Dalam kegiatan pembelajaran, ada tahapan yang namanya "evaluasi" dan ini sangat penting dilakukan. Sebagai seorang guru, tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan kata evaluasi. Secara bahasa kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu "evaluation" yang artinya penilaian atau penaksiran. Adapun pengertian evaluasi secara harafiah yaitu proses dalam menentukan nilai dari suatu hal atau objek sesuai dengan acuan tertentu untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Show Evaluasi juga bisa dikatakan sebagai kegiatan dalam mengumpulkan informasi terhadap kinerja sesuatu (metode, manusia, peralatan), yang mana informasi tersebut dijadikan sebagai alternatif terbaik untuk membuat keputusan. Dengan kata lain, evaluasi merupakan pengukuran serta perbaikan suatu kegiatan dengan membandingkan hasil kegiatan dan menganalisisnya. Dalam kegiatan pembelajaran, evaluasi juga berkaitan dengan asesmen atau penilaian, di mana hasil dari penilaian tersebut didapatkan informasi tentang pengetahuan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan apakah kegiatan pembelajaran ini sudah terlaksana dengan baik atau masih perlu diperbaiki. Sebelum ke tahap evaluasi, ada dua kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan yaitu susunan perencanaan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran, ini bisa dengan membuat RPP atau menentukan tujuan pembelajaran, metode yang akan digunakan, dan lainnya. Perencanaan dilakukan agar proses pembelajaran berjalan lancar dan efektif sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Lalu, pada tahapan kegiatan pembelajaran yaitu proses berlangsungnya belajar mengajar sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Pada tahapan ini, guru dan siswa melakukan komunikasi atau berinteraksi guna tercapainya tujuan pembelajaran. Pada tahapan ini juga nantinya dilaksanakan penilaian, yang hasilnya dijadikan sebagai bahan evaluasi. 7 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Melakukan Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran dilakukan guru setelah proses belajar atau transfer knowledge melalui tugas dan materi yang diajar telah selesai dilakukan. Tujuan pembelajaran, KBM, dan evaluasi ini disebut triangulasi, karena saling berhubungan antara 3 komponen tersebut. Berikut sedikit penjelasannya:
Tujuan dilakukannya evaluasi pembelajaran yaitu untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang lebih baik ke depannya. Untuk mendapatkan hasil evaluasi yang akurat dan baik, maka evaluasi harus berhubungan dengan beberapa prinsip. Menurut Khusnuridlo (2010) berikut adalah beberapa prinsip umum evaluasi pembelajaran, yaitu: 1. KontinuitasPrinsip evaluasi pembelajaran yang pertama yaitu harus dilakukan secara kontinu atau berkelanjutan sehingga terlihat keberhasilan antara kegiatan sebelumnya dan setelah melakukan evaluasi. Dengan melakukan evaluasi secara kontinu, guru juga dapat melihat perkembangan peserta didik dengan melihat kemajuan hasil belajarnya. Umumnya, proses evaluasi terus dilakukan selama kegiatan pembelajaran itu juga dilakukan, agar guru dan sekolah bisa memberikan hasil yang terbaik setiap masanya. 2. KomprehensifKomprehensif artinya evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh untuk menilai beberapa aspek di dalamnya seperti aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik peserta didik. Pasalnya, tidak jarang beberapa guru yang hanya memperhatikan aspek kognitif atau pengetahuan siswa, padahal seluruh aspek penilaian berperan besar dalam evaluasi pembelajaran. Sebagai guru, Anda bukan hanya dituntut untuk membuat siswa paham materi pelajaran, tetapi membentuk karakter siswa lebih baik agar menjadi manusia yang positif dan berguna bagi kehidupannya. Oleh sebab itu, evaluasi yang baik harus dilakukan secara menyeluruh setelah proses belajar dan penilaian belajar siswa. 3. KooperatifUmumnya, proses evaluasi pembelajaran harus dilakukan dengan berkoordinasi dengan berbagai elemen untuk mengembangkan siswa, mulai dari guru mata pelajaran, guru wali kelas, kepala sekolah, orang tua, hingga petugas administrasi. Bahkan, evaluasi juga harus melibatkan siswa itu sendiri. Hal ini bertujuan agar seluruh elemen yang terlibat dalam evaluasi pembelajaran merasa dihargai karena sudah berkontribusi langsung atau mengikuti kerjasama yang dilakukan. 