Apa yang anda ketahui mengenai pengumpulan ide atau gagasan


Get paid to share your links!

Show

bila ditanya tentang ide ?

apa yang anda ketahui  tentang ide ??

menurut website wikipedia ide = gagasan

Gagasan atau ide adalah istilah yang dipakai baik secara populer maupun dalam bidang filsafat dengan pengertian umum “citra mental” atau “pengertian”. Terutama Plato adalah eksponen pemikiran seperti ini.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ide/gagasan adalah rancangan yang tersusun di pikiran. Artinya sama dengan cita-cita. Gagasan dalam kajian Filsafat Yunani maupun Filsafat Islam menyangkut suatu gambaran imajinal utuh yang melintas cepat. Misalnya: gagasan tentang sendok, muncul dalam bentuk sendok yang utuh di pikiran. Selama gagasan belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan tulisan maupun gambar yang nyata, maka gagasan masih berada di dalam pikiran.

Gagasan menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi segala macam pengetahuan, baik sains maupun filsafat.

Sekarang banyak orang percaya bahwa gagasan adalah suatu kekayaan intelektual seperti hak cipta atau paten.

diakses pada tanggal 02/06/2016 jam 14.00 wib

Adapun pengertian diatas menggambarkan bahwa apa yang kita pikirkan dan dapat dituangkan dalam bentuk ataupun karya lainnya… maka itulah ide,,,

Kita selama hidup di dunia ini akan terus berpikir terkecuali kita hilang ingatan, setiap peristiwa yang dihadapi pasti Anda telah menuangkan ide anda untuk terlibat didalamnya.

namun seberapa besar atau seberapa kuat ide anda dapat dijalankan atau diaplikasikan ?

Karena kita sebagai manusia mempunyai banyak kelemahan, terutama dalam menuangkan ide kita, bisa jadi kita khawatir terhadap ide kita sendiri.

sebagai contoh ketika kita berjalan-jalan disebuah mall kita tiba-tiba saja mendapat ide seperti :

  • Ingin mempunyai toko seperti para pedagang di mall tsb.
  • Ingin membuat karya untuk dijual ditoko yang Anda lihat.
  • Ingin berjualan barang yang anda lihat
  • Ingin memberikan kejutan berupa membawakan oleh-oleh untuk orang yang disayangi.
  • Ingin mengajak sanak, saudara atau teman untuk mengunjungi mall tersebut.
  • dan banyak lagi…

dari sekian banyak ide yang muncul ada yang dapat kita wujudkan ada pula yang tidak,

yang dapat diwujudkan biasanya hal kecil, dan tidak terwujud biasanya hal yang besar.

tapi pernahkah anda menanggapi ide sendiri ??

Ketika melihat mall yang megah, kita terpikir dengan berbagai hal…

lantas apa maksud dari pikiran anda itu ?

saya pernah dan sering mengalami hal tersebut, jika dapat dikatakan saya sering memikirkan ide itu sendiri, apakah mungkin atau tidak ? apakah baik atau tidak ?

Nah sebetulnya mengenai ide itu sendiri kita saja sering bertabrakkan,,, terlalu banyak ide yang ada dalam pikiran namun tak satupun yang dapat terwujud… inilah masalah terbesar yang sebenarnya kita hadapi.

Untuk menjadi seorang yang dapat menjadi penghasil ide terbaik adalah dengan fokus pada ide itu sendiri kemudian dituangkan, sebagai contoh :

Penulis ketika ingin membuat blog ini begitu banyak pemikirian apa yang akan saya buat, tapi setelah saya fokus pada satu ide dan saya mengikuti alur ide yang utama saya semakin enak untuk melanjutkan ide ini.

begitu banyak pakar/ahli pemikiran yang memberikan konsep pemikiran-pemikiran agar kita dapat mengikutinya,,, dan hasilnya dapat dirasakan memang lebih baik bagi para mereka yang menjalaninya…

sekarang jika anda sering membaca buku, mungkin ada dapat menemukan sejuta ide yang tertuang dari buku tersebut … sudah anda dapat ide dari buku tersebut ?

