Apa tujuan pendidikan pada masa penjajahan Belanda?

Apa tujuan pendidikan pada masa penjajahan Belanda?

1) Pendidikan Zaman Kolonial - pendidikan pada masa kolonial belanda 2) JULIANA MONINGKA noted on Pendidikan Zaman Kolonial Pada zama koloni mereka mendirikan sekolah hanya untuk calon2 pegawai saja.kemudian timbulnya sekolah bumi pitra yang hanya punya 3 ruang belajar.pelajarn saat itu hyanya menulis,membaca dan berhitung.juga diberikan pelajarn buat para pembantu yang akan membuat usaha mereka. 2.tujuan pendidikan zaman koloni dulu awalnya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan bangsa Belanda saja. 3Perbedaanya pada zaman koloni dulu hanya sebatas kalangan kaum bangsawan sedangkan zaman sekarang tidak ada penggolongan atau perbedaan ' 3) MAHDANIA DJAITUN, S.PD noted on Pendidikan Zaman Kolonial 1. Dua hal menarik menurut saya yaitu : 1 Ada beberapa bupati yang mendirikan sekolah yang hanya mendidik calon pegawai. 2. Sekolah yang hanya mempunyai 3 kelas. 2.Tujuan dan kebijakan politik pendidikan yang dibuat dan di terapkan oleh belanda semata-mata hanya untuk kepentingan pemerintah kolonial belanda. 3.Persamaan lembaga pendidikan atau sekolah pada masa kolonial dan masa sekarang adalah terdapat jenjang pendidikan dari dasar hingga ke sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. Perbedaan lembaga pendidikan atau sekolah masa kolonial dan masa sekarang adalah pendidikan di zaman kolonial memiliki sistem kasta penggolongan pribumi, bangsa Belanda dan etnis Tionghoa sedangkan pada zaman sekarang tidak terdapat penggolongan dan dimasa Belanda diajarakan bahasa Belanda sekarang di zaman sekarang bahasa Indonesia 4) KRISTIANI JANE GABRIEL noted on Pendidikan Zaman Kolonial 1. Dua hal menarik yang ada di vidio tersebut adalah Pendidikan hanya diterima bagi mereka yang dibutuhkan untuk membantu usaha - usaha dan pendidikan hanya diberikan kepada mereka yang calon pegawai saja dan pendidikan pada zaman kolonial hanya dituntut para siswa dapat membaca, menulis dan berhitung 2. Pendidikan pada zaman kolonial pada awalnya hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan Zaman kolonial di Indonesia, pada perkembangan selanjutnya pendidikan digunakan sebagai alat penjajah untuk mendapat tenaga, pendidikan hanya dibatasi untuk kalangan bangsawan 5) YUNITA YEANI WELHELMINA KORENGKENG noted on Pendidikan Zaman Kolonial Dua hal menarik dalam vidio diatas yaitu : 1. Pemerintah setempat dalam hal ini Bupati hanya mendirikan sekolah untuk calon-calon pegawai saja 2. pendidikan pada zaman koloni ada penggolongan status, yaitu hanya sebatas kaum bangsawan Tujuan pendidikan zaman kolonial hanya untuk memenuhi kebutuhan bangsa belanda. Perbedaan pendidikan zaman kolonial dan sekarang yaitu kalau zaman kolonial memiliki perbedaan golongan atau kasta tetapi pendidikan yang sekarang berlaku untuk semua masyarakat. Sementara persamaannya yaitu sama-sama mendirikan sekolah untuk pendidikan 6) WAHID WABULA noted on Pendidikan Zaman Kolonial 1.dua hal yang menarik. 1. tumbuhnya kesadaran para bangsawan terkait pendidikan. 2.sejarah awalnya pendidikan di indonesia 2.hanya mendidik orang-orang yang dapat membantu usaha dagang pemerintah hindia belanda 3. persamaannya sudah ada penjenjangan tingkat pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. perbedaannya:pada zaman kolonial adanya dikriminasi bagi rakyat indonesia dalam memperoleh pendidikan dan tujuan pendidikan yang semata demi kepentingan kolonial berbedaa dengan zaman sekarang yang tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa 7) LA ODE MUHAMMAD IDRIS noted on Pendidikan Zaman Kolonial 1. hal yang menarik yaitu, zaman kolonial sekolah terdapat 3 kelas, dan hanya diberi pelajaran membaca, menulis, dan menghitung 2. tujuannya adalah mendapatkan pendidikan dan pengajaran 3. persamaan dan perbedaan pendidikan zaman kolonial dan zaman sekarang adalah Persamaan lembaga pendidikan atau sekolah pada masa kolonial dan masa sekarang adalah terdapat jenjang pendidikan dari dasar hingga ke sekolah menegah atas dan perguruan tinggi. Perbedaan lembaga pendidikan atau sekolah masa kolonial dan masa sekarang adalah pendidikan di zaman kolonial memiliki sistem kasta penggolongan pribumi, bangsa Belanda dan etnis Tionghoa sedangkan pada zaman sekarang tidak terdapat penggolongan dan dimasa Belanda diajarakan bahasa Belanda sedangkan di zaman sekarang bahasa Indonesia 8) IRAWATI respond: saya setuju dengan jawabannya pak bahwa Perbedaan lembaga pendidikan atau sekolah masa kolonial dan masa sekarang adalah pendidikan di zaman kolonial memiliki sistem kasta penggolongan pribumi, bangsa Belanda dan etnis Tionghoa sedangkan pada zaman sekarang tidak terdapat penggolongan dan dimasa Belanda diajarakan bahasa Belanda sedangkan di zaman sekarang bahasa Indonesia 9) MARNI O. ONDANG noted on Pendidikan Zaman Kolonial 1. beberapa bupati mendirikan sekolah untuk mendidik calon pegawai, sekolah bumiputera hanya 3 kelas. 2. Tujuan pendidikan pada zaman kolonial adalah hanya diperuntukkan kaum bangsawan saja 3. perbedaannya pada zaman kolonial hanya untuk kaum bangsawan saja sedangkan zaman sekarang seluruh rakyat persamaannya terdapat jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi 10) ERNA LISTIANA noted on Pendidikan Zaman Kolonial 1. Hal Menarik Zaman kolonial yang dapat bersekolah hanya calon pegawai saja. 2. Tujuan Hanya untuk kepentingan para kolonial belanda. 3. Perbedaan Pada zaman dulu hanya kaum bangsawan saja yang dapat menempuh pendidikan. Pada zaman sekarang semua orang dapat menempuh pendidikan 11) GRACE LANGI noted on Pendidikan Zaman Kolonial 1. Dua hal menarik dari video yaitu : 1. Beberapa Bupati yang mendirikan sekolah hanya untuk calon pegawai. Dan yang ke 2. Pembatasan pendidikan untuk rakyat hanya 3 kelas dan diajarkan baca tulis hitung seadanya. 2. Tujuan pendidikan zaman kolonial adalah memberi pendidikan hanya untuk kalangan tertentu demi memenuhi kepentingan mereka sendiri, tanpa memikirkan kehidupan rakyat. 3. Persamaannya yaitu memberikan pengajaran dan pendidikan yang dimulai dari dasar, yaitu baca tulis hitung. Perbedaanya yaitu zaman kolonial ada pembatasan untuk menikmati pendidikan yaitu hanya kalangan tertentu sesuai kepentingan kolonial, sedangkan zaman sekarang semua masyarakat dari golongan manapun bebas menikmati pendidikan

