian pairing. Selama ini dua perangkat bluetooth menyiapkan kunci digital 128 bit. Ini merupakan kunci rahasia yang kesudahan disimpan dan dipakai dalam bagian enkripsi pada komunikasi kesudahan. Langkah pertama ini mengharuskan pengguna yang sah untuk menginputkan kunci rahasia yang sesuai, PIN empat digit ke perangkat. Pesan lalu dikirim ke perangkat yang lain, dan ketika ditanyai kunci rahasia, ia berpura-pura lepas sama sekali dari ingatan. Hal ini memacu perangkat lain untuk memutus kunci dan keduanya lalu mulai bagian pairing baru. Kesempatan ini kesudahan bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk mengetahui kunci rahasia yang baru. Selain mengirim ini ke perangkat Bluetooth yang dituju, semua perangkat Bluetooth yang berada dalam jangkauan itu juga tetap bisa disadap.

Bluetooth FHSS vs WLAN DSSS

Bluetooth lebih memilih cara FHSS (Frequency Hopping Spread Spectrum) dibandingkan dengan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum). Argumen bluetooth tidak memakai DSSS diantaranya sbg berikut :

  1. FHSS membutuhkan kebutuhan hidup daya dan kompleksitas yang lebih rendah dibandingkan DSSS hal ini disebabkan karena DSSS memakai kecepatan chip (chip rate) dibandingkan dengan kecepatan simbol (symbol rate) yang digunakan oleh FHSS, sehingga cost yang dibutuhkan untuk memakai DSSS akan lebih tinggi.
  2. FHSS memakai FSK dimana ketahanan terhadap gangguan noise relatif lebih bagus dibandingkan dengan DSSS yang biasanya memakai OPSK (untuk IEEE 802.11 2 Mbps) atau CCK ( IEEE 802.11b 11 Mbps).

Walaupun FHSS mempunyai jarak jangkauan dan transfer data yang lebih rendah dibandingkan dengan DSSS tetapi untuk layanan dibawah 2 Mbps FHSS bisa memberikan solusi cost-efektif yang lebih adun.

Aplikasi dan Layanan

Protokol bluetooth memakai sebuah kombinasi selang circuit switching dan packet switching. Bluetooth bisa mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron. Setiap kanal suara mendukung sebuah kanal suara sinkron 64 kb/s. Kanal asinkron bisa mendukung kecepatan maksimal 723,2 kb/s asimetris, dimana untuk arah sebaliknya bisa mendukung hingga dengan kecepatan 57,6 kb/s. Sedangkan untuk mode simetris bisa mendukung hingga dengan kecepatan 433,9 kb/s.

Bagian dalam protokol Bluetooth yang berperan menangani mode multiplexing

Headset yang memakai bluetooth

Range yang bisa dijangkau oleh Bluetooth merupakan 10 meter atau 30 feet. Sistem Bluetooth juga menyediakan layanan komunikasi point to point maupun komunikasi point to multipoint. Produk bluetooth bisa berupa PC card atau USB adapter isian ke dalam perangkat. Sedangkan perangkat yang bisa dikombinasikan dengan Bluetooth diantaranya: handphone, kamera, personal computer (PC), printer, headset, Personal Digital Assistant (PDA), dan yang lain. Aplikasi-aplikasi yang bisa disediakan oleh layanan bluetooth ini selang lain : PC to PC file transfer, PC to PC file synch ( notebook to desktop), PC to mobile phone, PC to PDA, wireless headset, LAN connection via ethernet access point dan sbgnya.

Keunggulan

Keunggulan yang dimiliki oleh sistem Bluetooth adalah:

  • Bluetooth bisa menembus dinding, kotak, dan berbagai rintangan lain walaupun jarak transmisinya hanya sekitar 30 kaki atau 10 meter.
  • Bluetooth tidak membutuhkan kabel ataupun kawat.
  • Bluetooth bisa mensinkronisasi basis data dari telepon genggam ke komputer.
  • Bisa digunakan sbg perantara modem.

Kekurangan

Kekurangan dari sistem Bluetooth adalah:

  • Sistem ini memakai frekuensi yang sama dengan gelombang LAN standar.
  • Apabila dalam suatu ruangan terlalu banyak koneksi Bluetooth yang digunakan, akan menyulitkan pengguna untuk menemukan penerima yang diharapkan.
  • Banyak mekanisme keamanan Bluetooth yang mesti diamati untuk mencegah kegagalan pengiriman atau penerimaan informasi.
  • Di Indonesia, sudah banyak beredar virus yang disebarkan melewati bluetooth dari telepon genggam.

Referensi

  1. ^ "About the Bluetooth SIG". Bluetooth SIG. Diakses 2008-02-01. 

  • Bluetooth Special Interest Group, Baseband Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Radio Specification.
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Protocol Arsitechture
  • Bluetooth Special Interest Group, Bluetooth Security Arsitechture.
  • Angus Robinson, Anritsu, Stevenage, UK, On Your Marks for Testing Bluetooth, Test & Measurement Worls, September 2000
  • Christantri, Mersinta 0606094535. Communication Technology Development (CTD I). Depok, 2008
  • ETS 300 328, Radio Equipment and Systems (RES); Wideband transmission systems; Technical characteristics and test conditions for data transmission equipment operating in the 2,4 GHz band and using spread spectrum modulation techniques.
  • ETS 300 826, Electromagnetic compatibility and radio spectrum matters (ERM); ElectroMagnetic Compatibility (EMC) standard for 2,4 GHz wideband transmission systems and High Performance Radio Local Area Network (HIPERLAN) equipment. 8. Bluetooth Presentation,
  • Bluetooth Business Div, Digital Media Network Company, Toshiba Corporation, 2000.
  • Jim Geier, Spread Spectrum : Frequency Hopping vs. Direct Sequence, May 1999.

Footnote

Tautan luar


edunitas.com


Page 6

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, geography, portal, africa, south, america, north, kalimantan, nusa, tenggara, islands, bali, west, sri, lanka, syria, taiwan, tajikistan, thailand, timor, leste, burundi, djibouti, eritrea, ethiopia, kenya, comoros, center, studies, formula, 1, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 7

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, geography, portal, africa, south, america, north, kalimantan, nusa, tenggara, islands, bali, west, sri, lanka, syria, taiwan, tajikistan, thailand, timor, leste, burundi, djibouti, eritrea, ethiopia, kenya, comoros, center, studies, formula, 1, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 8

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, sumatra, jabodetabek, borneo, kalimantan, puppet, wayang, java, west, papua, countries, in, europe, albanian, andorra, armenia, peru, suriname, uruguay, venezuela, state, and, territory, regional, dependency, melilla, reunion, western, sahara, saint, center, studies, portal, japan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 9

Tags (tagged): the, world, encyclopedia, of, contents, unkris, sumatra, jabodetabek, borneo, kalimantan, puppet, wayang, java, west, papua, countries, in, europe, albanian, andorra, armenia, peru, suriname, uruguay, venezuela, state, and, territory, regional, dependency, melilla, reunion, western, sahara, saint, center, studies, portal, japan, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, indonesian


Page 10

Tags (tagged): daftar, isi, pusat, ilmu, pengetahuan, unkris, portal, utama, agama, astronomi, bahasa, biografi, biologi, budaya, bengkulu, jambi, kepulauan, bangka, belitung, riau, kong, india, indonesia, iran, iraq, israel, jepang, kamboja, tunisia, afrika, barat, benin, burkina, faso, gambia, ghana, asia, ateisme, atheis, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, ensiklopedia


Page 11

Tags (tagged): daftar, isi, pusat, ilmu, pengetahuan, unkris, portal, indonesia, sumatera, jabodetabek, kalimantan, wayang, maluku, utara, papua, barat, negara, peru, suriname, uruguay, venezuela, wilayah, lesotho, namibia, swaziland, territorial, islam, jawa, jepang, program, kuliah, pegawai, kelas, weekend, eksekutif, ensiklopedi, bahasa, ensiklopedia


Page 12

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 13

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) 3, 3 Diva (album), 3 Doa 3 Cinta (film), 3 Doors Down, 3 Februari, 30 Oktober, 30 Persei, 30 Rock, 30 September, 33 (angka), 330, 330 (angka), 330-an, 360-an, 360-an SM, 3600 Detik, 360s, 390 's, 390 SM, 390-an, 390-an SM


