Apakah istilah untuk penulisan algoritma menggunakan kode yang mirip kode bahasa pemrograman yang sesungguhnya?

Pseudocode : Apa Itu Pseudocode dan Contoh Pseudocode – Untuk banyak orang, belajar pemrograman mungkin akan membuat pusing sebab harus mengenal kode-kode yang rumit. Namun ternyata ada pula kode pemrograman yang mudah untuk dibaca dan dipahami bahkan oleh orang awam sekalipun, yaitu pseudocode.

Kode ini mempunyai fungsi untuk mempermudah penulisan program, membantu pada pemecahan masalah, dan menyingkat waktu coding. Jika Anda sedang mempelajari pemrograman, seperti sangat rugi jika sampai tak mengetahui kode ini.

Pseudocode : Apa Itu Pseudocode, Arti dan Contoh Pseudocode

Penasaran akan kode ini? Untuk lebih jelas dalam memahami apa itu arti hingga tips pembuatannya, ikuti terus pembahasan selengkapnya pada artikel kali ini. Pastikan agar Anda mengikutinya sampai akhir ya!

Apa Itu Pseudocode ? Pseudocode Adalah

Secara harfiah, kode ini memiliki arti “kode semu”. Artinya, pseudocode merupakan suatu cara penulisan program yang informal dan bisa dibuat dengan kaidah yang ditentukan sendiri. Bisa dibilang kode ini adalah urutan logika yang memiliki tujuan untuk bisa dipahami dengan mudah oleh manusia.

Mengingat dalam bahasa pemrograman tak diperbolehkan adanya kesalahan atau keluar dari aturan. Namun dengan kode ini justru sebaliknya, Anda bisa membuat aturan yang ditentukan sendiri oleh Anda.

Kode ini bukan bahasa pemrograman, sehingga tak masalah bahasa yang Anda gunakan dalam menulis. Secara umum, kode ini ditulis dalam bahasa Inggris sebab lebih mudah saat mengubahnya pada bahasa pemrograman. Namun tak menjadi masalah bila Anda menggunakan bahasa Indonesia.

Tak hanya itu, Anda pun tak perlu memikirkan soal titik koma, kurung kurawal, sintaks pada fungsi lainnya. Hal terpenting, Anda harus bisa menjelaskan alur yang dipikirkan dan dilakukan oleh Anda.

Beberapa Fungsi Pseudocode

Lalu apa sebenarnya fungsi kode ini? Kode ini memiliki fungsi sebagai outline dalam membantu programmer untuk memahami logika dan alur dalam pemecahan masalah sebelum nantinya akan diubah menjadi script dengan bahasa pemrograman. Dengan kode ini, otak Anda tak perlu dipenuhi oleh sintaks pengkodean yang rumit.

Bila dijabarkan, fungsi pseudocode antara lain:

  1. Sebagai Media Dokumentasi

Dokumentasi nantinya menjadi acuan agar proses perancangan program sesuai dengan harapan. Dokumentasi adalah aspek penting dalam project, sebab dokumentasi akan dibutuhkan oleh programmer untuk bisa menelusuri logika program, bila kedepannya terjadi bug atau error.

  1. Sebagai Titik Tengah antara Flowchart dan Kode

Untuk pengembang pemula kerap mengalami kesulitan dalam menerjemahkan flowchart atau alur diagram pada kode pemrograman. Dengan adanya kode ini akan menjadi titik tengah yang baik, sebab bisa membuat transisi berjalan efisien dan efektif.

  1. Sebagai Jembatan Komunikasi

Maksud dari kode ini sebagai jembatan adalah seorang programmer bekerja dengan orang-orang dari divisi lainnya, seperti desainer, manajer, mitra bisnis, dan lain-lain. Nah penggunaan kode ini akan memudahkan programmer dalam menjelaskan mekanisme kode, supaya nantinya komunikasi pun lebih efektif.

  1. Mempercepat Proses Penyelesaian

Adanya kode ini tak lain untuk mempercepat proses pembuatan sistem. Tak seperti bagan alur yang mempunyai format tersendiri dan dengan struktur yang relatif sulit untuk langsung dipahami, kode ini justru memakai struktur sederhana dan mudah dibaca. Hal tersebut juga membuatnya lebih mudah dimodifikasi.

Dengan begitu proses konversi pada bahasa pemrograman tak harus menunggu lama, karena alur algoritma telah digambarkan dengan lebih jelas.

