Apa yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik dalam cerita fantasi?

Cerita fantasi adalah sebuah cerita atau kisah berupa karangan dengan alur yang normal, namun sifatnya imajinatif. Materi Bahasa Indonesia kelas 7 bab 2 memahami dan mencipta cerita fantasi, pelajarancg.blogspot.com - Di dalam cerita imajinasi terdapat unsur-unsur pembangunnya. Unsur pembangun cerita yang berasal dari dalam disebut unsur intrinsik sedangkan unsur dari luar disebut unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik yakni unsur dari luar cerita meliputi agama, budaya, adat istiadat yang ada di daerah itu, dan sebagainya.

Apa yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik dalam cerita fantasi?

PELAJARANCG BAHASA INDONESIA KELAS 7 BAB 2 MEMAHAMI DAN MENCIPTA CERITA FANTASI TENTANG UNSUR PEMBANGUN CERITA FANTASI

Di dalam cerita fantasi terdapat unsur-unsur pembangunnya. Unsur pembangun cerita yang berasal dari dalam disebut unsur intrinsik sedangkan unsur dari luar disebut unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik yakni unsur dari luar cerita meliputi agama, budaya, adat istiadat yang ada di daerah itu, dan sebagainya, sedangkan unsur intrinsik meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang dan amanat.

Tema

Tema adalah ide dasar cerita. Tema ditentukan terlebih dahulu oleh pengarang sebelum cerita ditulis.

Tokoh dan penokohan

Tokoh adalah peran yang ada dalam cerita, sedangkan penokohan adalah perwatakan dari tokoh. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter sendiri. Watak tokoh bisa diketahui dari pernyataan langsung pengarang, dari dialog antar tokoh, atau kesimpulan pembaca setelah membaca cerita.

Latar

Latar terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana.

Alur

Alur merupakan rangkaian peristiwa dalam cerita yang menyatakan hubungan sebab akibat.

Sudut pandang

Sudut pandang merupakan gaya penceritaan pengarang dalam menyampaikan ceritanya. Sudut pandang yang digunakan oleh pengarang bisa sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga. Sudut pandang orang pertama ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama seperti aku, saya, beta, dan sebagainya. Sedangkan sudut pandang orang ketiga yaitu pengarang menggunakan kata ganti orang ketiga seperti dia, ia, mereka, dan menyebut nama tokoh.

Amanat

Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita yang ditulis.

KESIMPULAN

Materi Bahasa Indonesia kelas 7 bab 2 memahami dan mencipta cerita fantasi, dari tulisan pelajarancg.blogspot.com dapat disimpulkan bahwa Cerita fantasi adalah sebuah cerita atau kisah berupa karangan dengan alur yang normal, namun sifatnya imajinatif. Di dalam cerita imajinasi terdapat unsur-unsur pembangunnya. Unsur pembangun cerita yang berasal dari dalam disebut unsur intrinsik sedangkan unsur dari luar disebut unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik yakni unsur dari luar cerita meliputi agama, budaya, adat istiadat yang ada di daerah itu, dan sebagainya.

Sahabat pendidikan sekalian, setelah sebalumnya kita telah membahas mengenai Teks Deskripsi maka kali ini kita akan membahas tentang Pengertian Cerita Pantasi, Unsur, Jenis, Ciri dan Struktur Serta Langkah Penyusunanya yang diharapkan dapat membari manfaat untuk anda sekalian. Untuk jelasnya mari kita sama-sama menyimak ulasan dibawah ini!

Apa yang dimaksud dengan unsur ekstrinsik dalam cerita fantasi?
Cerita Pantasi
A. Unsur - Unsur Cerita Fantasi


Cerita fantasi merupakan jenis dari teks narasi yang dapat mengembangkan kreativitas dimana fantasi sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu fantasi aktif dan pasif. Fantasi aktif adalah  fantasi yang dikendalikan oleh pikiran dan kemauaan sedangkan fantasi pasif ialah fantasi yang tidak dikendalikan, sehingga seolah-olah orang hanya pasif sebagai wadah berbagai tanggapan.

Cerita fantasi adalah teks yang menceritakan suatu rangkaiaan kejadian sesuai dengan urutan waktu, dimana cerita berkembang mulai dari tahapan pengenalan ( apa, siapa, dan di mana suatu kejadian terjadi), timbulnya pertentangan, dan penyelesaian atau akhir dari cerita.

