Apa maksud mengendalikan dan mengatasi

Kesehatan Mental

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 01 Des 2021

Banyak faktor yang menyebabkan Anda marah. Namun, belajarlah untuk mengontrolnya karena emosi dan kemarahan akan berdampak negatif pada kesehatan Anda.

Apa maksud mengendalikan dan mengatasi

Setiap orang pasti pernah merasa emosi atau marah. Hal ini normal, terlebih ketika dihadapkan dengan persoalan hidup. Akan tetapi bagaimana sikap Anda dalam menanggapi kemarahan itulah yang berbeda.

Anda bisa saja memilih untuk tetap marah, namun Anda juga bisa mengendalikannya jika berusaha. Semua pilihan ada di tangan Anda. Memilih untuk tetap marah tak terkendali sesungguhnya akan merugikan diri Anda sendiri, termasuk kesehatan. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara mengendalikan emosi atau kemarahan.

Emosi yang berlebih dapat diarahkan menjadi hal yang lebih produktif sehingga menghasilkan sesuatu yang bernilai positif. Karena itu, penting untuk menjaga emosi Anda tetap terkendali. Berikut beberapa cara mengendalikan emosi diri yang mungkin Anda butuhkan:

Apa maksud mengendalikan dan mengatasi

Cara menahan emosi yang pertama adalah dengan berhitung. Sebelum marah, berhitunglah dari 1 hingga 10. Apabila Anda sangat marah, berhitunglah hingga 100. Pada saat Anda berhitung, denyut nadi Anda akan turun dan kemarahan Anda akan lebih mungkin untuk reda.

2. Tarik Napas yang Dalam dan Lambat

Ketika Anda marah, napas Anda akan lebih pendek-pendek dan cepat. Tarik napaslah yang dalam dan lambat dari hidung dan keluarkan dari mulut untuk beberapa saat. Teknik pernapasan ini dapat menjadi salah satu cara mengelola emosi. Dengan menarik napas dalam dan lambat, diharapkan kemarahan Anda dapat mereda.

Artikel Lainnya: Tips Jitu Mengendalikan Emosi di Kantor

3. Berolahraga agar Emosi Stabil

Cara mengatasi emosi yang tidak stabil juga bisa dilakukan dengan berolahraga seperti berjalan kaki, mengendarai sepeda, atau berlari. Lakukanlah hal yang dapat mengalihkan pikiran dan membuat tubuh Anda menjadi lebih baik.

4. Lakukan Relaksasi Otot

Selain berolahraga, cara mengendalikan emosi lainnya dapat dilakukan dengan relaksasi otot. Lakukan peregangan berbagai kelompok otot pada tubuh dan kendurkan perlahan-lahan dengan membuang napas.

Menggerakkan leher dan menggoyangkan bahu adalah beberapa contoh gerakan yang dapat dilakukan untuk membantu mengendalikan emosi. Tidak diperlukan peralatan, hanya cukup melakukan beberapa gerakan saja.

5. Cari Kata atau Frasa yang Menenangkan

Kata atau frasa dapat menjadi salah satu cara mengendalikan emosi. Carilah kata atau frasa yang membuat Anda menjadi tenang dan fokus kembali. Ulanglah kata-kata tersebut ketika Anda marah. “Rileks”, “tenang saja”, dan “Anda akan baik-baik saja” adalah beberapa contoh yang bagus.

Artikel Lainnya: Tidak Bisa Mengontrol Emosi, Apakah Ada Gangguan Kepribadian?

6. Kelola Emosi dengan Mendengarkan Musik

Mendengarkan musik dapat menjadi salah satu cara mengendalikan emosi. Dengarkan musik yang membuat Anda tenang. Gunakan earphone atau pergi ke suatu tempat yang tenang, putarkan lagu kesukaan Anda, dan dengarkan. Biarkan musik membawa pergi emosi Anda dan membuat Anda menjadi lebih tenang.

7. Coba Sesuatu yang Berbeda

Alihkan emosi berlebih Anda ke hal-hal baru yang positif. Jika Anda belum pernah berkemah, misalnya, mungkin inilah saat yang tepat untuk tidur di bawah bintang dan ‘berkomunikasi’ dengan alam. Segera putuskan petualangan apa yang ingin Anda ambil.

8. Jangan Bicara

Kadang, tidak bicara dapat menjadi cara mengontrol emosi yang efektif. Bila Anda ingin marah, tahanlah dan berhenti berbicara. Tutup mulut Anda dan jangan biarkan satu buah kata keluar dari mulut Anda. Waktu Anda diam ini akan membuat Anda berpikir kembali untuk marah dan membantu meredakan amarah.

Artikel Lainnya: Pengertian dan Cara Self Healing yang Benar

9. Kendalikan Emosi dengan Menenangkan Diri

Berilah diri Anda waktu untuk menyendiri menjauhi orang lain dan pergi ke suatu tempat. Dengan menyendiri, Anda dapat memikirkan segala sesuatunya dengan lebih jernih. Jadi duduklah dan tarik napas sejenak, lalu cari solusi untuk menyelesaikan masalah yang membuat Anda marah tersebut.

10. Berhenti Sejenak dari Aktivitas

Saat Anda marah, cobalah berhenti sejenak dan pikirkan apa yang Anda ingin lakukan dan katakan. Dengan berhenti sejenak dan berpikir, Anda dapat memikirkan kemungkinan tanggapan dari perkataan atau perbuatan yang akan Anda lakukan.