Pseudocode Yang Di Gunakan Pada Penulisan Algoritma Berupa

Walau tak mempunyai ketentuan pasti, namun pseudocode tetap mempunyai struktur penulisan. Struktur ini menjadi pedoman agar pembuatan algoritma bisa berjalan dengan baik. Umumnya struktur pada kode ini terdiri dari:

Di bagian ini Anda dapat menulis judul algoritma kode ini untuk menunjukkan algoritma program yang tengah dikerjakan.

Di bagian deklarasi, Anda dapat mengisinya dengan keterangan seperti konstanta atau variabel yang dipakai pada penulisan algoritma.

Bisa dibilang bagian ini adalah inti dari kode ini. Anda dapat menjelaskan proses-proses di bagian ini, seperti proses kondisional (if / else), perulangan (for) hingga operasional (penjumlahan, pengurangan, dan lain-lain).

Notasi Pseudocode

Notasi merupakan semacam kode yang digunakan dalam memudahkan komunikasi. ini nantinya berguna dalam memahami algoritma dan fungsi-fungsi yang ada pada suatu kode pemrograman.

Sebenarnya algoritma dengan pseudocode juga tak mempunyai ketentuan pasti dalam penentuan notasi. Walau demikian, terdapat beberapa notasi yang kerap digunakan, antara lain:

  • INPUT – Notasi ini dimaksudkan dalam memasukkan sesuatu, seperti navigasi button atau klik.
  • OUTPUT – Merupakan keluaran atau hasil dari input dan proses. Output nantinya menampilkan sesuatu.
  • WHILE  adalah Dimana termasuk pada bentuk perulangan.
  • IF – THEN – ELSE – Notasi ini termasuk pada kategori bentuk percabangan.
  • CASE – Bentuk generalisasi IF, THEN dan ELSE.
  • REPEAT – UNTIL – Suatu keputusan atau decision, dimana pada bagian ini dibuat pilihan.

Contoh Pseudocode

Sekalipun tak ada standar pada sintaks kode ini, sebaiknya Anda memahami beberapa tips dasar dalam pembuatannya. Berikut beberapa diantaranya:

Sebaiknya Anda menggunakan teks editor dibandingkan aplikasi untuk mengolah kata seperti Microsoft Word. Mengapa demikian? Sebab teks editor bisa membuat kode ini tampak lebih rapi, ringkas dan runut.

Dengan menulis satu/dua baris untuk menjelaskan tujuan kode, nantinya Anda bisa mencari dengan mudah bila diperlukan. Tak hanya itu, Anda pun dapat menghemat waktu sebab Anda tak perlu menjelaskan lagi tujuan program pada setiap orang yang melihat kode Anda.

  • Menulis Satu Pernyataan per Baris

Masing-masing pernyataan pada pseudocode Anda harus terdiri dari satu tindakan saja untuk komputer. Hal ini bertujuan agar Anda bisa fokus terhadap satu pemecahan masalah.

  • Menggunakan Spasi Antar Blok

Anda dapat menggunakan spasi antar “blok” teks untuk membantu komponen kode agar tetap rapi.

  • Menggunakan Huruf Besar untuk Perintah (Bila Diperlukan)

Untuk perintah kunci seperti bahasa pemrograman aslinya, Anda mungkin perlu menggunakan huruf besar.

  • Menulis dengan Terminologi Sederhana

Anda perlu mengingat bahwa kode ini ditujukan untuk demo pada orang awam. Contohnya, client atau divisi non-teknis. Itulah mengapa kode ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami.

  • Menyimpan Kode dengan Urutan yang Benar

Sekalipun kode sederhana, namun Anda tetap harus menyimpan masing-masing bagian kode sesuai urutan eksekusinya. Sehingga saat Anda ingin menggunakan kode ini lagi, Anda tak keliru dalam menentukan urutannya.

Kode ini hadir untuk menjelaskan masing-masing proses dengan lengkap. Pernyataan kode sebenarnya mendekati pernyataan bahasa sehari-hari. Beberapa programmer justru menulis kode tanpa variabel, namun menjelaskan instruksi program. Contoh, menulis nama hari/bulan, nomor rekenig atau jumlah transaksi.

  • Menggunakan Notasi Standar Pemrograman

Sekalipun tak ada standar dari pseudocode, namun sebaiknya Anda menggunakan notasi standar bahasa pemrograman tertentu. Hal tersebut akan memudahkan programmer lainnya dalam memahami langkah Anda.

Mau Belajar ? Ikuti Kelas Data Science Sekarang

Anda berminat untuk mempelajari Pseudocode ? Anda bisa mengikuti kursus data science disini, Nikmati pelatihan yang akan menjelaskan kepada anda tentang algortima.

