Apa itu torch pada kehamilan

Penyakit TORCH mungkin hanya terdengar seperti satu masalah kesehatan saja. Padahal, TORCH adalah penyakit gabungan dari sejumlah infeksi. Penyakit TORCH sendiri merupakan akronim dari Toxoplasmosis (toxoplasmosis), Other agents (infeksi seperti HIV dan sifilis), Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simpleks.

Jika Anda terkena salah satu infeksi TORCH saat hamil, bayi yang ada di dalam kandungan nantinya dapat berisiko mengalami masalah kesehatan serupa. Ketika penyakit tersebut menginfeksi ibu hamil, organ tubuh bayi dalam kandungan kemungkinan tidak akan berkembang dengan baik.

Baca Juga

  • Keputihan Saat Hamil Apakah Normal? Ini Ciri, Bahaya dan Cara Mengatasinya
  • Hamil 9 Minggu, Inilah yang Terjadi pada Ibu dan Janin
  • Larangan Ibu Hamil Trimester Pertama Ini Jangan Sampai Terlewat

Mengenal infeksi yang tergolong penyakit TORCH

Penyakit TORCH adalah singkatan dari beberapa infeksi. Ciri-ciri terkena virus TORCH juga berbeda-beda sesuai dengan penyakitnya. Adapun penyebab infeksi TORCH di antaranya adalah penyakit sebagai berikut:

1. Toksoplasmosis 

Tergolong langka, hadirnya toksoplasmosis disebabkan oleh infeksi parasit yang masuk ke dalam tubuh lewat mulut. Parasit ini berasal dari makanan seperti telur maupun daging yang tidak dimasak matang secara sempurna. Selain itu, sumber lain yang juga menjadi tempat tinggal parasit ini adalah kotoran kucing dan lalat.

Gejala yang ditimbulkan toxoplasma tergolong ringan, yaitu influenza, cepat lelah, demam, dan malaise. Bahkan, ciri toxoplasma tidak terlalu jelas, hingga sulit dideteksi. 

Jika sampai menginfeksi bayi dalam kandungan, toksoplasmosis bisa menyebabkan kerusakan otak, peradangan pada mata yang berujung pada kebutaan, keterlambatan menggunakan otot motorik, kejang, hingga hidrosefalus.

2. Rubella

Disebabkan oleh virus, penderita rubella kebanyakan tidak mengalami gejala apapun, namun bisa saja mengalami gejala ringan seperti demam, sakit tenggorokan, dan ruam.

Apabila terinfeksi rubella saat hamil, Anda bisa saja mengalami keguguran. Selain itu, muncul juga kemungkinan bahwa bayi dalam kandungan akan lahir dengan kondisi cacat.

3. Cytomegalovirus

Dikenal sebagai CMV, infeksi yang diakibatkan oleh virus herpes ini sebenarnya dapat sembuh sendiri dengan cepat. Namun, masalah serius akan muncul jika Anda terinfeksi CMV saat hamil. Gejala yang ditimbulkan infeksi CMV antara lain demam yang turun naik selama tiga minggu atau lebih. 

Menurut studi, sebanyak 1 dari 5 bayi yang mengidap CMV sejak lahir akan mengalami masalah kesehatan seperti kehilangan pendengaran dan penglihatan, penyakit kuning, gangguan pada paru-paru, lemahnya otot, hingga cacat mental.

4. Herpes simplex

Infeksi ini biasanya ditularkan ibu ke bayi selama proses persalinan. Namun, ada juga kemungkinan bayi terinfeksi herpes simplex ketika masih berada di dalam kandungan. Gejalanya biasanya baru akan muncul pada minggu kedua setelah bayi lahir, seperti, kejang, kerusakan otak, dan masalah pernapasan.

5. Infeksi lain

Masih ada sejumlah infeksi yang masuk ke dalam golongan penyakit TORCH. Infeksi-infeksi tersebut di antaranya adalah cacar air (varicella), virus Epstein-Barr, hepatitis B dan C, HIV, parvovirus B19, campak jerman, gondok/gondong, dan sifilis yang penularannya bisa terjadi saat hamil maupun ketika proses persalinan.

Maka dari itu, pemeriksaan penyakit TORCH perlu dilakukan sebelum merencanakan kehamilan maupun saat sedang hamil. Apabila mendapati adanya salah satu dari infeksi di atas, dokter akan melakukan upaya pencegahan supaya bayi dapat lahir dengan normal.

Cara mengetahui adanya penyakit TORCH saat hamil

Pemeriksaan saat hamil penting dilakukan untuk mencegah komplikasi penyakit pada bayi

Untuk mengetahui adanya penyakit ini, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan TORCH melalui pemeriksaan darah pada ibu hamil.

Bagi yang berencana hamil atau sedang mengandung, pemeriksaan ini sangatlah penting mengingat infeksi dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama masa kehamilan. Pemeriksaan ini dilakukan supaya dokter dapat melakukan pengobatan sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi ketika bayi lahir.

