Apakah perbedaan antara budaya politik parokial dan budaya politik partisipan

Apa itu "Budaya Politik" ??? sebelum kita mempelajari apa saja perbedaan antara budaya politik parokial ( Parochial political culture ), budaya politik kaula ( Subyect political cultura ), dan budaya politik partisipan ( Participant political culture ) tentunya kita harus mengetahui apa yang dimaksut "Budaya Politik" itu sendiri kan.. Nah.. untuk itu kita bahas terlebih dahulu apa itu Budaya Politik. Pengertian Budaya Politik secara umum merupakan Suatu pengetahuan, keyakinan, sikap dan perilaku seseorang atau masyarakat terhadap sistem politik yang berlaku di negaranya. Budaya politik Dibedakan Menjadi 3 Yaitu budaya politik parokial ( Parochial political culture ), budaya politik kaula ( Subyect political cultura ), dan budaya politik partisipan ( Participant political culture ). Perbedaan yang mendasar di antara ketiga type budaya politik tersebut sebagai berikut : 1. Budaya Politik Parokial ( Parochial political culture )  - Budaya politik yang berkembang di wilayah dalam lingkup yang sempit dengan tingkat partisipasi masyarakat yang rendah - Masyarakat Cenderung tidak berminat terhadap obyek2 yang luas - Masyarakat tidak memiliki harapan tertentu dari sistem politik yang mereka jalani - Masyarakat masih tradisional dan sederhana. 2. Budaya Politik Kaula ( Subyect political cultura ) - Masyarakat menaruh perhatian secara menyeluruh terhadap budaya politik pada umumnya. - Masyarakat cenderung bersikap tunduk, patuh terhadap segala kebijakan dan keputusan. - Bersikap pasif yang artinya tidak mampu berbuat banyak untuk berpartisipasi - Tidak banyak memberi masukan dan tuntutan kepada pemerintah 3. Budaya Politik Partisipan ( Participant political culture ) - Masyarakat memiliki kesadaran yang sangat tinggi - Masyarakat sangat partisipatif - Masyarakat menyadari akan hak dan tanggung jawabnya

 SBY ( Semoga Berkah Yaa )


Page 2

Apakah perbedaan antara budaya politik parokial dan budaya politik partisipan

Apakah perbedaan antara budaya politik parokial dan budaya politik partisipan
Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

-

KOMPAS.com - Budaya politik berkaitan erat dengan sistem politik yang ada. Budaya politik dapat diartikan sebagai pola tingkah laku, norma, nilai serta adat istiadat yang berhubungan erat dengan kehidupan masyarakat dan pemerintahan.

Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, budaya politik tidak mengacu pada sikap golongan tertentu atau pemerintah, seperti presiden, perdana menteri, atau lainnya.

Budaya politik lebih mengarah pada bagaimana cara seseorang atau sekelompok orang memandang sistem politiknya secara kerseluruhan. 

Secara garis besar, budaya politik dibagi menjadi tiga tipe, yakni budaya politik parokial atau parochial political culture, budaya politik kaula atau subject political culture, dan budaya politik partisipan atau participant political culture.

Ketiga tipe ini memiliki karakteristiknya masing-masing. Budaya politik partisipan berarti masyarakat mengerti betul tentang hak serta tanggung jawabnya sebagai warga negara. Sedangkan pada budaya politik kaula atau subjek, masyarakatnya lebih berfokus pada hasil sistem politik.

Lalu, bagaimana dengan budaya politik parokial?

Baca juga: Budaya Politik: Definisi dan Tipe-Tipenya

Budaya politik parokial

Dalam buku Sistem Politik Indonesia (2013) karya Sahya Anggara, budaya politik parokial merupakan tipe budaya politik yang jangkauannya terbatas pada suatu wilayah yang sempit atau terbatas.

Maka tidak mengherankan jika budaya politik parokial bersifat kedaerahan. Selain itu, anggota masyarakatnya juga cenderung tidak tertarik dengan hal politik yang lebih luas.

Menurut Amiruddin Setiawan dalam jurnal yang berjudul Budaya Politik dalam Komunikasi Politik di Indonesia, tipe budaya politik parokial biasanya terdapat di Afrika atau masyarakat pedalaman di berbagai negara.

Dalam masyarakatnya, tidak ada peran politik secara khusus. Sehingga tingkat partisipasi politiknya sangat rendah, jika dibandingkan dengan tipe budaya politik lainnya.

Tipe budaya politik parokial memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:

  1. Tingkat partisipasi politiknya cenderung rendah. Jika ada masyarakat yang aktif dalam politik, sifatnya minoritas atau jumlahnya hanya beberapa saja.
  2. Masyarakatnya tidak memiliki peran politik yang khusus. Contohnya peran kepala desa bisa merangkap sebagai tokoh agama juga.
  3. Anggota masyarakatnya tidak menaruh minat yang besar pada sistem politik.
  4. Ranah politik biasanya hanya dianggap sebagai bagian dari hal yang bersifat normatif.
  5. Pengetahuan tentang politik biasanya tergolong rendah.
  6. Mudah ditemukan pada masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai tradisional.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Budaya politik merupakan sistem nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Akan tetapi setiap unsur masyarakat berbeda budaya politiknya, seperti antara masyarakat umum dengan para elitnya. 

Kebudayaan Indonesia cenderung membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa. Faktanya memang demikian yang terjadi.

Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berkaitan dengan masalah tujuan. Kehidupan politik merupakan bagian dari kehidupan keseharian kita. 

Demonstrasi, ketiaksukaan, pemilu, kampanye dan lainnya merupakan bagian dari budaya politik di Indonesia. 

Kegiatan politik saat ini juga sudah memasuki dunia keagamaan, kegiatan ekonomi dan sosial serta kehidupan pribadi dan sosial secara luas. 

Dari segi realitas budaya politik yang berkembang di masyarakat, Gabriel Almond mengklasifikasikan budaya politik sebagai berikut:

Apakah perbedaan antara budaya politik parokial dan budaya politik partisipan
Demonstrasi adalah wujud budaya politik partisipan

1. Budaya politk parokial, merupakan tingkat partisipasi politik yang sangat rendah yang disebabkan oleh faktor kognitif atau tingkat pendidikan yang rendah. Budaya politik parokial lebih mengidentifikasikan dirinya pada perasaan lokalitas. 

Tidak terdapat kebanggan terhadap sistem politik tersebut. Masyarakat tidak memiliki perhatian terhadap apa yang terjadi di dalam sistem politik, pengetahuannya sedikit mengenai sistem politik dan jarang membicarakan masalah politik alias apatis.

Budaya politik ini tidak mengindikasikan masyarakatnya memiliki minat atau kemauan dalam berpolitik. Budaya politik ini bisa ditemukan dalam masyarakat suku-suku di negara yang belum maju seperti Afrika, Asia dan Amerika Latin.

2. Budaya politik subjek, merupakan tipe budaya dimana masyarakatnya memiliki pemahaman dan perhatian terhadap sistem politik tapi keterlibatan mereka terwujud dalam cara yang lebih pasif. 

Mereka tetap mengikuti berita politik, tapi tidak bangga terhadap sistem politik negaranya dan perasaan komitmen emosionalnya kecil terhadap negara. Mereka merasa tidak nyaman bila membicarakan masalah politik di sekitarnya.

Demokrasi sulit berkembang dalam masyarakat dengan budaya politik subjek, karena masing-masing warga negaranya tidak aktif. Perasaan berpengaruh terhadap proses politik muncul biila mereka telah melakukan kontak politik dengan pejabat lokal. 

3. Budaya  politk partisipan, merupakan masyarakat yang punya perhatian besar terhadap sistem politik. Mereka punya kebanggaan terhadap sistem politik dan sangat aktif mendiskusikan kondisi politik. 

Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan publik dalam beberapa tingkatan dan memiliki kemauan untuk mengorganisasikan diri dalam kelompok-kelompok protes bila terdapat praktik-praktik pemerintahan yang tidak fair. Salah satu wujud dari partisipasi politik ini adalah demonstrasi.

Gambar: disini

Buatlah peta konsep perumusan Tap MPR!​

Makoto Anekawa dan Yani Anekawa sedang mengajak makan dengan Chantiqa Desvita, berarti Makoto Anekawa berteman kepada Chantiqa apa tidak?jelaskan

bantuin kaa pliss aku kasih 100 poinMembuat makalah yang menjelaskan hubungan Pembukaan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 den … gan :1. Pancasila;2. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945; dan3. Pasal- pasal Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.Sebelum membuat makalah,perhatikan mekanisme pembuatan makalah sebagai berikut.1. jumlah makalah minimal 5 halaman yang terdiri atas judul halaman,materi pembahasan,penutup,dan daftar Pustaka.2. Halaman judul berisi judul makalah,logo sekolah,nama kelompok,mata pelajaran,dan nama sekolah.3. Materi pembahasan terdiri atas bagian umum dan bagian inti.4. Penutup berisi kesimpulan dan sara​

apa yang menjadi tantangan terbesar dalam menerapkan pancasila dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat seperti sekarang ini, dan bag … aimana solusinya​

Contoh tindakan bahasa dalam pkn​

jelaskan mengapa negara indonesia memilih bentuk kesatuan dengan bentuk pemerintah republik ​

Membuat makalah yang menjelaskan hubungan Pembukaan Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dengan :1. Pancasila;2. Proklamasi Keme … rdekaan Republik Indonesia tahun 1945; dan3. Pasal- pasal Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.Sebelum membuat makalah,perhatikan mekanisme pembuatan makalah sebagai berikut.1. jumlah makalah minimal 5 halaman yang terdiri atas judul halaman,materi pembahasan,penutup,dan daftar Pustaka.2. Halaman judul berisi judul makalah,logo sekolah,nama kelompok,mata pelajaran,dan nama sekolah.3. Materi pembahasan terdiri atas bagian umum dan bagian inti.4. Penutup berisi kesimpulan dan saran.​

jelaskan fungsi peraturan pemerintah​

3. Seb utkan 2 (dua) contoh pengamalan sila ketiga Pancasila di sekolah! Jawab:​

1. Berikan pendapat kalian mengenai pokok pikiran pertama, apa yg harus dilakukan sebagai pelajar untuk menerapkan pokok pikiran tersebut. Jawab : === … 2. bagaimana upaya-upaya mewujudkan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 dalam berbagai lingkungan.Jawab :===​