Apakah perbuatan dan perkataan itu dapat melukai orang lain atau memperbaiki keadaan? Bila ya, pikirkan untuk membatalkannya dan janganlah dilakukan.

11. Tuliskan Kekhawatiran Anda

Menuliskan emosi negatif di atas kertas bisa memberi Anda beberapa perspektif  baru tentang apa yang Anda alami. Berikan kesempatan kepada diri Anda selama beberapa hari untuk membuat daftar dengan lengkap. Setelah itu, selesaikan masalah satu per satu untuk mengurangi kekhawatiran yang Anda alami.

Artikel Lainnya: Begini Cara Emosi Pengaruhi Sistem Imun Anda

Terkadang, Anda memerlukan perspektif orang lain sebelum mengambil suatu tindakan atau untuk lebih memahami diri sendiri. Anda dapat melakukan konseling dengan terapis, psikolog, atau psikiater agar kemarahan Anda yang berlebih bisa teratasi.

Demikianlah beberapa cara mengendalikan emosi yang dapat dilakukan untuk mengatasi emosi atau kemarahan. Kini Anda dapat belajar untuk mengendalikan emosi dengan menerapkan langkah-langkah di atas.

Cobalah untuk duduk sejenak dan tarik napas sebelum Anda marah. Pikirkan kemungkinan dari konsekuensi yang dapat terjadi jika Anda marah. Bila dapat memperburuk keadaan, jangan lakukan hal tersebut dan bicarakan baik-baik kepada orang tersebut.

Apabila Anda masih menemui kesulitan setelah mencoba cara mengendalikan emosi di atas, segera konsultasikan dengan ahlinya. Anda juga dapat berbicara dengan dokter kami melalui layanan Live Chat 24 jam di KlikDokter. Semoga membantu!

[WA/ RS]

Artikel Terkait

Lihat Semua

Dalam kehidupan bermasyarakat, tidak dapat dipungkiri akan adanya suatu penyimpangan baik itu perampokan, tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan lain sebagainya. Untuk mengatasi perilaku menyimpang dan mewujudkan keseimbangan dalam masyarakat maka dibutuhkan pengendalian sosial.

Pengendalian sosial adalah upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah dan mengatasi berbagai macam bentuk perilaku menyimpang. Pasalnya, perilaku menyimpang mengganggu tatanan dan keteraturan masyarakat. Padahal, kondisi masyarakat yang tenang, aman, dan teratur adalah dambaan setiap masyarakat.

Pengendalian sosial sendiri memiliki beberapa ciri, diantaranya; suatu cara atau metode tertentu terhadap masyarakat, bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan-perubahan yang terus terjadi di dalam suatu masyarakat, dilakukan oleh suatu kelompok terhadap kelompok lain atau dilakukan oleh suatu kelompok terhadap individu, serta dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh kedua belah pihak.

Jenis Pengendalian Sosial

Pengendalian sosial dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan waktunya, petugasnya dan sifatnya.  Menurut waktunya, pengendalian sosial dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengendalian preventif dan represif. Apa bedanya?

(Baca juga: Apa Saja Faktor-faktor Penghambat Perubahan Sosial?)

Pengendalian preventif, dilakukan sebelum terjadi penyimpangan perilaku. Contohnya, nasihat, anjuran, patroli keamanan, dan penjagaan-penjagaan oleh aparat keamanan yang berwenang. Pengendalian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran.

Sementara itu, pengendalian represif merupakan pengendalian yang dilakukan setelah terjadi pelanggaran atau penyimpangan perilaku. Contohnya, teguran, peringatan lisan dan tertulis, sanksi administrasi, denda, dan hukuman penjara. Pengendalian ini bertujuan untuk memulihkan keadaan seperti sebelum terjadi pelanggaran.

Menurut petugasnya, pengendalian sosial dibagi menjadi pengendalian formal dan informal. Pengendalian formal dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang memiliki peraturan-peraturan resmi seperti perusahaan, perkumpulan serikat kerja, atau lembaga peradilan.

Peraturan-peraturan lembaga ini umumnya tertulis dan sudah distandarisasi. Contohnya, sebuah perusahaan sudah membuat aturan mengenai kenaikan pangkat, gaji, atau cuti beserta sanksi-sanksinya.

Pengendalian informal dilakukan oleh sekelompok kecil masyarakat yang sifatnya tidak resmi dan tidak mempunyai aturan-aturan resmi yang tertulis. Contohnya, aturan yang berlaku dalam keluarga atau kelompok bermain. Pengendalian ini, umumnya tidak direncanakan atau bersifat spontan. Contohnya, sindiran atau ejekan yang diberikan teman bermain ketika ada teman yang bermain curang.

Menurut sifatnya, terdapat dua macam pengendalian sosial, yaitu pengendalian kuratif dan pengendalian partisipatif. Pengendalian sosial kuratif dilakukan dalam bentuk pembinaan atau penyembuhan terhadap berbagai macam bentuk perilaku menyimpang. Contohnya, rehabilitasi pengguna narkoba dan minuman keras.

Sedangkan pengendalian sosial partisipatif, dilakukan dengan mengikutsertakan pelaku untuk menyembuhkan atau memperbaiki perilaku masyarakat. contohnya, mantan pengguna narkoba yang ditugaskan menjadi duta anti narkoba sehingga dalam diri mereka tumbuh keinginan untuk menjadi baik dan meninggalkan kebiasaan yang lama.