Apa hukum nya istri tidur membelakangi suami?

PORTAL JEMBER - Buya Yahya jelaskan hukum istri tidur membelakangi suami.

Terkadang istri merasa ragu saat ingin tidur dengan posisi membelakangi suami.

Apakah istri tidak boleh tidur membelakangi suami?

Baca Juga: Bagaimana Jika Terlanjur Menceritakan Aib Zina Kepada Pasangan? Ini Jawaban Buya Yahya

Apakah suami istri harus tidur berhadap-hadapan?

Dilansir PORTAL JEMBER dari unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV, yang diunggah pada 7 Februari 2018, berikut penjelasan Buya Yahya tentang hukum istri tidur membelakangi suami.

Baca Juga: 5 Rahasia Mengapa Orang China Sukses dan Kaya, Menurut Deddy Corbuzier, Salah Satunya Haram Memiliki Hutang

Bolehkah istri tidur membelakangi suami?

Buya Yahya mendapat pertanyaan tentang posisi tidur istri yang membelakangi suami. Apakah ada dosa bagi istri yang tidur membelakangi suami?

KLIK BANGGAI - Berikut penjelasan Buya Yahya tentang apakah dosa seorang istri saat tidur membelakangi suami?

Buya Yahya mengatakan, bahwa posisi saat tidur itu tergantung kenyamanan suami ataupun istri.

Terkait dengan perkara dosa bagi istri yang tidur membelakangi suami? Buya Yahya menyampaikan bahwa hal itu bukanlah dosa.

"Istri sopan itu, membelakangi suami karena takut dosa," kata Buya Yahya.

Baca Juga: Apakah Dosa Istri Layani Suami dengan Wajah Cemberut Karena Berduka? Begini Kata Buya Yahya

Tidak masalah istri tidur membelakangi suami. Asalkan, kata Buya Yahya, tidak ada niat istri dalam hati untuk kurang ajar kepada suami.

Bisa jadi istri membelakangi suami karena sakit punggung, jadi harus tidur miring tanpa berhadapan dengan pasangan.

"Jadi nggak dosa, membelakangi suami karena takut dosa nggak apa-apa. Itu masalah kenyamanan, yang penting hatinya tidak boleh kurang ajar," tutur Buya Yahya.

Jika memang tidur membelakangi suami karena kesopanan seorang istri, maka Buya Yahya menyarankan istri supaya menyampaikan ke suami.

BANGKAPOS.COM -- Cara tidur suami dan istri pun ada adabnya.

Meski terkesan sepele, saat di ranjang istri harus bisa menghargai suami.

Misalnya, ketika terpaksa harus tidur membelakangi suami karena soal kenyamanan.

Begitu juga suami, posisi tidur di ranjang pun semestinya membuat suaminya nyaman.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah, Buya Yahya memberikan penjelasannya.

Bagaimana hukum seorang istri yang tidur membelakangi suami?

Dia menjawab pertanyaan seorang jamaah tentang kebiasaan tidur membelakangi suami.

Memang saat itu tanpa disadari masih ada istri yang tidur membelakangi suami. 

Apakah boleh atau berdosa jika istri tidur membelakangi suami?

Buya Yahya menerangkan dalam sebuah kajiannya dalam kanal YouTube Al-Bahjah Tv yang diunggah pada 7 Februari 2018 lalu. 

