Apakah setiap gula darah tinggi sudah pasti diabetes?

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di atas nilai normal. Menurut PERKENI 2019, Gangguan metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat karena kerusakan pada sekresi insulin atau gangguan metabolik pada karbohidrat, lemak dan protein. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik, dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita. Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Penyebab Diabetes

Diabetes disebabkan karena tubuh tidak mampu menggunakan glukosa darah ke dalam sel, sehingga glukosa menumpuk dalam darah.

Pada diabetes tipe 1, gangguan ini disebabkan sistem kekebalan tubuh yang biasanya menyerang virus atau bakteri berbahaya lainnya, malah menyerang dan menghancurkan sel penghasil insulin. Akibatnya, tubuh kekurangan atau bahkan tidak dapat memproduksi insulin sehingga gula yang seharusnya diubah menjadi energi oleh insulin menyebabkan terjadinya penumpukan gula dalam darah.

Sedangkan pada diabetes tipe 2, tubuh bisa menghasilkan insulin secara normal, tetapi insulin tidak dapat berkerja secara optimal. Kondisi ini dikenal juga sebagai resistensi insulin.

Faktor Risiko Diabetes

Faktor risiko diabetes tipe 1, antara lain:

1.Faktor riwayat keluarga atau keturunan, yaitu ketika seseorang akan lebih memiliki risiko terkena diabetes tipe 1 jika ada anggota keluarga yang mengidap penyakit yang sama yang berhubungan dengan gen tertentu.

2.Faktor geografi, orang yang tinggal di daerah yang jauh dari garis khatulistiwa, seperti di Finlandia dan Sardinia, berisiko terkena diabetes tipe 1. Hal ini disebabkan karena kurangnya vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari, sehingga akhirnya memicu penyakit autoimun.

3.Faktor usia. Penyakit ini paling banyak terdeteksi pada anak-anak usia 4–7 tahun, kemudian pada anak-anak usia 10–14 tahun.

4.Faktor pemicu lainnya, seperti mengonsumsi susu sapi pada usia terlalu dini, air yang mengandung natrium nitrat, sereal dan gluten sebelum usia 4 bulan atau setelah 7 bulan, memiliki ibu dengan riwayat preeklampsia, serta menderita penyakit kuning saat lahir.

Faktor risiko diabetes tipe 2, antara lain:

1.Obesitas.

2.Distribusi lemak perut yang tinggi.

3.Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.

4.Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.

5.Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki angka pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.

6.Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi sebelum usia 45 tahun.

7.Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.

8.Riwayat diabetes saat hamil.

9.Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.

Gejala Diabetes

Nyatanya, gejala diabetes akan dialami berbeda-beda oleh tiap pengidapnya. Namun, secara umum ada beberapa gejala yang akan dialami oleh pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2, seperti peningkatan rasa haus, peningkatan frekuensi buang air kecil, kelelahan berkelanjutan, gangguan penglihatan, dan terjadinya infeksi terus menerus. Infeksi yang terjadi umumnya terjadi pada bagian gusi maupun kulit. Sedangkan pada wanita, waspada infeksi bagian bagian vagina yang bisa menjadi tanda penyakit diabetes.

Diagnosis Diabetes

Dokter akan mendiagnosis diabetes pada seseorang dengan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah dan urine.

Pengobatan Diabetes

Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis diabetes yang kamu alami. Terapi insulin menjadi salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap diabetes tipe 1 maupun tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, tranplantasi pankreas bisa dilakukan guna mengatasi kerusakan pada pankreas. Sedangkan, pengidap diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan untuk menangani diabetes tipe 2.

Namun, umumnya ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko diabetes, seperti:

1.Melakukan Pola Makan Sehat

Jika kamu mengalami penyakit diabetes, sebaiknya atur kembali pola makan yang sehat. Fokuskan pada pengonsumsian buah, sayur, protein tanpa lemak, dan juga biji-bijian. Tidak hanya itu, kamu juga perlu mengonsumsi serat dan mengurangi beberapa jenis makanan, seperti makanan yang mengandung lemak jenuh, karbohidrat olahan, hingga pemanis buatan. Kamu bisa tanyakan langsung pada dokter melalui Halodoc untuk pola makan tepat bagi pengidap diabetes.

2.Rutin Melakukan Aktivitas Fisik

Setiap orang tentunya membutuhkan aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan tetap optimal. Termasuk pengidap diabetes. Olahraga menjadi satu kegiatan yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar gula darah dengan mengubahnya menjadi energi. Kamu bisa memilih untuk melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki, berenang, atau bersepeda. Jadikan kegiatan tersebut sebagai rutinitas harian untuk membantu kamu menghindari kondisi diabetes menjadi lebih buruk.

Pencegahan Diabetes

Lakukan beberapa gaya hidup sehat ini untuk mencegah penyakit diabetes:

1.Mempertahankan berat badan ideal dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.

2.Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah dan sayur.

3.Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis.

4.Berolahraga secara rutin dan banyak melakukan aktivitas fisik.

5.Mengurangi waktu duduk diam terlalu lama, seperti ketika menonton televisi.

6.Menghindari atau berhenti merokok.

Komplikasi Diabetes

Baik diabetes tipe 1 maupun 2 dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan retina mata, kerusakan saraf, penyakit stroke dan jantung koroner, kerusakan ginjal, disfungsi seksual, keguguran, atau bayi lahir mati dari ibu yang mengidap diabetes.

Jika anda mengalami kondisi dan gangguan seperti diatas, jangan sungkan, dan malu untuk mengkonsultasikannya kepada kami. Poliklinik penyakit dalam kami siap melayani anda dengan dokter penyakit dalam yang kompeten dibidangnya. Poliklinik Penyakit dalam kami melayani pasien umum, BPJS, asuransi, dan anggota TNI. Poliklinik Penyakit dalam kami buka setiap hari senin sampai dengan sabtu. Anda dapat melakukan pendaftaran online ataupun offline pada poliklinik Penyakit dalam kami :

Apakah orang dengan gula darah tinggi sudah pasti diabetes?

Kadar gula darah yang tinggi kerap dikaitkan dengan diabetes. Faktanya memang demikian. Diabetes adalah suatu kondisi ketika gula darah tinggi akibat kekurangan insulin, atau insulin tidak lagi bekerja optimal mendistribusikan gula ke dalam sel. Namun, gula darah naik tidak selalu diabetes.

Kapan seseorang dinyatakan kena diabetes?

Seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus apabila : Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah sewaktu > 200gr/dl. Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah puasa > 126 gr/dl. Kadar gula darah 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) lebih dari 200 gr/dl.

Apakah penyakit gula dan diabetes sama?

Diabetes dikenal juga oleh masyarakat sebagai 'penyakit gula' atau 'kencing manis'. Diabetes terbagi menjadi 2 jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Meski memiliki gejala yang sama, ada perbedaan di antara keduanya. Tidak hanya dari penyebab, tapi juga pengobatannya.

Apakah kadar gula yang tinggi bisa normal kembali?

Jawabannya adalah bisa, gula darah dapat kembali normal setelah mengkonsumsi makanan sehat dan melakukan pola hidup yang sehat.