Penulis disini mencoba menuangkan apa yang sedang dipikirkan karena dengan begitu penulis lebih merasa baik dan plong… adapun hal yang kurang baik penulis coba buang atau cancel.

Penulis ingin menggambarkan betapa hebatnya ide jika dapat dituangkan, dan apakah dampak dari kita menuangkan ide ?

Setiap manusia diciptakan dengan kemampuan yang unik, tapi meskipun demikian ada banyak kesamaan yang dapat diambil… nah disinilah Allah memberikan anugrah dan kasih sayangnya. karena dengan hal yang kecil saja kita dapat menjadi hidup lebih baik.

Penulis akan coba ilustrasikan dengan sebuah contoh mengenai ide kecil yang dapat mengubah kita menjadi penemu ide hebat… dan bagaimana ide itu dapat mengubah hidup Anda menjadi sangat luar biasa.

Dalam sebuah kesempatan penulis sedang browsing di internet, penulis membaca banyak artikel yang bertebaran dengan judul ataupun content yang sama yaitu tentang trik dan tips menggunakan komputer/menjalankan aplikasi/program komputer. Penulis tertarik dan mencoba membaca satu persatu artikel tersebut… tanpa disengaja dalam pikiran penulis terlintas untuk menjadi seseorang yang bekerja didepan komputer dengan penghasilan yang sangat besar, namun pekerjaanya cuman duduk depan komputer.

Ide tesebut Penulis tanggapi dengan serius, penulis begitu terobsesi dengan pekerjaan yang duduk depan komputer namun penghasilannya lumayan…

Penulis coba mencari referensi-referensi mengenai pekerjaan yang duduk depan komputer, alhasil begitu banyak pekerjaan yang ternyata bekerja didepan komputer. penulis menjadi bingung harus bekerja apa ?.

Disaat bingung tersebut penulis berfikir, mau kerja apa yahhh !!! wong komputer aja gak bisa,,, dari sanalah penulis berfikir bahwa kekurang penulis adalah tidak dapat mengoperasikan komputer, namun yang namanya udah jatuh cinta dengan ide yang pertama penulis mencoba tetap untuk mengaplikasikannya atau mewujudkannya..

hari demi hari penulis mencoba untuk mewujudkan ide yang penulis anggap luar biasa tersebut. disaat berfikir bagaimana caranya untuk mewujudkan ide tersebut ternyata muncul lagi ide-ide yang bertebaran dalam pikiran penulis.

dan ide-ide semakin menggila,,, tanpa kontrol… hingga penulis merasa pusing harus bagaimana ??


Get paid to share your links!


Penulis coba share mengenai ide-ide yang menggila tersebut kepada teman dan mereka menanggapinya dengan luar biasa, mereka mengganggap apa yang saya pikirkan luar biasa sangat jarang orang berpikir demikian,,, katanya…

saya menjadi heran??? loh koq ???

Mendengar penyataan tersebut penulis menjadi semangat ternyata meskipun dengan awalnya yang idenya untuk pribadi, ternyata dapat ide-ide lain untuk menginspirasi orang lain.

Penulis menyampaikan ide itu lewat perkataan dan menjelaskan sejelas-jelasnya hingga mengalir membentuk sebuah alur yang jelas…

Teman penulis begitu senang mendengarnya, diapun meminta ijin untuk mengaplikasikan ide tersebut, dan tanpa pikir panjang pula saya merasa senang jika ide saya dipakai.

Selang beberapa minggu saya bertemu lagi dengan teman saya dan berbincang-bincang tentang kabar, ternyata teman saya benar-benar merasa berterima kasih atas apa yang disampaikan oleh penulis. Dia mengajak penulis untuk terlibat lebih jauh mengenai ide awal yang disampaikan sebelumnya. Hingga akhirnya  penulis bekerja dan duduk manis didepan komputer…

Subhanallah ternyata Allah maha baik, begitu cepat mewujudkan ide saya.

Belajar dari pengalaman tersebut penulis terus menerus tidak berhenti untuk memaknai ide,

Ternyata dengan ide yang melintas begitu saja ketika ditanggapi serius akan berdampak menjadi kenyataan apalagi ide yang besar.

