Apa fungsi masjid pada masa nabi

Selasa, 19 Oktober 2021 - 14:54 WIB

Apa fungsi masjid pada masa nabi

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar (foto: nasaruddinumar.id)

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, memaparkan 25 fungsi Masjid Nabawi pada masa Rasulullah SAW. Masjid kala itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah ritual saja, namun segala aktivitas sosial masyarakat hingga teknis pemerintahan.Tak heran jika Rasulullah SAW membangun peradaban Islam yang terpusat di masjid. KH Nasaruddin Umar menyampaikan hal tersebut dalam momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Selasa (19/10/2021).

Baca Juga:Maulid Nabi, Jusuf Kalla Ingatkan Fungsi Masjid di Zaman NabiBerikut 25 fungsi masjid pada masa Rasulullah SAW:

1. Tempat pelaksanaan ibadah ritual seperti shalat lima waktu, termasuk shalat jumat dan shalat id.2. Tempat konsultasi untuk masalah keagamaan dan keduniaan, para sahabat bebas menanyakan apa saja kepada nabi di masjid.

3. Tempat penyampaian informasi publik, baik kapasitasnya sebagai nabi atau sebagai kepala pemerintahan. Dulu tidak ada media elektronik, jadi siapa yang tidak ke masjid akan ketinggalan informasi. Justru yang maju kala itu adalah orang rajin ke masjid.

Fungsi masjid pada zaman Rasulullah sama seperti perintah Allah dalam Al-Quran. Masjid merupakan rumah Allah yang bukan hanya sekedar sebagai tempat untuk beribadah.

Seperti yang anda ketahui jika masjid saat ini hanya tempat untuk pengajian dan beribadah bersama. Berbeda dengan zaman dulu jika bangunan umat Islam ini memiliki peranan yang cukup banyak.

Bahkan hampir semua kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan pun bisa terjadi pada satu tempat yang sama. Selain itu, masih banyak fungsi yang bisa umat lakukan dalam masjid.

Pada zaman Rasulullah SAW, masjid juga biasa untuk kemaslahatan umat Islam. Rasulullah SAW sebagai umat yang mencintai masjid. Tidak ada umat lain yang sama dengan Rasul.

Baca juga: Kisah Sayyidah Hafshah Binti Umar Sebagai Istri Rasulullah SAW

Karena sejak kecil sudah akrab dengan baitullah, maka tidak salah jika Rasul mampu memakmurkan masjid. Seperti harapan sang kakek, Abdul Mutholib.

Rasulullah menggunakan masjid sebagai tempat pembinaan dan pusat berbagai kegiatan. Ada dua aspek yang berjalan sejak zaman Rasulullah untuk umatnya.

Pertama untuk aspek ritual keagamaan dan yang kedua untuk kemasyarakatan. Dari tempat itulah muncul berbagai perkembangan yang terjadi.

Berbeda dengan saat ini jika masjid hanya digunakan untuk kegiatan keagamaan. Seperti pengajian dan shalat berjamaah. Namun, jika zaman dulu masjid memiliki peranan yang cukup penting.

Selain untuk tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai tempat silaturahmi, berdiskusi, pendidikan, bahkan pengembangan perekonomian.

Fungsi masjid pada zaman Rasulullah pun juga mampu menghadirkan berbagai konsep dan strategi dakwah Islam. Selain itu, adanya pengembangan kesejahteraan umat hingga strategi perang.

Baca juga: Rumah Tempat Nabi Muhammad Dilahirkan Miliki Banyak Keistimewaan

Fungsi Masjid pada Zaman Rasulullah

Masjid tidak hanya sekedar sebuah bangunan yang semata sebagai tempat ibadah saja. Selain itu, bangunan yang satu ini juga berfungsi sebagai fasilitas sosial pada zaman Rasulullah.

Sehingga tidak heran jika masjid sebagai tempat berkumpulnya umat Islam. Sehingga ada dua fungsi yang cukup penting, yaitu keagamaan dan tempat pertemuan umat untuk berdiskusi atau bermasyarakat.

Adanya kolaborasi keduanya memang sudah muncul sejak zaman dulu. Bahkan Al-Quran juga sudah menjelaskan dengan jelas jika rumah suci Allah memang digunakan untuk kegiatan ritual dan pertemuan.

Bahkan ada penjelasan jika masjid menjadi tempat yang aman dan rumah pertama bagi umat Islam. Rasulullah SAW telah menciptakan peranan masjid selain untuk ritual keagamaan.

Namun, juga mencakup fungsi sosial. Artinya masjid juga sebagai pusat ibadah secara luas mencakup kegiatan mu’amalah. Karena fungsi masjid pada zaman Rasulullah cukup banyak, tidak jarang menurun hingga saat ini.

Bangunan ini pun dibuat luas dan multifungsi terpacu dengan fungsi masjid yang cukup beragam. Hal ini memang sengaja dilakukan agar masjid berfungsi secara optimal.

Baca juga: Sejarah Maulid Nabi, Kisah Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Masjid Melambangkan Perluasan Agama

Selain fungsi masjid pada zaman Rasulullah sebagai tempat ibadah, namun juga sebagai kemasyarakatan. Hal ini karena adanya alasan tingginya tingkat kesadaran masyarakat Islam untuk memegang teguh ilmu agama.

Selain itu, tempat ibadah umat Islam ini juga berjalan dengan baik melalui pengelolaan yang tepat oleh Rasulullah dan kaum yang lain. Sehingga bisa membantu dengan kebutuhan masyarakat secara luas.