Join Telegram Taman Ilmu Di Bawah

Telegram

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
(Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang)

Join Group Koleksi Kata Hikmah

Kami Sokong Ustaz Ebit Lew

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّهُ تَعَالى عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللّه صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ
قَالَ; ((إِذَا بَاتَتِ المَرْأَةُ مُهَاجِرَةً فِرَا شَ زَوْجِهَا لَعَنَتْهَا المَلَٰائكة حَتَى تَرْجِعَ)) ۔رواه البخاري ومسلم۔

Ertinya; Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:-
“Jika seorang isteri berpisah katil dengan suaminya, malaikat melaknatnya sampai dia pulang” (H.R Bukhari dan Muslim)

Huraian Hadis:

إذا باتت المرأة Yang ertinya apabila telah tertidur seorang wanita iaitu tidur di malam hari, kenapa di maksudkan di malam hari? kerana kebanyakan hajatnya itu di waktu malam masa yang tenteram (bagi suami isteri)” dan ketika seorang isteri menjauhi suaminya atau sampai pisah ranjang seorang isteri membiarkan suaminya tidur dalam bersendirian atau seorang isteri tidur dekat dengan suaminya akan tetapi membelakangi suaminya kecuali sudah tertidur kerana tidak sengaja, maka wanita yang seperti itu لعنتها الملائكة di laknat oleh malaikat حتى ترجع sampai dia balik lagi maksudnya adalah sampai pagi hari di laknat oleh malaikat.

Inilah adab yang diajarkan oleh Rasulullah s.a.w, maka di sini perlu di perhatikan maksiat kepada suami bermakna maksiat terhadap Allah SWT, kemurkaan suami bererti kemurkaan Allah SWT, buktinya adalah ketika seorang isteri membelakangi suami malaikat ikut melaknatnya. Manakala seorang anak wanita telah berkahwin maka patuhnya seorang isteri bukan kepada ayah ibunya lagi akan tetapi dengan seorang suami. kalau suami kata jangan keluar maka wajib di turuti selagi seorang suami tidak menyuruh maksiat maka wajib mematuhinya.

Ciri-ciri wanita Solehah:-
” Sebaik-baik wanita Kalau lihat wajahnya membuat engkau bahagia dan kalau di suruh maka akan taat, dan kalau di tinggal akan menjaga dirinya (kehormatannya) dan dia menjaga hartamu ”

Di ceritakan ada isteri dari salah seorang sahabat Nabi Muhammad s.a.w Abu Talhah beliau mempunyai seorang isteri namanya Umu Sulaim dia punya anak yang bernama Umair. Anak ini adalah kesayangannya. Abu Talhah sahabat Nabi Muhammad s.a.w, dan beliau Abu Talhah sangat-sangat sayang kepada anaknya.

Rasulullah S.A.W juga pernah bermain dengan Abu Umair. Pada suatu hari, Abu Umair telah ditimpa sakit dan pada ketika itu Abu Talhah sedang berpuasa. Abu Talhah meninggalkan rumahnya untuk menguruskan kerjanya, setelah Abu Talhah meninggalkan rumahnya untuk beberapa jam, maka anaknya Abu Umair pun meninggal dunia.

Ummu Sulaim memandikan jenazah anaknya dan membalutinya dengan kain lalu diletakkan diatas tempat tidur, kemudian Ummu Sulaim pun mandi dan menyalin pakaian dan menghiaskan dirinya. Setelah Abu Talhah pulang untuk berbuka puasa maka berkata Abu Talhah: “Wahai Ummu Sulaim, bagaimanakah keadaan anak kita?”

Ummu Sulaim berkata: “Anak kita sekarang berada dalam keadaan aman.”

Setelah Abu Talhah mendengar kata-kata isterinya itu, maka dia pun merasa gembira, pada malam tersebut, Ummu Sulaim melayani suaminya dengan baik dengan harapan suaminya akan merasa gembira.

Pada keesokan paginya, ketika suami isteri itu sedang berbual-bual, maka berkata Ummu Sulaim: “Saya mempunyai satu soalan yang hendak dikemukakan kepadamu.”

Abu Talhah berkata: “Katakan kepadaku, apakah soalan itu Ummu Sulaim?”

Ummu Sulaim pun berkata: “Andai seseorang itu telah diamanahkan untuk menjaga sesuatu barang itu, kemudian orang yang mengamanahkan barang itu datang dan mengambilnya kembali, maka patutkah kita memberinya kembali atau tidak?”

