Cruz, A. P. S. (2013). 済無No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Budiyanto, U. (n.d.). UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BIBIS BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL. Dhian K, A. (2016). Identifikasi Kesulitan Belajar Pada Siswa. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 3, 5, 169–182. Fauzi, M. (2018). Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV MI MIftahul Huda Jatisari Kademangan Blitar. INSTITUTIONAL REPOSITORY of IAIN Tulungagung (IRIT), 53-75. Ismail. (2016). DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKTIF DI SEKOLAH. JURNAL EDUKASI, 30-43. Muntari. (2015). UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD MUJAHIDIN 2 SURABAYA. Jurnal Pendidikan Islam. Riyan Tusturi, M. H. (2017). PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar , 127-132 . S.Fadhilah, S. (n.d.). PERANAN GURU DALAM MENGIDENTIFIKASI MASALAH PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR DAN BENTUK BIMBINGANNYA. 305-315. Solek, P. (n.d.). MENGENAL KESULITAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK . Proseding Seminar Nasional PGSD UPY , 3-6. Zulfiati, H. M. (2014). Peran Dan Fungsi Guru Sekolah Dasar Dalam Memajukan Dunia Pendidikan. Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 1(1), 1–4. Retrieved from http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/trihayu/article/view/63/pdf Page 2
Cruz, A. P. S. (2013). 済無No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Budiyanto, U. (n.d.). UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BIBIS BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL. Dhian K, A. (2016). Identifikasi Kesulitan Belajar Pada Siswa. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 3, 5, 169–182. Fauzi, M. (2018). Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV MI MIftahul Huda Jatisari Kademangan Blitar. INSTITUTIONAL REPOSITORY of IAIN Tulungagung (IRIT), 53-75. Ismail. (2016). DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN AKTIF DI SEKOLAH. JURNAL EDUKASI, 30-43. Muntari. (2015). UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD MUJAHIDIN 2 SURABAYA. Jurnal Pendidikan Islam. Riyan Tusturi, M. H. (2017). PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar , 127-132 . S.Fadhilah, S. (n.d.). PERANAN GURU DALAM MENGIDENTIFIKASI MASALAH PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR DAN BENTUK BIMBINGANNYA. 305-315. Solek, P. (n.d.). MENGENAL KESULITAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK . Proseding Seminar Nasional PGSD UPY , 3-6. Zulfiati, H. M. (2014). Peran Dan Fungsi Guru Sekolah Dasar Dalam Memajukan Dunia Pendidikan. Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 1(1), 1–4. Retrieved from http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/trihayu/article/view/63/pdf Page 3
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071 Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 2 Nomor 1 April 2020 Halm 93-101 EDUKATIF: JURNAL ILMU PENDIDIKAN Research & Learning in Education https://edukatif.org/index.php/edukatif/index PERANAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA SD Fadila Nawang Utami1 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana1 e-mail : Abstrak Dalam proses pembelajaran di sekolah baik guru maupun siswa, pasti mengharapkan agar mencapai hasil yang sebaik-baiknya. Dalam kenyataan, harapan itu tidak selalu terwujud, masih banyak siswa yang tidak memperoleh hasil yang memuaskan. Kesulitan belajar merupakan kondisi dimana peserta didik mengalami hambatan/gangguan dalam proses pembelajaran, penyebab bisa berasal dari faktor internal siswa maupun faktor eksternal siswa, dan ada berbagai jenis kesulitan belajar itu sendiri. Hal ini menjadi tantangan yang selalu dihadapi oleh guru. Guru turut berperan membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa, peran guru sangat diperlukan oleh peserta didik. adapun upaya yang harus dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan belajar, seperti; identifikasi untuk menemukan siswa yang mengalami kesulitan belajar, diagnosis penentuan mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa, prognosi untuk menyusunan rencana atau program yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa, yang terakhir memberikan bantuan atau terapi berupa bimbingan belajar. Kata Kunci : peranan, guru, mengatasi, kesulitan, belajar Abstract In the learning process at school, both teachers and students, definitely want to achieve the expected results. In reality, that hope is not always realized, there are still many students who do not get satisfactory results. Learning difficulties are problems that occur in participants who experience difficulties/difficulties in the learning process, caused by internal factors of students and external factors of students, and there are various types of learning difficulties themselves. This is a challenge that is always challenging by the teacher. Teachers also help solve problems involving students, the teacher's role is needed by students. As for the efforts that must be made by teachers to overcome learning difficulties, such as; Learning to find students who have learning difficulties, Diagnosis of learning about students who solve learning problems and types of learning that have difficulties students, prognosis to shrink plans or programs that are expected to help overcome student learning problems, the last to provide assistance or therapy in the form of tutoring. Keywords : role, teacher, overcoming, difficulty, learning @Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan 2020 Corresponding author : Address : Boyolali, Jawa Tengah, Indonesia ISSN 2656-8063 (Media Cetak) Email : ISSN 2656-8071 (Media Online) Phone : 081393494417
94 Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD – Fadila Nawang Utami Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071 PENDAHULUAN Indonesia mengenal sistem pendidikan dalam tiga jalur yaitu pendidikan formal, nonformal, dan informal. Masyarakat lebih sering mengenal jalur pendidikan formal sebagai pendidikan persekolahan. Didalam pendidikan formal terdiri dari tiga jenjang yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang pendidikan formal yang pertama adalah sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI). Sikap guru dalam proses mendidik siswa memiliki pengaruh terhadap perkembangan jiwa peserta didik, sehingga guru harus mampu memiliki sikap yang tepat yang sesuai dengan tuntutan tugas profesionalnya. Slameto (2003:1) dalam (Dhian K, 2016) menegaskan bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Guru berharap supaya yang siswa yang diajarnya berhasil dalam belajarnya, sehingga mereka memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Namun, pada kenyataannya terdapat juga dari siswa yang mendapat nilai tinggi dan rendah. Sehingga siswa tidak mencapai hasil yang memuaskan. Sehingga pada kenyataan ini menunjukkan bahwa masih banyak guru menghadapi sejumlah peserta didik yang menghadapi kesulitan belajar. Kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana peserta didik kurang mampu menghadapi tuntutan-tuntutan yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga proses dan hasilnya kurang memuaskan. Kesulitan belajar ini dimana kondisi peserta didik mengalami hambatan atau gangguan dalam proses pembelajaran, penyebab bisa berasal dari faktor internal siswa maupun faktor eksternal siswa, dan ada berbagai jenis kesulitan belajar itu sendiri. Hal ini menjadi tantangan yang selalu dihadapi oleh guru. Peran guru sangatlah penting dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami siswa. Menurut Usman (2006:4) peran guru merupakan terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa menjadi tujuannya. Guru harus memberikan penanganan khusus dan perhatian yang lebih kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dibandingkan siswa yang tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Dari penjelasan latar belakang penulis tertarik menarik percobaan tentang peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa SD. Oleh karena itu peneliti menuliskannya dalam bentuk artikel yang berjudul Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD. METODE PENELITIAN Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang berupa studi kepustakaan. Studi kepustakaan mempelajari berbagai buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang sejenis yang berguna untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti (Sarwono:2006). Teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan identifikasi wacana dari buku- buku, makalah atau artikel, dan jurnal yang berhubungan dengan “Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD”. Dengan menggunakan data-data dari berbagai referensi,
