Apabila ada teman yang mengajak berbuat jahat harus berani

Apabila ada teman yang mengajak berbuat jahat harus berani

ILUSTRASI tolong menolong.* /PEXELS

PIKIRAN RAKYAT- Berbuat baik kepada seseorang itu hukumnya wajib. Terlebih kepada sesama muslim haruslah berbuat dan menyebarkan kebaikan.

Karena ketika kita berbuat baik kepada sesorang maka kebaikan itu akan berbalik kepada kita sendiri.

"Sahabat fokuslah untuk berpikir baik, berkata baik dan berhati baik," seperti yang dikatakan Aa Gym lewat akun Instagram pribadinya @aagym.

Baca Juga: Meski Diblokir Besar-besaran di Amerika Serikat, Huawei Malah Sibuk Beri Diskon

"Allah mencintai hambanya yang berbuat baik dan pasti sempurna balasannya," dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Instagram @aagym.

Oleh karena itu berbuat baiklah kepada semua orang meskipun orang itu pernah berbuat jahat kepada kalian.

إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا

Artinya : "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai," Qs. Al-Isra : 7.

Baca Juga: Keluarga Mahasiswa Asal Bekasi di Wuhan Khawatir, Kontak Terakhir Sebut Sudah Ada di Bandara


Page 2

Apabila ada teman yang mengajak berbuat jahat harus berani

ILUSTRASI tolong menolong.* /PEXELS

Fimela.com, Jakarta Pernahkah merasa tidak enak hati menolak ajakan teman padahal sedang ada urusan atau tak ingin keluar? Mungkin hal ini sering dialami orang. Namun tahukah, bahwa ternyata menolak ajakan teman itu juga perlu, apalagi jika itu membuatmu tak nyaman.

Dilansir dari Mindbodygreen, ketika kita memaksakan diri mengatakan 'iya' atau menyetujui semua ajakan, hal ini sebenarnya justru bisa merusak pertemanan. Bersikap jujur dan terbuka akan lebih dihargai dan membuatmu tidak berpikiran buruk tentang teman karena tidak menghargai kepentinganmu.

Advertisement

Tentu saja, bagi beberapa orang, akan sangat sulit menolak berkata 'tidak'. Tapi ketahui bahwa itu adalah cara dirimu peduli dengan diri sendiri, dan alih-alih memenuhi kebutuhan orang lain, dirimu memenuhi kebutuhan diri sendiri. Lebih penting lagi, bukan berarti menolak ajakan teman, maka harus mengorbankan hubungan baik pertemanan.

Ini caranya agar tetap bisa menjaga pertemanan selagi menjaga kepentingan diri sendiri.

1. Komunikasikan batasannya

Ungkapkan dengan jujur dengan teman-temanmu seperti apa batasan yang membuatmu nyaman. Mengapa tak bisa melakukan ini itu dan kapan waktu yang membuatmu nyaman. Dengan begini, teman-temanmu akan mengetahui kapan bisa mengajakmu dan kapan tidak.

2. Jangan selalu berkata tidak

Ketika terus-terusan ditolak, orang pasti akan jera dan menganggapmu tak asik dijadikan teman. Tentu untuk sesekali waktu, mengikuti ajakan teman tak jadi masalah, selama dalam batas toleransi yang bisa ditanggung.

3. Jangan minta maaf, katakan terima kasih

Ketika menyatakan alasannya, jangan katakan maaf, karena dirimu tidak dalam posisi salah. Katakan terima kasih sudah mau mengajak, dan katakan dirimu sudah memiliki kegiatan lain. Katakan untuk mengajakmu di hari tertentu, agar tidak perlu menolak ajakan mereka lagi.

Terkadang, menjalin hubungan perteman juga diperlukan teknik agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain. Stand for your own needs while still respect them, ladies.

TERKAIT: 5 Cara Menghindari Drama Saat akan Resign dari Kantor

Apabila ada teman yang mengajak berbuat jahat harus berani

Ilustrasi gosip/pertemanan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kamu pasti pernah merasa ada teman yang bersikap jahat kepadamu. Entah niatnya hanya bercanda atau memang sengaja menyakiti hatimu, sebaiknya buang jauh-jauh keinginan untuk membalas dendam. Suka atau tidak, kita mesti paham, tidak semua sikap orang akan memuaskan hati. Pasti ada saja yang kurang menyenangkan dan itu bagian dari kehidupan.

