Apa yang harus kita ucapkan ketika menghadapi sakaratul maut agar bisa mendapatkan tiket masuk surga Nya Allah SWT?

IHRAM.CO.ID, Ketika ada seorang Muslim yang sedang menghadapi sakaratul maut maka ada kesunahan bagi Muslim lainnya untuk membimbing mengucapkan kalimat tahlil yaitu lafadz :

لَااِلَهَ اِلَّا اللَّهُ

(Tiada tuhan selain Allah)

Ini merupakan sunah yang diajarkan Rasulullah agar mengantarkan orang yang meninggal mencapai khusnul khotimah. Dalam sejumlah riwayat dijelaskan pada saat sakaratul maut maka setan datang dan membuat tipu daya sehingga orang yang akan meninggal melupakan Allah. Setan membujuk dan merayu orang yang meninggal untuk mengakui bahwa setan adalah penolongnya.

Oleh karena itu sunah untuk membimbing orang yang akan meninggal mengucapkan tahlil. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab at Targib wat Tarhib.

كَانَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :يَأْمُرُبِتَلْقِيْنَ الْمُخْتَضَرِلَااِلَهَ اِلَّا اللَّهُ وَيَقُوْلُ زَوِّدُزْامَوْتَاكُمْ لَا اِلَهُ اِلَّا اللَّهُ فَاِنَّ مَنْ كَانَ اَخِرُكَلَا مِهِ لَا اِلَهَ اِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ.

Rasulullah Saw memerintahkan untuk menuntun orang yang akan meninggal dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah. Dan bersabda nabi, bekalilah oleh kalian semua kepada orang-orang yang akan meninggal dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah. Karena sesungguhnya manusia yang akhir ucapannya mengucap Laa Ilaaha Illallah maka ia pasti masuk surga.

Setiap orang dianjurkan untuk memperbanyak mengingat mati dan menyiapkan diri untuk menyambutnya dengan bertobat dan istiqamah dalam beribadah kepada Allah subhanahu wata‘ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

أَكْثِرُوا مِنْ ذِكْرِ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ

 

Artinya: “Perbanyaklah oleh kalian mengingat pemutus kenikmatan (kematian).” (HR. Ibnu Hiban)

 

Kematian adalah sebuah keniscayaan. Ia bisa menemui siapa saja baik tua maupun muda tanpa bisa dimajukan atau dijadwal mundur. Orang yang masih muda ataupun mereka yang sudah tua, yang masih dalam keadaan sehat maupun yang sedang mengalami sakit, semuanya bisa saja menemui kematiannya tanpa dapat diduga-duga. Kematian tidak lebih dekat kepada orang tua dari pada anak muda, pun tidak lebih dekat kepada orang yang sakit dari pada orang yang sehat. 

 

Berapa banyak kematian menghampiri seorang anak muda ketika ia sedang tenggelam di dalam mimpi-mimpinya. Dan berapa banyak pula orang tua yang sudah begitu renta justru masih panjang masa hidupnya padahal setiap harinya ia selalu berjaga-jaga jikalau datang ajalnya. 

 

Orang yang dalam keadaan sakit anjuran untuk mengingat kematian dan menyiapkan diri untuknya menjadi lebih kuat baginya. Sedangkan bagi keluarga atau orang yang berada di sekeliling orang yang telah terlihat adanya tanda-tanda datangnya ajal ada beberapa hal yang mesti dilakukan.

 

Dr. Musthafa Al-Khin dalam kitabnya Al-Fiqhul Manhajî menyebutkan ada 4 (empat) hal yang semestinya dilakukan seseorang terhadap anggota keluarga yang sedang mengalami naza’ atau sakaratul maut. Keempat hal itu adalah:

 

Pertama, menidurmiringkan orang tersebut ke sisi badan sebelah kanan untuk menghadapkan wajahnya ke arah kiblat. Bila hal ini dirasa susah maka menelentangkannya dengan posisi kepala sedikit diangkat sehingga wajahnya menghadap ke kiblat. Demikian pula kedua ujung kakinya juga disunahkan untuk dihadapkan ke arah kiblat.

