Apakah kurang tidur dapat menyebabkan jerawat?

Nationalgeographic.co.id - Terbiasa begadang tidak hanya mengurangi kinerja otak, tetapi juga dapat menimbulkan jerawat pada wajah. 

Ketika tubuh kita kekurangan waktu tidur, maka tingkat stres akan bertambah. Saat stres, maka tubuh kita akan menghasilkan lebih banyak hormon bernama kortisol.

Baca Juga : Studi: Manusia Memiliki Pengaruh Besar Pada Kematian Hewan di Bumi

Jumlah kortisol yang berlebihan pada akhirnya akan menimbulkan kerusakan struktur dan fungsi kulit. Tidak hanya itu, kelebihan kortisol juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, hingga osteoporosis.

Cara terbaik mengatasinya adalah dengan mendapatkan waktu istirahat yang cukup, yaitu 7-8 jam setiap hari agar optimal.

Namun, bagaimana jika pekerjaan atau aktivitas lainnya menutut kita untuk begadang? Jika begitu, maka yang bisa kita lakukan adalah minum banyak air putih. Selain itu hindari makanan atau minuman manis, dan membiasakan untuk mencuci muka sebelum tidur.

Pola tidur yang berantakan dapat menyebabkan Anda menjadi kurang tidur. Nah, jika sudah demikian, kondisi mental bisa terganggu, hingga tanpa sadar Anda merasa stres dan depresi. Stres yang terjadi karena efek kurang tidur ini mengakibatkan jumlah hormon kortisol meningkat dalam tubuh.

Sementara itu, jumlah hormon kortisol yang terlalu tinggi akan menyebabkan tubuh rentan terhadap peradangan, salah satunya peradangan pada kulit. Jika sudah demikian, risiko Anda mengalami jerawat pada wajah akan semakin besar.

Oleh sebab itu, tak heran jika jerawat merupakan salah satu akibat dari kurang tidur bagi wajah Anda. Selain itu, hormon kortisol juga dapat menyebabkan peningkatan produksi minyak pada wajah. Kondisi tersebut akan memperburuk keadaan jerawat yang sedang tumbuh.

3. Menimbulkan kantung mata yang besar

menghilangkan kantong mata hitam

Sebenarnya, setiap orang memiliki pembuluh darah tipis pada area bawah matanya. Setiap kali Anda mengalami insomnia hingga kurang tidur atau kelelahan, secara alami pembuluh darah tersebut akan melebar dan menghitam. Begitulah terbentuknya kantung mata pada wajah sebagai akibat dari kurang tidur.

Tak hanya itu, sering kali mata Anda akan terlihat seperti sedang bengkak saat kurang tidur. Menurut sebuah penelitian tahun 2016, hal ini terjadi karena adanya retensi cairan pada jaringan lunak di sekitar mata. Meski demikian, hal ini juga bisa terjadi saat Anda mengonsumsi makanan asin atau mengandung garam sebelum tidur.

Ini artinya, semakin sering Anda melewatkan waktu tidur pada malam hari, semakin terlihat pula pembuluh darah yang berada pada area bawah mata. Hal ini menjadi salah satu akibat dari kurang tidur bagi wajah Anda.

4. Membuat kulit wajah menjadi kusam

kulit wajah kusam saat hamil

Akibat kurang tidur bagi kulit wajah adalah membuatnya terlihat kusam. Ya, saat Anda kurang tidur, warna kulit akan terlihat kusam atau tidak cerah. Hal ini terjadi karena saat Anda kurang tidur, sistem kekebalan tubuh akan melemah. Hal ini menyebabkan risiko peradangan kulit meningkat.

Hal tersebut memengaruhi produksi kolagen serta asam hialuronik yang memiliki fungsi untuk mempertahankan kulit menjadi cerah. Artinya, semakin sedikit zat asam hialuronik yang tubuh produksi, kulit akan menjadi terlihat semakin kusam.

Jadwal tidur yang berantakan tersebut dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit akibat begadang seperti obesitas, masalah jantung, dan diabetes.

Tak hanya dampak jangka panjang, pemilik pemilik kulit bermasalah jamak mengalami begitu begadang atau kurang tidur, jerawat bisa bermunculan keesokan harinya.

Baca juga: Pakai Lemon untuk Menghilangkan Jerawat, Bagaimana Baiknya?

Dampak negatif begadang adalah memicu masalah pada kulit. Seperti dilansir On Health, kebiasaan begadang atau kurang tidur adalah satu dari tiga pemicu utama jerawat.