Page 14

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 15

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) A, A Cinderella Story, A Clockwork Orange, A Clockwork Orange (film), A Collection, Aaptos papillata, Aaptos pernucleata, Aaptos robustus, Aaptos rosacea, Abdul Aziz Alu-Sheikh, Abdul Aziz Angkat, Abdul Aziz bin Abdulah bin Baz, Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh, Abisai, Abit, Mook Manaar Bulatn, Kutai Barat, Abitibi-Consolidated, AbiWord, AC Arles-Avignon, AC Bellinzona, AC Martina, AC Milan


Page 16

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 17

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) B, B17, B20, B22, B25, Babirik, Beruntung Baru, Banjar, Babirik, Hulu Sungai Utara, Babirusa, Babirusa Buru, Badan Liga Indonesia, Badan Meteorologi Australia, Badan Meteorologi dan Geofisika, Badan Meteorologi Jepang, Bagik Payung, Suralaga, Lombok Timur, Bagik Polak, Labu Api, Lombok Barat, Baginda, Sumedang Selatan, Sumedang, Bagindo Aziz Chan, Bahasa Bawean, Bahasa Belanda, Bahasa Belanda di Indonesia, Bahasa Belarus


Page 18

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 19

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) C, C.G.E. Mannerheim, C.G.K. Reinwardt, C.H. Greenblatt, C.I.D. (film), Cairate, Cairina scutulata, Cairn Terrier, Cairns, Calung, Calungbungur, Sajira, Lebak, Caluso, Caluya, Antique, Canadian dollar, Canadian Football League, Canadian Grand Prix, Canadian Hot 100, Cane Toa, Rikit Gaib, Gayo Lues, Cane Uken, Rikit Gaib, Gayo Lues, Canellales, Canero


Page 20

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 21

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) H, H.H.H. Tower, H.M.A. Tihami, H.O.S. Tjokroaminoto, H.O.T., Hak LGBT di Oseania, Hak LGBT di Pakistan, Hak LGBT di Republik Tiongkok, Hak LGBT di Rumania, Halte Cinango, Halte Cisomang, Halte Cisomang layout, Halte Citaliktik, Handil Labuan Amas, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Maluka, Bumi Makmur, Tanah Laut, Handil Negara, Kurau, Tanah Laut, Handil Purai, Beruntung Baru, Banjar, Harapan, Tanah Pinem, Dairi, Harapankarya, Pagelaran, Pandeglang, Harappa, Harara, Dusun Timur, Barito Timur


Page 22

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub


Page 23

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) I, I Got a Boy, I Got a Boy (lagu), I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai, I Gusti Ketut Jelantik, Ibrahim al-Imam, Ibrahim al-Jaafari, Ibrahim al-Maimuni, Ibrahim al-Marhumi, Ie Mirah, Pasie Raja, Aceh Selatan, Ie Relop, Pegasing, Aceh Tengah, Ie Rhob Babah Lueng, Simpang Mamplam, Bireuen, Ie Rhob Barat, Simpang Mamplam, Bireuen, Ikatan non kovalen, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Pencak Silat Indonesia, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia, Ilyas, Ilyas Karim, Ilyas Ruhiat, Ilyas Ya'kub


Page 24

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede


Page 25

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) J, J. Willard Marriott, J.A.K.Q. Dengekitai, J.A.K.Q. Dengekitai vs. Goranger, J.B. Jeyaretnam, Jagson Airlines, Jaguar, Jaguar (perusahaan otomotif), Jaguar Cars, Jalan Dago, Jalan dan Jembatan, Jalan dan Jembatan Kelok Sembilan, Jalan di Kota Surakarta, Jalur kereta api di Indonesia, Jalur kereta api di Sydney, Jalur kereta api Duri-Tanahabang, Jalur kereta api Eritrea, Jambu Kulon, Ceper, Klaten, Jambu Luwuk, Ciawi, Bogor, Jambu mawar, Jambu mede


Page 26

Tags (tagged): Judul Topik (Artikel) O, OB Shift 2, Oba Selatan, Tidore Kepulauan, Oba Tengah, Tidore Kepulauan, Oba Utara, Tidore, Oda Nobunaga, Odair Fortes, Odalengo Grande, Odalengo Piccolo, Oktaf, Oktaf Paskah, Oktal, Oktan, Olivia Dewi, Olivia Lubis Jensen, Olivia Newton John, Olivia Newton-John, Onozalukhu You, Moro O, Nias Barat, Onozalukhu, Lahewa, Nias Utara, Onozitoli Sawo, Sawo, Nias Utara, Onta