 

Kedua, disunahkan mengajari (men-talqin) orang yang sedang sekarat kalimat syahadat yakni lâ ilâha illallâh dengan cara yang halus dan tidak memaksanya untuk ikut menirukan ucapan syahadat tersebut. Cukuplah mentalqin dengan mengulang-ulang memperdengarkan kalimat lâ ilâha illallâh di telinganya tanpa menyuruh untuk mengucapkannya.

 

Bedasarkan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Muslim

 

لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

 

Artinya: “Ajarilah orang yang mau meninggal di antara kalian dengan kalimat lâ ilâha illallâh.”

 

Ketiga, disunahkan membacakan surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat. Berdasarkan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban:

 

اقرؤوا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس

 

Artinya: “Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat di antara kalian.”

 

Keempat, orang yang sedang mengalami sakit dan merasakan sudah adanya tanda-tanda kematian ia dianjurkan untuk berbaik sangka (husnu dhan) kepada Allah. Dalam keadaan seperti ini yang terbaik ia lakukan adalah membuang jauh-jauh bayangan dosa dan kemaksiatan yang telah ia perbuat. Sebaliknya ia dianjurkan untuk membayangkan bahwa Allah akan menerimanya dan mengampuni semua dosa-dosanya.

 

Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim  Allah berfirman:

 

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

 

Artinya: “Aku bersama prasangka hamba-Ku kepadaku.”

 

Para ulama mengajarkan ketika seseorang dalam keadaan sehat maka rasa takutnya terhadap siksa Allah (khauf) dan harapannya terhadap rahmat Allah (rajâ) mesti seimbang ada di dalam dirinya. Ada yang mengatakan rasa takutnya harus lebih banyak dari pada harapannya. Namun ketika seseorang dalam keadaan sakit dan telah dekat kematiannya maka harapan pada rahmat Allah mesti harus lebih besar dari rasa takutnya atau bahkan hanya ada harapan saja di dalam dirinya kepada rahmat Allah. Ia mesti yakin bahwa Allah akan mengampuninya dan melimpahkan kasih sayang kepadanya. Wallâhu a’lam. (Yazid Muttaqin)

Jakarta, IDN Times - Sakaratul maut merupakan proses menghadapi kematian, atau saat ruh berpisah dari jasadnya. Sudah bukan rahasia lagi sakaratul maut ialah peristiwa yang menyeramkan, dengan rasa sakit luar biasa hingga manusia berharap bisa menghindarinya.

Dikutip dari jabar.kemenag.go.id, Ibnu Abi Ad-Dunya rahimahullah meriwayatkan dari Syaddad bin Aus Radhiyallahu ‘anhu, yaitu: “Kematian adalah kengerian yang paling dahsyat di dunia dan akhirat bagi orang yang beriman. Kematian lebih menyakitkan dari goresan gergaji, sayatan gunting, panasnya air mendidih di bejana. Seandainya ada mayat yang dibangkitkan dan menceritakan kepada penduduk dunia tentang sakitnya kematian, niscaya penghuni dunia tidak akan nyaman dengan hidupnya dan tidak nyenyak dalam tidurnya”

Sayangnya, tidak ada manusia bisa luput dari sakaratul maut. Meski demikian, sakaratul maut yang dialami seluruh umat manusia akan berbeda-beda. Oleh karena itu, manusia semasa hidupnya dianjurkan bertakwa kepada Allah SWT.

