Home » Kelas IX » Upaya Menyelesaikan Masalah Keberagaman Masyarakat Bangsa Indonesia mempunyai tiga kekuatan untuk mempersatukan bangsa, yaitu: Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa; Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, dan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Masalah atau konflik yang terjadi dalam masyarakat dapat disebabkan oleh konflik yang disebabkan etnosentrisme. Upaya mencegah konflik yang terjadi dalam masyarakat dapat dilakukan dengan cara prefentif maupun kuratif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik antara lain dengan membangun kerjasama, akomodasi dan asimilasi. Keberagaman budaya di satu sisi memberikan peran penting bagi bangsa dan masyarakat besar seperti Indonesia. Tentu saja hal tersebut bisa terjadi apabila keragaman kebudayaan tersebut dikelola dengan tepat. Hampir semua negara yang penduduknya heterogen seperti India dan Philipina, dan negara Indonesia setiap saat dapat timbul konflik bernuasna suku, agama, ras dan antargolongan. Setiap masalah ataupun konflik yang terjadi dalam masyarakat yang beragam harus segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang merugikan masyarakat. Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara preventif, represif, dan kuratif.
Kita juga harus menerima keberagaman budaya sebagai bagian budaya bangsa misalnya dengan mempelajari kesenian dari daerah lain. Jika kita mampu melakukan hal seperti itu, maka kita telah menunjukkan sikap menerima keberagaman budaya bangsa. Warga pendatang di suatu wilayah juga sudah seharusnya mempelajari kebudayaan daerah setempat, sehingga dapat berbaur dengan budaya baru di tempat yang baru. Dengan mempelajari budaya baru di tempat yang baru berarti telah menghargai, menghormati, dan menerima keanekaragaman budaya. Pada akhirnya kerukunan antar suku bangsa akan tetap terjaga sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga. Beberapa contoh perilaku yang mencerminkan penyelesaian keberagaman antara lain sebagai berikut.
Posted by Nanang_Ajim Mikirbae.com Updated at: 8:51 PMSebutkan tiga contoh upaya mengatasi permasalahan yang muncul dalam keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan ! Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!
Menjadi bangsa yang besar bisa dibilang susah-susah gampang. Apalagi dengan berbagai perbedaan yang ada di dalamnya, entah itu budaya, agama, suku, ataupun yang lainnya. Keragaman ini, jika tidak menguatkan, ya berpotensi menimbulkan konflik. Tapi, ini juga bukannya tidak mungkin diatasi. Sebagai sebuah negara yang besar, Indonesia sendiri pada dasarnya mempunya tiga kekuatan yang ampuh dalam menepis perbedaan dan mempersatukan bangsa. Adapun ketiga kekuatan itu meliputi Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal IKa sebagai semboyan bangsa Indonesia, dan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa. Lantas, apa itu artinya Indonesia terbebas dari konflik? Tentu saja tidak. Kenyataannya, masih ada saja konflik yang terjadi di negeri ini. Untuk mengatasi itu, sejatinya ada tiga cara yang bisa ditempuh, termasuk cara preventif, represif dan kuratif. Nah, apa yang dimaksud dengan ini semua? Preventif Cara preventif merupakan upaya pencegahan masalah saat berlangsungnya atau sebelum terjadinya masalah. Hal ini dapat dikembangkan melalui rasa toleransi, tepo seliro (tenggang rasa), saling bantu dan berbagai macam hal positif lain yang membangun rasa kepercayaan dan kesatuan. (Baca juga: Pengertian Konflik dan Apa yang Melatarbelakanginya?) Adapun tujuan dari penyelesaian masalah preventif adalah untuk mengurangi dan mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dan bertindak sesuai dengan ketentuan yang ada. Represif Cara yang kedua adalah represif. INi merupakan penyelesaian masalah yang dilakukan setelah masalah terjadi. Tujuan dari penyelesaian masalah ini adalah untuk memulihkan keadaan seperti sebelum terjadinya masalah. Hal yang dilakukan seperti pembubaran paksa dan penangkapan. Kuratif Cara ketiga ini merupakan tindak lanjut dalam masalah yang sedang berlangsung. Hal ini bertujuan untuk menanggulangi dan mengatasi dampak yang disebabkan oleh masalah tersebut. Contoh, mentoring korban kerusuhan, perdamaian dengan akta integritas, arbitrasi dan lain-lain. Selain cara-cara yang telah disebutkan di atas, masyarakat juga perlu mengembangkan sikap tepo seliro (tenggang rasa), saling menghormati, serta saling menghargai antar masyarakat beda budaya. Ingat, rasa bangga terhadap kelompok itu adalah hal yang wajar, selama tidak menimbulkan fanatisme yang berlebihan dan akhirnya memandang rendah kelompok lainnya.
BUGURUKU.COM – Upaya Menyelesaikan Masalah yang Muncul dalam Keberagaman Masyarakat, Keberagaman budaya di satu sisi memberikan peran penting bagi bangsa dan masyarakat besar seperti Indonesia. Tentu saja hal tersebut bisa terjadi apabila keragaman kebudayaan tersebut dikelola dengan tepat. Bagaimana bila tidak dikelola dengan baik dan tepat? Malapetaka yang akan melanda. Setiap masalah atau konflik yang terjadi dalam masyarakat beragam harus segera diselesaikan sehingga tidak membawa akibat yang merugikan masyarakat. Upaya mengatasi masalah ini dapat dilakukan secara preventif dan progresif untuk mencegah terjadi masalah atau sebelum masalah terjadi. Seperti mengembangkan sikap toleransi, kerjasama, latihan bersama, dan sebagainya. Sedangkan cara represif yaitu upaya mengatasi pada saat atau setelah terjadi masalah, seperti penangkapan, pembubaran paksa, dan sebaginya. Ada satu lagi yaitu kuratif, yaitu upaya tindak lanjut atau penanggulangan akibat masalah yang terjadi. Cara ini bertujuan untuk mengatasi dampak dari masalah yang terjadi. Misalkan pendampingan bagi korban kerusuhan, perdamaian, kerjasama, dan sebagainya. Coba kalian diskusikan manakah yang lebih baik mengatasi sebelum terjadi masalah atau sesudah terjadi masalah. Menyelesaikan konflikUpaya Menyelesaikan Masalah yang Muncul dalam Keberagaman Masyarakat, selain itu upaya menyelesaikan konflik di masyarakat dapat juga juga dilakukan dengan mengembangkan sikap saling menghargai dan menghormati berbagai keragaman di masyarakat. Bolehkah kalian membanggakan suku bangsa dan budaya daerah sendiri? Tentu saja boleh tetapi jangan berlebihan. Apalagi merendahkan budaya daerah lain. Sikap seperti itu dapat menimbulkan perpecahan. Sebaliknya, kalian harus menghormati dan menghargai budaya daerah lain. Hal ini dilakukan supaya bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan maju serta disegani oleh bangsa lainnya. Sikap menghargai dan menghormati keanekaragaman suku bangsa dan budaya dapat kalian lakukan dengan berbagai cara. Misalnya tidak menonjolkan suku bangsa sendiri, tidak menjelek-jelekkan suku bangsa lain, mau bergaul dengan teman yang berbeda suku, memberikan pujian terhadap keindahan budaya suku bangsa lain, menyaksikan pertunjukkan kesenian daerah lain dan lain-lain. Baca juga Berbudi Pekerti Luhur Sesuai Dengan Pancasila Selain itu, kalian juga harus menerima keanekaragaman budaya sebagai bagian budaya bangsa. Misalnya dengan mempelajari kesenian daerah lain. Jika hal ini kalian lakukan berarti kalian telah menunjukkan sikap menerima keanekaragaman budaya bangsa. Kemudian jika kalian merupakan warga pendatang suatu daerah, sudah sepantasnya kalian menyesuaikan diri dan mempelajari kebudayaan daerah setempat. Dengan bersikap seperti itu, kalian telah menghargai, menghormati dan menerima keanekaragaman budaya, sehingga pada akhirnya kerukunan antar suku bangsa akan tetap terjaga. |