Ketika anda tertarik dengan ide anda yang memang baik cobalah serius untuk melaksanakannya dan mewujudkannya, karena insya allah ,, apabila niat kita baik meskipun dengan ide kecil insya allah akan berdampak besar.. janganlah merasa takut untuk mewujudkan ide baik Anda…

Semoga kita termasuk orang-orang yang berfikir … Amin ya Allah Rabbal alamin..

Gagasan atau ide (dari bahasa Yunani ἰδέα idea[1] "bentuk, pola," dari kata asalnya ἰδεῖν idein,[2] "melihat") dalam ilmu filsafat biasanya merujuk pada gambaran perwakilan mental suatu objek. Gagasan juga dapat menjadi konsep abstrak yang tidak mewakili gambaran mental.[3] Ide menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai rancangan yang tersusun di dalam pikiran; atau perasaan yang benar-benar menyelimuti pikiran.[4] Gagasan, seperti halnya ide, memiliki arti hasil dari pemikiran.[5]

Apa yang anda ketahui mengenai pengumpulan ide atau gagasan

Plato, salah satu filsuf pertama yang mendiskusikan ide secara detail. Aristoteles a berpendapat bahwa banyak pandangan Plato pada asalnya Pythagorean.

Secara umum, gagasan merupakan sesuatu yang dihasilkan dari pemikiran, pengusulan, kemauan, serta harapan yang kemudian disampaikan atau diperdengarkan.[6] Dapat pula didefinisikan sebagai konsepsi yang ada dalam pikiran sebagai hasil dari pemahaman mental, kesadaran, atau aktivitas.[7] Gagasan dalam kajian filsafat Yunani dan filsafat Islam melibatkan gambaran lengkap tentang imajinasi, yang segera berlalu. Misalnya: gagasan tentang sendok muncul di benak sebagai sendok utuh. Selama gagasan atau ide tersebut belum ditanamkan menjadi sebuah konsep dengan kata-kata atau gambar yang nyata, maka ide tersebut hanya akan tetap ada dalam pikiran. Gagasan akan menghasilkan konsep sebagai dasar dari semua jenis pengetahuan, termasuk sains dan filsafat. Saat ini, banyak orang berpikir bahwa sebuah gagasan merupakan sejenis kekayaan intelektual, seperti halnya hak cipta atau paten.[8]

Gagasan atau ide berasal dari bahasa Yunani ἰδέα idea[1] "bentuk, pola," dari kata asalnya ἰδεῖν idein,[2] "melihat". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gagasan diartikan sebagai suatu ide atau hasil pemikiran.[5]

Filsafat

Plato

Plato mengemukakan pandangannya mengenai teori ide sebelum dikenal sebagai idealisme. Ide menurut Plato tidak terikat oleh waktu dan tempat, maka dari itu ide bukanlah sebuah makhluk.[9] Plato lebih memprioritaskan ide sebagai alam yang tidak indrawi atau sesuatu yang tidak berwujud, dan juga Plato mengatakan bahwa kebenaran berasal dari material, bahannya hanya kebenaran yang terletak kebenaran penting dalam gagasan itu, dalam kata-kata Plato lain menyatakan bahwa ada sesuatu yang ada, dengan kata lain Plato mengatakan terdapat dua unsur yaitu jasmani dan rohani.[10] Sebab itulah, ide diartikan sebagai hakikat sesuatu, karena dengan idelah yang menjadi asal muasal terjadinya bentuk fisik.[11]

Rene Descartes

Rene Descartes mengatakan bahwa "ide adalah model pikiran". Ide dipahami sebagai cara yang dianggap, seperti berasal dari dari pikiran atau bentuk manifestasi pikiran. Ia mengungkapkan anggapannya bahwa diri manusia memiliki seperangkat ide.[12] Jika dijelaskan bahwa esensi atau sifat pikiran adalah berpikir, maka ide adalah cara berpikir yang mewakili obyek untuk pikiran. Descartes mengelompokkan ide kedalam tiga jenis yakni ide bawaan (innate ideas), ide adventif (adventitious ideas), dan ide buatan (factitious ideas).[13]