4. ObjektifUntuk mendapatkan hasil evaluasi yang baik, maka proses evaluasi tersebut harus dilakukan secara objektif. Artinya, faktor-faktor subjektif seperti hubungan guru dengan siswa, kedekatan guru dengan siswa, faktor perasaan tidak tega dan lainnya tidak boleh dimasukkan dalam proses evaluasi. Apabila siswa tersebut belum mendapatkan nilai yang baik, artinya guru harus memberikan catatan untuk memotivasi siswa dan memberi penilaian secara objektif untuk mengukur pengetahuan siswa. Jika penilaian dilakukan secara subjektif maka hasilnya tidak fair, sehingga hasil evaluasi kurang tepat. 5. PraktisPrinsip evaluasi pembelajaran selanjutnya harus dilakukan secara praktis, artinya tidak memakan biaya, waktu, dan tenaga yang banyak. Hal ini bertujuan untuk memberikan kemudahan pada guru dalam menyusun instrumen. Prinsip evaluasi yang satu ini juga bukan hanya memberikan kemudahan pada satu guru tetapi oleh seluruh guru, bahkan dirasakan oleh sekolah. Seiring dengan kemudahan atau kepraktisan evaluasi pembelajaran jangan sampai menghilangkan esensi evaluasi pembelajaran itu sendiri, yaitu untuk mencapai tujuan belajar dan menciptakan pembelajaran yang lebih optimal. Tujuan Evaluasi PembelajaranSecara umum, tujuan evaluasi pembelajaran yang utama yaitu untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang lebih baik dari sebelumnya. Namun lebih dari itu, berikut beberapa tujuan evaluasi pembelajaran:
Itulah beberapa hal mengenai prinsip-prinsip evaluasi pembelajaran beserta tujuan yang bisa Anda ketahui. Lakukan prinsip-prinsip tersebut agar proses evaluasi berjalan lancar dan hasilnya sesuai harapan. Jangan lupa untuk melibatkan seluruh pihak, khususnya yang memiliki tujuan yang sama.
Keberhasilan suatu kegiatan dapat dilihat dari evaluasi yang dilakukan terhadap rencana, proses dan hasil akhir kegiatan. Melalui kegiatan evaluasi, akan mengetahui apakah kegiatan yang dilakukan berhasil efektif ataukah tidak, termasuk dalam pembelajaran di pendidikan sekolah. Pengertian Evaluasi PendidikanPengertian evaluasi pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru secara sistematis, terarah dan terencana dalam upaya mengetahui sampai sejauh mana terjadi perubahan perilaku pada diri siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga guru dapat menentukan tindakan yang tepat. Bloom, cs (1971:8) mendefinisikan evaluasi pendidikan “… is the systematic collection of evidence to determine wheter in fact cerrtain changes are taking place in the learners as well as to determine the amount or gegree of change in individual students.” Evaluasi pendidikan adalah kegiatan mengumpulkan fakta atau bukti-bukti secara sistematis untuk menetapkan apakah telah terjadi perubahan pada diri siswa, dan sampai sejauh mana perubahan yang terjadi. Melalui kegiatan evaluasi ini guru akan mengetahui apakah proses pembelajaran yang telah dilakukannya dapat memberikan perubahan kompetensi siswa. Sedangkan menurut Stufflebeam (1971) kegiatan evaluasi merupakan proses yang menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. (Evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives.) Dengan demikian, evaluasi memiliki fungsi untuk mengetahui gambaran kondisi siswa dalam proses pembelajaran serta memberikan umpan balik bagi guru berdasarkan hasil kegiatan evaluasi ini. Dengan adanya evaluasi akan diketahui kelemahan dan kelebihan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Baca juga Halodoc, Konsultasi Dokter Semakin Mudah Melalui kegiatan evaluasi ini, guru juga dapat mengetahui kemampuan yang telah dimiliki siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, dan melalui kegiatan evaluasi ini pula guru bisa menentukan tindakan apa yang harus dilakukan terhadap siswa yang kurang dan siswa yang menguasai pembelajaran serta siswa yang telah menguasai pembelajaran. Tujuan Evaluasi PendidikanTujuan utama dilakukan kegiatan evaluasi dalam proses belajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya dalam bentuk fungsi evaluasi Berbagai informasi yang dikumpulkan oleh guru dapat digunakan untuk berbagai tujuan. Guru dapat menggunakan bukti untuk memonitor kemajuan siswa dan membuat pertimbangan. Hasilnya dapat diinformasikan kepada para siswa, orang tua, guru-guru lain, pengurus dan otoritas sekolah mengenai hasil belajar yang demonstrasikan siswa. Pertimbangan guru ini dapat juga digunakan siswa untuk membuat keputusan yang mereka perlukan untuk meningkatkan proses pembelajaran serta kebutuhan sumber daya yang diperlukan bagi pembelajaran selanjutnya. Pertimbangan juga digunakan sebagai bahan untuk mendiskusikan cara belajar masa depan dengan para siswa, dan orang tua atau sebagai pemandu perencanaan program kelas dan kurikulum sekolah. Untuk itu dibutuhkan instrumen evaluasi yang baik dengan memiliki atribut yang berkaitan dengan:
|