Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman di indonesia

tirto.id - Budaya merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari. Wujud kebudayaan dapat dikenali berdasarkan unsur-unsurnya, seperti bahasa, sistem organisasi, sistem religi, pengetahuan, kesenian, dan mata pencaharian manusia. Kebudayaan turut menjadi pedoman laku hidup keseharian suatu masyarakat. Kebudayaan manusia di suatu tempat lazimnya berbeda dari tempat lainnya. Hal tersebut, misalnya, dapat dilihat di wilayah Indonesia yang memiliki banyak sekali perbedaan, mulai dari bahasa sampai mata pencaharian, dari Sabang sampai Merauke. Beragam kebudayaan itu eksis dan terbentuk dari beberapa aspek yang mempengaruhinya. Perbedaan budaya antara satu wilayah dengan wilayah yang lain dipengaruhi faktor-faktor yang terdapat pada wilayah tersebut.
Di antara faktor-faktor itu adalah faktor geografis yang berkaitan dengan kondisi alam, serta mempunyai keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan kehidupan manusia.

Faktor Geografis Penyebab Keragaman Budaya di Indonesia

Faktor-faktor geografis mempunyai andil dalam membentuk keragaman budaya pada suatu masyarakat.

Sebagaimana dikutip dari buku Tradisi Sekura Cakak Buah Masyarakat Adat Saibatin Dalam Kaca Mata Geografi (2021), terdapat delapan faktor yang mempengaruhi kebudayan manusia, terdiri atas faktor lokasi, jenis iklim, relief permukaan bumi, tipe tanah, jenis flora dan fauna, kondisi air, sumber mineral, dan kontak dengan lautan.

Penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Lokasi

Lokasi merupakan letak atau titik spesifik suatu tempat dalam suatu wilayah. Dengan demikian, ada unsur relasi keruangan, seperti posisi dan jarak suatu tempat dengan tempat lainnya. Sebagai misal, Indonesia adalah negara yang terletak di antara dua benua dan dua samudera. Dengan berada di lokasi tersebut, Indonesia memiliki keuntungan lalu lintas perniagaan yang melewati jalur maritim. Pada akhirnya, kesadaran akan kondisi ini mendorong daya cipta, rasa, dan karsa masyarakat di wilayah tersebut untuk memanfaatkannya.

2. Jenis iklim

Jenis iklim dipengaruhi letak suatu wilayah, yang juga akan menentukan pola perilaku masyarakat. Sebagai misal, iklim daerah pegunungan dan pesisir memiliki karakteristiknya masing-masing. Pada perilaku sehari-hari, iklim akan mempengaruhi cara berpakaian masyarakat. Contohnya, orang-orang yang tinggal di daerah iklim dingin pegunungan cenderung berpakaian tebal, sementara masyarakat yang tinggal di daerah pesisir cenderung berpakaian tipis.

3. Bentuk Relief

Bentuk relief mempengaruhi kebudayaan masyarakat, misalnya dalam hal mobilitas masyarakat. Orang-orang yang tinggal di daerah relief perbukitan cenderung memilih berjalan kaki ketika berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sementara itu, masyarakat yang tinggal di daerah dekat sungai cenderung menggunakan perahu sebagai moda transportasi mereka.

4. Tipe Tanah

Tipe tanah menentukan kesuburan tanah di suatu wilayah. Tanah berkapur di bentang lahan karst cenderung membentuk daerah yang kurang produktif untuk pertanian. Di sisi lain, tanah berkapur lahan karst menyajikan bentang alam yang eksotis sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata. Berbeda pula bagi masyarakat yang hidup di kaki gunung dengan tipe tanah subur untuk pertanian. Kondisi ini membangun pola perilaku dan sistem mata pencaharian yang berbeda. Akibatnya terjadi keragaman regional antardaerah di Indonesia.

5. Jenis Flora dan Fauna

Pemanfaatan beragam flora dan fauna bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan manusia. Lebih lanjut lagi, keragaman pangan flora dan fauna juga akan mempengaruhi nutrisi masyarakat. Sebagai misal, masyarakat Maluku kerap memanfaatkan kekayaan lautan dan tanaman sagunya. Sementara itu, masyarakat Jawa dengan ketela dan ikan wadernya.

6. Kondisi Air

Faktor ini menentukan dapat tidaknya suatu wilayah dihuni dengan layak sehingga menjadi faktor krusial bagi lahirnya peradaban manusia.

7. Sumber-sumber Mineral

Sumber mineral merupakan potensi alam dari bahan galian yang ada dalam perut bumi. Pemanfaatannya dilakukan melalui proses pertambangan (eksploitasi). Kondisi geografis Indonesia mendukung kekayaan bahan mineral yang tersebar di daratan atau dasar laut. Persebaran jumlah dan jenis sumber daya mineral Indonesia tidak merata, tergantung kondisi batuan induk di setiap daerah.

8. Kontak dengan Lautan

Kontak dengan lautan sangat penting bagi peradaban manusia. Orang-orang yang tinggal di daerah pesisir biasanya lebih sering berinteraksi dengan budaya wilayah-wilayah lain. Pertemuan dengan kebudayaan luar mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragam jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. Faktor-faktor geografis di atas turut membentuk kebudayaan masyarakat di berbagai wilayah. Namun, tidak bisa dimungkiri faktor geografis bukan sebagai faktor tunggal.

Ada beberapa pandangan lain tentang pengaruh geografis terhadap kebudayaan masyarakat, di antaranya pandangan determinisme lingkungan dan posibilisme.

Pertama, determinisme lingkungan menyatakan bahwa lingkungan secara mekanis menentukan terbentuknya suatu budaya. Dalam pandangan ini, diyakini bahwa lingkungan dan kehidupan di dalamnya tetap ada dan tidak berubah. Berdasarkan hal itu, lingkungan menjadi faktor tunggal yang menentukan suatu kebudayaan.

Kedua, pandangan determinisme berbeda dengan pandangan posibilisme. Menurut pandangan posibilisme, kondisi lingkungan alam bukan faktor dominan yang menentukan kebudayaan, melainkan faktor pengendali yang memberikan kemungkinan atau peluang yang memengaruhi kebudayaan manusia.

Lingkungan alam hanya memberikan kemungkinan tertentu atas lahirnya suatu kebudayaan. Kedua pandangan ini menunjukkan bahwa faktor geografis berpengaruh terhadap keragaman budaya. Selain letak geografis, faktor lain yang mempengaruhi keragaman budaya masyarakat Indonesia adalah masuknya berbagai kebudayaan dunia ke dalam kebudayaan-kebudayaan suku bangsa yang sudah ada. Bagi Indonesia, pengaruh budaya luar (budaya asing) sudah terjadi sejak zaman dahulu. Keanekaragaman budaya di Indonesia juga diperkaya dengan kehadiran pendukung kebudayaan dari bangsa-bangsa lain sejak berabad-abad yang lalu, mulai dari penjajahan, hubungan perdagangan, penyebaran agama, dan sebagainya.

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman di indonesia

Ilustrasi budaya masyarakat Indonesia. Credit: unsplash.com/Ruben

Bola.com, Jakarta - Keberagaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang. Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang multikultural.

Banyak perbedaan yang dimiliki Indonesia, mulai bahasa, suku hingga budaya. Perbedaan dalam masyarakat merupakan keberagaman Indonesia yang dapat dirangkai dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Perbedaan yang dimiliki masyarakat Indonesia tersebut bukan tanpa sebab. Ada beberapa faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.

Penting untuk mengetahui faktor penyebab keberagaman tersebut karena setiap masyarakat hidup berdampingan dengan beragam latar belakang.

Dengan mengetahui dan memahami faktor penyebab keberagaman tersebut, kita akan lebih menghargai perbedaan dan bisa lebih mengenali jati diri bangsa.

Lantas apa saja faktor-faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia tersebut?

Berikut ini rangkuman mengenai faktor-faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia, seperti dilansir dari laman Siswapedia dan Kemdikbud, Selasa (2/2/2021).

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman di indonesia

Ilustrasi keanekaragaman budaya Indonesia. Credit: pexels.com/Artem

1. Faktor Geografis

Indonesia merupakan negara kesatuan yang sangat luas dan memiliki ribuan pulau. Masing-masing pulau berkembang sesuai alam yang ada di sekitar daerahnya.

Luas wilayah Indonesia yang besar, berpengaruh terhadap banyaknya keberagaman yang dimiliki kondisi itu, menjadikan sumber keberagaman tercipta, seperti suku, budaya, ras, dan golongan.

2. Faktor Iklim

Berdasarkan pembagian iklim matahari, Indonesia secara umum beriklim tropis yang panas. Iklim yang ada di suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lain, hal ini dinamakan dengan iklim setempat.

Perbedaan musim hujan dan kemarau antardaerah, perbedaan kondisi alam, seperti pantai dan pegunungan itulah yang mengakibatkan perbedaan pada masyarakat Indonesia.

3. Pengaruh Kebudayaan Asing

Keberagaman bisa muncul karena pengaruh kebudayaan asing yang memiliki ciri yang berbeda. Biasanya lewat komunikasi atau mereka datang ke Indonesia. Hal tersebut menjadikan terjadinya akulturasi atau pencampuran unsur kebudayaan asing dengan kebudayaan Indonesia.

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman di indonesia

Ilustrasi perbedaan. (sumber: Unsplash)

4. Agama

Agama merupakan sistem keyakinan kepada Tuhan. Masuknya agama dapat memengaruhi perkembangan budaya pada suku-suku bangsa tertentu.

Kebebasan beragama di Indonesia dijamin oleh UUD 1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia ialah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu.

Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Semua agama meyakini akan keberadaan dan kekuasaan Tuhan. Akan tetapi, sistem keyakinan dan ibadah antara satu agama dengan agama yang lain berbeda.

Perbedaan agama tersebut yang menjadi faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.

5. Keberagaman Ras

Dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, menyebutkan ras adalah golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik dan garis keturunan. Setiap manusia memiliki perbedaan ciri-ciri fisik, seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, bentuk muka, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata serta ciri fisik yang lainnya.

Secara umum, ras manusia dapat dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu:

  1. Negroid, yang berkulit hitam dan rambut keriting.
  2. Mongoloid, yang berkulit kuning langsat, rambut kaku, dan bermata sipit.
  3. Kaukasoid, berkulit putih, mata biru, dan rambut pirang.
  4. Australoid, yang berkulit hitam (sawo matang); serta
  5. Khoisan (Afrika Selatan).

Keberagaman ras penduduk di Indonesia, setidaknya dapat dikelompokkan menjadi :

  • Ras Malayan-Mongoloid di Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, dan Sulawesi.
  • Ras Melanesoid di Papua, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur.
  • Ras Asiatic Mongoloid seperti orang China, Jepang, dan Korea yang tersebar di seluruh Indonesia.
  • Ras Kaukasoid, yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa, dan Amerika.

Kondisi masyarakat Indonesia yang memiliki keberagaman ras terkadang berpotensi menimbulkan konflik. Konflik tersebut tidak hanya merugikan kelompok-kelompok masyarakat, tetapi juga bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Itulah mengapa setiap warga negara Indonesia hendaknya menjunjung tinggi rasa persaudaraan, kekerabatan, dan persahabatan sehingga terwujud perdamaian antarmasyarakat.

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keberagaman di indonesia

Ilustrasi Peninggalan Budaya Indonesia Credit: unsplash.com/Jeremy

6. Sejarah

Sejarah merupakan satu di antara faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia. Sejarah menyatakan bangsa Indonesia merupakan bangsa imigran yang datang dari daerah Yunan Selatan (Indochina).

Pada waktu itu bangsa Yunan Selatan sudah mulai berkembang dengan membawa kebudayaannya masuk ke Indonesia.

Tak hanya itu, tiap wilayah di Indonesia memiliki perjalanan sejarahnya sendiri. Misalnya, wilayah yang memiliki riwayat sejarah kerajaan Islam akan memiliki ciri khas budaya khusus terkait sejarah ini.

7. Penerimaan Masyarakat terhadap Perubahan

Faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia yang terakhir adalah bagaimana sikap masyarakat terhadap perubahan yang ada. Sikap masyarakat sangat berpengaruh terhadap pembentukan budaya dan keberagaman.

Ada masyarakat yang bisa menerima masuknya kebudayaan baru, ada juga masyarakat yang menutup kemungkinan masuknya kebudayaan baru. Perbedaan inilah yang menciptakan keberagaman budaya dan pandangan di Indonesia.

8. Perbedaan Komunikasi dan Transportasi

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara yang sangat luas yang terdiri dari kepulauan. Wilayah yang luas tersebut membuat komunikasi dan transportasi bisa menjadi faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.

Tak semua wilayah di Indonesia memiliki akses komunikasi dan transportasi yang sama rata. Perbedaan akses ini menjadi penyebab adanya keberagaman di Indonesia.

Hal tersebut bisa berupa perbedaan masyarakat dalam melakukan interaksi sosial dengan masyarakat lainnya.

Sumber: Siswapedia, Kemdikbud