Apa kata pakar ekonomi tentang bittcoin

Sabtu, 19 Desember 2020 - 08:55 WIB

Lonjakan harga Bitcoin pada rekor tertinggi USD23.800, Kamis (17/12), disebut Tokocrypto membuka kepercayaan dan peluang masa depan aset kripto.

JAKARTA - Akhir 2020 ditutup dengan fenomena luar biasa pada dunia cryptocurrency atau aset kripto . Betapa tidak, jelang akhir Desember ini, dunia dikejutkan dengan lonjakan harga Bitcoin. BACA JUGA: Mengoptimalkan Ponsel Rp1 Jutaan Galaxy A01 Core untuk Sekolah Dirumah Harga aset kripto Bitcoin melonjak secara berturut-turut pada Rabu (16/12) di level USD20.000 dan Kamis (17/12) di level USD23.800, tercatat sebagai level tertinggi sepanjang sejarah.

Co-founder & CEO Tokocrypto Pang Xue Kai mengatakan, lonjakan harga Bitcoin di tahun ini tidak terlepas dari meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap investasi bitcoin, ditambah faktor pandemi yang membuat masyarakat mengeksplor pendapatan pasif melalui investasi trading dan peranan media dalam mengedukasi masyarakat terkait aset kripto.

Selain itu, adanya peningkatan adopsi trader dan fund manager mulai melihat tren positif bitcoin sebagai aset safe haven dan menggantikan spot emas yang secara grafik mengalami penurunan beberapa bulan ini.

Chairman Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) Teguh Kurniawan Harmanda mengatakan, ini merupakan awal dari babak baru bagi Bitcoin. ”Banyak faktor yang meningkatkan kepercayaan publik terhadap aset kripto. Kepercayaan pada Bitcoin mulai pulih setelah mengalami market crash di awal 2018,” ujarnya.

Jika Anda belum tahu, saat ini bitcoin sedang diskon.

Itu menurut dua orang pakar keuangan dan seorang kepala lembaga keuangan yang mengatakan bahwa bitcoin saat ini berada di bawah nilai asli pada 297 juta rupiah. JPMorgan Chase baru-ru ini menilai koin tersebut sebesar 565 juta rupiah— kasarnya 90% lebih tinggi dari harga saat ini.

Bitcoin dapat bernilai bernilai sampai 1,485 miliar dalam waktu dua tahun, dan hal nilai pasar sebenarnya saat ini adalah antara 594 juta rupiah dan 743 juta rupiah, menurut Jurrien Timmer, direktur makro global di perusahaan Fidelity Investment. Chris Brendler, direktur pelaksana dan analis pasar senior di perusahaan D.A. Davidson, memperkirakan bitcoin akan kembali naik hingga hampir Rp. 564 juta rupiah di akhir tahun ini dan 743 juta rupiah di akhir tahun 2023.

“Bitcoin itu seperti semacam hewan yang unik karena sulit untuk menemukan apa nilai yang sebenarnya,” kata Brendler. “Bitcoin cenderung memiliki penaikan yang berlebihan ketika orang-orang hanya membelinya karena mereka ingin nilainya naik. Ketika mulai mengalami penurunan, orang-orang itu keluar dari bitcoin. Tetapi harga bitcoin akan naik lebih tinggi daripada harga saat ini di tahun-tahun mendatang.”

Jadi, apa artinya ini bagi para orang-orang yang penasaran mengenai kripto yang berpotensi untuk mengincar bitcoin sebagai investasi? Apakah sekarang adalah saat yang tepat untuk memanfaatkan "penjualan" pasar crypto dan berinvestasi?

Risiko jangka pendek dari berinvestasi di kripto mungkin sepadan dengan potensi keuntungan jangka panjangnya, menurut beberapa pakar keuangan — selama itu tidak menghalangi Anda untuk memenuhi tanggung jawab keuangan Anda yang lain dan Anda dapat mengklarifikasi tujuan jangka panjang Anda sebelumnya.