Tujuan dalam menyampaikan gagasan berupa data bukti, hasil penalaran, dan pemikiran lainya agar dapat meyakinkan pendengar atau pembaca tentang kebenaran, ataupun kesimpulan pembicara.[14] Gagasan disampaikan juga bertujuan agar dapat memecahkan permasalahan atau sebagai solusi atau cara mengatasi masalah. Gagasan disampaikan bersifat objektif dan masuk akal dan sering kali juga dikenal sebagai pendapat.[14]

Ide bawaan di dalam filsafat merupakan ide-ide yang diduga lahir dalam pikiran manusia, berbeda dengan yang diterima atau disusun dari pengalaman.[15] Ide bawaan meliputi setidaknya ide-ide tertentu (misalnya, ide-ide tentang Tuhan, keluasan, substansi pikiran), karena tidak ada asal empiris yang memuaskan dari mereka yang dapat dipahami.

Ide adventif

Ide adventif merupakan ide-ide yang berasal dari luar, dari objek, dan di luar pikiran. Hal ini berlawanan dengan ide bawaan. Bentuk argumen ontologis oleh Descartes tentang Tuhan dibangun di atas gagasan Ide-ide adventif.[16]

Ide buatan

Ide buatan merupakan Ide-ide buatan yang isinya berasal dari isi ide-ide lain, tidak diragukan lagi termasuk dalam kategori ide non-primer atau ide yangberasal dari realitas objektif dari beberapa ide lain.[13]

Faktor-faktor yang menjadi tolok ukur penyampaian gagasan dapat dikelompok menjadi beberapa bagian yakni 1) Gagasan yang diajukan berkaitan dengan masalah, 2) Gagasan yang diajukan mempercepat pemahaman masalah, penemuan penyebab dan penyelesaian masalah, 3) Gagasan yang diajukan tidak mengulangi gagasan yang telah dikomunikasikan oleh peserta lain, 4) Gagasan yang diajukan didukung oleh faktor, contoh, ilustrasi, perbandingan atau kesaksian, 5) Bahasa yang mengungkapkan pikiran dengan kata dan kalimat yang benar, 6) Tindakan, ekspresi, nada, tekanan, dan intonasi yang digunakan dapat memperjelas pikiran yang disampaikan, dan 7) Mengungkapkan gagasan dengan cara yang santun dan tidak emosional.[14]

Kemampuan untuk mencipta dan memahami makna ide dianggap sebagai ciri dan nilai penting dan manusia. Manusia memiliki kemampuan untuk memunculkan sejumlah ide tentang suatu topik (jumlah ide itu penting, bukan kualitas, kebenaran, atau kreativitas mereka).[17] Dengan memahami ide penting dalam suatu topik dapat dilakukan dengan cara berpikir kreatif dan rasa ingin tahu. Seseorang dengan kemampuan berpikir kreatif tinggi cenderung akan tertantang sehingga tertarik untuk menyelesaikan suatu permasalahan kemudian menyebabkan rasa ingin tahu untuk menemukan kaitan-kaitan yang saling berhubunan, serta mempunyai banyak perspektif terhadap suatu hal itu.[18]

  Portal Pemikiran
  Portal Filsafat
  Portal Agama

  • Idealisme
  • Teknik kreativitas
  • Difusi inovasi
  • Bentuk
  • Ideologi
  • Objek pikiran
  • Wadah pemikir
  • Sejarah gagasan
  • Sejarah intelektual
  • Konsep
  • Analisis filsafat
  • Bank ide