1. Unsur Intrinsik cerita fantasi

Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi 6 bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra itu sendiri. 

  • Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita.
  • Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling berkaitan satu sama lain.
  • Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.
  • Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.
  • Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.
  • Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita didalam cerita dan penokohan. 

2. Ciri-Ciri Cerita Fantasi 

Ciri-ciri cerita fantasi dibagi menjadi enam bagian yaitu :

  • Tema yang dibangun didalam cerita fantasi adalah magis,misterius, supranatural dan gaib yang tidak ditemukan didunia nyata, seperti pada kisah atau cerita didalam film Harry Potter yang mengisahkan tentang dunia sihir dan kehidupan di sekolah yang mengajarkan tentang ilmu sihir.
  • Memiliki ide cerita khas dalam kisahnya yang sesuai dengan daya khayalan penulisnya. tidak dibatasi oleh realita atau kehidupan yang nyata. Sebagai contoh, sekelompok remaja atau anak yang sedang berwisata namun meraka terdampar di dalam dimensi lain kehidupan.
  • Menggunakan lintas ruang dan waktu sebagai latar di dalam peristiwa yang dialami oleh tokoh atau pemerannya, yaitu latar yang berbentuk kehidupan sehari-hari atau nyata dan yang tidak berbentuk kehidupan sehari-hari atau tidak nyata. Rangakaian pada peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagia latar yang menembus dimensi ruang dan waktu. Sebagai contoh, Tokoh utama didalam suatu kisah yang dapat mengalami kejadian atau peristiwa pada beberapa latar seperti zaman sekarang dan zaman dahulu sebelum ia lahir.
  • Pemeran atau tokohnya memiliki keunikan (kesaktian) yang biasanya diberi watak dan ciri yang tidak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, dan juga memiliki kesaktian tertentu. Selain dari itu, tokoh tersebut juga mengalami peristiwa misterius serta kejadian diberbagai latar ruang waktu, maksudnya bahwa tokoh dapat berada pada latar waktu dan tempat yang berbeda masa atau zaman, baik pada waktu dizaman dahulu ataupun waktu dimasa yang akan datang/futuristik.
  • Cerita fantasi memiliki sifat yang fiktif (tidak nyata) yang bisa diilhami oleh latar nyata berupa objek nyata didalam kehidupan, namun diberi unsur fantasi. Sebagai contoh, latar dan objek cerita karangan Djokolelono diilhami oleh hasil observasinya terhadap Desa Wlingi serta kehidupan zaman belanda.
  • Penggunaan bahasa didalam ceria fantasi menggunakan sinonim dengan emosi yagn sangat kuat, variatif, ekspresif, serta memuat ragam percakapan yang bersifat tidak formal. 

Aspek-aspek yang mendasari perbedaan cerita fantasi adalah sebagai berikut. 

1. Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata, cerita fantasi dibagi menjadi 2 yaitu fantasi secara total dan fantasi sebagian (irisan).

  • Fantasi total, didalamnya semua objek yang terdapat pada ceritanya tidak dapat dijumpai di kehidupan nyata, seperti pada cerita fantasi " Nagata the Little Dragon" karya Ugi Agustono yang memiliki nama orang, nama objek serta nama tempat berdasar pada rekaan atau rekayasa pengarangnya.
  • Fantasi irisan (sebagian) yaitu cerita yagn mengungkapkan fantasi, namun masih memiliki nama-nama serta tempat yagn dapat dijumpai pada kehidupan nyata. Selain itu, isi ceritanya dapat membahas peristiwa yang dapat dijumpai atau pernah terjadi didunia nyata. Contohnya pada cerita fantasi " Anak Rembulan : Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari" karya Djokolelono yang pada kisah ceritanya tersebut ada Desa Wilingi yang pada dunia nyata terdapat di Daerah Blitar.

2. Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan menjadi 2 latar yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.

  • Sezaman berarti menggunakan latar yang berasal dari satu masa dimana sebuah cerita dapat berupa fantasi masa kini, masa lalu, atau fantasi kehidupan yang akan datang (futuristik)
  • Latar lintas waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yagn berbeda, misalnya latar pada masa kini dan masa prasejarah atau masa kini dengan masa pada ratusan tahun yang akan datang.

