Bagaimana cara mengidentifikasi masalah dalam wirausaha

Hidup bukan tanpa masalah, begitupun dengan bisnis pasti Anda Akan menemui dan terbiasa dengan yang namanya masalah. Aspek terpenting dalam kewirausahaan adalah memecahkan dan menyelesaikan masalah tersebut.

Sebagai pengusaha, pemimpin tim Anda, Anda memiliki tanggung jawab untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang timbul dari pelanggan, mitra, karyawan, dan perusahaan Anda sendiri.

Setiap pengusaha memikirkan dan mempunyai cara untuk menyelesaikan masalahnya secara berbeda. Ada yang sukses menyelesaikan masalah karena bakat alami, tapi ada juga yang mengembangkan keterampilan dengan pengalaman yang sudah bertahun-tahun. 

Pengusaha sukses yang bisa menyelesaikan masalahnya memiliki beberapa cara dalam prosesnya. Sebagai referensi, Anda bisa melihat cara mereka tersebut. 


  1. Wirausahawan yang paling sukses adalah mereka yang pertama kali mengidentifikasi masalah utama di pasar, kemudian berusaha untuk memecahkan masalah tersebut.

    Mengidentifikasi masalah bukanlah perkara yang mudah, terlebih bagi pengusaha yang baru terjun ke dunia bisnis. Bisa saja mereka anggap sesuatu yang biasa, padahal sebenarnya adalah masalah bagi bisnisnya. Hal ini biasanya disebabkan karena kurangnya wawasan tentang situasi, lingkungan dan lain sebagainya sehingga tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk mengidentifikasi masalah.

  2. Selesaikan masalah dengan kepala dingin, suasana yang tenang maka ini akan mengurangi tingkat stress Anda ketika masalah ada di depan Anda. ketika Anda dipenuhi dengan emosi, maka Anda akan kehilangan sisi logis dalam menyelesaikan masalah.

    Bukannya menyelesaikan masalah, Anda malah akan semakin memperburuk keadaan. Anda bisa membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan serta tidak terlihat profesional di depan karyawan.

    Bersikap tenang juga bukan perkara mudah dan terkadang menjadi masalah tersendiri bagi setiap pengusaha. Anda harus disiplin dan latihan untuk waktu yang cukup lama agar mencegah emosi yang tidak menguasai diri Anda ketika ada masalah.

    Anda juga bisa belajar antar sesama pebisnis, bagaimana mereka bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan tepat tanpa salah dalam mengambil keputusan. Saling bertukar pikiran juga diperlukan agar wawasan Anda lebih luas.

  3. Sebelum menyelesaikan masalah secara detail dan spesifik, Anda bisa memikirkan masalah secara lebih umum dan dari perspektif yang berbeda. Seperti sebelum kepada inti permasalahannya, Anda bisa mencari tahu apa kenapa itu bisa terjadi, lalu mendorongnya untuk diselesaikan hingga menemukan titik berat masalahnya.

    Dengan cara seperti ini, Anda juga bersikap lebih berhati-hati dan membantu Anda dalam melihat konsekuensi dari masalah yang dialami. Selain itu, Anda juga jadi bisa lebih diandalkan.

  4. Tren dalam dunia bisnis akan terus berkembang dan mengalami perubahan seiring perkembangan zaman. Pentingnya Anda untuk beradaptasi adalah agar Anda bisa menyesuaikan dengan apa yang sedang terjadi di sekeliling Anda.

    Terkadang, memang dengan adanya masalah seorang pengusaha baru bisa melakukan perubahan. Anda jadi lebih menemukan jati diri sebenarnya ketika dihadapkan dengan perubahan sumber daya yang tersedia, persaingan pasar yang semakin tinggi.

    Sehingga, sebagai pengusaha harus bersedia beradaptasi dengan apa yang sedang dan akan terjadi untuk bisa memecahkan masalah.

  5. Menyadari bahwa sebagai pengusaha bukan berarti seutuhnya bisa menyelesaikan masalah dengan sendirian. Lebih efektif ketika masalah itu ditangani oleh spesialis yang memang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang masalah tersebut.

    Karenanya, ketika asing jika seorang wirausahawan sedang menghadapi keputusan sulit, mereka akan menyerahkan kepada ahlinya dan meminta bantuan untuk memecahkan masalah tersebut seefisien mungkin. Anda juga bisa mendelegasikan nya kepada karyawan yang sudah dipercaya.

    Dengan mempercayai karyawan yang memang bisa membantu dalam menyelesaikan masalah perusahaan, ini juga bisa menghemat biaya pengeluaran yang digunakan jika Anda menggunakan jasa seorang konsultan.

  6. Setelah masalah berhasil diselesaikan, bukan berarti semuanya sudah benar-benar selesai. Anda perlu menerapkan perbaikan, strategi agar masalah yang sudah terjadi tidak akan terulang kembali, mengukur hasil upaya yang telah dilakukan dan merenungkan hasil tersebut.

    Ketahui apakah cara yang Anda lakukan sudah efektif dalam menyelesaikan masalah sehingga Anda bisa membuat keputusan yang tepat dan lebih baik untuk waktu mendatang.

Dengan mengalami masalah, bukan berarti itu akhir dari segalanya. Anda bisa menjadikan bahwa masalah yang terjadi sebagai pelajaran untuk kedepannya agar bisnis Anda bisa semakin lebih baik. Dengan menerapkan cara berpikir yang beda, gaya kepemimpinan baru dan lebih terbuka terhadap pemecahan masalah akan membantu Anda dalam memecahkan masalah tersebut.

