Apa saja nama fasilitas untuk menaikkan atau menurunkan penumpang

Post :   |   31 Juli 2015   |   16:00 WIB   |   Dilihat 15116 kali

Apa saja nama fasilitas untuk menaikkan atau menurunkan penumpang

Apa saja nama fasilitas untuk menaikkan atau menurunkan penumpang

DISHUB JABAR

Bandar Udara dan Bagiannya

Bandar udara ialah fasilitas dimana pesawat terbang dapat menaikkan dan menurunkan penumpang ataupun barang (kargo) yang kemudian mendarat / lepas landas. Seperti yang sedang di bangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat pembangunan Bandara Kertajati, di Kabupaten Majalengka. Sejauh ini, pengerjaan landasan pacu tahap pertama sudah hampir selesai dan pembebasan lahan mendekati 1.000 hektar.

Bagian-bagian apa sajakah yang mutlak diperlukan agar suatu bandara dapat dikatakan bandara modern yang berstandar internasional?

1 Terminal

Terminal ialah elemen utama yang pasti berada di bandara karena di bangunan inilah calon penumpang pertama kali menginjakkan kakinya. Di dalam terminal ini, penumpang dapat membeli tiket, melakukan check-in, menunggu, dan sebagainya jumlah terminal bisa lebih dari satu contohnya Bandara Internasional soekarno Hatta yaitu terminal 1, 2 dan 3. .

2 Apron

Apron ialah tempat dimana pesawat dapat parkir untuk menaikkan / menurunkan penumpang ataupun mengisi bahan bakar. Pada bandara internasional, biasanya terdapat garbarata yaitu lorong yang menghubungkan antara pesawat dan terminal. Antara apron dan landas pacu, dihubungkan dengan jalan rayap yang disebut taxiway.

3 Taxiway

Taxiway ialah jalan yang menghubungkan antara Apron dan landas pacu. Keberadaannya sangatlah penting karena dengan adanya taxiway, pesawat dapat berjalan menuju apron dengan aman tanpa mengganggu pesawat lainnya.

4 ATC (Air Traffic Controller)

Pemandu Lalu Lintas Udara (: Air Traffic Controller, ATC) ialah profesi yang memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara terutama pesawat udara untuk mencegah antarpesawat terlalu dekat satu sama lain, mencegah tabrakan antarpesawat udara dan pesawat udara dengan rintangan yang ada di sekitarnya selama beroperasi. ATC atau yang disebut dengan Air Traffic Controller juga berperan dalam pengaturan kelancaran arus lalu lintas, membantu Pilot dalam mengendalikan keadaan darurat, memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (seperti informasi cuaca, informasi navigasi penerbangan, dan informasi lalu lintas udara). ATC adalah rekan terdekat pilot selama di udara, peran ATC sangat besar dalam tercapainya tujuan penerbangan. Semua aktivitas pesawat di dalam Manoeuvring Area diharuskan mendapat mandat terlebih dahulu dari ATC, yang kemudian ATC akan memberikan informasi, instruksi,Clearance/mandat kepada Pilot sehingga tercapai tujuan keselamatan penerbangan, semua komunikasi itu dilakukan dengan peralatan yang sesuai dan memenuhi aturan.

5 Landas pacu

Landas pacu ialah sepetak lahan yang digunakan oleh pesawat terbang untuk lepas landasatau pendaratan yang dapat berupa aspal atau rumput. Dalam bahasa Inggris disebut runway. Nama landas pacu diambil dari arahnya dengan pembulatan ke puluhan terdekat, contoh: 36 untuk landas pacu yang mengarah ke 360 derajat (utara). Karena sebuah landas pacu bisa dipakai dua arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18. Contoh: landas pacu (TH)

Halte bus (serapan dari bahasa Belanda: bushalte), perhentian bus, atau setopan bus (bahasa Inggris: bus stop, bus shelter) adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus, biasanya ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan bus dalam kota.

Apa saja nama fasilitas untuk menaikkan atau menurunkan penumpang

Tempat perhentian bus di Singapura

Apa saja nama fasilitas untuk menaikkan atau menurunkan penumpang

Tempat perhentian bus di Jl. Pasar Minggu, Jakarta

Apa saja nama fasilitas untuk menaikkan atau menurunkan penumpang

Tempat perhentian bus di Lippo Cikarang

Di halte ini terdapat pemberhentian bus pariwisata atau bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan truk barang jika terjadi penggantian sopir dan awak, sopir sedang sholat atau sembahyang, Buang air kecil atau besar di toilet, mengganti ban, memperbaiki mesin, mengecek barang dan mesin, serta disusul dengan bus pariwisata atau bus AKAP atau truk barang lain yang melintas langsung.

Terutama di jalan-jalan sempit di pusat kota, bus pariwisata atau bus AKAP dan truk barang berhenti di sini untuk bersilang dengan bus pariwisata atau bus AKAP dan truk barang yang melintas langsung. Namun, karena ada perbaikan dan pelebaran jalan pada tahun 2009-2010, bus pariwisata atau bus AKAP dan truk barang tidak lagi berhenti di sini. Di pusat kota ditempatkan pada jarak 300 sampai 500 meter dan di pinggiran kota antara 500 sampai 1000 meter.