Inilah yang perlu Anda ketahui sebelum berinvestasi dalam bitcoin dan mata uang kripto lainnya di tengah penurunan:

Apa yang Terjadi Dengan Harga Kripto?

Jatuhnya pasar crypto terbaru terjadi setelah laporan inflasi Mei menunjukkan harga tinggi yang berkelanjutan untuk konsumen dan Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin – peningkatan terbesar dalam hampir tiga dekade. Sekitar 29,658 triliun rupiah dihapus dari pasar kripto, dan S&P jatuh ke bear market (kondisi menurunnya harga saham).

Bitcoin pada hari Sabtu mengalami penurunan di bawah 267 juta rupiah - terendah sejak awal Desember 2020 - tetapi naik kembali di atas 297 juta rupiah pada hari Senin. Bitcoin terus bertahan di atas 297 juta rupiah pada hari Kamis, tetapi masih turun hampir 70% dari level tertinggi sepanjang masa di 1,023 miliar juta pada November 2021.

Ethereum turun di bawah 14,8 juta rupiah selama akhir pekan untuk pertama kalinya sejak Januari 2021 karena jaringan bersiap untuk kenaikan yang sangat besar dan peningkatan yang telah direncanakan lama. Sebagian besar cryptocurrency cenderung mengikuti jejak bitcoin. Itu berarti jika harga bitcoin turun, ethereum dan cryptocurrency lainnya kemungkinan akan turun juga.

Namun, beberapa pakar berpikir harga bitcoin dan ethereum dapat turun lebih rendah lagi. Menurut Kavita Gupta, pemodal ventura dan pendiri perusahaan Delta Blockchain Fund, ini bisa menjadi awal dari "crypto winter" yaitu peristiwa jatuhnya harga mata uang kripto di pasaran secara drastis dan berkepanjangan, periode yang diperpanjang ketika harga menurun dan tetap rendah, seperti yang terjadi antara awal tahun 2018 dan pertengahan tahun 2020. Gupta mengatakan berdasarkan analisis teknis pasar bahwa bitcoin bisa turun ke 208 juta rupiah dan ethereum bisa turun ke 7,4 juta rupiah dalam beberapa minggu atau bulan mendatang.

Haruskah Anda Membeli Dip atau membeli aset saat harga menurun? Bagaimana Cara Agar Cerdas Saat Berinvestasi di Crypto

Para ahli mengatakan sekarang adalah saat yang tepat untuk masuk ke pasar kripto ketika harganya sedang rendah, tetapi hanya setelah Anda mempertimbangkan risiko Anda dan memprioritaskan aspek lain dari keuangan Anda, seperti menabung untuk keadaan darurat, melunasi utang berbunga tinggi, dan berinvestasi di rekening pensiun tradisional seperti 401 (k).

Jika ada suatu hal yang harus Anda ketahui tentang berinvestasi dalam mata uang kripto, kripto adalah sesuatu yang mudah berubah dan sangat tidak dapat diprediksi. Nilai turun-naik setiap menit didorong oleh spekulasi, tren, dan keinginan dari kondisi ekonomi yang lebih luas. Calon investor yang ingin membeli sekarang saat pasar sedang turun harus memahami bahwa turun-naiknya harga adalah wajar, dan harus bersiap untuk harga yang lebih turun lagi. Jika Anda tidak dapat menerima perubahan pasar yang ekstrim, Anda tidak boleh berinvestasi dalam kripto.

Dalam hal strategi investasi kripto, Anda hanya tinggal menanamkan apa saja yang sekiranya baik-baik saja jika Anda mengalami kerugian. Para ahli umumnya merekomendasikan untuk berinvestasi tidak lebih dari 5% dari portofolio Anda di kripto. Bitcoin dan ethereum adalah dua cryptocurrency yang mewakili titik awal terbaik bagi investor baru, dilansir dari laman TIME NextAdvisor. (FHP)

Lihat Foto

sky news

Ilustrasi mata uang virtual atau mata uang kripto, salah satunya yakni bitcoin

KOMPAS.com - Dosen IPB University dari Program Studi Ilmu Ekonomi Syariah, Irfan Syauqi Beik memberikan komentar terkait uang kripto yang saat ini sedang naik daun.