Dalam proses pemeriksaan, dokter akan melakukan penelusuran terhadap antibodi pada tubuh yang berguna untuk membunuh virus maupun bakteri berbahaya. Antibodi-antibodi tersebut, di antaranya:

  • Imunoglobulin G (IgG): IgG merupakan antibodi yang muncul ketika Anda pernah terkena infeksi di masa lalu dan saat ini sudah tidak mengalaminya kembali.
  • Imunoglobulin M (IgM): IgM adalah antibodi yang muncul saat Anda mengalami infeksi yang parah.

Melalui dua antibodi ini, dokter akan melihat riwayat gejala penyakit yang pernah dialami pasien dan menilai apakah bayi dalam kandungan telah terinfeksi atau belum.

Baca juga: Penyakit pada Ibu Hamil yang Sering Terjadi dan Cara Mencegahnya

Virus TORCH adalah penyakit yang bisa menular dengan dua cara. Baik secara aktif karena ditularkan langsung oleh penderita, maupun secara pasif atau bawaan dari ibu ke janinnya melalui plasenta. 

Virus TORCH yang tertular pada janin dapat menyebabkan risiko bahaya yang berbeda-beda tergantung pada parasit yang menyebabkannya.

Penyakit infeksi TORCH pada ibu hamil yang menular ke janin tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti mengalami cacat bawaan lahir, infeksi mata, gangguan pendengaran, gangguan mental, gangguan saraf pusat, kelainan imun, tuli, pneumonia, kejang, gangguan pernapasan, hingga lahir prematur.

Pengobatan virus TORCH

Jika setelah pemeriksaan, Anda diduga positif virus TORCH, dokter umumnya akan merekomendasikan sejumlah pemeriksaan lain untuk memastikan diagnosis. 

Beberapa pemeriksaan TORCH lanjutan yang dapat dijalani adalah:

  • Tes pungsi lumbal, untuk mendeteksi adanya infeksi toksoplasmosis, rubella, dan herpes simplex virus di saraf pusat
  • Tes kultur lesi kulit, untuk mendeteksi infeksi herpes simplex virus
  • Tes kultur urine, untuk mendeteksi adanya infeksi cytomegalovirus

Jika sudah dipastikan, pengobatan TORCH akan disesuaikan dengan kondisi penyebab masing-masing pasien. 

Bagaimana cara mencegah infeksi TORCH pada ibu hamil?

Vaksin penting dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit TORCH

Sebagai langkah untuk mencegah infeksi pada masa kehamilan, edukasi mengenai pentingnya vaksin campak, rubella, dan varicella perlu diberikan kepada wanita yang mempunyai rencana untuk hamil.

Disarankan, pemberian vaksin TORCH diberikan beberapa bulan lebih awal sebelum memulai kehamilan. Pasalnya, jika vaksin baru dilakukan ketika hamil, kinerja dari vaksin tersebut tidak bisa bekerja dengan efektif. Bahkan, ada kemungkinan vaksin tersebut dapat mengancam kesehatan janin di dalam kandungan.

Ketika tengah mengandung, ibu hamil harus menghindari kontak dengan orang-orang yang terinfeksi virus, serta rajin mencuci tangan ketika hendak makan atau berkontak dengan hewan peliharaan maupun anak-anak.

Jika merasa telah terkena paparan penyakit TORCH, Anda disarankan untuk langsung pergi ke rumah sakit supaya segera mendapatkan penanganan dokter. Selain itu, ibu hamil juga diminta untuk menghindari pergi ke kawasan yang tengah terserang wabah penyakit.

Baca juga: Vaksin untuk Ibu Hamil, Mana yang Diperbolehkan dan Dilarang?

Catatan dari SehatQ

Penyakit TORCH sangatlah berbahaya, terutama pada ibu hamil, karena dapat menularkan virus ke bayi dalam kandungan dan yang baru lahir.

Guna memastikan ada tidaknya penyakit TORCH dalam tubuh, lakukanlah pemeriksaan terlebih dahulu sebelum berencana untuk hamil. Ketika Anda merasa terkena paparan infeksi, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Apa penyebab virus TORCH pada ibu hamil?

Ibu hamil dapat terkena infeksi TORCH bila terkena kontak dengan virus atau bakteri yang menjadi penyebab penyakit tersebut selama kehamilan.

Virus TORCH disebabkan oleh apa?

Penyebab utama dari virus dan parasit TORCH adalah hewan di sekitar kita, seperti ayam, kucing, burung, tikus, merpati, kambing, sapi, anjing, babi dan lainnya.

Apa gejala TORCH?

Gejala tersebut antara lain adalah demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit kepala, mudah lelah, hilangnya nafsu makan, dan timbul lenting berisi air yang terasa nyeri. Jika Anda berencana untuk hamil, jadikan pemeriksaan TORCH dalam daftar program persiapan kehamilan.

Apa bahaya TORCH?

Penyakit TORCH merupakan penyakit yang berbahaya jika diderita oleh ibu hamil. Saat terinfeksi, organ tubuh bayi dalam kandungan tidak akan berkembang dengan baik dan bisa mengalami berbagai masalah kesehatan saat lahir.