95 Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD – Fadila Nawang Utami Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071 data tersebut dikumpulkan dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan jalan membaca (text reading), mengkaji, mempelajari, dan mencatat literature yang ada kaitannya dengan “Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD”. Dalam uji validitas peneliti menggunakan triangulasi sumber data, dengan menggali berbagai informasi atau data yang diperoleh dari buku, jurnal, artikel yang berbeda dengan cara mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan analisis data. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Berdasarkan jurnal penelitian yang relevan berikut terdapat hasil-hasil penelitian sebelumnya yang terdapat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti, antara lain: 1. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, KIP Unsyiah Volume 2 Nomor 4, 127- 132 Desember 2017, Riyan Tusturi, Mahmud HR, Linda Vitoria “Peran Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Di SD Negeri 10 Banda Aceh.” Peran yang dilakukan oleh guru untuk masalah yang dihadapi siswa, yaitu guru lebih memberikan perhatian kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar, memberikan tugas dan latihan supaya siswa mau belajar secara mandiri, mengarahkan siswa belajar dalam kelompok, menggunakan model pembelajaran yang menarik dalam proses pembelajaran dan memberikan apresiasi kepada siswa sehingga siswa merasa senang dan termotivasi dalam belajar. Guru juga harus memadukan materi yang diajarkan tiap hari di sekitar siswa agar siswa mudah memahami konsep yang diajarkan. 2. “Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV MI Miftahul Huda Jatisari Kademangan Blitar” oleh Mohammad Mahmud Fauzi Tindakan guru dalam mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda diantaranya; a) guru melakukan pengajaran perbaikan berupa pengulangan materi yang belum dipahami oleh siswa baik secara individu atapun menyeluruh yang bertujuan agar siswa lebih memahami materi yang disampaikan dengan baik, b) guru memberikan kegiatan pengayaan berupa menghafal perkalian atau membaca buku kepada siswa yang memiliki kemampuan kognitif tinggi, c) guru menggunakan metode dan model pembelajaran yang beraneka ragam yang sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan bertujuan agar siswa tertarik dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. 3. “Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Pendidikan Kewarganegaraan Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan Bantul” oleh Unggul Budiyanto PGSD FKIP Universitas PGRI Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian di SD Negeri Bibis Bangunjiwo Kasihan Bantul upaya guru dalam mengatasi kesulitan belajar ada empat yaitu memberikan pengajaran perbaikan (remidial), memberikan kegiatan pengulangan bahan materi (pengayaan), memberikan motivasi belajar, memperbaiki sikap dan kebiasaan belajar yang baik. memberikan remidial supaya memperbaiki nilainya. Dan
96 Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD – Fadila Nawang Utami Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071 melakukan upaya-upaya tersebut secara bertahap dan berkesinambungan agar kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa dapat teratasi. Selalu senantiasa memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa untuk meningkatkan minat belajarnya. PEMBAHASAN A. Peran dan Fungsi Guru Guru merupakan peran yang sangat penting dalam pendidikan disekolah, masa depan anak didik banyak tergantung kepada bagaimana guru mengajar. Di dalam Undang- undang No. 14 tahun 2005 dalam (Zulfiati, 2014). Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru harus memposisikan diri secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang tengah berkembang serta tun tutan ilmu pengetahuan dan teknologi yang men dunia. Guru memiliki tanggung jawab untuk membawa peserta didik mencapai cita-cita yang diinginkan. Peran guru sangatlah penting dalam mengajar dan mendidik siswanya. Seperti guru yang lain, guru SD juga adalah tenaga pendidik. Secara sederhana, peran guru sebagai pendidik adalah membimbing, mengajar, dan melatih (Wardani, 2007. www.gurukelas.com) dalam (Zulfiati, 2014). 1. Peran sebagai pembimbing Guru dalam arti tradisi jawa merupakan akronim dari „digugu lan ditiru‟. Untuk menjadi sosok pembimbing, seorang guru harus mampu meberikan teladan yang baik menjadi panutan yang dapat digugu dan ditiru oleh siswanya. Bukan hanya bertanggung jawab mengajar mata pelajaran tetapi juga mendidik moral, etika, dan karatker siswa. Sebagai sosok pembimbing, guru dituntut memiliki kemampuan profesional dalam menguasai dan melaksanakan teknik-teknik bimbingan. 2. Peran sebagai pengajar Peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah. Di antara peran dan fungsi guru tersebut adalah sebagai berikut: 1) Sebagian pendidik dan pengajar, 2) Sebagai anggota masyarakat;. 3) Sebagai pemimpin; 4) Sebagai administrator; 5) Sebagai pengelola pembelajaran; (Mulyasa,E, Standar kompetensi Sertifikasi Guru, 2009) dalam (Cruz, 2013). 3. Peran sebagai pelatih Dilakukan oleh guru dengan siswa yang telah dewasa. Siswa SD banyak memerlukan bimbingan dan pengajaran dari guru. B. Kesulitan Belajar Dalam kamus bahasa Indonesia, “Kesulitan adalah sulit atau suatu yang sulit”. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi siswa dimana dalam proses belajar yang ditandai hambatan-hambatan dalam mencapai hasil belajar, jadi kondisi dimana siswa tidak dapat
97 Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD – Fadila Nawang Utami Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071 belajar sebagaimana mestinya. Hambatan ini bisa berasal dari dalam maupun dari luar siswa. Kesulitan belajar merupakan suatu masalah yang akan dihadapi oleh guru dan merupakan tanggung jawab seorang guru untuk mengatasinya. Kesulitan belajar adalah keadaan dimana siswa kurang mampu menghadapi tuntutan-tuntutan yang harus dilakukan dalam proses belajar sehingga proses dan hasilnya kurang memuaskan. Menurut Surya dalam Hallen, ada beberapa ciri tingkah laku yang merupakan manifestasi dari gejala kesulitan belajar, antaralain: a. Menunjukkan hasil belajar yang rendah b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan c. Lambat dalam melakukan tugas yang diberikan guru, ia selalu tertinggal dari kawan-kawannya dalam menyelesaikan tugas d. Menujukkan sikap-sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, menentang,berpura-pura,dan dusta. e. Menujukkan tingkah laku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam dan di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, mengasingkan diri, tersisih, dan tidakmaubekerjasama f. Menujukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu Jadi kesulitan belajar pada siswa merupakan ketidak mampuan siswa karena suatu hal yang menunjukkan kesulitan dalam proses belajarnya. Sehingga siswa yang mengalami kesulitan belajar membutuhkan perhatian dan pelayanan khusus untuk mendapatkan hasil yang baik dalam belajar. C. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Kesulitan belajar yang terjadi pada seorang siswa pada umumnya disebabkan oleh factor- faktor tertentu. Menurut Slameto (2010; 54- 72) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar kesulitan belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa adalah sebagai berikut: a. Faktor Internal Siswa 1. Faktor Fisiologis Kondisi fisik pada umumnya sangat berpengaruh terhadap belajar. Anak dalam keadaan jasmaninya segar akan berbeda belajarnya dengan anak yang kelelahan. Anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Mereka cepat lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran. 2. Faktor Psikologi Dari faktor psikologi siswa seperti; a) cacat mental, sangat mempengaruhi kemampuan belajar sehingga, secara otomatis mengakibatkan ketidak mampuan belajar, b) bakat, apabila siswa kurang memiliki bakat khusus dalam suatu bidang tertentu maka
