Bagaimana cara penanaman nilai kehidupan pada manusia

Cara instalasi data termux Tutor mak,mas ​

Jelaskan jenis bantuan keuangan yang disediakan untuk mahasiswa lokal yang diberikan pemerintah pada universitas di Hongkong

Jelaskan pengertian variabel. Ada berapakah jumlah variabel pada judul penelitian di bawah ini serta jelaskan pula masing masing dari variabel yang ad … a dalam judul tersebut. ” Motivasi Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Daring Dimasa Pandemi Pada Sekolah SMPN 15 Kota Tangerang”​

. Apa yang anda pahami mengenai MASALAH. Menurut anda lebih dahulu mana antara penetapan metode penelitian dan menyusun sebuah rumusan masalah. Sertak … an alasan dan contohnya​

Jelaskan pengertian dari karya penyelamatan Kristus yang memberikan akibat penting bagi manusia berdosa dalam hal "pendamaian (propitation)".

Jelaskan pengertian dari metode ilmiah. Dan sebutkan beberapa kriteria metode ilmiah. Serta menurut anda kriteria mana yang mendominasi (kriteria uta … ma) sebuah metode ilmiah.​

Terdapat beberapa jenis penelitian yang mana jenis yang satu dengan yang lainnya memiliki karakteristik dan fungsinya masing masing. Menurut anda jen … is penelitian apa yang cocok digunakan pada judul dibawah ini sertakan pula alasannya. “Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Penguasaan Keterampilan Akuntansi Siswa Kelas X SMK”​

Ilmu, penelitian dan kebenaran merupakan 3 istilah yang saling memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Jelaskan keterkaitan diantara ketiga ist … ilah tersebut, sertakan pula contohnya​

fasiq di bedakan menjadi dua yaitu ​

jika kita berbicara mobile banking , pasti tidak asing lagi dengan mobile banking seperti BCA mobile dll , yang di pertanyakan yakni ,apakah bca mobil … e bisa untuk menarik uang di Singapura ?​

Ketahui Cara Menanamkan Nilai Agama dan Moral untuk Anak Usia Dini – Anak kecil akan selalu mengikuti bagaimana orang tuanya bersikap, karena itu memberikan contoh yang baik kepada mereka merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Ada banyak perilaku baik yang bisa diajarkan kepada anak, dari perilaku baik sesuai agama atau moral yang dipakai di masyarakat.

Karena masih anak-anak, tentu perlu cara tersendiri agar mereka mau mendengarkan dan melakukan nasehat yang orang tua berikan. Ada beberapa cara mudah, dimana anak dan orang tua bisa saling belajar sambil bermain. Dengan memanfaatkan momen tersebut, bukan hal yang sulit untuk memberikan contoh dan nasehat kepada anak.

Berikut merupakan cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak usia dini, selain mudah dilakukan, cara berikut juga bisa dipakai dalam jangka waktu yang lama untuk menasehati anak.

#1 Berikan Contoh kepada Anak

Langkah pertama adalah memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak, sebab keluarga merupakan tempat pertama anak belajar. Anda bisa memberi contoh untuk berbicara secara perlahan, menggunakan bahasa yang halus dan sopan, serta tidak mengucapkan kata-kata yang kotor.

Anak akan lebih mudah menuruti nasehat yang diberikan oleh orang tua, jika orang tua memberikan contoh terlebih dahulu. Ini bisa menjadi tempat yang tepat untuk membangun kebiasaan yang baik untuk anak. Secara perlahan, anak akan mengadopsi nasehat dan kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua.

#2 Mulai dari Kebiasaan yang Sederhana

Jika Anda memberikan teladan secara sekaligus, anak biasanya akan sulit mengubah kebiasaan yang sudah mengakar. Karena itu, mulai dari kebiasaan yang mudah terlebih dahulu, misalnya mencuci piring sendiri setelah makan.