Abu Talhah menjawab: “Kita mestilah mengembalikan barang yang diamanahkan itu apabila tuannya hendak mengambilnya, kita tidak ada hak untuk menyimpannya.”

Ummu Sulaim berkata lagi: “Abu Umair telah diamanahkan Allah S.W.T kepada kita, kini Allah S.W.T telah mengambilnya kembali.”

Apabila Abu Talhah mendengar kata-kata isterinya itu, hatinya menjadi pilu dan beliau berkata: “Wahai Ummu Sulaim, mengapakah kamu tidak memberitahu ku terlebih dahulu?”

Kemudian Abu Talhah pergi berjumpa dengan Rasulullah S.A.W dan menceritakan tentang kematian anaknya itu dan layanan isterinya pada malam tersebut. Setelah Rasulullah S.A.W mendengar segala kata-kata dari Abu Talhah itu, maka beliau pun berdoa: “Mudah-mudahan Allah akan memberkati pergaulan dengan isterimu itu.”

Hasil dari keberkatan doa Rasulullah S.A.W, maka mereka dikurniakan oleh Allah S.W.T seorang anak lelaki yang diberi nama Abdullah. Dan Abdullah pula apabila telah dewasa dan mendirikan rumahtangga, maka dia dikurniakan anak seramai 9 orang, kesemua anak Abdullah adalah lelaki dan kesemua anaknya itu menjadi Qari.

Pengajaran dari kisah ini…
Kuatnya isteri solehah lagi beriman… walaupun dalam keadaan sedih tidak menunjukkan kesedihan dan menolak ajakan suami, bahkan menunaikan hak suaminya…sedangkan anaknya telah meninggal dunia..

Kuatnya wanita Ummu Sulaim ini… Fuhhh… tak tahu la kan.. kita mampu jadi sekuat beliau atau tidak… huhu…

Apa pun.. Hukum isteri yang sengaja membelakangi suami atas sebab merajuk atau bertengkar, malaikat akan melaknat isteri tersebut hingga ke Subuh… Nauzubillah…

huhuu,,,, Kalau boleh bermaafan sebelum tidur… mana tahu, malam itu malam terakhir sebagai suami isteri… mana tahu kan… hhu… insaf bila sebut pasal mati… Jadi, jangan merajuk sebelum tidur… Kalau tertidur sebab penat tu lain citer la kan… berpaling tanpa sengaja tu lain cerita… tapi kalau sengaja berpaling itu yang berdosa.

Apa hukum tidur membelakangi suami?

"Jadi nggak dosa, membelakangi suami karena takut dosa nggak apa-apa. Itu masalah kenyamanan, yang penting hatinya tidak boleh kurang ajar," tutur Buya Yahya. Jika memang tidur membelakangi suami karena kesopanan seorang istri, maka Buya Yahya menyarankan istri supaya menyampaikan ke suami.

Apa hukum istri tidak tidur bersama suami?

Namun apabila seorang istri sengaja tidak ingin menemani suaminya tidur maka malaikatpun melaknatnya. Rasul bersabda, “Apabila seorang wanita menghindari tempat tidur suaminya pada malam hari, maka malaikat melaknatnya hingga pagi hari.”

Apa hukum istri yang mendiamkan suami?

Dalam Islam, hukum seorang istri mendiamkan suami sebenarnya diperbolehkan, dengan catatan jika tujuannya untuk menghindari pertengkaran yang sia-sia.

Apa hukumnya istri memakai celana dalam saat tidur?

Menurutnya, Pada dasarnya seorang istri boleh memakai celana dalam waktu tidur bersama suaminya, dan boleh juga tidak memakainya. Ini termasuk perkara yang longgar untuk dilakukan dan tidak ada ketentuan khusus dalam masalah ini. Semuanya dikembalikan pada situasi dan kondisi yang menuntutnya.