98 Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD – Fadila Nawang Utami Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071 besar kemungkinan siswa akan mengalami kesulitan belajar dibandingkan dengan siswa yang memiliki bakat khusus, c) motivasi, dari penemuan-penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat, jika motivasi untuk belajar bertambah, d) ego, karena merasa sudah pintar, sehingga tidak mau melakukan tolong menolon dalam proses pembelajaran, e) inteligensi (IQ), kecerdasan baik yang memiliki IQ antara 110-130, kecerdasan biasa yang memiliki IQ antara 90-110, kecerdasan kurang yang memiliki IQ antara 70-90, kecerdasan kurang yang memiliki IQ kurang dari 70. b. Faktor Eksternal Siswa 1. Faktor Keluarga Faktor keluarga mempunyai peran yang dapat mempengaruhi proses belajar pada siswa. Orang tua yang kurang memperhatikan perannya, kesehatan yang kurang baik, kebiasaan keluarga yang tidak menunjang, kedudukan anak dalam keluarga yang menyedihkan, waktu belajar yang kurang memadai dapat mengakibatkan kesulitan belajar bagi siswa. 2. Faktor Lingkungan Sekolah Faktor lingkungan sekolah mempunyai pengaruh sangat besar terhadap kesulitan siswa dalam mencapai keberhasilan. Faktor yang datang dari sekolah seperti kegaduhan, bau busuk dan sebagainya. Sekolah juga mempunyai peranan khusus dalam menangani kesulitan belajar yang dialami siswa. 3. Faktor Lingkungan Tempat Tinggal Faktor ini juga dapat mengakibatkan timbulnya kesulitan belajar, sebab faktor ini merupakan faktor yang sangat erat kaitannya dengan hubungan sosial sehingga dapat mengakibatkan siswa kurang memperhatikan belajar. D. Jenis-jenis Kesulitan Belajar a. Disleksia (Kesulitan Membaca) Menurut Ansori Muhammad mengemukakan bahwa kesulitan membaca (disleksia) adalah gangguan belajar membaca yang ditunjukkan dengan kemampuan membacanya di bawah kemampuan sesungguhnya yang dimiliki”. (Ansori Muhammad, Psikologi pembelajaran; 2008. 236). Gejala dari kesulitan belajar ini adalah kemampuan belajar anak berada di bawah kemampuan yang seharusnya dengan mempertimbangkan tingkat intelegensi, usia dan pendidikannya. Dislekisa ini mengarah pada bagaimana otak mengolah dan memproses informasi yang sedang dibaca anak tersebut. Kesulitan ini biasanya baru terdeteksi setelah anak memasuki dunia sekolah untuk beberapa waktu. Cara mengatasi disleksia (Kesulitan Membaca) 1. Tehnik bermain tiba- tiba 2. Lomba menamai benda 3. Bernyanyi
99 Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD – Fadila Nawang Utami Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071 4. Menonton TV 5. Permainan drama b. Gangguan Disgrafia (Kesulitan belajar Menulis) Kesulitan ini berasal dari kelainan saraf yang menghambat kemampuan menulis yang meliputi hambatan fisik, seperti tidak dapat memegang pensil atau pun tulisan tangannya buruk. Anak dengan gangguan disgrafia mengalami kesulitan dalam mengharmonisasikan ingatan dengan penguasaan gerak ototnya secara otomatis saat menulis huruf dan angka. c. Diskalkulia (Kesulitan belajar Matematika) Diskalkulia (Kesulitan belajar Matematika) adalah gangguan pada kemampuan kalkulasi secara matematis. Terbagi menjadi bentuk kesulitan menghitung dan kesulitan kalkulasi anak tersebut akan menunjukkan kesulitan dalam memahami proses–proses matematis biasa ditandai dengan kesulitan belajar dan mengerjakan tugas yang melibatkan angka atau simbol otomatis. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kesulitan belajar matematika: 1. Membuat materi yang berorientasi pada dunia sekitar siswa 2. Memberikan siswa kebebasan bergerak, dan bepikir 3. Belajar sambil bermain 4. Melakukan harmonisasi guru dan siswa. E. Usaha Guru Mengatasi Kesulitan Belajar Dengan demikian kompleksnya kesulitan belajar yang mungkin dihadapi seorang tenaga pengajar, maka seorang tenaga pengajar mutlak memperkaya kompetensinya dengan pengetahuan dan pemahaman yang komprehensif terhadap berbagai jenis kesulitan belajar yang mungkin ada di lapangan. Usaha guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa anatar lain : a. Identifikasi Identifikasi adalah suatu kegiatan yang diarahkan untuk menemuka siswa yang mengalami kesulitan belajar, yaitu mencari informasi tentang siswa dengan melakukan kegiatan berikut: 1. Data dokumen hasil belajar 2. Menganalisis absensi siswa di dalam kelas 3. Mengadakan wawancara dengan siswa 4. Menyebar angket untuk memperoleh data tentang permasalahan belajar. 5. Tes untuk mengetahui data tentang kesulitan belajar atau masalah yang dihadapi. b. Diagnosis Diagnosis adalah penentuan mengenai hasil dari pengolahan data tentang siswa yang mengalami kesulitan belajar dan jenis kesulitan belajar yang dialami siswa. Kegiatan diagnosis dapat dilakukan dengan cara: 1. Membandingkan nilai prestasi individu untuk setiap mata pelajaran dengan rata-rata nilai seluruh individu. 2. Membandingkan prestasi dengan potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut
100 Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD – Fadila Nawang Utami Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071 3. Membandingkan nilai yang diperoleh dengan batas minimal yang diperoleh. c. Prognosis Prognosis adalah merujuk pada aktivitas penyusunan rencana atau program yang diharapkan dapat membantu mengatasi masalah kesulitan belajar siswa. Prognosis dapat berupa: 1. Bentuk treatmen yang akan dilakukan 2. Bahan atau materi yang diperlukan 3. Metode yang akan digunakan 4. Alat bantu belajar mengajar yang di perlukan 5. Waktu kegiatan pelaksanaan d. Memberikan bantuan atau Terapi Terapi yang dimaksud disini adalah memberikan bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang disusun pada tahap prognosis. Bentuk terapi yang dapat diberikan antara lain sebagai berikut: 1. Bimbingan belajar kelompok 2. Bimbingan belajar individual 3. Pengajaran remedial 4. Pemberian bimbingan pribadi 5. Alih tangan kasus. KESIMPULAN Kesulitan belajar ialah suatu keadaan dimana siswa tidak dapat menyerap pelajaran dengan sebagaimana mestinya. Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar terdiri dari faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yang berasal dari dalam diri peserta didik, sedangkan faktor kestern berasal dari luar peserta didik. Jenis kesulitan belajar diantaranya disleksia yaitu kesulitan membaca, disgrafia, kesulitan menulis dan diskalkulasi kesulitan berhitung. Anak yang mengalami kesulitan belajar perlu mendapat bimbingan dan penanganan khusus. Mereka bukanlah tidak bisa belajar, hanya membutuhkan perhatian lebih serta bimbingan untuk mengatasi kesulitan belajar yang mereka alami. Oleh sebab, maka dibutuhkan seorang guru yang memiliki kreatifitas serta ilmu pengetahuan di dalam melaksanakan kewajibannya sebagai seorang pengajar, pembimbing, pelatih dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Cruz, A. P. S. (2013). 済無No Title No Title. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324. 004 Budiyanto, U. (n.d.). UPAYA GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BIBIS BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL. Dhian K, A. (2016). Identifikasi Kesulitan Belajar Pada Siswa. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 3, 5, 169–182. Fauzi, M. (2018). Upaya Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV MI MIftahul Huda Jatisari Kademangan Blitar. INSTITUTIONAL REPOSITORY of IAIN Tulungagung (IRIT), 53-75. Ismail. (2016). DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM
101 Peranan Guru Dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa SD – Fadila Nawang Utami Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020 p-ISSN 2656-8063 e-ISSN 2656-8071 PEMBELAJARAN AKTIF DI SEKOLAH. JURNAL EDUKASI, 30-43. Muntari. (2015). UPAYA GURU MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD MUJAHIDIN 2 SURABAYA. Jurnal Pendidikan Islam. Riyan Tusturi, M. H. (2017). PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 10 BANDA ACEH. Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar , 127-132 . S.Fadhilah, S. (n.d.). PERANAN GURU DALAM MENGIDENTIFIKASI MASALAH PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR DAN BENTUK BIMBINGANNYA. 305-315. Solek, P. (n.d.). MENGENAL KESULITAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR SPESIFIK . Proseding Seminar Nasional PGSD UPY , 3-6. Zulfiati, H. M. (2014). Peran Dan Fungsi Guru Sekolah Dasar Dalam Memajukan Dunia Pendidikan. Jurnal Pendidikan Ke-SD-An, 1(1), 1–4. Retrieved from http://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/trihayu/ article/view/63/pdf |