Ketika masuk ke dunia kerja, Anda harus memiliki keahlian tertentu yang sesuai dengan posisi atau bidang diambil. Keahlian yang berbeda yang seringkali dibanding-bandingkan adalah soft skill dan hard skill. Banyak yang mengatakan bahwa salah satu diantaranya sangat penting dikuasai dalam dunia pekerjaan. Show
Jika Anda penasaran dan ingin tahu lebih dalam terkait hard skill dan soft skill, maka bisa simak ulasan berikut ini. Daftar Isi
Pengertian Hard Skill dan Soft SkillHard skill merupakan suatu kelompok kemampuan yang memiliki ciri khas tertentu, salah satunya mudah dinilai. Biasanya hard skill dapat dipelajari, baik dalam pelajaran sekolah, membaca buku, pelatihan dan lainnya. Skill ini mudah dilihat oleh recruiter atau HRD untuk dinilai, seperti kemampuan menggunakan aplikasi tertentu, nilai akhir kuliah, serta masih banyak lagi. Tentunya, hard skill sangat penting supaya Anda dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Tak hanya itu, kemampuan ini umumnya identik dengan kemampuan intelegensi (IQ). Sementara itu, soft skill adalah kemampuan yang memiliki ciri khas sulit untuk dinilai. Beberapa hal yang masuk dalam kemampuan ini adalah berpikir kritis, sabar, komunikasi baik, etika kerja, kepemimpinan serta pengambilan keputusan. Biasanya, soft skill identik dengan kecerdasan emosional (EQ), empati serta kemampuan interpersonal. Perbedaan Hard Skill dan Soft SkillIlustrasi tentang Perbedaan Hard Skill dan Soft SkillHal paling mendasar yang dapat membedakan antara hard skill dengan soft skill, yaitu terdapat pada pembuktiannya. Hard skill dapat dibuktikan sementara soft skill tidak bisa dibuktikan. Sehingga, Anda dapat membuktikan hard skill, lalu menuliskannya dalam CV. Sementara soft skill, tidak semuanya dapat dituliskan dalam CV karena kemampuan ini hanya terlihat saat Anda sudah berada di posisi pekerjaan atau melakukan hal lainnya. Mengapa Soft Skill dan Hard Skill Keduanya Sama Pentingnya?Banyak yang mengatakan bahwa soft skill lebih penting dari hard skill karena perbedaan kemudahan dalam mempelajari keduanya. Selain itu, sebuah laporan dari Charles Riborg yang bertajuk A Study of Engineering Education menyatakan bahwa sekitar 85% kesuksesan dalam bekerja didukung oleh soft skill, sementara 15%-nya lagi didukung oleh hard skill. Pasalnya, soft skill tidak mudah untuk dipelajari, sebab kemampuan ini merupakan kemampuan yang berkembang dan tumbuh bersama pengalaman serta kedewasaan seseorang. Sementara hard skill mudah dipahami dan diajarkan kepada seseorang karena hanya perlu mengikuti pelatihan atau mencoba suatu hal secara terus menerus sampai bisa menguasainya. Meskipun begitu, hubungan hard skill dan soft skill tetap penting Anda jaga untuk mendapatkan nilai plus di mata HRD. Dengan memiliki soft skill, Anda bisa melakukan kerjasama tim dalam pekerjaan karena tidak mungkin Anda bekerja sendirian di perusahaan. Sementara hard skill diperlukan supaya Anda dapat bekerja di bidang yang sesuai kemampuan secara baik dan lancar. Baca lebih lanjut tentang tips mengembangkan soft skill. Cara Meningkatkan Soft Skill dan Hard SkillKaryawan mengembangkan hard skill melalui pendidikan dan praktik di tempat kerja, sementara mereka mengembangkan soft skill melalui berbagai pengalaman profesional dan pribadinya. Misalnya, seorang marketer dapat mempelajari teknik dan tools marketing dengan mengikuti kursus atau pelatihan yang berkaitan dengan marketing, sedangkan mereka dapat mengembangkan keterampilan kolaborasi mereka dengan berpartisipasi dalam kegiatan sosial atau organisasi. Cara Mengukur Soft Skill dan Hard SkillHard skill dapat diukur dan dapat dideskripsikan dengan menggunakan kriteria numerik atau ya/tidak. Di sisi lain, soft skill seringkali tidak berwujud atau sulit diukur dan biasanya digambarkan dengan skala kualitatif. Misalnya:
Mengevaluasi hard skill vs soft skillAnda dapat mengevaluasi hard skill, melalui resume, portofolio, tugas terkait pekerjaan, dan pertanyaan interview berdasarkan peran atau posisinya. Di sisi lain, soft skill lebih baik dinilai dengan mengajukan pertanyaan wawancara situasional dan perilaku , dengan menggunakan pertanyaan dan tes soft skill dan dengan mempertimbangkan karakteristik kepribadian kandidat secara keseluruhan seperti yang disajikan selama seluruh proses rekrutmen. Contoh Hard Skill dan Soft Skill dalam CV Kerja1. Contoh Hard Skill dalam CVBerikut ini merupakan contoh dari hard skill yang bisa Anda masukkan ke dalam CV lamaran kerja, yaitu:
2. Contoh Soft Skill dalam CVSementara kemampuan soft skill yang bisa Anda masukkan dalam CV adalah sebagai berikut.
Contoh Soft Skill dan Hard Skill dalam OrganisasiBagi Anda yang ingin bergabung dalam sebuah organisasi atau perusahaan, pastikan untuk memiliki beberapa soft skill dan hard skill berikut. 1. Contoh Soft Skill dalam Organisasi
2. Contoh Hard Skill dalam Organisasi
Contoh Hard Skill dan Soft Skill dalam Bidang PendidikanBagi Anda yang ingin terjun ke dunia pendidikan, salah satunya menjadi seorang pengajar, maka contoh hard skill dan soft skill yang harus dikuasai adalah sebagai berikut. 1. Contoh Hard Skill dalam Bidang Pendidikan
2. Contoh Soft Skill dalam Bidang Pendidikan
Itulah informasi mengenai hard skill dan soft skill yang mesti Anda miliki, terutama ketika ingin terjun ke dunia kerja. Sebab, pihak HRD lebih tertarik untuk menerima calon karyawan baru dengan hard skill dan soft skill sesuai posisi yang dilamar.
Peluang bekerja di perusahaan ternamaMembangun jaringan karir, mengembangkan skill, serta dapatkan berbagai kemudahan dan manfaat lainnya MULAI LAMAR KERJA Bagikan artikel ini: Telegram Artikel terkait “Apakah kelemahan terbesar anda?” adalah kesempatan wawancara yang bagus untuk berbagi tujuan pengembangan karir profesional anda dan mengungkapkan keinginan anda untuk terus berkembang. |