KOMPAS.com - Pada abad ke-16, Portugis datang ke Indonesia. Mereka mendirikan sekolah yang bertujuan untuk memberikan pendidikan baca, tulis, dan hitung.

Setelah itu, ketika Belanda mulai masuk ke Indonesia, kegiatan mengajar yang dilakukan Portugis mulai berhenti karena digantikan dengan sekolah yang didirikan Belanda.

Memasuki tahun 1627, Belanda memperluas pendidikan di Pulau Jawa dengan mendirikan sekolah di Jakarta. 

Kemudian, memasuki abad ke-19, Belanda sudah mendirikan sebanyak 20 sekolah untuk Indonesia. 

Baca juga: Usaha-Usaha Menembus Blokade Ekonomi

Awal Mula

Tahun 1899, era Ratu Juliana di Kerajaan Belanda, Gubernur Jenderal Hindia Belanda Van Deventer menerapkan Politik Etis di Indonesia. 

Salah satu kebijakan yang ada dalam Politik Etis adalah edukasi dan pendidikan.

Untuk memenuhi kebijakan tersebut, Belanda kemudian mendirikan beberapa sekolah untuk kalangan pribumi, baik kelas bawah, menengah, maupun tingkat tinggi.

Perkembangan pendidikan di Indonesia mulai lebih progresif setelah memasuki tahun 1900.