Semakin banyak penumpang yang naik turun di suatu tempat perhentian bus semakin besar dan semakin lengkap fasilitas yang disediakan. Untuk tempat perhentian yang kecil cukup dilengkapi dengan rambu lalu lintas saja, dan untuk perhentian yang besar bisa dilengkapi dengan atap dan tempat duduk, bahkan bila diperlukan dapat dilengkapi dengan kios kecil untuk menjual surat kabar, atau makanan ringan & minuman.

Desain tempat perhentian tergantung kepada beberapa kriteria, yaitu:

Estetika

Estetika tergantung kepada kebijakan daerah, ada yang menggunakan pendekatan modern, yang minimalis, ataupun menggunakan pendekatan kedaerahan dengan ciri chas daerah yang bersangkutan. Semakin bagus tempat perhentian bus tersebut semakin besar biaya yang perlu dikeluarkan untuk pembangunannya.

Dimensi

Tergantung kepada jumlah penumpang yang akan menggunakan yang kaitannya dengan jumlah bus yang melewati tempat perhentian tersebut, frekuensi bus yang melalui tempat tersebut jumlah trayek yang melalui tempat perhentian tersebut.

Jarak antara tempat perhentian bus

jarak antar tempat perhentian tergantung kepada lokasinya di pusat kota dengan kegiatan yang tinggi disarankan [1] 400 m ataupun kurang dari itu sedang dipinggiran kota dengan kerapatan yang rendah dapat ditempatkan pada jarak antara 600 sampai 1000 m. Untuk mendapatkan jarak antara yang optimal disarankan untuk menggunakan modelling perencanaan angkutan umum.[2]

 

Rambu bus stop dari GMPTE di Manchester, UK.

Perlengkapan tempat perhentian bus tergantung kepada sistem yang digunakan, terbuka atau tertutup seperti shuttle/shelter atau tempat perhentian, seperti contoh bus TransJakarta, ataupun jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas tempat perhentian bus. Perlengkapan meliputi:

  • Rambu lalu lintas Tempat perhentian bus, tabel 2 no 6 k,
  • Atap untuk melindungi penumpang dari hujan ataupun panas
  • Tempat duduk untuk calon penumpang
  • Sistem pendingin udara (AC)
  • Informasi perjalanan
  • Penjualan tiket seperti yang diterapkan pada TransJakarta atau Trans Jogja
  • Telepon umum
  • Sarana penunjang seperti kios media massa, makanan, dan minuman.

Tempat perhentian bus kadang-kadang dilewati oleh beberapa trayek dengan jadwal yang berbeda-beda sehingga perlu dilengkapi dengan sistem informasi yang memuat informasi mengenai:

  • Nomor trayek bus,
  • rute yang dilewati,
  • jadwal perjalanan,
  • besaran tarif, dan
  • untuk tempat perhentian bus modern dilengkapi dengan timer yang menunjukkan berapa lama lagi bus akan datang. Untuk itu biasanya digunakan sistem informasi modern yang menggunakan GPS dan komunikasi serta sistem yang dapat memperkirakan berapa lama lagi bus berikut sampai.

Halte bus dapat menambah keselamatan penumpang dalam beberapa cara:

  • Halte bus mencegah penumpang naik atau turun dari bus di lokasi yang berbahaya, seperti di persimpangan atau di tempat bus berbelok dan tidak menggunakan jalur khusus.
  • Sopir bus tidak dapat sembarangan terus menerus mencari calon penumpang. Sebuah halte bus berarti sopir bus hanya mencari calon penumpang ke setiap halte.
  • Adanya halte bus mengharuskan penumpang untuk berkumpul sendiri sebelum naik, sehingga mengurangi waktu yang dihabiskan untuk naik ke bus.
  • Pada malam hari, ketika jumlah penumpang lebih sedikit, pembatasan terkadang dilonggarkan dan penumpang diperbolehkan keluar dari bus di mana saja dengan alasan yang wajar.[3]
  • Halte bus biasanya dilengkapi jalur perhentian khusus, sehingga bus dapat berhenti tanpa menghambat arus lalu lintas di jalan raya.
  • Bus
  • Celukan bus
  • TransJakarta
  • Trans Jogja
  • Bus Stop Design Guidelines[pranala nonaktif permanen]
  • Design guidelines for accessible bus stops[pranala nonaktif permanen]

  1. ^ [1]Transport for London, Accessible bus stop design guidance
  2. ^ Optimal Bus Stop Spacing Through Dynamic Programming and Geographic Modeling
  3. ^ "Halten auf Wunsch - Vestische Straßenbahnen GmbH". web.archive.org. 2016-04-19. Diakses tanggal 2022-01-24. 

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Halte_bus&oldid=21039836"