Anda juga bisa memberikan contoh membaca doa sebelum dan sesudah makan, yang merupakan kebiasaan sederhana. Cara menanamkan nilai agama dan moral ini direkomendasikan oleh banyak pakar anak, sebab kebiasaan yang sederhana jika dilakukan secara beruntun bisa menarik kebisaan baik lainnya.

#3 Menyampaikan Nasehat dengan Cara yang Menyenangkan

Hati anak tidak bisa stabil sebagaimana orang dewasa, karena itu memberikan saran dan nasehat untuk anak sebaiknya dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Misalnya dengan membacakan cerita sebelum tidur, menceritakan kisah yang memiliki amanat baik, serta menghibur anak jika mereka sedang sedih dengan nasehat.

Anda juga bisa menyelipkan nasehat ketika anak beraktifitas, misalnya dengan memberikan mainan, buku, maupun lagu yang mencerminkan kebiasaan baik. Selain bisa menghibur anak ketika hatinya sedang sedih atau kesal, ia juga bisa tertanam menjadi kebiasaan yang baik.

#4 Ajak Anak untuk Bersosialisasi dengan Lingkungan yang Baik

Selain keluarga, lingkungan juga menjadi tempat belajar anak, karena itu perlu untuk membuat lingkungan pertemanan yang mendukung. Sebaiknya hindarkan anak dengan teman yang memiliki tabiat kurang baik, dan ajak anak ke tempat yang memiliki kebiasaan baik.

Cara menanamkan nilai agama dan moral untuk anak misalnya dengan mengajak anak bermain bersama dengan teman sepermainan yang sepantaran. Akan lebih baik jika memberikan ruang untuk belajar bersama secara bergantian di rumah teman, dengan begitu orang tua bisa memantau perkembangan dan sosialisasi yang dilakukan oleh anak.

#5 Jangan Paksa Anak untuk Melakukan Sesuatu

Ketika anak tidak melakukan nasehat yang Anda berikan, biasanya Anda akan kesal. Jika anak agak sulit menerima kebiasaan dan nasehat yang Anda berikan, atau masih enggan melakukan kebiasaan yang Anda praktekkan, jangan menyerah dan kesal.

Bisa jadi anak sedang mengalami hari atau mood yang buruk, sehingga ia tidak bersikap seperti biasanya. Pahami kondisi tersebut dan cobalah untuk menasehatinya secara perlahan, misalnya jika anak tidak mau membereskan kamar tidurnya, berikan nasehat secara lembut dan bantu anak untuk membereskan tempat tidurnya.

Menjadi panduan untuk anak tentu bukan hal yang mudah, karena itu selalu praktekkan sikap dan kebiasaan baik. Tidak hanya ketika Anda berada di depan anak, namun juga dalam kehidupan sehari-hari. Itulah beberapa cara menanamkan nilai agama dan moral yang tepat, khususnya untuk anak usia dini. Jika anak diarahkan sejak dini untuk berperilaku baik, tentu hal tersebut akan menjadi kebiasaan ketika ia dewasa.

Pendidikan moral sangat penting diajarkan kepada anak sejak usia dini. Terutama di masa sekarang dimana pengaruh teman atau media sosial sangat besar. Sehingga anak menjadi lupa sopan santun dan memiliki moral yang kurang baik. Padahal memiliki anak yang sopan dan santun serta memiliki moral yang baik tentu menjadi idaman bagi setiap orang tua.

Namun, tidak selalu hal tersebut dapat terjadi. Belum lama ini kita mendengar kabar tentang seorang siswa yang memukul gurunya hingga meninggal. Tentu kita tidak ingin anak-anak kita mengalami krisis moral seperti murid tersebut bukan?

Penulis sendiri memiliki 4 anak dengan 4 karakter yang berbeda. Penulis merasa lebih mudah mengajarkan materi pelajaran di sekolah daripada mengajarkan nilai-nilai moral pada masing-masing anak.

Pendidikan moral merupakan salah satu pendidikan yang berhubungan dengan perilaku seseorang baik itu perkataan ataupun perbuatan. Mengajarkan nilai-nilai moral lebih sulit karena tidak hanya teori tetapi justru lebih menekankan pada praktek di kehidupan sehari-hari. Selain itu juga dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian dalam mengajarkannya.

Menanamkan nilai moral pada anak harus dilakukan sejak dini karena pada usia dini, anak-anak masih mudah diarahkan dibanding ketika mereka sudah remaja. Nilai-nilai moral yang orang tua ajarkan sejak dini akan membekas sampai anak tumbuh dewasa.

Akan tetapi, jika caranya tidak tepat maka anak-anak tidak bisa menerimanya. Hal ini karena anak-anak belum bisa sepenuhnya menerima dan mencerna semua hal yang diajarkan kepada mereka apalagi terkait hal-hal yang bersifat abstrak.

Oleh karena itu, sebagai orang tua yang baik sangat perlu untuk memahami cara menanamkan nilai moral pada anak dengan cara yang paling efektif. Kita tidak mungkin menyerahkan sepenuhnya masalah pendidikan moral kepada sekolah. Karena pondasi pendidikan moral sebaiknya muncul pertama kali dari lingkungan keluarga.

Nah berikut ini ada 5 cara dahsyat yang bisa dilakukan orang tua untuk menanamkan nilai moral pada anak:

1. Ajarkan Kejujuran

Hal mendasar yang menyebabkan seseorang berbohong adalah kebiasaan di waktu kecil sehingga terbawa sampai dewasa.. Oleh karena itu penting sekali mengajarkan kebiasaan bersikap jujur pada anak-anak sejak usia dini.

Orang tua perlu memberikan penjelasan bahwa kejujuran akan membawa kepada kebahagiaan dan kebohongan hanya akan indah di awal tetapi membawa penderitaan sepanjang hidup. Sekecil apapun kebohongan tetap saja akan membawa dampak yang besar bagi kehidupan.

Pernah salah satu dari anak kami melakukan kebohongan. Saya terpukul sekali waktu itu. Rasanya pengin marah. Setelah berdiskusi dengan suami kami memanggil anak tersebut dan mencari tahu alasan kenapa ia berbohong. Setelah berbagai pertanyaan terjawab, lalu kami jelaskan akibat dari perbuatannya itu. Kami sangat bersyukur ia mau mengakui kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi kembali. Hal yang kami tekankan adalah sekali saja berbohong sulit bagi orang lain untuk percaya kembali. Jadi usahakan untuk bersikap jujur dimanapun dan kapanpun.

2. Latihlah Tanggung Jawab

Tanggung jawab penting sekali diajarkan kepada anak sejak dini. Orang tua bisa mengajarkan pada anak untuk senantiasa meminta maaf apabila melakukan kesalahan terhadap orang lain. Sebaiknya orang tua memberikan penjelasan kepada anak-anak bahwa meminta maaf adalah bentuk dari tanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat.

Di keluarga kami budaya meminta maaf setiap berbuat salah sudah mulai terbangun. Bahkan ketika saya sebagai orang tua salah tidak perlu malu untuk meminta maaf kepada anak. Budaya meminta maaf ini tidak serta merta terbangun tetapi butuh waktu yang panjang dan diulang-ulang sampai menjadi kebiasaan. Kami berharap kebiasaan meminta maaf setiap berbuat salah ini akan membentuk pribadi anak yang memiliki sifat rendah hati dan mau mengakui kesalahan sendiri.

3. Mengajarkan Sikap Menyayangi

Jarak usia anak kami memang sangat dekat. Anak pertama dan kedua terpaut 14 bulan, anak kedua dan ketiga terpaut 3 tahun sedangkan anak ketiga dan keempat terpaut 5 tahun. Jadi setiap hari rumah sangat ramai dan sering sekali terjadi pertengkaran. Pertengkaran biasanya muncul karena saling iri, berebut mainan, secara tidak sengaja menyenggol hingga jatuh, saling mengejek dan lain sebagainya. Walaupun demikian tidak berapa lama mereka akan rukun kembali dengan cara bersalaman.

Nah, di sinilah perlunya orang tua mengajarkan sikap saling menyayangi di antara anggota keluarga. Saling menyayangi merupakan salah satu sikap untuk menciptakan persaudaraan antar sesama manusia.

Sebagai orang tua, kita juga harus mengajarkan kepada anak bahwa menyakiti orang lain adalah sikap yang tidak benar dan akan berdampak buruk. Ajarkan bahwa menyakiti itu bentuknya tidak hanya perbuatan tetapi juga perkataan misalnya mengejek. Akhirnya, anak akan menghargai dengan orang yang usianya lebih tua dan menyayangi dengan yang usianya lebih muda.

4. Tanamkan Disiplin

Dengan mengajarkan anak disiplin maka pola hidup anak lebih teratur. Sehingga moralitas anak akan terbiasa disiplin berkelakuan yang baik dan benar. Sepertinya hal ini sepele namun sikap disiplin ini merupakan kunci anak patuh pada orang tua.

Sebagai orang tua jangan bosan untuk mengajak anak bangun di awal pagi, jangan lelah untuk mengajak anak sholat 5 waktu setiap hari, jangan letih untuk mengajarkan anak disiplin dalam belajar, mengaji, makan, tidur dan aktivitas harian lainnya.

Apa jadinya jika orang tua menyerah dan putus asa untuk mengajak anak dalam kebaikan? Bisa jadi hari ini anak tidak menuruti ajakan kita tetapi bisa jadi esok atau lusa ia patuh dengan perintah kita. Jadi jangan pernah berhenti untuk mengajak anak menjadi lebih disiplin.

5. Ajaklah Bergaul

Cara lain untuk menanamkan nilai moral yaitu dengan mengajarkan anak bergaul dengan orang lain. Orang tua yang sering mengajak anak bergaul membiasakan anak berkomunikasi dengan orang lain dan memahami cara menghargai sesamanya. Ajarkan anak berteman dengan baik tanpa memilih status sosial teman mainnya. Supaya anak bersikap baik terhadap sesama orang.

Salah satu dari anak kami sedikit mengalami gangguan sosialisasi dengan teman sekampung. Ia lebih asyik membaca buku di rumah berjam-jam. Setiap kami minta untuk bermain dengan teman sebayanya di luar rumah paling hanya tahan beberapa menit lalu pulang dan baca buku lagi. Akhirnya kami sebagai orang tua sering mengajak anak tersebut untuk berkunjung ke rumah saudara, menjenguk bayi teman, takziah orang meninggal, pergi ke pesta pernikahan, menjenguk orang sakit dan acara kunjungan lainnya.

Kami berharap nantinya ia berani sendiri untuk bergaul dengan tetangga sekitar. Selain itu anak juga akan memiliki empati terhadap keadaan orang lain. Kami tidak ingin anak-anak kami tidak peduli dengan kondisi sekitar. Karena hal ini bisa terbawa sampai ia dewasa nanti. Dengan rajin bergaul anak akan mempunyai empati sehingga ia dapat menempatkan diri pada posisi orang lain.

Selain empati dampak dari rajin bergaul adalah mempunyai sikap ramah. Ketika berkomunikasi dengan orang lain ajarkan pada anak agar bersikap santun dan terbiasa menyapa lebih dahulu. Dengan demikian anak akan terbiasa ramah pada semua orang dan memiliki moral yang baik. Jangan sampai anak memicu pertengkaran dengan tetangga di sekitarnya karena sikap kurang ramahnya.

.

Setelah 5 cara tersebut diterapkan, orang tua juga harus memberikan contoh perbuatan baik pada anak sehingga anak mudah menerima apa yang diajarkan orang tua. Teladan jauh lebih efektif daripada ribuan nasehat dan teori tentang nilai moral. Selain itu dalam mengajarkan nilai moral pada anak harus dilakukan secara perlahan dan bertahap supaya anak bisa mengerti setiap pengajaran yang diterapkan.

Demikian beberapa cara menanamkan nilai moral pada anak. Semoga anak-anak kita tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual tetapi juga kecerdasan emosional yaitu memiliki moral yang baik.