Bagaimanakah cara mengolah limbah keras yang ada di lingkungan masyarakat?

Kerusakan lingkungan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya faktor bencana alam di suatu kawasan. Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah munculnya limbah dari berbagai aktivitas manusia. Penumpukan limbah sering kali terjadi dikarenakan limbah yang tidak sepenuhnya dapat diolah kembali menjadi material bermanfaat.

Bila dibiarkan terus menerus, penumpukan limbah dapat mengganggu kesehatan, kebersihan, keindahan dan kenyamanan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut,  Oleh sebab itu, harus dilakukan upaya-upaya yang dapat mengurangi penumpukan limbah dengan menerapkan konsep 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).

Mengacu pada konsep tersebut, Sobat SMP dapat mencoba mengolah limbah keras menjadi bahan baku atau menjadi barang daur ulang yang bernilai guna. Limbah keras adalah limbah yang berwujud keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama. Jenis limbah keras ada dua, yaitu limbah keras organik dan anorganik. 

Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam laut dan daratan (tumbuhan dan hewan) bersifat keras, padat, pejal, solid dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai oleh bakteri di dalam tanah, limbah jenis ini biasanya berasal dari limbah domestik yaitu dari sampah rumah tangga. 

Sedangkan limbah keras anorganik adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk, tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Limbah keras anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri dan pertambangan.

Kali ini, Direktorat SMP akan membahas mengenai proses pengolahan bahan limbah keras.  Proses pengolahan bahan limbah keras secara umum sama yakni dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Sobat SMP dapat mencoba proses pengolahan limbah keras secara sederhana seperti langkah-langkah di bawah ini:

1. Pemilahan bahan limbah 

Baca Juga  Mengenal Exambrowser, Aplikasi Pelaksanaan ANBK

Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi. Hal ini bertujuan untuk menentukan bahan limbah mana yang masih dapat dipergunakan kembali dengan penambahan-penambahan material, sekaligus merancang konsep keluaran (output) apa yang ingin diciptakan.

2. Pembersihan limbah 

Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan deterjen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih dan tidak berbau.

3. Pengeringan

Selanjutnya, Sobat SMP melakukan pengeringan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.

4. Pewarnaan pewarnaa

Proses pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas dengan cat. Gunakan zat pewarna yang sesuai dengan material limbah keras yang dipakai, agar warna muncul sempurna dan melekat dengan baik. Selain diwarnai, limbah plastik juga dapat ditambahkan ornamen seperti gambar motif maupun dengan menempelkan elemen dekoratif seperti renda, dan lain-lain.

5. Pengeringan setelah pewarnaan 

Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.

6. Penghalusan bahan agar siap pakai 

Untuk menyempurnakan tampilan barang olahan limbah keras, maka diperlukan proses finishing.  Finishing juga memiliki bermacam-macam teknik yang bisa disesuaikan dengan barang, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas. 

Dengan mencoba mengolah limbah keras di sekitar tempat tinggal, Sobat SMP dapat turut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan loh. Bila produk hasil daur ulang cukup menarik dan memiliki nilai guna, Sobat SMP juga dapat mendulang rupiah dengan menjual barang-barang tersebut. Menarik, bukan? Selamat mencoba di rumah, ya.

Penulis: Pengelola Web Direktorat SMP

Referensi: 

http://ditsmp.kemdikbud.go.id/modul-pjj-gasal-prakarya-kerajinan-kelas-viii/

KOMPAS.com – Salah satu penyebab kerusakan lingkungan adalah munculnya limbah dari berbagai aktivitas manusia. Mulai limbah rumah tangga, hingga aktivitas pabrik yang banyak mengeluarkan limbah.

Penumpukan limbah sering kali terjadi dikarenakan limbah yang tidak sepenuhnya dapat diolah kembali menjadi material bermanfaat.

Bila dibiarkan terus menerus, penumpukan limbah dapat mengganggu kesehatan, kebersihan, keindahan dan kenyamanan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut. Dampaknya cukup serius untuk kerusakan lingkungan.

Dari berbagai macam limbah, ada yang berjenis limbah keras. Disebut limbah keras karena wujudnya keras, padat, tidak mudah berubah bentuk, tidak mudah diolah, dan tidak mudah terurai dalam tanah. Limbah keras relatif sulit terurai, dan mungkin beberapa bisa terurai tetapi memerlukan waktu yang lama.

Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar untuk SD-SMA

Limbah keras, terbagi menjadi dua yaitu limbah keras organik dan anorganik. Limbah keras organik adalah limbah yang berasal dari sumber daya alam laut dan daratan (tumbuhan dan hewan) bersifat keras, padat, pejal, solid dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai oleh bakteri di dalam tanah, limbah jenis ini biasanya berasal dari limbah domestik yaitu dari sampah rumah tangga.

