Bagaimana gerakan janin saat kepala sudah dibawah?

Anda mungkin sudah mendengar anjuran dari bidan atau dokter kandungan agar kepala janin berada di bawah jika ingin dilahirkan secara normal alias melalui vagina. Lalu, bagaimana ciri-ciri posisi kepala bayi sudah di bawah dan jika belum seperti apa cara untuk mewujudkannya? 

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa posisi janin atau bayi di dalam kandungan Anda bisa berubah-ubah selama masa kehamilan. Di trimester kedua misalnya, posisi kepala janin bisa saja berada di atas (sungsang atau breech) maupun melintang (transverse lie).

Namun di usia kehamilan 33-36 minggu, bayi biasanya mulai bersiap untuk dilahirkan sehingga posisi kepalanya berada di bawah. Idealnya, kepala di bawah juga dibarengi dengan sikap wajah janin yang menghadap ke punggung ibu (anterior), tapi kadang kala wajahnya justru menghadap perut (posterior).

Ciri-ciri kepala bayi sudah di bawah

Ciri-ciri kepala bayi sudah di bawah dapat juga diartikan sebagai tanda waktu persalinan sudah dekat. Ketika janin sudah mencapai posisi ini, ibu hamil bisa melahirkan dalam hitungan minggu atau beberapa jam setelahnya.

Adapun sejumlah ciri-ciri kepala bayi sudah masuk panggul yang menjadi tanda posisi kepala bayi sudah mapan untuk proses melahirkan adalah:

1. Perut ibu hamil semakin membesar dan turun ke bawah

Posisi kepala bayi yang sudah masuk panggul dapat membuat perut ibu hamil semakin turun ke bawah. Semakin turunnya perut ibu hamil juga dapat terlihat lebih jelas dari samping.

Agar lebih yakin dengan posisi janin, Anda bisa melakukan pemeriksaan USG atau melihat posisi janin dalam perut dengan berbagai metode. Salah satu cara mengetahui posisi kepala bayi dalam kandungan yang bisa dilakukan adalah dengan metode belly mapping.

2. Ibu hamil tidak lagi merasa sesak

Janin yang sudah turun ke panggul, tidak lagi menekan diagragma dan lambung ibu sehingga rasa sesak selama kehamilan akan berkurang. Adapun gejala sesak napas ini mulai dialami ketika memasuki trimester ketiga karena bayi semakin tumbuh dan berkembang. Kemudian saat bayi sudah masuk panggul, tekanan pada perut akan semakin berkurang sehingga menyebabkan pernapasan ibu hamil lebih lancar.

Baca juga: Waspadai Penyebab Sesak Napas saat Hamil Ini, Bisa Jadi Emboli Paru

3. Ibu hamil lebih sering buang air kecil

Ciri-ciri kepala bayi sudah di bawah lainnya adalah ibu hamil semakin sering merasa ingin buang air kecil. Pasalnya, posisi kepala janin yang sudah di bawah akan menekan kandung kemih dan membuat Anda menjadi lebih sering buang air kecil.

4. Vagina mengeluarkan lebih banyak lendir

Ciri-ciri posisi kepala bayi sudah masuk panggul lainnya adalah keluarnya banyak cairan dari vagina. Tekanan pada leher rahim yang disebabkan oleh telah masuknya kepala janin ke bawah jalan lahir menyebabkan leher rahim semakin menipis dan melebar untuk mempersiapkan persalinan.

Kondisi ini membuat vagina mengeluarkan banyak lendir yang tersumbat, sehingga akan lebih banyak lendir yang keluar. Lendir yang dikeluarkan umumnya berwarna putih seperti cairan keputihan. 

5. Nyeri panggul dan sering kontraksi

Kepala bayi yang sudah turun juga bisa menimbulkan nyeri panggul dan sakit punggung pada ibu hamil. Ini terjadi sebab kepala bayi sudah menekan ligamen panggul yang membuat ibu hamil merasa nyeri sekaligus sulit berjalan.

Bukan hanya nyeri panggul, ciri-ciri kepala bayi sudah di bawah juga ditandai dengan kontraksi palsu yang lebih sering muncul. Jika frekuensi kontraksi semakin sering, sebaiknya ibu hamil segera berkonsultasi pada dokter, karena bisa saja itu menjadi tanda melahirkan.

Agar posisi kepala bayi di bawah, beberapa bidan atau dokter masih merekomendasikan ibu hamil untuk melakukan gerakan optimal fetal positioning (OFP) alias menungging.

Gerakan ini dilakukan dengan posisi sujud agar bayi masuk panggul, kepala menempel di tanah, tangan di samping kuping, dan bokong diangkat setinggi-tingginya. Posisi itu harus ditahan selama setidaknya 10 menit dan dilakukan sebanyak 2 kali sehari.