Adanya kesamaan visi antar umat pun juga memperkuat masjid sebagai tempat yang multifungsi. Sehingga kegiatan silaturahmi dapat berjalan dengan lancar.

Hampir semua bidang kehidupan bisa berjalan dalam masjid. Selain itu, fungsi masjid pada zaman Rasulullah juga memiliki peranan penting dari segi bangunannya.

Bangunan ini merupakan salah satu karya budaya umat Islam dalam bidang konstruksi. Bahkan adanya bangunan ini pada berbagai daerah dianggap sebagai perkembangan Islam yang maju.

Berkembangnya Kegiatan Perekonomian

Ada banyak fungsi masjid pada zaman Rasulullah yang bisa terlihat. Salah satunya untuk kegiatan perekonomian sejak zaman Rasulullah SAW. Banyaknya fungsi ini bertujuan demi kemaslahatan umat Islam.

Baca juga: Perang Terakhir Nabi Muhammad SAW

Maka dari itu, bangunan ini sering berada pada bagian tengah-tengah aktivitas sosial. Bahkan masalah masyarakat pun bisa selesai di tempat tersebut.

Adanya masjid zaman dulu juga berguna untuk tempat membangun ekonomi dan kesejahteraan masjid. Sehingga masjid itu sendiri berkembang sebagai kegiatan yang mengarah pada terwujudnya masyarakat madani.

Fungsi masjid pada zaman Rasulullah cukup beragam. Termasuk kegiatan keagamaan hingga sosial bermasyarakat. Bahkan sering gunakan juga sebagai kegiatan perekonomian. (R10/HR-Online)

Masjid Nabawi mempunyai peran yang sangat vital era Rasulullah SAW

Republika/Syahruddin El-Fikri

Masjid Nabawi mempunyai peran yang sangat vital era Rasulullah SAW. Ilustrasi Masjid Nabawi

Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Setelah hijrah dari Makkah ke Madinah, Nabi Muhammad SAW juga membangun masjid sebagai lambang perabadan, yaitu Masjid Nabawi. Sebagai pemimpin, Nabi tidak hanya menjadikan masjid tersebut sebagai tempat ibadah tapi juga untuk melakukan berbagai bentuk aktifitas muamalah.

Baca Juga

Secara fisik, menurut buku Belajar Seni Memimpin pada Muhammad karya Erjati Abas M Ag, masjid itu dijadikan tempat umat melaksanakan ibadah sholat lima waktu. Dengan bertemu di masjid, praktik-praktik keberagamaan Islam pun kemudian dapat disosialisasikan dan diterapkan bersama.

Selain menyangkut ibadah wajib dan sunnah, masjid saat itu juga sudah difungsikan sebagai tempat berembuk dan memusyawarahkan perkara hidup sehari-hari, mulai dari masalah jual beli, perkawinan, pembagian hak waris, dan bertetangga secara baik dengan kaum Yahudi dan Nasrani.

Sejak tahun pertama Nabi berdakwah di Madinah, persoalan-persoalan kemasyarakatan pun mulai mendapatkan kepastian, kemudian diterapkan dan dilembagakan secara baik. Menurut penulis, hal ini sejalan dengan datangnya wahyu Allah SWT, yang secara berangsur-angsur menjawab berbagai persoalan yang dihadapi Nabi dalam membimbing umatnya.

Rasulullah SAW juga menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan. Beliau kerap mengajarkan ajaran agama Islam di Masjid Nabawi. Tradisi seperti ini terus berlanjut sampai sekarang. Di Masjid Nabawi, sesudah sholat Magrib dan sesudah sholat Subuh biasanya terdapat halaqoh-halaqoh kecil yang mengkaji Alquran yang dipimpin seorang syekh atau guru.

Para tokoh umat Islam di Indonesia saat ini juga sudah mulai mendorong untuk membangun peradaban Islam Indonesia berbasis masjid. Mereka mengajak agar masjid tidak hanya digunakan sebagai tempat ibadah saja, akan tetapi perlu diperluas menjadi pusat pengembangan peradaban Islam.

Ketika menetap di Madinah, Nabi tidak hanya membangun masjid tapi juga membuat suatu perjanjian tertulis yang dikenal dengan Piagama Madinah, yaitu merupakan suatu perjanjian formal antara Nabi Muhammad dengan semua suku yang ada di Yastrib, sebutan Madinah ketika itu.

Inilah dokumen politik Nabi Muhammad yang telah menetapkan adanya kebebasan beragama dan kebebasan menyatakan pendapat. Sebagai pemimpin, menurut penulis, Nabi telah membukakan pintu baru dalam kehidupan politik dan peradaban dunia masa itu.

Akhirnya, seluruh kota Madinah dan sekitarnya menjadi lebih terhormat bagi seluruh umat. Seluruh penduduk Madinah berkewajiban mempertahankan kota Madinah dan mengusir setiap serangan yang datang dari luar. Mereka harus bekerjasama guna menghormati segala hak dan segala macam kebebasan yang sudah disetujui bersama dalam Piagam Madinah.

Islam sendiri adalah agama perdamaian. Dengan landasan Piagam Madinah tersebut, menurut penulis, berarti Nabi telah memimpin gerak besar masyarakat untuk menerapkan prinsip-prinsip masyarakat damai.  

  • masjid nabawi
  • madinah
  • rasulullah
  • muhammad
  • peran masjid
  • fungsi masjid

Apa fungsi masjid pada masa nabi

sumber : Harian Republika

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...