Baca juga:
3 Ciri Teman yang Munafik, Segera Jauhi
Tak Perlu Ragu Menikah dengan Teman, Kenali Tanda-tanda Berikut

Jika ada teman yang berbuat buruk kepadamu, bukan berarti kamu juga harus bersikap begitu terhadapnya. Kalau kamu membalas, lantas apa bedanya kamu dengan dia. Sebaiknya kita tetap berusaha bersikap baik karena ada manfaatnya. Berikut ini manfaat yang bisa kamu nikmati jika konsisten berbuat baik kepada orang lain.

1. Menjadi pribadi positif
Saat ada seseorang yang mengatakan hal-hal buruk tentang kita, jangan pernah membalasnya dengan sesuatu yang tak baik. Jadikan perkataan dan perbuatan yang menyakiti itu sebagai pemacu diri menjadi pribadi yang lebih positif. Pastinya kamu tahu seperti apa orang yang memiliki kepribadian positif dan negatif. Jangan sampai tertular yang buruk, ya.

2. Mengasah kemampuan emosional
Tak semua orang pandai menguasai emosinya. Ada yang langsung meledak-ledak ketika marah, ada yang diam tapi langsung menangis, ada pula yang bersikap tenang dan mungkin tersenyum meski menghadapi situasi yang pahit.

Secara tidak langsung, orang yang berbuat jahat itu membantu kita mengasah kemampuan mengelola emosi. Tetap tenang dan berpikir jernih, itulah kunci kemenanganmu.

3. Benci merugikan
Ketika membenci seseorang, hilanglah seorang teman dalam hidup kita. Jadi, tak perlu membalas kebencian seseorang dengan kebencian atau tindakan negatif lain. Kalau terus-menerus memikirkan kebencian orang lain terhadap kita, kita akan terbawa suasana negatif yang tak baik untuk pikiran dan merugikan kesehatan.

Biarkan dia menjelek-jelekkanmu. Tapi semua itu tentu sia-sia jika kamu tetap berbuat baik dan orang lain akan menilai siapa yang benar.

TEEN

Islam mengajarkan adab menghadapi pelaku maksiat

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Islam mengajarkan adab menghadapi pelaku maksiat . Amalan terhindari dari perbuatan maksiat. Ilustrasi

Rep: Rossi Handayani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Dalam kehidupan orang-orang yang beriman, pasti akan menemui sebagian orang yang hidup dalam kemaksiatan. Namun seperti apa sikap yang harus dilakukan?

Baca Juga

Dikutip dari laman Saaid pada Sabtu (27/2), yang diambil dari buku karya Imam Masjid Nabawi, Abdul Muhsin Bin Muhammad Al Qasim berjudul Langkah Pasti Menuju Bahagia, orang beriman hendaknya tetap berada dalam jalan ketaatan. Allah SWT berfirman:

اِنَّ الَّذِيۡنَ اتَّخَذُوا الۡعِجۡلَ سَيَنَالُهُمۡ غَضَبٌ مِّنۡ رَّبِّهِمۡ وَذِلَّـةٌ فِى الۡحَيٰوةِ الدُّنۡيَا‌ ؕ وَكَذٰلِكَ نَجۡزِىۡ الۡمُفۡتَرِيۡنَ "Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan (patung) anak sapi (sebagai sembahannya), kelak akan menerima kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kebohongan. (QS Al-A'raf: 152).

Sementara itu, dalam sebuah hadits disebutkan, جُعِلَ الذِّلَّةُ وَالصَّغَارُ عَلَى مَنْ خَالَفَ أَمْرِي "Dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa yang menyelisihi perkaraku." (HR Bukhari). Allah SWT menyebutkan, orang yang taat mereka lebih dihargai dan dihormati:

وَلِلّٰهِ الۡعِزَّةُ وَلِرَسُوۡلِهٖ وَلِلۡمُؤۡمِنِيۡنَ “Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin.” (QS Al-Munafiqun: 8). 

Maka jika Anda orang yang beriman, janganlah memusuhi orang yang tidak taat kepada Allah SWT. Nasihati mereka dengan penuh kebijaksanaan dan kelemahlembutan. Selain itu juga tetap berdoa agar mereka mendapatkan hidayah dari-Nya.

Sumber: saaid

Apabila ada teman yang mengajak berbuat jahat harus berani

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...