Mempersiapkan diri menghadapi sakaratul maut dapat dilakukan dengan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT. Selain itu, ada pula doa-doa yang bisa diamalkan guna menghadapi sakaratul maut. Dilansir dari jatim.kemenag.go.id, berikut doa-doa untuk menghadapi sakaratul maut:

Baca Juga: Doa untuk Kedua Orang Tua Agar Diberikan Keberkahan Dalam Hidup

Apa yang harus kita ucapkan ketika menghadapi sakaratul maut agar bisa mendapatkan tiket masuk surga Nya Allah SWT?
Ilustrasi berdoa (IDN Times/Prayugo Utomo)

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

“Allahumma inna nasaluka salamatan fi ad-dini wa afiyatan fil-jasadi wa ziyadatan fil-ilmi wa barakatan fi ar-rizqi wa taubatan qablal-mauti wa rahmatan indal-mauti wa maghfiratan ba’dal-mauti. Allahumma hawwin alaina fii sakaratil-mauti wannajata minannari wal-afwa indal-hisabi”.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu keselamatan di dalam beragama, dan kesehatan pada jasad (tubuh dan jiwa), dan limpahan ilmu, keberkahan dalam rizki, taubat sebelum kematian menyapa (datang), rahmat saat kematian tiba, dan ampunan setelah kematian itu terjadi.”

Membaca doa mohon kebaikan dunia akhirat dapat dilakukan kapan saja, namun di antaranya ada waktu-waktu yang lebih mustajab seperti sepertiga malam, antara azan dan iqamah, serta pada sore  hari Jum'at.

Doa mohon kebaikan dunia dan akhirat adalah cara manusia untuk memohon berkah Allah SWT atas nikmat dunia, serta mengharap rida Allah SWT, agar mendapat berkah berupa surga dan aman dari siksa kubur.

Apa yang harus kita ucapkan ketika menghadapi sakaratul maut agar bisa mendapatkan tiket masuk surga Nya Allah SWT?
Ilustrasi perempuan berdoa (IDN Times/Fikriyah Nurshafa)

اللَّهُمَّ اجْعَلْ خَيْرَ عُمْرِي آخِرَهُ ، وَخَيْرَ عَمَلِي خَوَاتِمَهُ ، وَخَيْرَ أَيَّامِي يَوْمَ أَلْقَاكَ

"Allahummaj'al khayra 'umri akhirahu, wakhaira 'amali khawatimahu, wa khaira ayyami yauma al-qaka"

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah sebaik-baiknya umurku hingga ajal (menjemput) diriku, dan jadikanlah sebaik-baiknya perbuatanku hingga kesudahannya, dan sebaik-baiknya masaku hingga berjumpa dengan-Mu.”

Salah satu doa yang dapat diamalkan untuk menghadapi kematian dan sakaratul maut adalah doa memohon agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Doa ini dapat dibaca setiap kali selesai melaksanakan salat wajib lima waktu.

Apa yang harus kita ucapkan ketika menghadapi sakaratul maut agar bisa mendapatkan tiket masuk surga Nya Allah SWT?
Ilustrasi (Pexels.com/Ali Arapoglu)

اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ⁣

"Allahumma Hawwin 'Alaina Fii Sakarootil-Maut"

Artinya: "Ya Allah, mudahkanlah bagi kami di dalam menempuh sakratul maut." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Doa memohon agar dimudahkan dalam menjalani sakaratul maut dapat diamalkan setiap hari, sesuai menjalankan ibadah salat wajib. Doa ini berguna untuk memohon kepada Allah SWT agar mendapat berkah dan rahmat, serta dimudahkan dalam sakaratul maut tanpa merasakan sakit.

Apa yang harus kita ucapkan ketika menghadapi sakaratul maut agar bisa mendapatkan tiket masuk surga Nya Allah SWT?
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Dalam HR. Imam Muslim, disampaikan sabda Rasulullah SAW yang menganjurkan secara sunah bagi umat Muslim mengajari atau mentalqin orang yang sedang sakaratul maut, dengan kalimat syahadat, yakni lâ ilâha illallâh dengan cara yang halus dan tidak memaksa.

Sebagaimana dalam sabda Nabi berikut:

اقرؤوا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس

Artinya: “Ajarilah orang yang mau meninggal di antara kalian dengan kalimat lâ ilâha illallâh.”  

Baca Juga: 5 Keutamaan Salat Tahajud, Hati Tenang Hingga Terkabulnya Doa-doa

Baca Artikel Selengkapnya