Dalam pembelajaran programming, pseudocode adalah istilah yang sudah tidak asing lagi didengar. Apabila diartikan di Bahasa Indonesia, pseudo berarti semu dan code artinya kode. Singkatnya, pseudocode bisa disebut juga sebagai kode semu.

Lantas apa sebenarnya pengertian pseudocode dalam dunia pemrograman dan bagaimana cara membuatnya? Yuk simak pembahasannya di bawah ini!

Apa Itu Pseudocode?

Pengertian pseudocode adalah deskripsi algoritma pemrograman yang ditulis dengan sederhana dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya.

Pseudocode adalah metode awal yang memudahkan programmer dalam menuliskan script kode program sehingga dapat meminimalisir kendala saat proses pengkodean berjalan. Perlu diketahui, tujuan pseudocode adalah untuk lebih mudah dibaca serta dipahami penggunanya. 

Apakah istilah untuk penulisan algoritma menggunakan kode yang mirip kode bahasa pemrograman yang sesungguhnya?

Sebagai catatan, pseudocode berbeda dengan bahasa pemrograman yang memiliki aturan dalam penulisan kode.

Pseudocode cenderung tidak memiliki aturan penulisan yang spesifik atau baku. Aturan ini disebut dengan istilah syntax.

Oleh karena itu, pseudocode tidak bisa digunakan untuk penulisan program di komputer dan hanya bisa membantu proses penulisan algoritmanya saja. Penulisan pseudocode adalah kode yang biasa digunakan saat proses coding seperti Pascal, C++, Basic, dan lainnya. 

Walau terkesan tidak memiliki fungsi signifikan, pseudocode dapat membantu programmer sebagai outline untuk memahami alur dan logika pemecahan masalah sebelum diubah menjadi script bahasa pemrograman.

Pseudocode adalah salah satu cara untuk memudahkan pemahaman algoritma suatu sistem sehingga tingkat kerumitan program dapat terlihat.

Dengan kata lain, penggunaan pseudocode adalah untuk mempercepat dalam membuat sistem program. Artinya, apa itu pseudocode lebih mudah dipahami dan mudah untuk dimodifikasi. 

Apakah istilah untuk penulisan algoritma menggunakan kode yang mirip kode bahasa pemrograman yang sesungguhnya?

Ciri-ciri Pseudocode

Agar kamu lebih memahami apa itu pseudeocode, maka ada baiknya untuk memahami ciri-cirinya terlebih dahulu. Adapun ciri-ciri pseudocode adalah sebagai berikut.

  • Menggunakan pola bahasa Inggris yang tidak rumit
  • Tidak memiliki standar aturan baku dan spesifik dalam penulisannya sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan
  • Menggunakan simbol atau sintaks dari suatu program, seperti ←, <, >, <=, >=, dan sebagainya
  • Notasi pseudocode bisa digunakan untuk bahasa pemrograman
  • Ditulis dalam urutan suatu kejadian atau permasalahan dan bukan menggunakan diagram
  • Berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan sebuah masalah namun bentuk masalahnya tidak sama dengan algoritma
  • Sering digunakan para pengguna untuk menuliskan suatu algoritma dari suatu permasalahan

Cara Membuat Pseudocode

Mengetahui pengertian dan ciri-cirinya, akan kurang lengkap jika tidak mempelajari mengenai cara membuat pseudocode. Format penulisan pseudocode umumnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

1. Bagian Judul

Sesuai dengan namanya, pada bagian ini akan digunakan untuk menunjukkan judul dari kode algoritma yang akan atau sedang dikerjakan oleh programmer.

Umumnya format penulisan judul pseudocode adalah diawali dengan kata “PROGRAM” dan diikuti oleh nama algoritmanya.

Nama algoritma yang sering digunakan hanya terdiri dari 1 atau lebih dari 1 kata. Oleh karena itu, kamu bisa mengganti spasi dengan simbol underscore (_) atau menghilangkan spasi.

Contohnya seperti PROGRAM Pengurutan, PROGRAM Pencarian_Teks, PROGRAM Hitung Sisi Miring, dan sebagainya. 

2. Bagian Deklarasi

Bagian ini berisikan keterangan seperti variabel atau konstanta yang dipakai dalam penulisan algoritma.

Dalam aplikasi komputer, ada beberapa jenis variabel seperti variabel jenis bilangan bulat, variabel bilangan pecahan, variabel berjenis teks, variabel berjenis tanggal, dan sebagainya.

Untuk penulisan format bagian deklarasi sendiri terdiri dari jenis variabel yang diikuti dengan nama variabel. Contohnya seperti var number: integer, float c, dan sebagainya.

Baca juga: Bahasa Pemrograman Python : Pengertian, Contoh, dan Kegunaan

3. Bagian Isi

Cara membuat pseudocode selanjutnya berisikan algoritma dengan perintah atau langkah dari algoritma. Bisa dikatakan bahwa bagian ini adalah inti dari pseudocode.

Ada banyak perintah yang bisa dituliskan pada bagian ini dengan sifat runtutan, kondisional, perulangan atau kombinasi ketiganya seperti seperti proses kondisional (if/else), perulangan (for), atau operasional (penjumlahan, pengurangan, dan sebagainya).

Contohnya yaitu seperti read(a, b), c = sqrt(a*a + b*b), write(“Sisi miring: “, c) dan sebagainya.

Contoh Pseudocode

Setelah memahami apa itu pseudocode hingga cara penulisannya, berarti setidaknya sekarang kamu sudah memiliki gambaran umum tentangnya.

Berikut ini adalah beberapa contoh pseudocode dengan algoritma sederhana yang bisa kamu coba. Check it out!

1. Contoh Pseudocode Mencari Luas Persegi Panjang

begin

    numeric panjang,lebar,luas

    display “panjang persegi panjang : “

    accept panjang

    display “lebar persegi panjang : “

    accept lebar

    luas=panjang*lebar

    display “luas persegi panjang : ” luas

end

2. Contoh Pseudocode Penjumlahan Tiga Nomor

begin

    numeric nNum1,nNum2,nNum3,nSum

    display “Masukkan angka pertama : “

    accept nNum1

    display “Masukkan angka kedua : “

    accept nNum2

    display “Masukkan angka ketiga : “

    accept nNum3

    nSum=nNum1+nNum2+nNum3

    display “Jumlah : ” nSum

end

3. Contoh Pseudocode Mencari Luas Lingkaran

begin

    numeric nRad, nAre

    display “ENTER THE RADIUS OF CIRCLE : “

    accept nRad

    nArea = nRad*nRad*22/7

    display “AREA OF CIRCLE : ” nArea

end

4. Contoh Pseudocode untuk Mencari Angka Terbesar di Antara Dua Angka

BEGIN

  NUMERIC nNum1,nNum2

  DISPLAY “ENTER THE FIRST NUMBER : “

  INPUT nNum1

  DISPLAY “ENTER THE SECOND NUMBER : “

  INPUT nNum2

  IF nNum1 > nNum2

    DISPLAY nNum1 + ” is larger than “+ nNum2

  ELSE

   DISPLAY nNum2 + ” is larger than ” + nNum1

END

5. Contoh Pseudocode dengan Notasi “IF“

BEGIN

NUMBER a, b, c, d, x1, x2

INPUT a,b,c

d = b^2-4ac

IF (d >= 0) THEN

      x1 = (-b+√d)/2a yada x1 = (-b+d^(1/2)/2a

      x2 = (-b-√d)/2a yada x2 = (-b-d^(1/2)/2a

      OUTPUT “ROOT 1:”+x1

      OUTPUT “ROOT 2:”+x2

ELSE IF (d == 0) THEN

      x1=x2= -b/2a

      OUTPUT “ROOT 1:”+x1

      OUTPUT “ROOT 2:”+x2

ELSE

    OUTPUT “There is no real root”

ENDIF

END

Baca juga: Paling Populer! Ini 5 Bahasa Pemrograman Terbaik Saat ini

6. Contoh Pseudocode untuk Menampilkan Nama Bulan Sesuai Urutan 

begin

    numeric nCode

    display “ENTER THE MONTH CODE : “

    accept nCode

    switch(nCode)

    begin

        case 1 : display “JANUARY”

            break;

        case 2 : display “FEBRUARY”

            break;

        case 3 : display “MARCH”

            break;

        case 4 : display “APRIL”

            break;

        case 5 : display “MAY”

            break;

        case 6 : display “JUNE”

            break;

        case 7 : display “JULY”

            break;

        case 8 : display “AUGUST”

            break;

        case 9 : display “SEPTEMBER”

            break;

        case 10 : display “OCTOBER”

            break;

        case 11 : display “NOVEMBER”

            break;

        case 12 : display “DECEMBER”

            break;

        default : display “OUT OF RANGE”

            break;

        end

end

Nah, demikian informasi mengenai pengertian pseudocode dan bagaimana cara membuatnya. Tidak begitu sulit dimengerti bukan? Untuk informasi menarik lainnya seputar pemrograman, yuk kunjungi blog Jagoan Hosting!