Dari sini, Anda juga bisa memperoleh hasil jangka panjang yang lebih baik. Jangan terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan yang bisa mengakibatkan semakin besar masalah yang Anda hadapi.

Baca Juga :  Mau Bisnis Kuliner Anda Sukses? Ikuti Analisis Ini

Dalam lingkungan bisnis yang serba cepat seperti saat ini, organisasi bisnis harus mampu merespons perubahan dengan cepat pula. Bisnis yang mampu mendeteksi dan menganalisis perubahan, membuat keputusan dalam waktu singkat, serta memberikan respons segera berpeluang untuk lebih maju. Hal tersebut dimulai dengan menyadari adanya masalah dan menciptakan solusi yang koheren untuk menyelesaikannya.

Oleh sebab itu, salah satu faktor penting dalam membentuk bisnis yang terampil beradaptasi adalah melakukan analisis masalah. Analisis ini dapat menjadi media untuk evaluasi situasi bisnis saat ini, memahami masalah yang menghambat kemajuan bisnis, serta menemukan berbagai peluang yang mendukung perkembangan bisnis.

Cara analisis masalah

Sesuai namanya, analisis masalah tentu ditujukan untuk mengidentifikasi akar masalah yang memicu kegagalan dalam bentuk apa pun. Dengan melakukan analisis ini, kamu dapat mengetahui perbaikan yang dibutuhkan pada sistem, proses, desain, bahkan budaya dalam suatu organisasi bisnis.

Identifikasi akar masalah dapat dilakukan dengan berbagai cara, berikut ini beberapa yang umum dilakukan.

Analisis sebab dan akibat

Analisis persoalan dengan cara ini berfokus pada hubungan sebab dan akibat. Bagaimana suatu proses mengakibatkan masalah atau kegagalan bisnis. Sepintas, tentu hal ini terlihat mudah. Namun, tanpa melakukannya secara terstruktur dan terdokumentasi, kamu mungkin keliru mengenali persoalan.

Sebagai contoh, suatu persoalan mungkin dinilai sebagai human error. Akan tetapi, setelah dianalisis lebih lanjut, ternyata latent human error, sebagai akibat dari rancangan sistem atau proses yang kurang baik. Kesalahan yang harusnya dapat dihindari seandainya desain sistem atau proses dirancang lebih baik sejak awal.  

Analisis akar masalah

Ada banyak sekali kesalahan yang dapat ditelusuri kembali ke penyebab utamanya. Rusaknya perangkat jaringan di bagian pusat data suatu perusahaan misalnya, dapat mengakibatkan berbagai proses, pelayanan, atau operasional mesin terhambat.

Masalah yang terlihat di permukaan mungkin berupa pelayanan tidak lancar atau mesin tidak dapat beroperasi, tetapi kamu perlu menelusurinya ke akar masalah. Hanya dengan menelusuri penyebab utama dari suatu masalah kamu dapat menyelesaikan persoalan tersebut secara permanen.

Fishbone diagram

Banyaknya persoalan yang dihadapi mungkin membuatmu bingung, maka dari itu kadang diperlukan visualisasi. Fishbone diagram merupakan salah satu cara memvisualisasikan masalah yang memiliki beberapa akar masalah dan mengelompokkannya. Dengan demikian, kamu memperoleh gambaran yang lebih jelas dan lebih mudah mencari solusinya.

Diagram ini sering kali dijadikan sebagai hasil dari analisis masalah, berupa rekomendasi untuk memperbaiki berbagai aspek. Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, di bawah ini adalah ilustrasi fishbone diagram.

“Mengapa”

Cara lain untuk menganalisis persoalan dengan terus bertanya ‘mengapa?’. Formula yang sering digunakan adalah 5 Whys, tanyakan ‘mengapa’ sebanyak lima kali berturut-turut sampai kamu tiba pada sumber masalah yang sebenarnya.

Sebut saja kamu adalah pemilik bisnis cokelat. Bagian kontrol kualitas menemukan kacang almon dalam produk cokelat yang seharusnya bebas kacang. Dengan mengikuti metode 5 Whys, kamu dapat menanyakan pertanyaan berikut:

  • Why-1: Mengapa ada kacang almon dalam produk yang seharusnya bebas kacang?

Karena mesin kurang bersih saat proses produksi batch tersebut dimulai.

  • Why-2: Mengapa mesin kurang bersih?

Fitur auto cleaning pada mesin tersebut rusak.

  • Why-3: Mengapa fitur tersebut rusak?

Ada bagian spare part yang tidak berfungsi.

  • Why-4: Mengapa sampai ada spare part yang tidak berfungsi?

Bagian tersebut tidak pernah dicek dalam kurun lima tahun terakhir.

  • Why-5: Mengapa hal tersebut terjadi?

Kebijakan dan proses perawatan mesin yang berlaku memang tidak memadai.

Di akhir ‘mengapa?’, kamu dapat melihat bahwa kamu perlu memperbaiki proses dan SOP perawatan mesin. Sebelumnya, mungkin kamu mengira cukup menarik batch tersebut memilah kacang dan mencetak ulang. Namun, langkah ini tidak akan menyelesaikan persoalan dalam jangka panjang, bukan?

Kini, kamu dapat melihat bagaimana analisis persoalan dengan baik dapat menurunkan risiko kesalahan atau kegagalan bisnis dalam jangka panjang. Lebih dari itu, dalam operasional bisnis jangka panjang, tentu hal ini juga menghemat waktu dan biaya yang harus dikeluarkan. Bahkan, kamu dapat menemukan peluang-peluang baru untuk memajukan bisnis. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA