Bagaimana cara penulisan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari ion logam dengan nonlogam

Reading Time: 3 minutes

Teman-teman apakah kalian pernah dengar tata nama senyawa biner? Senyawa biner merupakan senyawa kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang terbentuk tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya terdiri atas unsur bukan logam. 

Sebelum penamaan, kalian harus dipahami dulu pembagian unsur. Unsur-unsur tersebut diantaranya:

Unsur Non Logam : C,H,O,N,S,P,F,Cl,Br,I,At,B,Be dsb 

Unsur Logam Bilangan oksidasi sejenis : 

IA : Li, Na, K, Rb, Cs, Fr 

IIA : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra dan Al, Zn, Ag dsb 

Unsur Logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis : Fe, Cu, Cr, Co, Ni, Pb, Sn, V, Mn, Hg, Pt, Au, Sc, Ti, dsb

Tabel Kation

Bagaimana cara penulisan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari ion logam dengan nonlogam

Tabel Anion 

Bagaimana cara penulisan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari ion logam dengan nonlogam

Tata Nama Senyawa Biner Logam-Non Logam

Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua unsur yang berbeda. Senyawa biner dari logam dan nonlogam umumnya adalah senyawa ion, yang terdiri dari kation logam dan anion nonlogam. 

Tata nama senyawa biner ini adalah sebagai berikut. 

a. Penamaan dimulai dari kation logam diikuti nama anion non logam. 

Contoh :

Bagaimana cara penulisan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari ion logam dengan nonlogam

b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis, maka harga muatan kationnya dinyatakan dengan angka Romawi 

Contoh: 

\(FeCl_{2}\) = Besi (II) klorida 

\(FeCl_{3}\) = Besi (III) klorida

Tata Nama Senyawa Biner Non Logam-Non Logam

Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam umumnya adalah senyawa molekul. Tata nama senyawa ini adalah sebagai berikut :

a. Penamaan senyawa mengikuti urutan sbb: 

B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F 

Penamaan dimulai dari nama nonlogam pertama diikuti nama nonlogam kedua yang diberi akhiran -ida. 

Contoh :

\(N_{2}O\) = dinitrogen monoksida 

NO = nitrogen monoksida 

\(N_{2}O_{3}\) = dinitrogen trioksida 

\(NO_{2}\) = nitrogen dioksida 

\(N_{2}O_{5}\) = dinitrogen pentaoksida 

\(CCl_{4}\) = karbon tetraklorida 

CO = karbon monoksida 

\(CO_{2}\) = karbon dioksida 

\(PCl_{3}\) = Fosfor triklorida 

b. Jika dua jenis nonlogam dapat membentuk Iebih dari satu jenis senyawa, maka digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya(1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, 6 = heksa, 7 = hepta, 8 = okta, 9 = nona, 10 = deka). 

c. Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk senyawa yang memiliki nama umum. Misalnya \(H_{2}O\) (air) dan \(NH_{3}\) (amonia). 

Tata Nama Senyawa Poliatom

Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom adalah sebagai berikut: 

a. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom, maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti anion poliatom. 

Contoh: 

\(KNO_{3}\) = Kalium nitrat 

\(FeSO_{4}\) = Besi (II) Sulfat 

b. Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom/poliatom, penamaan dimulai dari nama kation monoatom/poliatom. 

Contoh: 

\(NH_{4}OH\)

Nah, tadi adalah pembahasan mengenai tata nama senyawa biner. Semoga dengan membaca artikel ini bisa membantu kalian untuk memahami materi tata nama senyawa biner. Selain membaca artikel, kamu juga bisa mengerjakan Contoh Soal Senyawa Biner atau memesan les privat kimia agar bisa lebih memahami materi ini. Pesan les privatmu sekarang!

Bagaimana cara penulisan rumus kimia senyawa yang terbentuk dari ion logam dengan nonlogam

Tata nama senyawa kimia adalah serangkaian aturan persenyawaan kimia yang disusun secara sistematis. Tata nama kimia disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry).

Berkas:Wikiyoen.jpg

Contoh penamaan senyawa ionik

Senyawa ionik terbentuk dari kation (ion positif) dan anion (ion negatif). Kebanyakan senyawa ionik merupakan senyawa biner, yaitu senyawa yang terbentuk hanya dari dua unsur. Untuk senyawa ionik biner, penamaan dimulai dari kation logam kemudian diikuti anion nonlogam dan diberi akhiran -ida. Untuk kation yang memiliki lebih dari satu jenis muatan (bilangan oksidasi), diberikan keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besarnya muatan.[1]