C. Struktur Dalam Cerita Fantasi 

Struktur pada cerita fantasi terdiri atas tiga jenis yaitu :

  • Orientasinya berisi tentang pengenalan latar, tokoh serta konflik yang dapat dikembangkan dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
  • Konplikasinya berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan hingga masalah memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan cara  pengenalan tokoh lain, mengubah latar, atau menembus kezaman yang berbeda.
  • Resolusinya berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana resolisu tersebut dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab akibat yang unik serta dikembangkan dengan unsur kejutan.

D. Ciri Kebahasaan Pada Cerita Fantasi

  • Penggunaan kata ganti serta nama orang sebagai sudut pandang pencerita (aku, meraka, Dina , Dani).
  • Panggunaan kata yang seakan menggunakan pancaindra untuk mendeskripsikan latar (tempat, waktu, dan suasana). Contoh :

    a. Latar Tempat : Ketika aku masuk keruang kelas, aku mendapati kelas dalam keadaan berantakan. Kursi dan meja kelas berhamburan, kaca jendela pecah. namun anehnya, laptopku masih terjaga dan tidak rusak sama sekali.

    b. Latar Suasana : Air mata pun menetes dan mengalir dari mata Sang Putri dan tanpa sepatah kata pun kalimat keluar dari bibirnya, Membuat kamar yang besar, megah dan mewah ini semakin terasa sunyi karena dipenuhi oleh kesedihan Sang Putri.

    c. Latar Waktu : Di tengah malam yang gelap, tak ada satupun bintang dilangit. yang nampak hanyalah awan mendung yang hitam. Hanya suara merdu jangkriklah yang memecah keheningan malam.

  • Menggunakan pilihan kata dengan makna kiasan serta makna khusus.

    a. Makna Kias yaitu makna yang berisikan pengandaian, pengibaratan dan bukan makna yang sebenarnya. Contoh : Buah tangan atau oleh-oleh.

    b. Makna Khusus yaitu maka dari kata yang memiliki cakupan makna yang lebih sempit dibandingkan dengan kata umum. Contoh : Mahluk luar angkasa dengan kata khusus (alien).

  • Menggunakan kata sambung penanda urutan waktu.

    Contohnya adalah : Setelah itu, kemudian, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum dan lain sebagainya. Kata ini digunakan untuk menandakan kedatangan tokoh lain atau perubahan latar, baik itu latar waktu, suasana dan tepat. Contoh : Setelah pintu terbuka, tiba-tiba aku terseret ke masa depan. Lima tahun kemudian, Delian tiba di planet coda dan bertemu dengan kakai.

  • Penggunaan ungkapan keterkejutan, memiliki fungsi untuk menggerakkan cerita (memulai masalah). Contoh : Tiba-tiba sosok seorang alien yang berbadan besar datang. Di tengah kebahagiaan, terjadilah musibah itu.
  • Penggunaan kalimat langsung didalam cerita, Contoh : Raksasa jahat sedang mengejar! " sambil berlari kalang kabut, Dera berteriak. Aku ternganga mendengar perkataan Dera.

E. Penyuntingan Cerita Fantasi. 

Menyunting adalah suatu proses editing atau mengedit, mengubah, atau merapikan susunan letak atau penggunaan bahasa sebuah naskah tanpa mengubah  makna yang sebenarnya. Contoh : 

  • Sebelum proses penyuntingan :

    Tiba-tiba aku terpental masuk kedalam kerajaan di masa lalu.

  • Setelah Proses Penyuntingan :

    Tiba-tiba aku terpental masuk kedalam kerajaan di masa lalu yang cukup asing bagiku. Semua yang kudapati terlihat asing. Orang-orang disini memakai pakaian kuno sama seperti yang kulihat didalam lukisan-lukisan tentang kehidupan dimasa kerajaan yang lalu. Di hadapanku tedapat pintu gerbang yang sangat megah dan para pengawal hilir mudik dengan pakaiaan perang di tubunya.

F. Langkah Penyusunan Carita Fantasi 

Langkah penyusunannya adalah sebagai berikut. 

a. Menemukan ide penulis dengan mengamati objek nyata kemudian diberikan sentuhan imajinasi.

b. Menggali ide cerita fantasi dengan membaca.

c. Membuat rangkaian peristiwa.

d. Mengembangkan ide cerita fantasi.

Demikian ulasan tentang cerita fantasi diatas, semoga bermanfaat untuk anda dan selamat belajar. Terimakasih.Sumber : Solatif_Media Prestasi

Penulis : Wisnu Prabajatmika.