Apa saja yang harus dipersiapkan dalam mempresentasikan hasil penelitian?

Ilustrasi presentasi seorang guru di hadapan murid-muridnya. Foto: Pixabay

Presentasi merupakan seni berbicara yang perlu dikuasai saat ini. Ketika melakukan presentasi, terdapat hal-hal penting yang perlu diperhatikan. Selain penampilan fisik yang menarik, presentasi juga memerhatikan unsur kebahasaan hingga sikap pada saat pembawaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, presentasi adalah pengucapan pidato, penyajian atau pertunjukan (tentang sandiawara, film, dan sebagainya) kepada orang-orang yang diundang. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa presentasi merupakan kegiatan menyajikan sesuatu di depan khalayak umum.

Saat presentasi berlangsung, berikut pihak-pihak yang perlu diperhatikan agar presentasi berjalan dengan lancar. Pihak-pihak ini memiliki peran penting dalam jalannya presentasi. Pihak-pihak tersebut adalah:

  • Moderator, bertugas memandu presentasi.

  • Penyaji atau pembicara, bertugas memaparkan informasi, data, dan fakta.

  • Peserta, bertugas mendengarkan pemaparan dari pembicara.

  • Notulis, bertugas untuk mencatat pokok penyajian yang disampaikan pembicara, pertanyaan-pertanyaan peserta, dan hasil diskusi.

Selain pihak-pihak tersebut yang perlu diperhatikan ketika melakukan presentasi adalah hal-hal teknis. Agar lebih memahaminya, simak penjelasannya berikut ini.

Presentasi harus memerhatikan lawan bicara agar muncul rasa percaya diri. Foto: Pixabay

Mengutip buku Bahasa Indonesia Akademik: Pengembangan Kepribadian Berbasis Pendidikan Karakter karya Dr. Eri Setiawati, M.Pd dkk (2017: 244), terdapat tujuh poin penting yang perlu diperhatikan ketika melakukan presentasi.

1. Pandangan harus diarahkan pada lawan bicara

Pembicara perlu melakukan kontak mata dengan peserta. Sebab, menghindari kontak mata menunjukkan rasa kurang percaya diri, gugup, dan tidak siap.

2. Gerak-gerak mimik yang tepat

Penggunaan gerak tangan atau mimik dapat menghidupkan komunikasi. Namun, yang perlu diperhatikan gerakan tersebut jangan sampai berlebihan.

Saat presentasi, pembicara dapat menggunakan bahasa tubuh secara efektif, misal dengan membelalakkan mata ketika menunjukkan ekspresi keheranan atau membuka tangan ke samping dan depan untuk memperlihatkan emosi kegembiraan.

Kenyaringan suara diperlukan oleh pembicara, tetapi tidak sampai berteriak. Pengaturan tingkat kenyaringan perlu diperhatikan supaya informasi dapat didengar lebih jelas.

Pembicara presentasi harus menguasapi topik agar ketika pendengar bertanya ia dapat menjawab. Foto: Pixabay

Pembicara yang menguasai bahan dan berbicara dengan lancar membuat pendengar mudah menangkap pesan dari pembicara.

Jika pembicara tidak menguasai bahan dan banyak menyisipkan bunyi “ee” di setiap kali berbicara, akan menghambat penyampaian pesan. Faktor kelancaran ini perlu diperhatikan agar pesan dapat tersampaikan kepada pendengar dengan jelas.

Setiap gagasan yang disampaikan oleh pembicara harus berhubungan dengan logis. Antarkalimat yang diucapkan pun haruslah saling berhubungan hingga sampai pada kesimpulan.

Ide demi ide harus berhubungan dengan logis. Begitu juga proses berpikir sampai pada kesimpulan harus tetap logis.

Penguasaan topik berkaitan dengan kelancaran. Jika pembicara menguasai topik, pembicara dapat menyampaikan gagasannya dengan lancar. Berkaitan dengan hal ini, persiapan sangat perlu dilakukan sebelum presentasi, apalagi bagi pembicara yang baru pertama kali melakukan presentasi.

Satu lagi jawaban dari pertanyaan hal-hal penting apa yang perlu kamu perhatikan ketika melakukan presentasi. Itu adalah alokasi waktu yang tersedia untuk presentasi.

Tidak jarang, presentasi akan dipotong ketika waktunya telah habis. Hal inilah yang kemudian memengaruhi penampilan pembicara.