Ia menjelaskan, uang kripto atau crypto currency merupakan mata uang virtual atau digital yang biasa dipakai untuk bertransaksi secara virtual. Biasanya, transaksi menggunakan uang kripto ini dilakukan melalui jaringan internet.

“Biasanya dipakai untuk bertransaksi secara virtual dan biasanya dalam proses maupun mekanismenya, uang kripto ini bersifat desentralisasi,” ujar Irfan seperti dirangkum dari laman IPB University, Kamis (27/5/2021).

Itulah mengapa, lanjut dia, uang kripto berbeda dengan uang biasa. Uang biasa bersifat sentralisasi sehingga ada otoritas yang mengatur, menciptakan dan memantau peredaran uang.

Baca juga: Begini Asal Mula Kata OK, Sudah Jadi Bahasa Gaul Sejak 1839

Pakar Ekonomi Syariah IPB University itu juga menjelaskan, pengembangan uang kripto dilakukan menggunakan teknologi enkripsi. Dengan demikian, transaksi yang dilakukan dapat tercatat dalam sistem yang telah dibuat.

Ia juga menjelaskan, uang kripto muncul akibat adanya kombinasi dari fiat monetary system dengan teknologi digital.

Menurutnya, kehadiran crypto currency ini bertujuan untuk men-challenge sistem moneter yang selama ini digunakan di setiap negara.

“Dalam praktiknya, crypto currency ini tidak mengenal batas negara maupun wilayah. Apabila orang-orang bersepakat untuk menggunakan crypto currency ini maka transaksi bisa dilakukan,” ujar dosen Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University ini.

Apakah kelebihan uang kripto?

Sampai saat ini, ada banyak jenis crypto currency bahkan ada 1000 jenis yang telah tercatat pada sistem.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Jenis crypto currency yang terkenal saat ini adalah bitcoin. Beberapa jenis yang lain adalah monero, litecoin, dan ripto.

Lihat Foto

PEXELS/WORLDSPECTRUM

Ilustrasi bitcoin, aset kripto, cryptocurrency.

KOMPAS.com - Dosen IPB dari Program Studi Ilmu Ekonomi Syariah, Irfan Syauqi Beik memberikan komentar terkait cryptocurrency yang saat ini sedang naik daun.

Menurut dia, cryptocurrency (mata uang kripto) merupakan mata uang virtual atau digital yang biasa dipakai untuk bertransaksi secara virtual.

Baca juga: Investasi Cryptocurrency, Dosen Unair: Masyarakat Harus Hati-hati

Biasanya transaksi menggunakan cryptocurrency ini dilakukan melalui jaringan internet.

"Biasanya dipakai untuk bertransaksi secara virtual dan biasanya dalam proses maupun mekanismenya, cryptocurrency ini bersifat desentralisasi," ucap dia melansir laman IPB, Rabu (26/5/2021).

Artinya, lanjut dia, cryptocurrency berbeda dengan uang biasa.

Dia menjelaskan, uang biasa bersifat sentralisasi sehingga ada otoritas yang mengatur, menciptakan dan memantau peredaran uang.

Pakar Ekonomi Syariah IPB ini juga menjelaskan, pengembangan cryptocurrency dilakukan menggunakan teknologi enkripsi.

Dengan demikian, transaksi yang dilakukan dapat tercatat dalam sistem yang telah dibuat.

Dia mengaku, cryptocurrency muncul akibat adanya kombinasi dari fiat monetary system dengan teknologi digital.

Lanjut dia menyatakan, kehadiran cryptocurrency ini bertujuan untuk menguji sistem moneter yang selama ini digunakan di setiap negara.

Baca juga: Cerita Alumni Vokasi IPB Sukses Bangun Usaha Ternak

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA