Apa perbedaan dari pasar persaingan monopolistik dan pasar monopsoni


Perbedaan pasar monopoli, Monopolistik, Monopsoni, oligopoli, persaingan sempurna | Assalamualaikum . perbedaan ini ditulis Kerozzi meliputi dari pengertian, ciri, keburukan, kebaikan dan conproduk dalam pasar. Silakan disimak dengan baik

Nama             : Nur Mazidah

NIM                : 122010300***

Fakultas        : Ekonomi – Akuntansi SA 1

Universitas   : Muhammadiyah Sidoarjo

No

Perbedaan

Bentuk Pasar Persaingan Tidak Sempurna

Pasar monopoli

Pasar monopolistik

Pasar monopsoni

Pasar oligopoli

Pasar persaingan sempurna

1

Pengertian

Bentuk pasar yang hanya terdapat satu penjual saja. Dalam bentuk pasar ini hanya terdapat satu penjual sehingga praktis tidak ada pesaing (competitor) sehingga penjual atau monopolis leluasa menguasai pasar. Sebagai penjual tunggal, monopolis dapat meraih keuntungan yang melebihi normal

Bentuk pasar yang terdapat banyak perusahaan yang menjual hampir serupa tetapi tidak sama. Pasar ini sering kita jumpai buktinya dengan kita mengunjungi swalayan atau supermarket. Disana kita akan menjumpai berbagai bentuk, jenis dan merek yang hampir serupa tetapi tidak sama

.

Pasar yang dikuasai satu pembeli, apabila perusahaan itu bukan sebagai penjual tetapi sebagai pembeli tunggal

Bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pangsa pasar terbesar (price leader).

Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak

2

Ciri-ciri

1. Terdapat satu penjual 2. Harga ditentukan penjual (monopoli) 3. Perusahaan lain sulit memasuki pasar 4. Konsumen tidak bisa pindah walau rugi

5. Bisa menimbulkan ketidakadilan/kerugian bagi masyarakat

1. Jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna 2.Barang yang dijual berbeda corak 3.Penjual/produsen harus aktif beriklan 4.Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar

5.Mempunyai kekuasaan mempengaruhi harga

1. Hanya ada satu pembeli 2. Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen 3. Barang yang dijual merupakan bahan mentah

4. Harga sangat ditentukan pembeli

1.Terdapat beberapa penjual 2.Barang yang dijual homogen atau beda corak 3.Sulit dimasuki perusahaan baru 4.Membutuhkan peran iklan 5.Terdapat satu market leader (pemimpin pasar)

6.Harga jual tidak mudah berubah

1. Jumlah penjual dan pembeli banyak 2. Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain 3. Penjual bersifat pengambil harga (price taker) 4. Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply) 5. Posisi tawar konsumen kuat 6. Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata 7. Sensitif terhadap perubahan harga

8. Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

3

Kebaikan

1.Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk 2.dapat meningkatkan daya saing bilamonopoli diperoleh karena kemampuan efisiensi 3.Mudah mengontrol kepentingan orang banyak bila monopoli dilakukan negara

4.Dapat meningkatkan inovasi (penemuan baru) bila monopoli terbentuk karena pemberian hak cipta dan hak paten

1.Memberi kebebasan memilih bagi pembeli 2.Memberi kepuasan lebih pada pembeli karena ada persaingan penjual

3.Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar

1.Kualitas produk lebih terpelihara
2. Penjual akan hemat dalam biaya produksi

1.Memberi kebebasan memilih bagi pembeli 2.Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk 3.Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual

4.Adanya penerapan teknologi baru

1.Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi

2. Kebebasan bertindak dan memilih

3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga.

4

Keburukan

1.Perusahaan lain sulit memasuki pasar 2.Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan 3.Jumlah produk tergantung monopolis 4.Monopolis umumnya bertindak boros

5.Timbul eksploitasi terhadap pemilik faktor produksi dan pembeli/konsumen

1.Masih terdapat kemungkinan terjadi pemborosan biaya produksi bila dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna 2.Bagi perusahaan yang kecil, tingkat efisiensinya relatif rendah

3.Kurang efisiennya perusahaan kecil menyebabkan harga barang yang dibayar konsumen masih kecil

1.Pembeli bisa seenaknya menekan penjual

2. Produk yang tidak sesuai keinginan pembeli tidak akan dibeli dan bisa terbuang

1.Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan 2.Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi 3.Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena semangat bersaing kurang 4.Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi 5.Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru

6.Bisa berkembang ke arah monopoli

1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi

 2.Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial

3. Membatasi pilihan konsumen

4.Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi

5. Distribusi pendapatan tidak selalu rata

5

Contoh Produk

microsoft windows, perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api (PT.KAI)

makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku

pabrik susu Nestle.

industri semen diIndonesia, industri mobil di Amerika Serikat

beras, gandum, batubara, kentang

Sekian dari saya artikel Perbedaan pasar monopoli, Monopolistik, Monopsoni, oligopoli, persaingan sempurna, semoga membantu semua. Wassalamualaikum.

Mau menjadikan artikel diatas sebagai referensi?? Silakan Download dengan klik dibawah ini..

DOWNLOAD Pengantar Ekonomi Mikro Teori Biaya Produksi

Cara Downloanya :


1. Klik tulisan Download diatas 
2. Setelah muncul web adfly, tunggu 5-10 detik sampai keluar tulisan "LEWATI" atau "SKIP AD" (lihat kanan atas halaman tersebut)
3. Klik Lewati atau Skip AD itu
4. Tunggu sebentar dan Klik "Generate Link" dan proses mengunduh akan dimulai

Apa perbedaan dari pasar persaingan monopolistik dan pasar monopsoni
Bagikan

Keadaan pasar barang tertentu yang pembelinya hanya dilakukan oleh seorang atau sekelompok pembeli sehingga dapat menentukan tingkat harga (monopsony).

Otoritas Jasa Keuangan

Monopsoni, adalah keadaan di mana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.

Wikipedia

Monopsoni adalah bentuk pasar yang didalamnya hanya terdapat satu penjual dan satu konsumen yang menjadi pembeli tunggal. Kelompok pengusaha selaku pembeli tunggal ini menguasai pasar komoditas dan dapat memunculkan potensi persaingan tidak sehat. Monopsoni merupakan sebuah kebalikan dari Monopoli, yang dikuasai oleh satu penjual besar.

Pasar Monopsoni memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Jumlah pembeli dan penjual tidak seimbang, biasanya penjual berjumlah banyak namun hanya ada satu atau beberapa pembeli.
  2. Barang yang diperjualbelikan adalah barang mentah. Barang mentah tersebut nantinya akan dijual kembali ke pihak lain.
  3. Harga ditentukan oleh pembeli. Tidak jarang harga yang ditawarkan pembeli tidak sesuai dengan harapan penjual, namun akan tetap diterima karena sulit untuk mendapatkan pembeli lain.
  4. Pendapatan tidak merata, disebabkan oleh pembeli yang menentukan dan mempengaruhi harga. Pendapatan yang diterima oleh pelaku pasar monopsoni akan tidak seimbang karena kekuasaan yang tidak merata. 
  5. Sering terjadi perselisihan. Perselisihan antara penjual dan pembeli terjadi karena harga yang diberikan oleh pembeli tidak sesuai dengan ekspektasi penjual. Biasanya hal ini diatasi oleh pemerintah selaku pihak ketiga. 

Kelebihan Pasar Monopsoni:

  • Kualitas produk terjamin, karena pembeli hanya mau membeli barang yang berkualitas.
  • Penjual termotivasi untuk selalu melakukan inovasi terhadap usahanya.
  • Penentuan harga lebih mudah karena tidak terpengaruh inflasi.
  • Penjual akan lebih mudah menemukan pembeli tanpa perlu melakukan promosi.
  • Alur penjualan lebih mudah diatur karena proses produksi akan selalu berjalan dan dijual langsung kepada pembeli.

Kekurangan Pasar Monopsoni:

  • Pembeli berlaku semena-mena, khususnya dalam penentuan harga.
  • Keluhan penjual tidak didengar karena pembeli terlalu egois memikirkan keuntungan yang didapatnya.
  • Masalah ekonomi hanya ditanggung penjual, seperti inflasi, deflasi, hingga kelangkaan bahan baku.