  1. ^ a b "Idea". lexico.com. Lexico: Oxford University Press (OUP). Diakses tanggal 2021-12-17. 
  2. ^ a b "idaein". merriam-webster.com. Dictionary, Merriam-Webster. Diakses tanggal 2021-12-17. 
  3. ^ Audi, Robert, ed. (1995). Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge; New York: Cambridge University Press. hlm. 355. ISBN 0-521-40224-7. 
  4. ^ "Ide". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  5. ^ a b "Gagasan". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  6. ^ "Pengertian Gagasan adalah? Arti, Contoh, dan Jenis Gagasan". sepositif.com. Diakses tanggal 2021-12-28. 
  7. ^ "idea". dictionary.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-28. 
  8. ^ "Gagasan". dbpedia.cs.ui.ac.id. Diakses tanggal 2021-12-28. 
  9. ^ Hamid, at-Tijani Abdul Qadir (2001). Pemikiran politik dalam Al-Qur'an. Jakarta: Gema Insani. hlm. 13. ISBN 9789795616566. 
  10. ^ Lidinilah, Izul Haq (2020). "Kesejajaran Idea Plato Dengan Doktrin Islam". JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam. 5 (1): 72. ISSN 2714-9420. 
  11. ^ Adnan, Gunawan (2020). Filsafat Umum (PDF). Banda Aceh: Ar-Raniry Press. hlm. 12. ISBN 978-623-7410-33-1. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-12-16. Diakses tanggal 2021-12-28. 
  12. ^ Firmansyah, Muhammad Hendra (2021). Pengantar Filsafat Ilmu. Jawa Timur: Klik Media. hlm. 83. ISBN 978-623-6259-11-5. 
  13. ^ a b "Descartes' Theory of Ideas". plato.stanford.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-28. 
  14. ^ a b c Riadi, Muchlisin (2015). "Pengertian, Tujuan & Tolak Ukur Gagasan". kajianpustaka.com. Diakses tanggal 2021-12-28. 
  15. ^ "innate idea". britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-28. 
  16. ^ "Adventitious Ideas Definition". encyclo.co.uk (dalam bahasa Inggris). English Encyclopedia. Diakses tanggal 2021-12-28. 
  17. ^ "OECD Skill: Abilities — Fluency of Ideas" (PDF). oecd.org. Diakses tanggal 2022-01-03. 
  18. ^ Mardhiyana, Dewi; Wahani Sejati, Endah Octaningrum (2016). "Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Rasa Ingin Tahu Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah". PRISMA: Prosiding Seminar Nasional Matematika. 1 (1): 672. ISSN 2613-9189. 

  • A. G. Balz, Idea and Essence in the Philosophy of Hobbes and Spinoza (New York 1918)
  • Gregory T. Doolan, Aquinas on the divine ideas as exemplar causes (Washington, D.C.: Catholic University of America Press, 2008)
  • Patricia A. Easton (ed.), Logic and the Workings of the Mind. The Logic of Ideas and Faculty Psychology in Early Modern Philosophy (Atascadero, Calif.: Ridgeview 1997)
  • Pierre Garin, La Théorie de l'idée suivant l'école thomiste (Paris 1932)
  • Marc A. High, Idea and Ontology. An Essay in Early Modern Metaphysics of Ideas ( Pennsylvania State University Press, 2008)
  • Lawrence Lessig, The Future of Ideas (New York 2001)
  • Paul Natorp, Platons Ideenlehre (Leipzig 1930)
  • Melchert, Norman (2002). The Great Conversation: A Historical Introduction to Philosophy. McGraw Hill. ISBN 0-19-517510-7. 
  • W. D. Ross, Plato's Theory of Ideas (Oxford 1951)
  • Peter Watson, Ideas: A History from Fire to Freud, Weidenfeld & Nicolson (London 2005)
  • J. W. Yolton, John Locke and the Way of Ideas (Oxford 1956)
  • Consciousness and Intentionality – artikel di Stanford Encyclopedia of Philosophy.
  • Afrizatul, Contoh Gagasan Pokok (Pekanbaru 2020)
  • Da intencionalidade da consciência ao método progressivo regressivo em Husserl From intentional consciousness to progressive regressive method in Husserl) – artikel di SCIELO, Psicol. USP vol.26 no.1 São Paulo, January / April, 2015 (pt).
  • OS OLHOS DA IDEIA (THE EYES OF IDEA – volume ketiga dan terakhir dari “The Line of Sight”; esai ini memproyeksikan prinsip dari dua volume sebelumnya tentang teori film, membatasi dirinya kepada penglihatan dan bahasa, membuka perspektif pada konsep utama mengenai gagasan, dari Plato dan Aristoteles – Esai oleh Ricardo Costa, April 2002 (pt).

Templat:Filsafat pikiran Templat:Idealisme

 

Artikel bertopik ilmu pengetahuan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

 

Artikel bertopik filsafat ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gagasan&oldid=21216527"