Banyak ibu hamil yang mengaku terbantu dengan gerakan ini, tapi bukti ilmiah yang menyatakan OFP memang dapat memutar posisi bayi dari sungsang ke anterior/posterior masih belum ditemukan.

Kendati demikian, gerakan ini tetap aman dilakukan oleh ibu hamil untuk meredakan nyeri punggung yang biasa terjadi di awal fase persalinan.

Kemudian apakah jongkok bisa membuat janin masuk panggul? Belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa dengan banyak jongkok, janin akan cepat masuk panggul.

Namun, jongkok memiliki banyak manfaat untuk hamil seperti:

  • Membantu membuka jalan lahir pada panggul sehingga memudahkan proses persalinan
  • Membuat otot panggul lebih rileks
  • Menguatkan oto-otot kaki
  • Memperlancar buang air besar
  • Mengurangi risiko tindakan episiotomi serta penggunaan alat bantu seperti vakum saat proses persalinan

Namun, ketika ingin melakukan gerakan ini, Anda sebaiknya beronsultasi pada dokter terlebih dahulu. Pasalnya, kondisi seperti bayi sungsang hingga usia kehamilan yang sudah memasuki 30 minggu tidak disarankan untuk melakukan gerakan jongkok.

Baca juga: 6 Jenis Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil, Manakah yang Cocok untuk Anda?

Cara mengatasi agar posisi kepala bayi di bawah

Jika Anda belum juga menunjukkan ciri-ciri kepala bayi sudah masuk panggul atau posisi kepala janin masih berada di atas (sungsang) saat usia kehamilan sudah mencapai 36 minggu, dokter atau bidan mungkin akan mempertimbangkan untuk melakukan external cephalic version (ECV).

ECV adalah gerakan tertentu yang hanya boleh dilakukan oleh tenaga profesional karena bertujuan mengubah posisi bayi secara manual.

Dalam prosedur ini, jari ibu hamil akan ditusuk dengan jarum terlebih dahulu untuk melemaskan rahim. Setelah itu, dokter menekan perut ibu untuk mengubah posisi janin dari sungsang menjadi miring dan kemudian kepalanya berada di bawah.

Butuh sekitar 3 jam bagi dokter untuk melakukan prosedur ini, termasuk melakukan pemeriksaan janin melalui alat CTG untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat sebelum dan setelah prosedur. Bila janin gagal diputar, prosedur ini bisa diulang kembali.

Bagi beberapa ibu hamil, cara agar posisi kepala bayi di bawah ini bisa terasa tidak nyaman. Sebagian ibu hamil pun tidak boleh melakukan ECV, terutama bila memiliki kondisi seperti:

  • Hamil 2 janin atau lebih
  • Memiliki komplikasi kehamilan
  • Pernah melakukan operasi caesar sebelumnya
  • Pernah mengalami pendarahan vagina
  • Plasenta previa
  • Air ketuban terlalu sedikit
  • Masalah kesehatan lain, seperti tekanan darah tinggi atau diabetes

ECV juga tidak direkomendasikan jika bayi Anda memiliki masalah dalam perkembangannya. Bila posisi kepala bayi tidak bisa di bawah atau dokter menilai persalinan normal terlalu berisiko untuk Anda maupun bayi, tidak ada jalan lain kecuali melahirkan bayi dengan operasi caesar.

Dimana gerakan janin bila kepala sudah dibawah?

Janin yang posisinya sudah berada di bawah ini juga akan melakukan beberapa gerakan besar yang berasal dari bagian bawah atau kakinya. Ketika gerakan ini terjadi, umumnya dapat dirasakan di dekat area tulang rusukmu.

Bagaimana ciri ciri kepala janin sudah dibawah?

Ciri-ciri kepala bayi sudah di bawah.
Perut ibu hamil semakin membesar dan turun ke bawah. ... .
2. Ibu hamil tidak lagi merasa sesak. ... .
3. Ibu hamil lebih sering buang air kecil. ... .
4. Vagina mengeluarkan lebih banyak lendir. ... .
Nyeri panggul dan sering kontraksi..

Apa yang dirasakan ibu hamil saat kepala janin sudah masuk panggul?

Tanda kepala bayi sudah masuk panggul lainnya adalah rasa nyeri pada bagian panggul. Kondisi ini disebabkan kepala bayi sudah menekan ligamen panggul. Akibatnya, ibu akan merasa nyeri.

Bagaimana cara mengetahui posisi kepala bayi?

Untuk menemukan posisi kepala bayi, berbaringlah di atas kasur secara datar atau dengan memberikan sedikit ganjalan di bawah pinggul menggunakan bantal. Lalu, tekan sedikit area perut yang berada sejajar dengan pinggul bagian atas dengan jari.