Jakarta - Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dengan interaksi sosial. Salah satu bentuk interaksi sosial yang lahir di tengah-tengah masyarakat adalah interaksi sosial asosiatif. Lantas, apa itu interaksi sosial asosiatif? Show Menurut buku Sosiologi SMA yang ditulis oleh Budi Rahayu, interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan keutuhan masyarakat. Bahkan dengan interaksi sosial ini dapat menghasilkan sebuah hubungan kerja sama. Bila dilihat dari bentuknya, interaksi sosial asosiatif dibagi ke dalam empat kelompok besar, yaitu kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Berikut penjelasan mengenai beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif yang dirangkum dari buku Sosiologi Hubungan Sosial oleh Sri Uji Partiwi. Kerja sama adalah usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa bentuk interaksi sosial yang lahir dari kerja sama, yaitu:
2. AkomodasiBentuk interaksi sosial asosiatif selanjutnya adalah akomodasi. Akomodasi adalah proses penyesuaian diri atau kelompok sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan. Akomodasi memiliki tujuan untuk mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan politik, bahkan untuk mencegah terjadinya konflik. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:
3. AkulturasiAkulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur-unsur yang lama. Dalam artian, akulturasi adalah hasil dari perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama. Contoh akulturasi dalam sejarah Indonesia seperti, musik Melayu bertemu dengan musik Portugis dibawa para penjajah sehingga menghasilkan jenis musik keroncong. 4. AsimilasiAsimilasi adalah usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar kelompok untuk mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama. Contoh dari bentuk asimilasi ini adalah seni kaligrafi yang berasal dari Arab yang berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia. Nah, itulah penjelasan tentang interaksi sosial asosiatif dan bentuk-bentuknya. Untuk lebih mudah diingat, interaksi sosial asosiatif adalah interaksi yang positif dan membawa kebaikan ya, detikers. Simak Video "Jokowi Bertemu Pangeran MBZ di UEA, RI Dapat Suntikan Rp 468 Triliun" (rah/rah) Page 2Jakarta - Sebagai makhluk sosial, manusia tidak lepas dengan interaksi sosial. Salah satu bentuk interaksi sosial yang lahir di tengah-tengah masyarakat adalah interaksi sosial asosiatif. Lantas, apa itu interaksi sosial asosiatif? Menurut buku Sosiologi SMA yang ditulis oleh Budi Rahayu, interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada kesatuan dan keutuhan masyarakat. Bahkan dengan interaksi sosial ini dapat menghasilkan sebuah hubungan kerja sama. Bila dilihat dari bentuknya, interaksi sosial asosiatif dibagi ke dalam empat kelompok besar, yaitu kerjasama, akomodasi, akulturasi, dan asimilasi. Berikut penjelasan mengenai beberapa bentuk interaksi sosial asosiatif yang dirangkum dari buku Sosiologi Hubungan Sosial oleh Sri Uji Partiwi. Kerja sama adalah usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Beberapa bentuk interaksi sosial yang lahir dari kerja sama, yaitu:
2. AkomodasiBentuk interaksi sosial asosiatif selanjutnya adalah akomodasi. Akomodasi adalah proses penyesuaian diri atau kelompok sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan. Akomodasi memiliki tujuan untuk mengurangi perbedaan pandangan dan pertentangan politik, bahkan untuk mencegah terjadinya konflik. Bentuk-bentuk akomodasi adalah sebagai berikut:
3. AkulturasiAkulturasi adalah penerimaan unsur-unsur baru menjadi suatu kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur-unsur yang lama. Dalam artian, akulturasi adalah hasil dari perpaduan dua kebudayaan dalam waktu lama. Contoh akulturasi dalam sejarah Indonesia seperti, musik Melayu bertemu dengan musik Portugis dibawa para penjajah sehingga menghasilkan jenis musik keroncong. 4. AsimilasiAsimilasi adalah usaha untuk meredakan perbedaan antar individu atau antar kelompok untuk mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan bersama. Contoh dari bentuk asimilasi ini adalah seni kaligrafi yang berasal dari Arab yang berkembang dalam kebudayaan Islam di Indonesia. Nah, itulah penjelasan tentang interaksi sosial asosiatif dan bentuk-bentuknya. Untuk lebih mudah diingat, interaksi sosial asosiatif adalah interaksi yang positif dan membawa kebaikan ya, detikers. Simak Video "Jokowi Bertemu Pangeran MBZ di UEA, RI Dapat Suntikan Rp 468 Triliun" [Gambas:Video 20detik] (rah/rah) Jakarta - Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan interaksi sosial dalam hidupnya. Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antarindividu, individu dengan kelompok, dan antarkelompok. Dalam hubungan ini, individu atau kelompok dapat saling bekerjasama atau bahkan berkonflik secara formal maupun informal, langsung maupun tidak langsung sebagai bentuk interaksi. Contoh nyata dari interaksi sosial adalah kerja sama tim sepak bola dalam sebuah pertandingan, debat calon presiden, tawar-menawar antara pembeli dan penjual, dan lain sebagainya. Lalu, bagaimana cara mengetahui terjadinya interaksi sosial? Simak penjelasan ciri-ciri, syarat, dan bentuk-bentuk interaksi sosial di bawah ini, ya. Menurut Charles P. Loomis dalam e-Modul Sosiologi Kelas X: Interaksi Sosial yang diterbitkan oleh Kemdikbud, interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Melibatkan lebih dari satu orang,2. Terjadi komunikasi antara pelaku melalui kontak sosial,3. Memiliki tujuan yang jelas, 4. Terdapat dimensi waktu, meliputi masa lalu, masa kini, dan masa depan. Syarat Interaksi SosialSecara umum, ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk menciptakan terjadinya interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi. Ini penjelasannya. 1. Kontak SosialKontak sosial dapat diartikan sebagai hubungan antara dua pihak yang saling bereaksi dan menjadi awal terjadinya interaksi sosial. Kontak sosial dapat terjadi melalui kontak fisik atau kontak secara langsung dan kontak tidak langsung. Contoh kotak sosial secara langsung adalah dua orang yang saling menyapa atau saling tersenyum. Sementara itu, contoh kontak sosial tidak langsung adalah dua pihak yang berinteraksi melalui perantara, seperti surat, telepon, atau media sosial. 2. KomunikasiKomunikasi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan berupa ide atau gagasan dari satu pihak ke pihak lain sebagai upaya saling mempengaruhi. Dalam proses komunikasi, pesan harus disampaikan menggunakan bahasa atau simbol yang saling dimengerti oleh kedua pihak. Agar dapat berlangsung dengan baik, komunikasi memerlukan beberapa komponen, seperti: a. Pengirim atau komunikator sebagai pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain,b. Penerima atau komunikan sebagai pihak yang menerima pesan dari pengirim,c. Pesan, merupakan ide atau gagasan yang ingin disampaikan,d. Umpan balik (feedback), merupakan tanggapan dari penerima pesan terhadap pesan yang disampaikan, e. Media atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Media ini dapat berupa tulisan, lisan, gambar, atau film. Bentuk-bentuk Interaksi SosialMengutip Modul Interaksi Sosial yang disusun oleh Dr. H. Asep Mulyana, M.Pd., dkk. secara garis besar interaksi sosial dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yakni 1. Interaksi sosial asosiatifa. Kerja sama Merupakan suatu usaha bersama antarindividu atau antarkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pelaksanaannya, kerja sama dapat bersifat membangun (konstruktif) dan merusak (destruktif). Contoh kerja sama yang membangun adalah kerja sama antarkaryawan sebuah perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Sementara itu, contoh kerja sama yang merusak adalah tawuran antarpelajar. Bentuk-bentuk lain dari kerja sama, yaitu
b. Akomodasi Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan dari individu atau kelompok yang saling bertentangan. Bentuk-bentuk akomodasi adalah:
c. Asimilasi Secara sederhana, asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan. d. Akulturasi Akulturasi merupakan penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing tanpa menghilangkan unsur-unsur budaya asli. 2. Interaksi sosial disosiatifa. Persaingan (competition) Proses sosial yang melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan tanpa adanya ancaman atau kekerasan. b. Kontravensi Merupakan proses sosial yang ditandai oleh adanya sikap dan perasaan tidak suka yang disembunyikan. Bentuk proses sosial ini berada di antara persaingan dan konflik. c. Pertikaian Pertikaian adalah proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha menentang pihak lain dengan cara mengancam atau menggunakan kekerasan untuk mencapai tujuannya. d. Konflik Konflik dapat didefinisikan sebagai proses sosial ketika individu atau kelompok berusaha saling menyingkirkan satu sama lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Itulah penjelasan mengenai interaksi sosial mulai dari pengertian, ciri-ciri, syarat, hingga bentuk- bentuknya. Simak Video "Jokowi Bertemu Pangeran MBZ di UEA, RI Dapat Suntikan Rp 468 Triliun" (pal/pal) |