Sedangkan limbah keras anorganik adalah jenis limbah yang berwujud keras, padat, sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk diuraikan atau tidak bisa membusuk, tidak mudah dihancurkan dengan alat biasa, melainkan harus menggunakan teknologi tertentu seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran. Limbah keras anorganik umumnya berasal dari kegiatan industri dan pertambangan.

Oleh sebab itu, harus dilakukan upaya-upaya yang dapat mengurangi penumpukan limbah dengan menerapkan konsep 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).

Dilansir dari laman Direktorat SMP, ada cara memproses pengolahan bahan limbah keras. Proses pengolahan bahan limbah keras secara umum sama yakni dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin. Kamu dapat mencoba proses pengolahan limbah keras secara sederhana seperti langkah-langkah di bawah ini:

Baca juga: Pentingnya Kuasai Matematika untuk Kehidupan, Siswa Wajib Tahu

1. Pemilahan bahan limbah

Seleksi bahan limbah keras perlu dilakukan sebelum proses produksi. Hal ini bertujuan untuk menentukan bahan limbah mana yang masih dapat dipergunakan kembali dengan penambahan-penambahan material, sekaligus merancang konsep keluaran (output) apa yang ingin diciptakan.

2. Pembersihan limbah

Keadaan limbah keras biasanya tidak cukup bersih. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencucian dengan menggunakan deterjen agar zat bekas makanan atau minuman dapat larut dan limbah keras menjadi bersih dan tidak berbau.

Selanjutnya, kamu  melakukan pengeringan secara konvensional yaitu menggunakan sinar matahari langsung atau dapat juga secara langsung dengan dibersihkan menggunakan lap kering.

4. Pewarnaan

Proses pewarnaan pada limbah keras dapat dilakukan dengan cara disemprot atau dikuas dengan cat. Gunakan zat pewarna yang sesuai dengan material limbah keras yang dipakai, agar warna muncul sempurna dan melekat dengan baik.

Selain diwarnai, limbah plastik juga dapat ditambahkan ornamen seperti gambar motif maupun dengan menempelkan elemen dekoratif seperti renda, dan lain-lain.

Baca juga: 46 Persen Sungai Indonesia Tercemar Limbah, Peneliti UP Beri Solusi

5. Pengeringan setelah pewarnaan

Setelah diberi warna, bahan limbah harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari langsung atau diangin-anginkan.

6. Penghalusan bahan agar siap pakai

Untuk menyempurnakan tampilan barang olahan limbah keras, maka diperlukan proses finishing. Finishing juga memiliki bermacam-macam teknik yang bisa disesuaikan dengan barang, seperti dipotong, ditempa, dilem, digerinda, dan diamplas.

Dengan mencoba mengolah limbah keras di sekitar tempat tinggal, kamu dapat turut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Bila produk hasil daur ulang cukup menarik dan memiliki nilai guna. Menarik, bukan? Selamat mencoba di rumah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

apa yang dimaksud dengan interpretasi makna lagu dalam vokal grup​

ald 9 58 Selesaikan teka-teki silang berikut ini! Mendatar Tari yang kental dengan syair petuah dan dakwah yang dilantunkan menggunakan bahasa Arab da … n Gayo. Tari tradisional Indonesia yang merupakan kesenian asli dari Banyumas. Tarian yang memiliki gerakan dan pola langkah yang sederhana dan cukup mudah untuk dipelajari. 3. 4. 6. Intermeso 7. Tari permohonan hujan di pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah. 9. Tari tradisi yang sudah mapan atau baku, baik dari segi gerak maupun iringannya. Menurun 1. Tari yang berfungsi sebagai sarana pertunjukan dari Bali. 2. Tari yang berfungsi sebagai sarana pertunjukan dari Jawa Barat. 3. Tari yang menunjukkan suatu ungkapan permohonan hujan yang dilaksanakan dengan cara adu pukul di bagian kaki menggunakan bilah rotan. 5. Tarian yang bergerak maupun iringannya masih sederhana. 8. Tari yang menceritakan kisah perjuangan seorang pangeran dalam sebuah medan pertempuran.​

a. Fungsional b. Informatif c. Simbolik d. Prestise ​

kesimpulan kulit jagung​

peralatan yang digunakan untuk membuat dompet dari daun nanas​

tuliskan alat dan media di dalam menggambar berserta langkah-langkahnya !​

Gambar di atas merupakan pola ragam hias​

karya seni berikut menggunakan bahan dasar​

1. Perhatikan gambar berikut! Apakah jenis teknik gambar di atas? Jelaskan! Jawab:​

Alat dan bahan yang digunakan untuk melukis media kertas