Daftar kation monoatomik umum
Golongan Unsur Nama Ion Rumus Ion
IA Litium kation litium Li+
Natrium kation natrium Na+
Kalium kation kalium K+
IIA Berilium kation berilium Be2+
Magnesium kation magnesium Mg2+
Kalsium kation kalsium Ca2+
Stronsium kation stronsium Sr2+
Barium kation barium Ba2+
IB Perak kation perak Ag+
IIB Seng kation seng Zn2+
IIIA Aluminium kation aluminium Al3+
Daftar anion monoatomik umum
Golongan Unsur Nama Ion Rumus Ion
VA Nitrogen anion nitrida N3-
Fosfor anion fosfida P3-
VIA Oksigen anion oksida O2-
Belerang anion sulfida S2-
VIIA Fluorin anion fluorida F-
Klorin anion klorida Cl-
Bromin anion bromida Br-
Iodin anion iodida I-
Daftar ion logam berbilangan oksidasi banyak
Golongan Unsur Nama Ion Rumus Ion
VIB Kromium Krom (II) atau Kromo Cr2+
Krom (III) atau Kromi Cr3+
VIIB Mangan Mangan (II) atau Mangano Mn2+
Mangan (III) atau Mangani Mn3+
VIIIB Besi Besi (II) atau Fero Fe2+
Besi (III) atau Feri Fe3+
Kobalt Kobalt (II) atau Kobalto Co2+
Kobalt (III) atau Kobaltik Co3+
IB Tembaga Tembaga (I) atau Cupro Cu+
Tembaga (II) atau Cupri Cu2+
IIB Raksa Merkuri (I) atau Merkuro Hg22+
Merkuri (II) atau Merkuri Hg2+
IVA Timah Timah (II) atau Stano Sn2+
Timah (IV) atau Stani Sn4+
Timbal Timbal (II) atau Plumbum Pb2+
Timbal (IV) atau Plumbik Pb4+

 

Contoh penamaan senyawa molekuler

Kebanyakan senyawa molekuler termasuk senyawa biner. Senyawa molekuler tersusun dari unsur-unsur nonlogam. Penamaan dimulai dari unsur nonlogam pertama lalu diikuti nama unsur nonlogam yang diberi akhiran -ida. Jika dua unsur nonlogam dapat membentuk lebih dari dua jenis senyawa, digunakan awalan bahasa Yunani, yaitu suatu awalan yang sesuai dengan indeks dalam rumus kimianya.[1]

Daftar awalan jumlah
Jumlah Nama Jumlah Nama
1 mono- 6 heksa-
2 di- 7 hepta-
3 tri- 8 okta-
4 tetra- 9 nona-
5 penta- 10 deka-

Namun, senyawa molekuler yang mengandung hidrogen tidak menggunakan awalan bahasa Yunani, tetapi menggunakan nama umum yang tidak sistematis.[1]

Daftar senyawa molekuler berhidrogen
Rumus Senyawa Nama Senyawa
B2H6 Diboran
CH4 Metana
SiH4 Silan
NH3 Amonia
PH3 Fosfin
H2O Air
H2S Hidrogen sulfida

Penamaan dimulai dari ion positif (kation) lalu dilanjutkan dengan ion negatif (anion).

Untuk ion logam yang memiliki lebih dari satu jenis muatan, diberikan keterangan angka romawi di tengahnya sesuai besar muatan.[2]

Daftar ion poliatomik
Nama Ion Rumus Ion Nama Ion Rumus Ion
Sulfat SO42- Hidrogen Fosfat HPO42-
Sulfit SO32- Dihidrogen Fosfat H2PO4-
Nitrat NO3- Bikarbonat HCO3-
Nitrit NO2- Bisulfat HSO4-
Hipoklorit ClO- Merkuri (I) Hg22+
Klorit ClO2- Amonia NH4+
Klorat ClO3- Fosfat PO43-
Perklorat ClO4- Fosfit PO33-
Asetat CH3COO- Permanganat MnO4-
Kromat CrO42- Sianida CN-
Dikromat Cr2O72- Sianat OCN-
Arsenat AsO43- Tiosianat SCN-
Oksalat C2O42- Arsenit AsO33-
Tiosulfat S2O32- Peroksida O22-
Hidroksida OH- Karbonat CO32-

Berikut contoh penamaan senyawa ion poliatomik:

Daftar senyawa ion poliatomik
Rumus Senyawa Nama Senyawa
NH4Cl Amonium klorida
NaNO3 Natrium nitrat
MgSO4 Magnesium sulfat
KCN Kalium sianida
Zn(OH)2 Seng(II) hidroksida
(bilangan oksidasi seng = 2)
FeC2O4 Besi(II) oksalat
(bilangan oksidasi besi = 2)
Fe2(SO4)3 Besi(III) sulfat
(bilangan oksidasi besi = 3)

Berkas:Wikiyoen3.jpg

Contoh penamaan asam

Untuk asam biner (terdiri dari dua jenis unsur), penamaan dimulai dari kata asam lalu diikuti nama sisa asamnya. Untuk asam yang terdiri dari tiga jenis unsur, penamaan dimulai dari kata asam lalu diikuti nama sisa asamnya, yaitu anion poliatom.[1]

Penamaan basa

Pada umumnya, basa adalah senyawa ion yang terdiri dari kation logam dan anion OH-. Senyawa basa dibentuk oleh ion logam sebagai kation dan ion OH- atau ion hidroksida sebagai anion. Penamaan senyawa basa dilakukan dengan menuliskan nama logam (kation) di depan kata hidroksida.[1]

Daftar senyawa basa
Rumus Senyawa Nama Senyawa
NaOH Natrium hidroksida
Ba(OH)2 Barium hidroksida
KOH Kalium hidroksida
  1. ^ a b c d e Chang, R. 2003. General Chemistry: The Essential Concept, ahli bahasa: Indra Noviandri dkk, 2004, Kimia Dasar, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
  2. ^ Mustafa, Bakri. 2012. SPM Kimia SMA dan MA. Jakarta: Erlangga.

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tata_nama_senyawa_kimia&oldid=20852707"