Transfer pricing adalah suatu kebijakan yang diatur oleh perusahaan untuk menentukan harga transfer atas suatu transaksi, baik harga atas barang, jasa, harta tak berwujud, ataupun transaksi finansial yang dilakukan oleh perusahaan. Transfer pricing bisa juga diartikan sebagai besaran harga yang dibebankan satuan usaha individu pada perseroan multi satuan atas transaksi yang
terjadi di antara mereka. Show
Tujuan Penerapan Transfer PricingApa sih sebenarnya tujuan dari penerapan transfer pricing? Ada 7 hal yang menjadi tujuan dari transaksi ini, di antaranya:
Jenis dan Aspek Transfer PricingBerdasarkan pihak yang terlibat di dalamnya, transaksi ini dapat dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu: Intercompany transfer pricingTransaksi yang terjadi antara dua perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa. Intracompany transfer pricingTransaksi yang terjadi antar divisi dalam suatu perusahaan. Transfer pricing dapat dilakukan pada suatu perusahaan dalam suatu negara (domestic transfer pricing), maupun dengan negara yang berbeda (international transfer pricing). Transfer pricing meliputi beberapa aspek, di antaranya: Harta BerwujudHarta berwujud merujuk pada semua aset fisik bisnis, yang dapat meliputi persediaan (bahan mentah, barang setengah jadi & barang jadi, serta barang dagangan lainnya), mesin & peralatan, inventaris, tanah & bangunan, barang modal & bidang keperluan usaha lainnya. Harta Tidak BerwujudHarta tak berwujud dari aspek transfer pricing dibedakan antara manufacturing intangibles (yang timbul karena kegiatan pabrikasi atau upaya peneliatan dan pengembangan oleh produsen) dan marketing intangibles (yang berasal dari upaya pemasaran, distribusi dan jasa purna jual) Penyerahan JasaDari aspek harga transfer, penyerahan jasa kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat berkisar dari yang sederhana, seperti jasa rutin akuntansi dan legal, jasa teknis antar perusahaan, hingga pengiriman karyawan. Contoh KasusPT Abadi Jaya Esa yang berkedudukan di negara Malaysia memiliki anak perusahaan di Indonesia, yaitu PT Abadi Jaya Makmur. Untuk memproduksi mainan yang dijual di Indonesia, PT Abadi jaya Makmur mengimpor bahan baku dari Abadi Jaya Esa. PT Abadi Jaya Esa yang berkedudukan di negara Malaysia memiliki anak perusahaan di Indonesia yaitu PT Abadi Jaya Makmur. Untuk memproduksi mainan yang dijual di Indonesia, PT Abadi jaya Makmur mengimpor bahan baku dari Abadi Jaya Esa. Jika harga wajar bahan baku tersebut misalnya US$10/buah, dalam transaksi antara PT Abadi Jaya Esa dan PT Abadi Jaya Makmur harga bahan baku yang sama dijual dengan harga US$30/buah. Maka, harga yang di-markup terjadi karena prinsip harga pasar wajar (Arm’s Length Price Principle). Mengapa perusahaan menerapkan prinsip ini?
Motivasi Transfer Pricing di IndonesiaKarena adanya beberapa motif yang diketahui pemerintah tentang manipulasi harga ini, perusahaan diwajibkan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan transaksi afiliasi di dalam dan luar negeri. Hal ini dilakukan untuk menyusun dan menyerahkan Dokumen Penetapan Harga Transfer sesuai dengan kebijakan pelaporan yang ditetapkan. Ada beberapa hal yang menjadi motivasi dilaksanakannya manipulasi harga ini di Indonesia, di antaranya.
Apa saja yang harus diperhatikan dalam penentuan harga transfer?Dalam menerapkan metode Penentuan Harga Transfer yang paling sesuai, wajib diperhatikan hal-hal sebagai berikut:. Kelebihan dan kekurangan setiap metode;. Kesesuaian metode Penentuan Harga Transfer dengan sifat dasar transaksi antar pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa, yang ditentukan berdasarkan analisis fungsional;. Faktor apa saja yang mempengaruhi transfer pricing?Berdasarkan studi-studi tersebut, ditemukan beberapa variabel yang dapat mempengaruhi tindakan Transfer Pricing, yaitu dilihat dari aspek keuangan seperti leverage, pajak, dan profitabilitas, dan dari aspek non-keuangan seperti good corporate governance, tunneling incentive, dan mekanisme bonus.
Metode apa saja yang digunakan dalam penetapan harga transfer?Aturan ini menyebutkan metode apa saja yang dapat digunakan untuk menentukan harga transfer yang wajar, yakni:. Metode Perbandingan Harga. ... . Metode Harga Penjualan Kembali. ... . Metode Biaya Plus. ... . Metode Pembagian Laba. ... . Metode Laba Bersih Transaksional.. Permasalahan apa saja yang timbul dalam menentukan harga transfer?Kelemahan Metode Penentuan Harga Transfer atas dasar biaya : Harus dihitung dulu komponen biaya yg diperhitungkan, Sulit menentukan laba atau ROI (Return of Investment) yg wajar bagi unit pengirim, Tidak ada jaminan unit pengirim untuk mendapatkan laba atau ROI yg telah disetujui bersama.
|