Secara umum, sistem pendidikan di Indonesia pada masa Belanda diterapkan dengan cara:

  1. Pendidikan dasar meliputi jenis sekolah dengan pengantar bahasa Belanda, bahasa daerah, dan sekolah peralihan
  2. Pendidikan lanjutan yang meliputi pendidikan umum dan kejuruan
  3. Pendidikan tinggi

Akan tetapi, meskipun kalangan pribumi diperbolehkan untuk bersekolah, perbedaan perilaku terhadap rakyat bumiputra masih ketara.

Hal ini dapat dilihat dengan dibedakannya kesempatan untuk memasuki sekolah bagi golongan atas dengan golongan bawah. 

Untuk memasuki sekolah tertentu, rakyat dari golongan bawah masih dipersulit dengan berbagai aturan-aturan yang memberatkan.

Hal ini memang sengaja dilakukan agar rakyat pribumi hanya menduduki sekolah pada tingkat rendah saja. 

Baca juga: Jibakutai, Pasukan Berani Mati pada Masa Jepang

Sistem Pendidikan

Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, Belanda mulai memperkenalkan sistem pendidikan formal pada rakyat Indonesia. 

Adapun sistem pendidikan yang diterapkan adalah sebagai berikut:

Europeesche Lagere School (ELS) atau sekolah dasar bagi orang Eropa 

ELS adalah sekolah dasar masa kolonial Hindia Belanda yang diperuntukkan bagi keturunan Belanda. 

Sekolah ini pertama kali didirikan pada 1817. 

Awalnya, ELS hanya ditujukan untuk warga Belanda, tetapi sejak Politik Etis diterapkan, tahun 1903, ELS juga diberikan untuk rakyat Indonesia.

ELS menerapkan lama pendidikan sekitar tujuh tahun dengan materi pembelajaran menggunakan bahasa Belanda. 

Hollandsch-Inlandsche School (HIS) atau sekolah dasar bagi pribumi 

HIS pertama kali didirikan tahun 1914. 

Sekolah ini juga tidak berbeda jauh dengan ELS, menerapkan masa studi selama tujuh tahun. 

Sekolah ini diperuntukkan bagi rakyat Indonesia keturunan bangsawan dan keturunan tokoh terkemuka.

Pengantar bahasa yang digunakan adalah bahasa Belanda. 

Baca juga: Keraton Kanoman Cirebon: Sejarah, Letak, dan Fungsinya

Hollandsch Chineesche School (HCS) 

HCS pertama kali berdiri tahun 1908, didirikan oleh kolonial untuk anak keturunan Tionghoa yang ada di Hindia Belanda. 

Masa studi di sekolah HCS adalah selama tujuh tahun dengan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar.

Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) 

MULO memiliki kesetaraan dengan sekolah menengah pertama atau SMP. 

Dalam MULO, bahasa Belanda masih digunakan sebagai bahasa pengantar.

Jenjang studi yang harus ditempuh di MULO terbagi menjadi dua bagian. 

Tiga tahun untuk lulusan ELS dan empat tahun selain lulusan ELS karena membutuhkan masa persiapan selama satu tahun. 

Algemeene Middelbare School (AMS) 

AMS merupakan sekolah pendidikan menengah umum atau SMU pada masa Hindia Belanda. 

Tingkatan AMS sendiri berada di atas MULO dengan masa studi selama tiga tahun. 

Hoogere Burgerschool (HBS) 

HBS adalah sekolah lanjutan tingkat pertama untuk orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan rakyat Indonesia yang terpandang.

Masa studi di HBS adalah lima tahun. 

Biasanya, anak yang melanjutkan studi di HBS adalah anak dengan intelektual yang tinggi. 

Baca juga: Cornel Simanjuntak, Komponis yang Bertempur Melawan Belanda

Schakel School 

Schakel School adalah sekolah rakyat yang berada di daerah dengan masa studi lima tahun. 

Para murid yang lulus dari sekolah ini disamakan dengan lulusan HIS. 

Biasanya, Schakel School merupakan lanjutan dari sekolah rakyat yang ada di desa dengan masa studi dua hingga tiga tahun.

School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen (STOVIA) 

STOVIA adalah sekolah pendidikan dokter pada masa Hindia Belanda.

Sekolah ini hanya diperuntukkan untuk menghasilkan seorang dokter dari kalangan pribumi.

Masa studi di STOVIA adalah tujuh tahun. 

Saat ini, STOVIA dikenal sebagai Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.