Selain begadang, penyebab jerawat lain adalah stres dan produksi minyak atau keringat berlebihan.

Kebiasaan begadang dan terganggunya ritme sirkadian yang mengontrol jam biologis tubuh dapat mengganggu keseimbangan hormon.

Dampaknya bisa beragam. Termasuk keseimbangan kimia kulit terganggu dan jerawat jadi bermunculan.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Makan Kacang Menyebabkan Jerawat Bermunculan

"Tidur penting untuk semua sistem tubuh dapat berfungsi dengan optimal," jelas dokter kulit Judith Hellman, MD, seperti dilansir Sleep.org.

Menurut Hellman, begadang dan terganggunya pola tidur bisa memicu pelepasan hormon kortisol.

Begitu hormon ini keluar, tubuh bisa mengalami reaksi peradangan, termasuk di kulit.

Peradangan ini bisa menyebabkan jerawat, psoriasis, sampai eksim.

Selain itu, peningkatan kadar hormon stres di dalam tubuh membuat sistem daya tahan tubuh tidak stabil.

Hal itu dapat memperburuk masalah kulit seperti jerawat, psoriasis, dan eksim.

Baca juga: Kiat Memilih Toner yang Tepat untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Cara menghilangkan jerawat

Anda perlu mengupayakan perubahan gaya hidup sebagai cara untuk menghilangkan jerawat.

Melansir Web MD, berikut beberapa kebiasaan yang perlu dilakukan untuk mencegah jerawat terus bermunculan:

Anda yang sedang bergelut dengan masalah jerawat, baiknya mulai memperhatikan pola tidur.

Usahakan untuk tidur tidak terlalu larut malam agar bisa bangun dalam kondisi bugar pada pagi harinya.

Tidur dalam waktu yang cukup setidaknya selama tujuh jam setiap malam.

Baca juga: 7 Bahan Masker Organik untuk Menghilangkan Bekas Jerawat

Cara menghilangkan jerawat yang cukup penting selain menghindari begadang adalah meminimalkan stres.

Stres dapat memicu peningkatan hormon kortisol di dalam tubuh.

Pelepasan hormon kortisol ini membuat kelenjar minyak aktif dan produksinya meningkat. Kondisi ini rentan memicu tumbuhnya jerawat.

  • Bersihkan muka saat keringat dan minyak berlebih

Berolahraga, aktivitas fisik, dan kegiatan yang menguras energi dapat membuat keringat berlebih.

Kondisi ini ideal jadi ladang pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.

Untuk itu, setelah berkeringat usahakan untuk selalu membersihkannya.

Gunakan sabun yang bebas minyak dan nonkomedogenik atau tidak menyumbat pori.

Selain itu, jaga kebersihan area berjerawat dengan rutin mengganti pakaian dan sarung bantal secara berkala.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Membandel Menurut Ahli Dermatologi

Studi membuktikan, makanan dengan indeks glimekik tinggi seperti karbohidrat sederhana dan makanan manis dapat memicu jerawat.

Ada juga riset yang membuktikan susu dan produk olahannya bisa memantik jerawat.

Saat berjerawat, baiknya Anda menghindari dua jenis makanan tersebut.

Demi kesehatan, mulai konsumsi asupan kaya antioksidan seperti buah dan sayur. Untuk protein, pilih yang rendah lemak.

Apakah banyak tidur bisa menghilangkan jerawat?

Faktanya, selama tidur tubuh tetap bekerja untuk memperbarui, menyembuhkan, dan menghilangkan racun dari kulit. Oleh karena itu, tidur yang cukup dan teratur dapat mencegah peradangan dan membatasi kemungkinan munculnya jerawat, lho.

Apa penyebab jerawat muncul terus menerus?

Selain faktor risiko di atas, penyebab utama munculnya jerawat antara lain: Banyaknya kulit mati yang menyumbat pori-pori kelenjar pilosebasea. Produksi minyak jerawat (sebum) yang berlebihan. Pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes.

Kenapa kurang tidur Bikin jerawat?

Ada penelitian yang menyebut bahwa kurang tidur bisa meningkatkan risiko kulit wajah berjerawat. Hal ini berkaitan dengan hormon kortisol yang meningkat saat tubuh kurang mendapat istirahat.

Apa efek begadang buat wajah?

Jika Anda sering begadang, kulit akan kehilangan elastisitas dan kekenyalannya, termasuk area kulit bawah mata. Alhasil, muncul mata panda sebagai akibat kurang tidur bagi wajah. Selain itu, area mata Anda mungkin terlihat seperti membengkak saat kurang tidur.